Anda di halaman 1dari 54

BasePro.

Net SIMRS

|1
BasePro.Net SIMRS

TENTANG SIMRS TERINTEGRASI

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial
yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis
antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif,
inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi (SIMRST) adalah


sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk mendukung kinerja danmemperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis
komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa
dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit.

Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi


konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba
akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan
informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.

A. Beberapa Kasus

Pada sistem administrasi konvensional, pencatatan pendapatan perawatan


dibuat pada saat pasien akan membayar tagihannya atau pada saat pasien akan
keluar dari rumah sakit, bukan pada saat tindakan perawatan dilakukan.
Pencatatan tersebut dilakukan oleh masing-masing bangsal/ruangan yang
memungkinkan adanya unsur subyektifitas dimana seorang kepala ruangan
berwenang untuk mengestimasi sendiri tingkat kemampuan pasien dan berapa

|2
BasePro.Net SIMRS

tindakan perawatan ataupun obat-obatan yang tidak ditagihkan ke pasien.


Kondisi pemberian potongan di masing-masing ruangan ini jelas akan
menimbulkan akibat yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit menjadi
berkurang dan insentif untuk jasa medis dipotong secara sepihak yang pada
akhirnya akanmenimbulkan standar ganda perawatan.

B. Solusi
Dalam sistem informasi manajemen rumah sakit ini, fungsi dari bagian
perawatan lebih dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis secara
profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan
pemberian potongan menjadi wewenang direksi.

Para tenaga medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien


dan tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis
akan diberi insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung
kepada siapa pelayanan medis tersebut diberikan. Pola tersebut terbukti
mempengaruhi secara positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.

Tindakan perawatan langsung dicatat pada komputer yang terintegrasi


dengan bagian keuangan sehingga menutup kemungkinan terjadinya manipulasi
data disaat pasien akan membayar biaya perawatan. Tanpa mengurangi misi
sosial, pemberian diskon maupun subsidi perawatan pada dasarnya adalah
pengurangan keuntungan rumah sakit dan hal ini adalah wewenang direksi yang
melalui sistem informasi ini dapat secara cepat mengetahui posisi keuangan
rumah sakit.

Contoh diatas merupakan sebagian dari kemampuan sistem informasi


manajemen rumah sakit dari Kami, disamping keuntungan lain seperti
pencatatan medical record yang terintegrasi, kecepatan pelayanan administratif,

|3
BasePro.Net SIMRS

sistem inventory control yang baik, fungsi financial yang tepat, serta pembuatan
laporan-laporan baik keuangan, perawatan, dll secara cepat dan akurat.

C. Manfaat

a. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
 Efisiensi
 Kemudahan
 Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
 Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
 Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan,
kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan
 Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah
sakit
 Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
 Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap
berbagai sumber daya,antara lain mitra usaha potensial seperi
Pedagang Besar Farmasi, BPJS
Kesehatan, Instansi / Perusahaan pemberi jaminan kesehatan
bagi karyawannya,Asuransi Kesehatan, dll
 Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:

1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab


dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll

|4
BasePro.Net SIMRS

2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar


bagian / unit dalam rumah sakit. Contoh:
o Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal
Petugas RM dapat mengetahui secara real time
pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
o Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
o Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap
dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep
Online dan informasi lainnya.
o Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap
dengan Unit Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi,
Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
 Meningkatkan pendapatan rumah sakit.

b. Manfaat Operasional
1) Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai
diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan
tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1
bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan
waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja
meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum
lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika
komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan
akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali
dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.

|5
BasePro.Net SIMRS

2) Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu
dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi,
namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan
membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS
juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-
transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada
hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang
sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
3) Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut
cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi
beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada
awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada
beberapa unit layanan di rumah sakit.
4) Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama
untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat
jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana
tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan
analisa mereka.
5) Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang
beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu
konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang

|6
BasePro.Net SIMRS

konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu,


karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi
berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan
utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data asuhan keperawatan
secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi
dengan menggunakan SIM Manajemen Keperawatan, perawat hanya
tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer
yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.
6) Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun
sangat penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya
memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih
konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.Pegawai RS yang
selama ini lebih banyak bertugas untuk menyusun laporan (Clerikal)
sekarang dapat ditingkatkan menjadi petugas verifikasi dan
menganalisa laporan yang dihasilkan oleh SIMRS.

c. Manfaat Manajerial
1) Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum
lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu
tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang
diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata.Namun dengan SIM,
informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat
tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat
sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.

|7
BasePro.Net SIMRS

Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping


tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
2) Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran
dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal
yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat
identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga
tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
3) Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun
strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik,
karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu
tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini
tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.

d. Manfaat Organisasi
1) Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data,
baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja
yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit
layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data
pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat
memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah
semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka
keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau
melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman
menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu
Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk

|8
BasePro.Net SIMRS

dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di


SIM, maka dokter ataupun perawat yang berkepentingan dengan data
tersebut otomatis menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa
diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah atau
terlambatdimasukkan.
2) Transparansi
SIMRS Terintegrasi dirancang menganut kebijakan data terpusat,
artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di
bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan
tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada,
data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada
pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi,
pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu
dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat
melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak
langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
3) Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu
adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan
pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh
medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit
yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang
terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya
akan terjadi kekacauan data referensi.
4) Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang
mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka
dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini
karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada
unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap

|9
BasePro.Net SIMRS

user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar


bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi
paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
5) Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi
biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang
terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus
membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa,
maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan
jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan
yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa


dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah
sakit. Pemanfaatan SIMRS haruslah menjadi kepentingan semua tingkatan
manajemen dalam rumah rakit, oleh karena itu, pemanfaatan SIMRS
Terintegrasi hendaknya menjadi perhatian bagi semua pihak agar semua
manfaat penggunaan SIMRS dapat tercapai secara optimal.

D. Summary
 Sistem Informasi dapat meningkatkan kualitas
pelayanan.
 Sistem Informasi dapat menjaga standar praktek
medis yang baik dan benar.
 Sistem Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang
sangat efektif.
 Sistem Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang
konsisten.
 Sistem Informasi dapat meningkatkan Pendapatan

| 10
BasePro.Net SIMRS

PLATFORM TEKNOLOGI

Mengikuti teknologi terkini, Aplikasi SIMRS Terintegrasi


ini sebaiknya dikembangkan menggunakan model Three Tier distribution
application. Model ini membagi application logicmenjadi beberapa komponen
tergantung fungsinya dan terpasang dalam beberapa mesin yang berbeda
tergantung pada tier dimana komponen tersebut diperlukan.

Digunakannya teknologi Three Tier dalam pengembangan SIM RS ini, karena


beberapa keunggulan sebagai berikut :

a) Kemudahan deployment
Deployment aplikasi hanya perlu dilakukan pada masing masing Tier saja,
tidak perlu di semua PC yang digunakan untuk mengakses aplikasi.
b) Kemudahan maintenance
Bug fixing dan updates hanya berpengaruh pada server sehingga
penanganannya lebih efektif dan efisien.
c) Kemudahan akses aplikasi
Aplikasi dapat diakses dari PC client dimanapun yang terhubung dengan
jaringan LAN (Local Area Network).
d) Investasi infrastruktur lebih kecil
Dengan teknologi Thin client ini, pihak IT tidak perlu investasi PC client
dengan spesifikasi tinggi untuk dapat mengakses aplikasi.

| 11
BasePro.Net SIMRS

Disamping menggunakan Teknologi Three Tier, dalam pembangunan aplikasi


SIM RS ini jugaharus menggunakan user interaction analysis. Disadari bahwa
interaksi user merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mewujudkan aplikasi
yang mudah digunakan dan tepat guna. Keunggulan user interaction
analysis diantaranya :
a) Cara Akses
Salah satu hal yang mendapatkan perhatian untuk membuat aplikasi yang
mudah digunakan oleh user adalah rancangan user interface. Rancangan ini
dibuat dengan meminimalkan cara akses user ke menu-menu yang
disediakan.
b) Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan dipakai
sebagai standar untuk semua bagian dari aplikasi.
c) Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan
disesuaikan perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan penggunaan
aplikasi oleh pemakai.
d) Pedoman Aplikasi
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara
menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk memberikan
panduan penggunaan kepada pemakai. Cara ini akan sangat membantu
pemakai aplikasi untuk mengoperasikan tiap form dalam aplikasi.

