Anda di halaman 1dari 26

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

( SIMRS )
 
“Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit”
 
A.      Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya.   Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen,
serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien
dan menguntungkan.   

Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit  adalah sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat

Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat
penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit

Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistim administrasi konvensional menunjukan
banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar
departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.

B.      Beberapa Kasus

Pada sistim administrasi konvensional, pencatatan pendapatan perawatan dibuat pada saat pasien
akan membayar tagihannya atau pada saat pasien akan keluar dari rumah sakit, bukan pada saat
tindakan perawatan dilakukan.  Pencatatan tersebut dilakukan oleh masing-masing bangsal/ruangan
yang memungkinkan adanya unsur subyektifitas dimana seorang kepala ruangan berwenang untuk
mengestimasi sendiri tingkat kemampuan pasien dan berapa tindakan perawatan ataupun obat-
obatan yang tidak ditagihkan ke pasien.  Kondisi pemberian potongan di masing-masing ruangan ini
jelas akan menimbulkan akibat yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit menjadi
berkurang dan insentif untuk jasa medis dipotong secara sepihak yang pada akhirnya akan
menimbulkan standar ganda perawatan.

 
C.      Solusi

Dalam sistim informasi manajemen rumah sakit ini, fungsi dari bagian perawatan lebih
dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis secara profesional, fungsi penagihan
dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan pemberian potongan menjadi wewenang direksi.

Para tenaga medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan tidak membeda-
bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan diberi insentif yang sama untuk
tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa pelayanan medis tersebut diberikan.   Pola
tersebut terbukti mempengaruhi secara positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.

Tindakan perawatan langsung dicatat pada komputer yang terintegrasi dengan bagian keuangan
sehingga menutup kemungkinan terjadinya manipulasi data disaat pasien akan membayar biaya
perawatan. Tanpa mengurangi misi sosial, pemberian diskon maupun subsidi perawatan pada
dasarnya adalah pengurangan keuntungan rumah sakit dan hal ini adalah wewenang direksi yang
melalui sistim informasi ini dapat secara cepat mengetahui posisi keuangan rumah sakit.
 
Contoh diatas merupakan sebagian dari kemampuan sistim informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti pencatatan medical record yang
terintegrasi, kecepatan pelayanan administratif, sistim inventory control yang baik, fungsi financial
yang tepat, serta pembuatan laporan-laporan baik keuangan, perawatan, dll secara cepat dan
akurat.

 
D.      Manfaat SIMRS :

a.       Manfaat Umum

Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:

 Efisiensi
 Kemudahan
 Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
 Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
 Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya,
bahkan  gengsi pelayanan
 Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
 Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
 Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya,
antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK,
Instansi/Perusahaan  pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll

 Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:

1.  Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;

a.       Fungsi Pelayanan dan Informasi

b.      Fungsi Perawatan (medical care)

c.       Fungsi Penunjang/Supporting

d.      Fungsi Administrasi dan Keuangan

e.      Fungsi Pengawasan, dll


2.       Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam
rumah sakit.

Contoh:

1. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat


mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag
Registrasi.
2. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
3. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
4. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan
sebaliknya

 Meningkatkan pendapatan rumah sakit.

b.       Manfaat Operasional

Kecepatan

Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah
kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual
pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan
sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja.  Kecepatan
ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat.   Pada awal pemasangan SIM, ketika
aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa.  Namun ketika
komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang
tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.  

Akurasi

Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual
orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut
cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. 
SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu.
Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan
menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien
yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.

 Integrasi

Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap
unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan
SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi
beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.  Ilustrasi pada awal makalah ini
merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.  

Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan.
Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik
rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan,
dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.  

Peningkatan Efisiensi

Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke
arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat
tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri.   Selain itu, karena
kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus
pada pekerjaan utamanya.

Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-
ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan
data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk
ditanda-tangani perawat.  

Kemudahan pelaporan

Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan
adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita
dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

c.        Manfaat Manajerial

Kecepatan mengambil keputusan

Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi


yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend
berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan
yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata.  Namun dengan SIM, informasi yang
disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut
sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.

Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya
waktu untuk mengambil keputusan.  

Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah

Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari
mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita
ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga
tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.  

Kemudahan penyusunan strategi

Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan
berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data
populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada
kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.

d.       Manfaat Organisasi

Budaya Kerja

Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu
maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal
seperti itu, menjadi berubah.

Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh,
jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan
tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk
menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat
penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga
pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit,
karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung
berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data
tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah,
sedikit sekali data yang salah dimasukkan.  

Transparansi

SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang
digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif
tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang
ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga
manipulasi tarif tidak dimungkinkan.   Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat
dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut
mengawasi proses tersebut.  

Koordinasi antar unit (Team working)

Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan
yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan
secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit
yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal
ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.  

Pemahaman sistem

Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli
dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi
dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada
unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha
mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya
adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
Mengurangi biaya administrasi

Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi


meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem
manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa,
maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru
datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua
pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS /
Pemerintah. 

Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka
kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara
profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk
keberhasilan implementasi SIMRS.

E.       Summary

 Sistim Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan.


 Sistim Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan benar.
 Sistim Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.
 Sistim Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
 Sistim Informasi dapat meningkatkan pendapatan.