Portal dan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dibangun diatas
dasar dua model (dual platform), yaitu web-based dan client-server. Kedua
model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga
dengan menggabungkan keduanya maka akan diperoleh aplikasi yang saling
melengkapi dan menguatkan.

| 12
BasePro.Net SIMRS

Digunakannya dua platform yang berbeda ini ditujukan agar pengguna yang
mobile seperti Pimpinan Daerah, Direktur dan Pejabat RS, dll dapat mengakses
data dari mana saja, tidak terikat pada lingkungan Rumah Sakit saja. Sedangkan
untuk operasional sehari–hari didalam internal RS dilakukan dengan
menggunakan aplikasi dengan platform client–server sehingga proses entri dan
pengolahan data akan lebih powerfull, aman dan user friendly.

Kelebihan dan kekurangan model / platform antara web based dan client server,
antara lain:

Web-based Client-Server
Antar muka kurang fleksibel dan Antar muka sangat fleksibel dan
efektif karena keterbatasan efektif karena dirancang bangun
browser yang sebetulnya dirancang tanpa dibatasi oleh sebuah sistem
untuk browsing, bukan untuk yang ada. Kemampuan form input
pekerjaan input dan proses data dan proses data sangat handal utk
yang kompleks data yg kompleks.
Dapat diakses kapan saja dan Pengaksesan terbatas pada komputer
dimana saja yg terhubung jaringan dengan server
Beban pemrosesan di sisi server Beban pemrosesan di sisi server tidak
relatif sangat tinggi seberat model web-based
Beban pemrosesan di sisi client Beban pemrosesan di sisi client relatif
relatif rendah, yang diproses hanya tinggi, tetapi hal ini bisa diatur sesuai
penampilan data dan antarmuka. rancangan sistem
Pemrosesan data seluruhnya
dilakukan di server, oleh karena itu
server sangat terbebani
Keamanan kurang terjamin, karena Keamanan lebih terjamin daripada
setiap komputer yang memiliki sistem web-based, karena distribusi

| 13
BasePro.Net SIMRS

browser bisa mengakses. aplikasi lebih terbatas.

1. PLATFORM APLIKASI SIMRS

a. Server Site
Perangkat lunak yang akan digunakan antara lain:
1. Windows Server sebagai Operating System untuk Basis Data
2. Window Server / Linux Server sebagai Operating System untuk
Aplikasi Portal Rumah Sakit dan atau aplikasi SIMRS.
3. PostGreSQL atau MySQL sebagai Database Server untuk Aplikasi
Portal Rumah Sakit.
4. PostGreSQL atau Microsoft SQL Server sebagai Database
Server untuk aplikasi SIMRS.
5. Apache / IIS sebagai Web server

b. Client Site
Perangkat lunak yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Windows 98/2000/XP atau Linux sebagai Operating System.
2. Microsoft Internet Explorer atau yang lainnya sebagai Web
Browser untuk menjalankan Aplikasi Portal

c. Development Tools
Perangkat lunak yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi SIMRS :
a. Delphi Enterprise Edition
b. Visual Basic

| 14
BasePro.Net SIMRS

c. Java Enterprise
2. Aplikasi Portal Rumah Sakit :
a. Java
b. PHP version 5.
c. HTML dilengkapi javascript atau vbscript.
d. Web 2 dengan teknologi Ajax.
e. Fusion Charts

2. GENERAL TECHNICAL REQUIREMENT

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit – SIMRS yang diimplementasikan


secara umum harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:

1. Jaringan komputer (Internet dan Intranet):


Kantor dan Unit Penguna di Lingkungan Rumah Sakit yang tersebar
terhubung dalam suatu jaringan melalui Intranet dan Internet.
2. Real-Time data:
Setiap perubahan data / transfer data dilakukan secara real
time/langsung.
3. Security:
System aplikasi ini dapat menangani masalah security secara:
a. Authentication (Userid/Password, Dynamic Password).
b. Access Control (Manajemen Bertingkat & Hak Akses).
c. Confidentiality (Transfer data dilakukan dengan encryption /
decryption).
d. Data Integrity.
e. Non Repudiation.
4. Volume data:

| 15
BasePro.Net SIMRS

Estimasi besar keseluruhan data yang harus ditangani sebesar 20 - 40


GByte/tahun.Data sebaiknya dapat tersimpan untuk transaksi selama 5
tahun.
5. Availability data:
a. Reliability; fail-safe & no duplicate.
b. Availibility Server 98% (sesuai dengan jaminan koneksi internet ISP).
6. Single Sign On (SSO)
Untuk mendukung User Management dalam Autentifikasi dengan SSO,
maka menggunakan metode LDAP (Lighweight Directory Access
Protocol).
7. User Profile
a. Jumlah user secara Software tidak terbatas, hanya dibatasi oleh
spesifikasi Hardware yang digunakan.
b. Setiap user dapat memiliki User ID dan Password yang unique dengan
otoritas yang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
8. User Interface
User Interface system aplikasi ini, secara umum harus memenuhi
persyaratan:
a. Mudah digunakan dan dapat meminimalkan human error dalam
memasukan data.
b. Efektif dan efisien.

| 16
BasePro.Net SIMRS

FITUR APLIKASI SIMRS

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Terintegrasi merupakan


suatu paket sistem aplikasi yang terintegrasi, yang dihubungkan secara on-line
pada semua fungsi pelayanan rumah sakit mulai dari transaksi manajemen
antrian, pendaftaran, pelayanan perawatan, pelayanan penunjang, manajemen
operasi / bedah sentral, rekam medis, manajemen keperawatan, kasir /
mobilisasi dana, pelayanan piutang, manajemen material, stok
barang/obat, akuntansi dan keuangan, kepegawaian, gizi, linen / laundry, dan
fungsi pelayanan rumah sakit lainnya.
Modul Aplikasi SIMRS terintegrasi meliputi dan tidak terbatas pada modul-modul
berikut ini :

1. FRONT OFFICE :
a. ANTRIAN REGISTRASI
b. MODUL APPOINTMENT
c. REGISTRASI
d. PELAYANAN INFORMASI
e. PENGADUAN
f. PANEL INFORMASI PUBLIK

2. PELAYANAN PERAWATAN :
a. ANTRIAN LAYANAN
b. PELAYANAN UGD
c. PELAYANAN POLIKLINIK / RAWAT JALAN
d. PELAYANAN / TINDAKAN RAWAT INAP

| 17
BasePro.Net SIMRS

e. MANAJEMEN OPERASI / IBS


f. KAMAR BERSALIN (VK)
g. LABORATORIUM
h. RADIOLOGI
i. PERINATALOGI
j. HEMODIALISA
k. REHAB MEDIK DAN KETERAPIAN FISIK (ORTESIS & PROSTESA)
l. RAWAT INTENSI DAN REANIMASI (ICU, ICCU, NICU, BURN UNIT)
m. PELAYANAN PERAWATAN LAINNYA

3. PELAYANAN PENUNJANG :
a. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
b. AMBULANCE
c. MEDICAL CHECK UP
d. CSSD
e. BINATU / LAUNDRY
f. FORENSIK (KAMAR JENAZAH)
g. PEMELIHARAAN SARANA MEDIK
h. PELAYANAN PENUNJANG LAINNYA

4. REKAM MEDIK :
a. DISTRIBUSI REKAM MEDIS
b. CATATAN MEDIS
c. PELAPORAN REKAM MEDIS

5. MANAJEMEN KEPERAWATAN :
a. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
c. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
d. PELAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

| 18
BasePro.Net SIMRS

e. DISCHARGE PLANNING
f. INDIKATOR MUTU KLINIK (MANAGEMEN KUALITAS)

6. LOGISTIK :
a. PERENCANAAN PENGADAAN
b. PEMBELIAN / ORDER MANAGEMENT
c. MUTASI INVENTORY (DISTRIBUSI, PEMAKAIAN, PENYESUAIAN)
d. LAPORAN LOGISTIK (MANAJEMEN MATERIAL)

7. APOTIK / FARMASI :
a. PENGELOLAAN RESEP ELEKTRONIK
b. PENJUALAN & PENYERAHAN OBAT
c. MUTASI INVENTORY (DISTRIBUSI, PEMAKAIAN, PENYESUAIAN)
d. LAPORAN FARMASI

8. GIZI / NUTRISI :
a. PENGATURAN STANDAR DAN SIKLUS MENU
b. PERENCANAAN MENU DIET DAN KONSULTASI
c. PELAYANAN MAKANAN DAN PRODUKSI
d. DATA REFERENSI NUTRISI

9. AKUNTANSI dan KEUANGAN :


a. KASIR / MOBILISASI DANA
b. PELAYANAN PIUTANG (ASURANSI DAN JAMINAN KESEHATAN)
c. MAPPING TARIF PELAYANAN
d. REMUNERASI, PENGGAJIAN DAN HONORARIUM
e. INVENTARISASI ASSET
f. AKUNTANSI BLU
g. KEUANGAN BLU

| 19
BasePro.Net SIMRS

10. SDM dan UMUM :


a. BIODATA KEPEGAWAIAN
b. LAYANAN KEPEGAWAIAN (ABSENSI, AGENDA, CUTI, DLL)
c. PENGELOLAAN ANGKA INDEKS
d. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
e. RUMAH TANGGA (GENERAL AFFAIRS)

11. INFORMASI EKSEKUTIF :


a. DECISION SUPPORT / MANAJERIAL REPORT
b. INDIKATOR PELAYANAN
c. VISUALISASI DATA / GRAFIK

12. MODUL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT :


a. PENGELOLAAN LAYANAN DAN TARIF
b. PENGELOLAAN KAMPANYE DAN EVENT
c. PENGELOLAAN AGENT
d. CALL CENTER & PENGADUAN
e. KNOWLEDGE BASED (ARTIKEL, LITERATUR, DSB)
f. PENGUMUMAN (BROADCAST)
g. SMS CENTER

13. SYSTEM SUPPORT & UTILITY :


a. DATA ADMINISTRATOR
b. SETTING DATA MASTER
c. HAK AKSES & PASSWORD
d. BACK UP DAN RESTORE DATA

| 20
BasePro.Net SIMRS

14. PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT :


a. PORTAL PUBLIK
b. PORTAL INTERNAL

LINGKUP PEMAKAI APLIKASI SIM RS

SIMRS seharusnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di rumah sakit,
antara lain:

A. Bagian Front Office , yang meliputi:


1) Unit Customer Service (pusat informasi)
2) Unit pendaftaran pasien rawat inap
3) Unit pendaftaran pasien rawat jalan
4) Unit pendaftaran pasien rawat darurat
5) Unit pendaftaran pasien di Unit Penunjang

B. Bagian Pelayanan dan Penunjang Medik, yang meliputi :


1) Unit Pelayanan Rawat Jalan.
2) Unit Pelayanan Rawat
3) Unit Pelayanan Rawat Inap
4) Unit Pelayanan Gigi Dan Mulut
5) Unit Laboratorium (Patologi Klinik)
6) Unit Patologi Anatomi
7) Unit Mikrobiologi Klinik
8) Unit Radio Therapi
9) Unit Radio Diagnostik
10) Unit Rehab Medik dan Keterapian Fisik
11) Unit Kamar Operasi / Bedah Sentral
12) Unit Rawat Intensif & Reanimasi (ICU, ICCU, NICU, Burn Unit)

| 21
BasePro.Net SIMRS

13) Unit Hemodialisis


14) Unit IDIK (Instalasi Diagnostik Intervensi Kardiologi)
15) Unit Instalasi Kedokteran Kehakiman (Forensik)
16) Unit Pelayanan Mobil Jenasah – Ambulance.
17) Unit General Check Up
18) Unit Biomedik dan Bank Jaringan
19) Unit Pelayanan Transfusi Darah
20) Unit Pelayanan Farmasi
21) Pelayanan Gizi (Pelayanan Makanan, Diet & Konsultasi)
22) Kasier di Semua Unit Pelayanan (Termasuk dg Pihak Bank)

C. Bagian Back Office, yang meliputi :


1) Medical record (unit rekam medik pusat)
2) Akuntansi keuangan (termasuk UKPPK/Klaim pihak ketiga)
3) Remunerasi (jasa pelayanan dan jasa dokter)
4) Mobilisasi dana (general cashier)
5) Unit binatu dan sterilisasi
6) Inventory medik dan non medik
7) Kepegawaian dan penggajian
8) Unit pemeliharaan sarana medik
9) Unit PDE / SIMRS, yang meliputi fungsi2:
a. Pusat konsultasi (Help Desk)
b. Trainer / Supervisor Data
c. Network Operation Centre
d. Administrasi server (Administrator)
e. Manajemen Data

| 22
BasePro.Net SIMRS

TAHAPAN PENGEMBANGAN SIMRS TERINTEGRASI

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ( SIMRS ) Terintegrasi merupakan


suatu paket sistem aplikasi yang terintegrasi, yang dihubungkan secara on-line
pada semua fungsi pelayanan rumah sakit mulai dari transaksi manajemen
antrian, pendaftaran, pelayanan perawatan, pelayanan penunjang, manajemen
operasi / bedah sentral, rekam medis, manajemen keperawatan, kasir /
mobilisasi dana, pelayanan piutang, manajemen material, stok
barang/obat, akuntansi dan keuangan, kepegawaian, gizi, linen / laundry, dan
fungsi pelayanan rumah sakit lainnya.

Adapun hasil dari tiap tahapan secara singkat dijelaskan sebagai berikut :

Tahap
TAHAP Hasil
Detail
TAHAP PERSIAPAN Persiapan · Project Management and
DAN Organization, Definisi masalah.
PENGEMBANGAN · Maksud dan tujuan Kerangka kerja,
Perkiraan waktu dan biaya
· Project Management Report
Business · Analisa sumber daya dan kebutuhan
Requirement sistem (software, hardware, infrastruktur
dan pendukung)
Analysis &
· Rencana Pengadaan (Spesifikasi yang
Procurement Plan
diperlukan)
· User Requirement (Specification
Requirement System Document)
· Inception Report
Business Solution · Menyusun logika kerja system
Design · Disain data, system dan pendukung.
&Procurement · Pengadaansesuai spesifikasi
· Design System Document (SIM RSBlue
Print)

| 23
BasePro.Net SIMRS

Tahap
TAHAP Hasil
Detail
Development, · Pembuatan program aplikasi.
Build System · Pembangunan sistem, instalasi software
& Configuration dan jaringan
· Partial test
· Interim Report& Technical Guide
TAHAP Testing ·Tes sistem keseluruhan
IMPLEMENTASI (User Acceptance ·Evaluasi, perbaikan, UAT
Test) ·Testing and Implementation Document
·User manual Document

Training · Training : TOT, operator, teknisi,


administrator dan developer.
· Handout Training Document
· Operational and maintenance System
Document
· Final Report Document
TAHAP Deploy & · Pendampingan dan Pemeliharaan
PENDAMPINGAN Operational · Bantuan teknis (Call Center)
PEMELIHARAN · Garansi Aplikasi
· Down Time Recovery
· First Line Support (onsite – offsite)
· Second Line Support (onsite – offsite)
· Pengembangan berkelanjutan
· Laporan berkala pendampingan dan
maintenance.
· Dokumen SOP
TAHAP BOT (Built of - · Penyerahan Pekerjaan
Transfer) · Garansi

| 24
BasePro.Net SIMRS

ARSITEKTUR NETWORK OPERATION CENTER (NOC)

Dengan memahami berbagai permasalahan, berdasarkan pengalaman kami,


berikut ini akan dijelaskan Solusi Arsitektur Network Operation Center (Pusat
Operasi Jaringan) dalam implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah
Rakit terintegrasi. Dengan memberikan beberapa gambaran fitur dari
pengembangan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (
SIMRS ) ini dalam rangka Pengembangan SIMRS berkelanjutan ( Sustainable
Development), maka konfigurasi dan spesifikasi arsitektur Sistem Network
Operation Center ditunjukkan seperti pada gambar berikut.

1. Pembangunan Instrastruktur Pusat Jaringan Komunikasi

Beberapa hardware dan software yang diperlukan dalam pembangunan IT


Infrastruktur untuk menunjang aplikasi di atas adalah sebagi berikut :

| 25
BasePro.Net SIMRS

a. Perangkat Keras Komputer dan Server


Yaitu menambahkan beberapa komputer server sebagai berikut :
a. Komputer Server Aplikasi.
b. Komputer Server antivirus dan SMS engine.
c. Komputer Server internet proxy.
d. Komputer Web Server di co-location.
e. Komputer DB Server backup di co-location.
f. Internet Router.

b. Perangkat Keras untuk Data Center dan Jaringan LAN/WAN


(Hardware)
Pembangunan Data Operation Center atau Pusat Operasional Jaringan
dengan equipment pendukung seperti :
a. Rise Floor / Karpet di lantai.
b. Door lock dan Access Control.
c. Rack Server dan Network Equipments sebagai berikut :
o Exhaust Fan,
o Power Outlet,
o Stabilizer Kit,
o Grounding Kit.
d. Structure Wiring Management.
e. Uninterruptible Power Supply (UPS).

c. Perangkat Jaringan Lokal Area Network, yang terdiri dari :


a. LAN Ethernet Switch yang memiliki kemampuan untuk
melakukan routing antar Virtual LAN/VLAN dan memiliki Port
Ethernet 10/100/1000T. LAN Switch Layer 3 ini akan dijadikan
sebai Core Switch dan diletakkan di Data Operation Center.

| 26
BasePro.Net SIMRS

b. LAN Ethernet Switch Layer 2 dengan Port Ethernet


10/100/1000T, LAN Switch Layer 2 ini akan digunakan untuk
di Internal Segmen Server.

d. Perangkat Jaringan Wireless Local Area Network, yang terdiri


dari :
a. Indoor Access Point mendukung 2.4GHz yang akan diletakan
di berberapa untuk kerja pimpinan rumah sakit, terutama
operasional room, dan ruang rapat pimpinan rumah sakit.
b. Router untuk koneksi ke Internet yang mendukung kebutuhan
bandwidth yang akan terpasang.

e. Perangkat Keras dan Lunak Keamanan Jaringan Komputer


a. Anti Virus yang memiliki kemampuan untuk Anti Spayware,
Trojan dan Firewall.
b. Network dan Aplikasi Monitoring.

2. Software Network Monitoring


Melakukan analisa semua peralatan jaringan dan interkoneksi fisik maupun
virtual seperti switch, router, bandwitdh management, server yang ada di
Network Operation Center dan unit kerja dilingkungan Rumah Sakit,
diperlukan aplikasi Network dan Application Peformance Montoring.

Network Performance Monitor digunakan untuk memonitor availability,


peformance dan utilization semua perangkat jaringan.
Hasil atau deliverable dari pemasangan utility ini adalah laporan dan
monitoring perangkat jaringan secara real time. Dengan demikian masalah
yang mungkin akan timbul pada jaringan komputer bisa diminimalikan secara
dini. Laporan ini bisa di akses secara on-line juga bisa dibuat secara periodik,
weekly, monthly dan yearly.

| 27
BasePro.Net SIMRS

KONSEP SISTEM APLIKASI

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia / mesin yang


terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman (SOP), model manajemen keputusan,
dan database.
Mempublikasikan Sistem Informasi berarti menyampaikan data dan informsi
secara valid, relevan, dan efektif. Data dan informasi harus telah disiapkan
dengan data-data yang matang, kesalahan pemasukan dan pengelolaan akan
berdampak pada hasil pengambilan keputusan.
Penyusun sistem aplikasi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini:

Komponen Penyusun Sistem Informasi

| 28
BasePro.Net SIMRS

Konsep Aplikasi dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


dijelaskan sebagai berikut :

A. Pengembangan SIMRS Dengan model Three Tier dan Berbasis


Centralize

Aplikasi SIMRS disarankan menggunakan model Three tier distribution


application. Hal ini berarti application logic terbagi menjadi beberapa
komponen tergantung fungsinya dan terpasang dalam beberapa mesin yang
berbeda tergantung pada tier mana Services Environment komponen
tersebut diperlukan (lihat Gambar Konsep sistem aplikasi dan basis
data Three Tier).

Teknologi Three Tier dipilih dalam pengembangan SIMRS ini, karena


keunggulannya sebagai berikut :
§ Kemudahan deployment
Deployment software hanya perlu dilakukan di masing masing tier, tidak
perlu semua PC yang digunakan untuk mengakses aplikasi.
§ Kemudahan maintenance
Bug fixing dan updates hanya berpengaruh pada server sehingga
penanganannya lebih efektif dan efisien.
§ Kemudahan akses aplikasi
Aplikasi dapat diakses dari PC client manapun yang terhubung dengan
jaringan LAN (Local Area Network).
§ Investasi infrastruktur lebih kecil
Dengan teknologi thin client ini, pihak IT tidak perlu investasi PC client
dengan spesifikasi tinggi untuk dapat mengakses aplikasi.

Pembangun sistem dengan pendekatan berbasis komponen sudah menjadi


kecenderungan dan inti dari pengembangan aplikasi saat ini. Tujuan dari

| 29
BasePro.Net SIMRS

penggunan pendekatan tersebut adalah untuk mengurangi kompleksitas dan


meningkatkan reusabilitas sistem menjadi alasan utama penggunaan
pendekatan ini.

1. DEKOMPOSISI APLIKASI
Kunci keberhasilan sebuah arsitektur three-tier adalah kemampuan
menguraikan suatu aplikasi menjadi elemen-elemen kecil yang tingkat
ketergantungannya satu sama lain seminimal mungkin baik secara
vertikal maupun horizontal.

Dekomposisi vertikal, artinya menguraikan aplikasi menjadi tiga


komponen, yaitu:
1. Komponen presentasi, yang menangani user interface dan
input/output ke pemakai
2. Komponen logika aplikasi, dimana semua task dan business
rule diterapkan.
3. Komponen manajemen basisdata, yang mengelola data dan informasi
mengenai pemakai dan operasional aplikasi sesuai dengan layanan
yang disediakan.

Dekomposisi horizontal dalam arti menguraikan masing-masing


komponen vertikal menjadi komponen-komponen kecil yang tingkat
kebergantungannya minimal. Sebagai contoh, adalah komponen logika
aplikasi sebisa mungkin didekomposisi menjadi satuan-satuan (unit)
fungsional yang kecil, satu komponen hanya melakukan satu pekerjaan
fungsional. Dengan cara seperti ini, tingkat fleksibilitas pengembangan
dan perawatannya sangat tinggi, karena perubahan/pengembangan
suatu komponen memiliki pengaruh yang kecil atau diusahakan tidak
mengganggu komponen lain.

| 30
BasePro.Net SIMRS

Ada tiga cara untuk menguraikan aplikasi berhubungan dengan


bagaimana cara komponen-komponen dekomposisi itu berhubungan,
antara lain:
1. Procedural programming, yaitu dengan menggunakan bahasa
pemrograman terstruktur untuk menguraikan sebuah aplikasi
monolitik menjadi prosedur prosedur yang bisa dipanggil secara
remote melalui remote-procedure-call(RFC). Untuk pemanggilan
prosedur dan fungsi yang ada di dalam modul dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a. Static link pada saat kompilasi:program utama
b. Dynamic link pada saat program berjalan.
2. Linking program via interface, yaitu dengan membuat program
presentasi, logika aplikasi dan manajemen basisdata secara terpisah,
kemudian di-linkpada saat running dengan antarmuka-antarmuka
standar (common interface seperti RPC atau application programming
interface (API).
3. Object programming, dengan membangun komponen presentasi,
logika aplikasi dan manajemen basisdata dengan pemrograman
berorientasi objek. Objek-objek itu akan berkomunikasi melalui pesan-
pesan yang dikelola oleh task management component. Model ini
banyak digunakan dalam GUI pad sistem operasi Microsoft Windows

Pemilihan cara dekomposisi itu, sangat tergantung kepada jenis


persoalan dantools (bahasa pemrograman, misalnya) yang tersedia. Cara
pertama banyak digunakan untuk membangun bagian presentasi dengan
server aplikasi, terutama dalam mengurusi masalah komunikasi. Cara
kedua banyak digunakan untu membangun server aplikasi dan server
basisdata, karena memberikan keleluasaan penggunaan sumber data
yang banyak. Cara ketiga banyak digunakan untuk menguraikan bagian
presentasi yang menggunakan GUI, karena memberikan kemampuan

| 31
BasePro.Net SIMRS

pengelolaan objek-objek GUI dengan baik. Karena masing-masing


metode memiliki keunggulan, dan untuk memperoleh hasil yang optimal,
maka seringkali pengembang menggabungkan ketiga cara dekomposisi di
atas.

2. DEPLOYMENT APLIKASI
Deployment (penyebaran) di sini, mengandung dua pengertian,
yaitudeployment komponen aplikasi secara
logika (software), dan deploymentkomponen aplikasi secara
fisik (hardware). Secara logika, komponen-komponen aplikasi (hasil
dekomposisi) disebarkan sebagai berikut:
1. Komponen-komponen presentasi. disebar pada tier 1
(aplikasi client).Aplikasi client biasanya berupa aplikasi yang memiliki
kemampuan-kemampuan interpretasi kode-kode tampilan yang
dikirimkan oleh server aplikasi menjadi objek-objek grafik.
2. Komponen-komponen logika aplikasi. Disebar
pada tier 2 (server aplikasi). Server aplikasi bertanggung jawab
mengelola komponen-komponen logika aplikasi dan kode-kode
presentasi yang akan ditampilkan di aplikasi client.
3. Komponen-komponen manajemen basisdata. disebar pada tier 3
(server basisdata). Penyebaran pada platform fisik, sangat tergantung
padaplatform fisik yang tersedia, dan dapat divariasikan sesuai
dengan apa yang ingin ditonjolkan.

| 32
BasePro.Net SIMRS

Gambar 4 :Kemungkinan Penyebaran Aplikasi

3. FITUR TOOLS ARSITEKTUR THREETIER


Minimal ada tiga fitur umum yang harus dimiliki oleh tools yang akan
digunakan untul mengimplementasikan arsitektur three-tier, yaitu:
1. Partitioning (Kemampuan mempartisi) Yaitu kemampuan untuk
memecah sebuah aplikasi menjadi komponen-
komponen threetier.Kemampuan ini memungkinkan pengembang
untuk membagi sebuah aplikasi lengkap menjadi komponen-
komponen threetier sesuai dengan pertimbangan performansi dan
kebutuhan lain yang menonjol.
2. Konkurensi dan seriability. Karena logika aplikasi dirancang untuk
diakses oleh banyak pemakai (multiuser) dengan banyak layanan,
maka server aplikasi membutuhkan kemampuan menangani banyak
permintaan secara simultan pada saat yang bersamaan dengan
kecepatan respon yang memadai. Untuk itu diperlukan adanya

| 33
BasePro.Net SIMRS

fasilitas yang berfungsi sebagairesource manager dan transaction


monitor untuk mengatur konkurensi. Untuk menjaga kebenaran
data pada setiap saat, diperlukan adanya mekanisme yang
mengatur urutan pengaksesan data. Untuk itu diperlukan
pengaturan seriabilitas pengaksesan data. Untuk basisdata
diperlukan mekanisme lock dan unlock yang disediakan oleh RDBMS
yang dijadikan server basisdata. Bila kita menggunakan antarmuka,
fasilitas ini juga biasanya disediakan pada API-nya. Sedangkan
untuk data yangdi-share di memori diperlukan
mekanisme lock dan unlock yang pengendaliannya dapat dilakukan
secara manual dalam program, atau diatur secara otomatis
oleh transaction monitor.
3. Services Tools juga harus menyediakan layanan-layanan tambahan
sesuai dengan kebutuhan pemakai maupun pengelola, seperti:
security, logging, messaging, dll. Dengan tersedianya fitur tersebut,
memungkinkan pengembangan aplikasi lebih berkonsentrasi pada
aspek dekomposisi dan penyebaran sehingga dapat memenuhi
kriteria performansi yang diinginkan.

B. Pengembangan SIMRS dengan User Interaction Analysis


Satu hal penting yang sering terlupakan dalam pembangunan suatu aplikasi
adalah adanya user interaction analysis. disadari bahwa interaksi user
merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mewujudkan aplikasi yang
mudah digunakan dan tepat guna. Fitur Aplikasi yang perlu diperhatikan
untuk mengakomodasi user interaction analysis diantaranya :
§ Cara Akses
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat aplikasi
yang mudah digunakan oleh user adalah rancangan user interface.
Rancangan ini dibuat dengan meminimalkan cara akses user ke
menu-menu yang disediakan.

| 34
BasePro.Net SIMRS

§ Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan
dipakai sebagai standar untuk semua bagian dari aplikasi.
§ Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan
disesuaikan perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan
penggunaan aplikasi oleh user.
§ Pedoman Aplikasi
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara
menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk
memberikan panduan penggunaan kepada user. Cara ini akan
sangat membantu user untuk mengoperasikan tiap form dalam
aplikasi.

| 35
BasePro.Net SIMRS

SPESIFIKASI KEAMANAN SISTEM

Setiap sistem aplikasi perlu memiliki keamanan sistem. Arsitektur Sistem


menentukan tingkat keamanan sistem. Untuk menjamin keamanan SIMRS -
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, perlu dipikirkan terpenuhinya
perlindungan dan keamanan database pasien dan informasi rumah sakti dari
bencana (disaster recovery) maupun pemanfaatan dan/atau perngrusakan oleh
pihak pihak yang tidak diinginkan (hackers).

Merujuk pada keinginan tersebut, maka keamanan sistem dapat


diimplementasikan dengan menggunakan beberapa metode, sebagai berikut :
1. Pemasangan firewall dan router manageable, sehingga bisa dilakukan
routing terhadap IP komputer. Komputer dengan IP berapa saja yang
dapat mengakses server dapat dimanage atau ditentukan.
2. Memenuhi aspek Authentication, artinya setiap user memiliki
identitas (user id) dan kata kunci (password) tertentu
yang unique dengan otioritas yang berbeda-beda secara bertingkat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. User id dan password
tersebut harus dimasukan setiap kali mulai menjalankan aplikasi.
3. Untuk memenuhi aspek Access Control, setiap pemakai diberi otoritas
akses terhadap aplikasi, data & informasi sesuai dengan
kewenangannya. Untuk memenuhi aspek Confidentiality, proses
pertukaran data antara server dengan client dilakukan secara
tersandi (encrypt/decrypt) dengan menggunakan Secure Socket Layer
(SSL), sehingga jika ada data yang disadap ditengah jalan oleh orang
yang tidak berkepentingan tidak akan dapat dimengerti isinya.
4. Untuk memenuhi aspek Non Repudiation, setiap perubahan data akan
dilakukan pencatatan user id, tanggal dan waktu perubahan data
tersebut secara otomatis oleh aplikasi. Hasil pencatatan ini hanya dapat
dilihat oleh pihak manajemen sehingga jika ditemukan kejanggalan

| 36
BasePro.Net SIMRS

dalam data yang ada secara mudah dapat diketahui siapa yang
melakukan dan kapan dilakukan.
5. Untuk memenuhi aspek Data Integrity, setiap perubahan data di suatu
bagian langsung dapat diketahui perubahannya oleh bagian lain yang
terkait. Untuk menjamin ketersediaan sistem dan
data (Availability), memungkinkan untuk dilakukan mirroring server,
sehingga jika salah satu server mengalami gangguan/kerusakan, maka
masih ada back up nya.
6. Sebagai tambahan (optional) di komputer-komputer klien dapat
ditambahkan alat untuk smartkey atau biometric authentication sehingga
hanya orang-orang yang benar-benar memiliki otoritas yang dapat
menggunakan system.
Untuk menjamin ketersediaan sistem dan data, makan perlu
dilakukan redundansi server, sehingga jika salah satu server mengalami
gangguan / kerusakan, secara otomatis koneksi akan ditangani oleh server
yang lainnya (server backup). Selain itu seluruh data juga di- back up sebagai
cadangan jika server utama mengalami gangguan atau kerusakan. Selain
melakukan redundansi data di beberapa server, dapat juga dilakukan
sistem back up data secara harian, mingguan dan bulanan ke dalam magnetic
tape / hard disk. Hal ini untuk menjamin bahwa data tidak akan hilang dan
dapat di-restorejika keseluruhan server mengalami kerusakan.

Sedangkan untuk menanggulangi jika kerusakan disebabkan karena bencana


(kebakaran, bencana alam, dsb), maka perlu dilakukan adanya backup
secara co-location pada suatu tempat yang tersertifikasi. Dengan back up
secara co-location ini, sistem dan data akan tetap terjamin ketersediaannya
dikemudian hari.

| 37
BasePro.Net SIMRS

KONSEP DATABASE

Database dapat diartikan sebagai suatu kumpulan file atau data yang saling
terhubung yang disimpan pada suatu media tertentu, dan diorganisasikan
dengan cara tertentu. Sistem basis data adalah sistem yang memuat data yang
terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan
pengambilan kembali secara elektronis. Sistem yang digunakan untuk mengelola
database tersebut dikenal dengan istilah Database Managemenet System
(DBMS).

Konsep pemakaian sistem database untuk SIM RS seperti ditunjukkan pada


gambar berikut

| 38
BasePro.Net SIMRS

Gambar : Konsep pemakaian sistem basis data


Sistem operasi merupakan program yang bertanggung jawab mengelola
perangkat keras dan menyediakan fasilitas operasi dasar, misalnya penyimpanan
file, akses ke jaringan, eksekusi program, pemanfaatan memori, dan sebagainya.
Sistem operasi yang banyak dikenal meliputi sistem operasi berlesensi dan
sistem operasi tidak berlesensi. Sistem Operasi yang berlesensi misalnya MS
windows, IBM OS-2, UNIX, dan sebagainya. Sedangkan untuk Sistem Operasi
yang tidak berlesensi misalnya Linux Red hat, Fedora, Suse, Free BSD, dsb.

| 39
BasePro.Net SIMRS

Analisa Struktur Data


Tujuan dari analisa struktur data ini adalah untuk menetapkan bahwa sistem
database yang digunakan masih layak dipertanggung jawabkan dan struktur
data potensi yang dibangun memenuhi aspek kriteria aplikasi yang
dikembangkan.

Pengembangan sistem aplikasi berbasis data (Data-Based Application) akan


mengunakan metoda RDBMS (Relation Database Management System) > Medode
RDBMS ini yang menentukan Design Model Enttity Relationship dan Design Tabel
Data Based- nya, yang disesuaikan dengan database dan karateristik aplikasi
yang dikembangkan untuk menjamin kemudahan akses, kecepatan proses
(retrieve) dan reusable data.
masalah keamanan database merupakan hal yang kompleks, karena bukan
hanya menyangkut rancangan sistemnya, tetapi juga kesempurnaan dalam
pemrogramannya. Pemilihan arsitektur, model relasi data, solusi masalah
polyinstantiation, aturan integritas, dan solusi masalah inferensi merupakan
masalah-masalah yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan desain sistem
basisdata. Selain itu, pemilihan teknik pemrograman dan pengompilasian dengan
mempertimbangkan teknik-teknik eksploitasi sistem operasi yang biasa terjadi
saat ini, seperti stack smashing dan format string vulnerabilities, dapat
mempersulit usaha pembobolan sistem database.
Sifat-sifat integritas basisdata harus memiliki hal hal sebagai berikut :

 Consistency. Suatu database disebut konsisten jika dua atau lebih


metode yang ada untuk menurunkan informasi selalu menghasilkan
respon yang sama terhadap request yang diinginkan.
 Correctness. Suatu database disebut benar jika semua data
memenuhi batasan-batasan yang ada.
 Availability. Suatu data disebut available jika setiap data selalu dapat
diakses oleh user yang memiliki otoritas terhadap data tersebut.

| 40
BasePro.Net SIMRS

Secara umum konsistensi adalah hal yang paling mudah dikorbankan dari ketiga
sifat integritas tersebut. Jikadata availability dikorbankan maka data tersebut
akan hilang. Jika data correctness dikorbankan maka data akan terkorupsi.
Walaupun demikian, adalah mungkin untuk mengembalikan konsistensi database
selama ada aturan-aturan yang jelas untuk mengidentifikasi versi data yang
benar.

METODOLOGI IMPLEMENTASI SISTEM

Metode Implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk


meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang
dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Adapun
pendekatan yang dilakukan adalah sebagai yang diuraikan dibawah ini.
A. Persiapan Data Master dan Data Awal :

| 41
BasePro.Net SIMRS

Data master dan data awal merupakan referensi data yang akan digunakan
sebagai data valid pada saat testing dan pelatihan. Agar Data yang ada
(Data Legacy) baik yang berbentuk paper dan paperless dapat
dimanfaatkan dalam sistem aplikasi yang baru maka perlu dilakukan
pembuatan sistem aplikasi pendukung untuk melakukan migrasi data dari
format yang lama ke Database format baru dengan tujuan :
1. Memiliki data yang terbaru dan terpusat.
2. Memliki sekuritas / keamanan data yang dirancang dengan sistem
clustering database
3. Mengikuti format RDBMS (Relation Data Based Management System
4. Dapat digunakan (retreave) pada aplikasi lain (SISTEM INFORMASI
TERPADU)
Pematangan dan migrasi data merupakan proses terbentuknya data hasil
dari survei (raw data) menjadi informasi (datamart) yang dapat
dimanfaatkan oleh sistem yang akan dibangun.
Terdapat dua kriteria raw data yang dapat dimatangkan dan migrasi, yaitu
data yang sudah berbentuk struktur tabel dan data dalam bentuk non-
struktur tabel.

B. Penyusunan SOP (Standard Operating Prosedure)


SOP – Standard Operational Procedure merupakan suatu urutan langkah
kerja yang telah ditetapkan oleh manajemen. SOP digunakan untuk
menjalankan suatu pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan unit
kerja atau orang lain. SOP digunakan untuk mengatur kinerja setiap orang /
petugas yang terlibat dalam menjalankan SIM RS ini. SOP harus disusun
sesuai dengan modul yang ada dalam SIM RS agar sistem ini berjalan
sesuai dengan kaidah-kaidah prosedur yang baku.
Standard Operational Procedure untuk mengoperasikan SIM RS harus
menjelaskan urutan dan aliran formulir yang berlaku sesuai dengan alur
bisnis yang telah ditetapkan.

| 42
BasePro.Net SIMRS

C. Persiapan Unit Organisasi Pendukung Teknologi Informasi


Agar SIM dapat diimplementasikan dengan baik, maka perlu dibuat suatu
unit organisasi yang menjalankan fungsi :
- Pusat konsultasi Help Desk : Melayani pengguna/operator secara
online dari tempatnya bekerja didalam lingkungan Rumah Sakit
- Pendukung komputasi untuk eksekutif : membantu eksekutif untuk
mengoperasikan komputernya serta penunjanggnya.
- Pengadaan training : Pemberian training kepada staf Rumah Sakit
sebagai operator sistem, administrator sistem, administrator
basisdata, atau sebagai pelatih (trainer to trainer) yang bekerjasama
dengan Badan Pendidikan dan Latihan Internal untuk memberikan
sarana dan prasarana pelatihan.
- Pusat konsultasi teknologi : Memberikan konsultasi tentang teknologi
informasi kepada staf Rumah Sakit yang membutuhkan.
- Pengamanan Jaringan : Mengelola keamanan jaringan Rumah Sakit.
- Pusat pelayanan operasional jaringan : Membantu staf Badan yang
membutuhkan pertolongan di bidang jaringan dan mengelola
Backbone.
- Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server,
mail server, aplication server, database server, dll didalam
lingkungan Rumah Sakit
- Manajemen data : mengelola data secara sistimatis serta mebuat
back up data, tuning data, dll didalam lingkungan Rumah Sakit
- Pengembangan Kebijakan : Merencanakan dan mengembangkan
kebutuhan akan piranti keras dan piranti lunak di lingkup Rumah
Sakit sesuai dengan kebutuhannya. Unit ini bekerjasama dengan unit
pelaksana lainnya, diharapkan juga mampu untuk membuat
standarisasi proses dan prosedur kerja, sehingga menjadikan sistem
tersebut stabil yang sudah diuji coba oleh staf Rumah Sakit.

| 43
BasePro.Net SIMRS

D. Aplikasi :

1. Free text Query


Pada prinsipnya fungsi ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada
para pemakai dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang ada
didalam “Data Bank”. Dengan pendekatan ini pemakai diibaratkan akan
mempunyai jangkauan langsung kepada informasi tanpa harus melalui
pihak ketiga. Dalam hal ini pemakai akan memutuskan sendiri kriteria
informasi apa yang dibutuhkan secara interaktif dengan memilih kriteria
informasi yang tersedia dilayar komputer dan mengkombinasikan kriteria
tersebut untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang
diinginkannya.

2. Grafikal
Sesuai dengan kelebihan dari Personal Komputer, tampilan yang akan
dihadapi pemakai dibentuk dengan menggunakan tampilan grafis yang
atraktif, baik bagi fasilitas pemasukan dan penyajian data, harus
tersedia dalam bentuk grafik, sehingga lebih intuitif dan mudah bagi
pemakai dalam mengoperasikan aplikasi. Hal ini diharapkan akan
mendorong pemakai untuk lebih senang menggunakan aplikasi lebih
lanjut.

3. Pull Down Menu


Sesuai dengan pendekatan kemudahan pengenalan informasi, manusia
lebih mudah mengingat nama dibandingkan dengan kode. Untuk hal
tersebut, sistem ini harus dilengkapi dengan fasilitas untuk menampilkan
informasi dengan bentuk tekstual, dibandingkan dengan sistem kode,
sehingga pemakai aplikasi, khususnya pemakai entri data, dalam
memasukan dan melengkapi informasi yang dibentuk, akan dengan

| 44
BasePro.Net SIMRS

mudah memilih informasi tersebut dengan daftar nama atau uraian yang
ditampilkan dilayar, tanpa harus mengetahui kode apa yang digunakan
berhubungan dengan data tersebut. Diharapkan dengan fasilitas dan
pendekatan ini kesalahan pemasukan data akan dapat dikurangi sampai
tingkat yang minimum.

4. Drill Down Facility


Untuk memahami permasalahan atau menganalisa informasi,
dibutuhkan ketajaman informasi yang diketahui. Berdasarkan itu,
aplikasi ini harus dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan
pemakai untuk mengeksplorasi informasi dengan lebih rinci.
Dari kumpulan informasi yang dimiliki, pemakai dapat menyaring kriteria
yang dipilihnya. Setelah itu pemakai dapat menampilkan informasi
tersebut dilayar dengan menggunakan fasilitas ‘Display’. Berdasarkan
informasi yang telah ditampilkan, pemakai bisa mengeksplorasi informasi
lebih lanjut untuk melihat hal yang lebih rinci dari suatu jenis informasi.
Contohnya adalah bila pemakai menampilkan informasi rangkuman dari
suatu program, maka dengan menyentuh kolom nama program tersebut
bisa melihat rincian atau uraian kegiatan dari program tersebut. Bila
ingin dirinci lebih lanjut, dapat diberi batasan kriteria tambahan, seperti
tanggal kegiatan, penanggung jawab, dan juga referensi lainnya.
Seberapa rinci informasi yang ingin ditampilkan, tergantung seberapa
rinci informasi tersebut dibentuk, jadi tidak dibatasi lagi oleh keberadaan
pemrogram komputer.

5. Text Image
Dalam mengolah informasi berdasarkan kebutuhan, diperlukan tampilan
gambar yang dapat membantu merepresentasikan informasi tersebut
dengan lebih baik. Dengan fasilitas ini pemakai dimungkinkan untuk
menggabungkan text dan image sekaligus.

| 45
BasePro.Net SIMRS

6. Informasi Yang Proaktif


Dengan fasilitas ini, pemakai dapat memiliki fasilitas untuk
mengkombinasikan kriteria informasi yang dimiliki. Hal ini
memungkinkan pemakai memperoleh informasi yang diharapkan dapat
memenuhi suatu kriteria tertentu, dimana dapat membantu pemakai
dalam melakukan analisa kemungkinan yang mungkin terjadi dengan
proses yang dihadapinya. Sebagai contoh pemakai dapat memonitor
realisasi anggaran pelaksanaan suatu program dan juga rencana
aktifitas kegiatannya. Berdasarkan hal tersebut akan dapat diperkirakan
apakah akan tersedia anggaran yang cukup untuk melaksanakan
kegiatan kedepan lebih lanjut.

KONSEP SYSTEM SUPPORT

Konsep ini menjelaskan langkah untuk melaksanakan support sistem SIMRS


selama periode waktu tertentu. Kondisi ini berbeda pada tiap RS karena adanya
perbedaan infrastruktur dan kemampuan SDM di tiap-tiap RS, namun
berdasarkan pengalaman kami, minimal perlu waktu 1 (satu) tahun bagi RS yang
baru pertama kali mengimplementasikan SIMRS.

| 46
BasePro.Net SIMRS

Agar pelaksanaan dan implementasi SIMRS dapar berjalan dengan baik, maka
support system dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Sistem Infrastuktur
Selama SIMRS dijalankan, perlu adanya teknisi yang akan memelihara
sistem infrastruktur. Network Operational Center / Data Center, Sistem
jaringan LAN dan WLAn, Sistem komputer client / workstation perlu
dipelihara setiap waktu. Memonitor pengguna yang mengakses jaringan,
memonitor pengguna yang mengakses Network Operational Center / Data
Center, melakukan pemeriksaan terhadap virus.

2. Pendampingan dan pemeliharaan Sistem aplikasi


Pendampingan sistem aplikasi dilakukan selama operator masih belum
lancar dalam menggunakan sistem aplikasi. Kesalahan dalam
memasukkan data perlu dikoreksi dan dirubah sesuai data yang benar.
Kebutuhan penyesuaian format laporan dan penyesuaian data perlu terus
dijaga. Perkembangan organisasi, perubahan data, dapat menimbulkan
adanya perubahan kebijakan dan bisnis proses. Perubahan tersebut tetap
dapat diikuti dan diimplementasikan kedalam sistem aplikasi.

3. Verifikasi dan pemeliharaan data


Pemeriksaan data dilakukan secara periodik. Semua data yang telah
dimasukkan perlu diperiksa. Data yang masuk ke dalam sistem aplikasi
adalah data yang valid dan relevan. Data yang tidak valid perlu dilakukan
koreksi.
Setiap periode tertentu, harus dilakukan pemeliharaan data, antara lain
dengan mem-backup data ke suatu media tertentu dan disimpan di
tempat tertentu. Backup data perlu dilakukan untuk menyelamatkan data
maupun untuk mengarsip data.

| 47
BasePro.Net SIMRS

METODE IMPLEMENTASI SECARA BERTAHAP

Implementasi seluruh modul SIMRS seperti yang digambarkan diatas tentunya


akan memerlukan sumber daya dan sumber dana yang besar, mengingat
kebutuhan implementasi aplikasi ini tidak lepas dari ketersediaan tenaga dan
infrastruktur jaringan maupun perangkat keras yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
Proses implementasi secara bertahap dapat menjadi pilihan bagi Rumah Sakit.
Langkah ini dapat dilakukan dengan membagi beberapa modul yang saling

| 48
BasePro.Net SIMRS

berkaitan dan berdasarkan skala prioritas yang menjadi perhatian di masing-


masing RS.

Berikut kami berikan contoh implementasi secara bertahap:


MODUL TAHAP 1 (X) TAHAP 2(XX) TAHAP 3(XXX)

1. FRONT OFFICE (X)


a. Antrian registrasi
b. Modul appointment
c. Registrasi
d. Pelayanan informasi
e. Pengaduan
f. Panel informasi publik

2. PELAYANAN PERAWATAN (X)


a. Antrian layanan
b. Pelayanan ugd
c. Pelayanan poliklinik / rawat jalan
d. Pelayanan / tindakan rawat inap
e. Manajemen operasi / ibs
f. Kamar bersalin (vk)
g. Laboratorium
h. Radiologi
i. Perinatalogi
j. Hemodialisa
k. Rehab medik dan keterapian fisik (ortesis & prostesa)
l. Rawat intensi dan reanimasi (icu, iccu, nicu, burn unit)
m. Pelayanan perawatan lainnya

3. UNIT PELAYANAN PENUNJANG (X)

| 49
BasePro.Net SIMRS

a. Pelayanan transfusi darah


b. Ambulance
c. Medical check up
d. Cssd
e. Binatu / laundry
f. Forensik (kamar jenazah)
g. Pemeliharaan sarana medik
h. Pelayanan penunjang lainnya

4. REKAM MEDIK (X)


a. Distribusi rekam medis
b. Catatan medis
c. Pelaporan rekam medis

5. MANAJEMEN KEPERAWATAN (XX)


a. Pengkajian keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Implementasi & evaluasi keperawatan
d. Pelaporan manajemen keperawatan
e. Discharge planning
f. Indikator mutu klinik (managemen kualitas)

6. LOGISTIK (XX)
a. Perencanaan pengadaan
b. Pembelian / order management
c. Mutasi inventory (distribusi, pemakaian, penyesuaian)
d. Laporan logistik (manajemen material)

7. FARMASI /APOTIK (XX)

| 50
BasePro.Net SIMRS

a. Pengelolaan resep elektronik


b. Penjualan & penyerahan obat
c. Mutasi inventory (distribusi, pemakaian, penyesuaian)
d. Laporan farmasi

8. GIZI dan NUTRISI (XXX)


a. Pengaturan standar dan siklus menu
b. Perencanaan menu diet dan konsultasi
c. Pelayanan makanan dan produksi
d. Data referensi nutrisi

9. AKUNTANSI & KEUANGAN (XXX)


a. Kasir / mobilisasi dana
b. Pelayanan piutang (asuransi dan jaminan kesehatan/BPJS)
c. Mapping tarif pelayanan
d. Remunerasi, penggajian dan honorarium
e. Inventarisasi asset
f. Akuntansi BLU
g. Keuangan BLU

10. SDM dan UMUM (XXX)


a. Biodata kepegawaian
b. Layanan kepegawaian (absensi, agenda, cuti, dll)
c. Pengelolaan angka indeks
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Rumah Tangga (general affairs)

| 51
BasePro.Net SIMRS

11. INFORMASI EKSEKUTIF (XX)


a. Decision support / manajerial report
b. Indikator pelayanan
c. Visualisasi data / grafik

12. MODUL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (X)


a. Pengelolaan layanan dan tarif
b. Pengelolaan kampanye dan event
c. Pengelolaan agent
d. Call center & pengaduan
e. Knowledge based (artikel, literatur, dsb)
f. Pengumuman (broadcast)
g. Sms center

13. SYSTEM SUPPORT & UTILITY (X)


a. data administrator
b. setting data master
c. hak akses & password
d. back up dan restore data

14. PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT : (XXX)


a. portal publik
b. portal internal

CATATAN:
1. Apabila pada poliklinik rawat jalan belum tersedia perangkat keras dan
jaringan maka entry data dapat dilakukan di loket pembayaran dengan rasio

| 52
BasePro.Net SIMRS

penyediaan komputer sebesar 1 PC untuk rata-rata 50 pasien registrasi


dengan 1 orang petugas entry (1 shift).

2. Apabila pada bangsal rawat inap belum tersedia perangkat keras dan jaringan
maka entry data tindakan pasien rawat inap dapat dilakukan secara terpusat
di bagian PDE (Pusat Data Elektronik), dimana masing-masing bangsal
disediakan buku tindakan yang setiap 2 jam sekali diambil oleh petugas PDE
untuk dientry kedalam database SIMRS. Pada kasus seperti ini, maka pada
saat pasien akan cek out / menyelesaikan pembayaran, petugas PDE
bersama Kepala Bangsal harus melakukan cek data tindakan yang telah
diberikan sebelum pasien melakukan pembayaran lunas. Dalam hal
pelaksanaan entry data rawat inap di PDE, Petugas PDE harus disediakan
untuk dapat melakukan shift 24 jam ( 3 shift), hal ini tentu lebih efisien
dibandingkan dengan menyediakan perangkat disetiap ruangan, tetapi dalam
jangka panjang akan memberatkan operasional RS.

SOP DAN SDM

SOP – Standard Operational Procedure merupakan suatu urutan langkah kerja


yang telah ditetapkan oleh manajemen. SOP digunakan untuk menjalankan
suatu pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan unit kerja atau orang lain.
SOP digunakan untuk mengatur kinerja setiap orang / petugas yang terlibat

| 53
BasePro.Net SIMRS

dalam menjalankan SIM RS ini. SOP harus disusun sesuai dengan modul yang
ada dalam SIM RS.
Standard Operational Procedure untuk mengoperasikan SIM RS harus
menjelaskan urutan dan aliran formulir yang berlaku sesuai dengan alur bisnis
yang telah tertanam pada SIM RS yang terpasang.
SDM – Sumber Daya Manusia merupakan petugas yang akan menjalankan SIM
RS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIM RS yang dibuat,
kalau SDM-nya belum siap dan belum memiliki kemampuan yang mencukupi
untuk mengoperasikan, maka kecanggihan sistem tersebut menjadi tidak
berarti. Oleh karena SDM perlu juga dibangun atau dipersiapkan seiring dengan
sistem yang sedang dibangun.

Pengembangan SDM harus disusun secara terprogram dan bersinergi dengan


pengembangan sistem. Setiap dilakukan pengembangan sistem, harus dibarengi
dengan pengembangan SDM yang akan mengoperasikan. Program
pengembangan SDM yang dilakukan bukan hanya sekedar bagaimana
mengoperasikan perangkat sistem yang dibangun, tetapi juga bagaimana
menyiapkan pengguna / operator tersebut dalam arti pengembangan prasyarat
penggunaan sebelum menguasai sistem tersebut, peningkatan tanggung jawab
terhadap tugas dan pekerjaannya, serta peningkatan wawasan dan komitmen
terhadap wewenang dan tanggung jawabnya

| 54

Anda mungkin juga menyukai