Secara umum, modul-modul SIMRS terintegrasi terdiri dari  beberapa sub sistem
sebagai berikut:
 
FRONT OFFICE
MODUL CUSTOMER SERVICE
PANEL ANTRIAN REGISTRASI
PANEL INFORMASI
PENGADUAN
REGISTRASI
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
UNIT GAWAT DARURAT (UGD)
INFORMASI PASIEN
 
PELAYANAN PERAWATAN
ANTRIAN LAYANAN
PELAYANAN UGD
PELAYANAN POLIKLINIK / RAWAT JALAN
PELAYANAN / TINDAKAN RAWAT INAP
KAMAR OPERASI / IBS
HEMODIALISA
REHAB MEDIK DAN KETERAPIAN FISIK (ORTESIS & PROSTESA)
RAWAT INTENSI DAN REANIMASI (ICU, ICCU, NICU, BURN UNIT)
PELAYANAN PERAWATAN LAINNYA
 
UNIT PELAYANAN PENUNJANG
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
PATOLOGI ANATOMI
RADIOLOGI
RADIO TERAPI
RADIO DIAGNOSTIK
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
PELAYANAN PENUNJANG LAINNYA
 
REKAM MEDIK
REKAM MEDIK PUSAT
REKAM MEDIK RAWAT JALAN
REKAM MEDIK RAWAT INAP
REKAM MEDIK UGD
 
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISCHARGE PLANNING
ASUHAN KEPERAWATAN
INDIKATOR MUTU KLINIK
CLINICAL PATHWAY
 
 
FARMASI & LOGISTIK
FARMASI / APOTIK
LOGISTIK (INVENTORY MEDIK DAN NON MEDIK)
SISTEM INFORMASI OBAT
 
PELAYANAN UMUM
PELAYANAN GIZI (PELAYANAN MAKANAN, DIET DAN KONSULTASI)
MEDICAL CHECK UP
AMBULANCE
BINATU DAN STERILISASI
FORENSIK (KAMAR JENASAH)
PEMELIHARAAN SARANA MEDIK
 
AKUNTANSI & KEUANGAN
KASIR / PEMBAYARAN
PELAYANAN PIUTANG
MAPPING TARIF PELAYANAN
REMUNERASI
INVENTARISASI ASSET
AKUTANSI KEUANGAN
 
INFORMASI EKSEKUTIF
DECISION SUPPORT / MANAJERIAL REPORT
INDIKATOR PELAYANAN
VISUALISASI DATA / GRAFIK
 
KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAN
AGENDA KEGIATAN
 
SYSTEM SUPPORT & UTILITY
DATA ADMINISTRATOR (PERIKSA, RUBAH, DAN HAPUS)
SETTING DATA MASTER
HAK AKSES & PASSWORD
BACK UP DAN RESTORE DATA
 
PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT :
PORTAL PUBLIK
PORTAL INTERNAL
SMS APLLIANCE

Secara detil dapat digambarkan submenu dari masing-masing modul sebagai


berikut:

 1.   Modul Registrasi

 Registrasi pasien
 Pendaftaran ruang inap
 Pindah kamar
 Cek Out
 Modifikasi data registrasi
 Daftar registrasi harian
 Mencari data pasien berdasarkan nama, alamat
 Informasi data kamar
 Informasi Jadwal Praktek Dokter
 Rekap pasien rawat inap
 Pasien baru per instalasi
 Grafik pasien RJ per Poliklinik
 Grafik pasien RI per Bangsal
 Grafik pasien per Kecamatan
 Grafik pasien per Kabupaten
 Informasi data umum rumah sakit
 Informasi denah RSUD
 Informasi struktur ogranisasi
 Informasi data pegawai
 Informasi jam kunjungan
 Informasi ambulance
 Infrmasi statistik jumlah pasien berdasar rujukan
 Menerbitkan laporan daftar rawat utnggu
 Informasi Sensus Harian
 Informasi Data Tindakan Per SMF (Detail)
 Informasi Data Tindakan Per SMF (Rekap)
 Informasi Kunjungan Berdasarkan Pendidikan
 Informasi Kunjungan Berdasarkan Daerah
 Informasi Kunjungan Berdasarkan Inap & Pulang
2. Modul Perawatan / Medical Care :
 Isi biaya perawatan
 Rubah data biaya perawatan
 Pengisian Resep on-line
 Catatan Perawat
 Catatan Dokter
 Laporan biaya perawatan per pasien
 Laporan pendapatan  perawatan
 Cetak pendapatan per tindakan
 Pendapatan yg masih akan diterima (terhutang)
 Rekap pendapatan terhutang
 Data pembayaran pasien keluar
 Pendapatan per Jasa Medis
 Grafik pendapatan/instalasi
 Rekap pasien per tindakan
 Daftar tunggu
 Informasi dan edit penerimaan pasien
 Entry Pasien Pindahan Yang Tak Jadi Pindah
 Menerbitkan Sensus Harian Bangsal
 Menerbitkan Sensus Pasien Perjenis Pelayanan
 Menerbitkan Sensus Harian Per Shift
 Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis Pasien
 Menerbitkan Analisa Sensus
 Menerbitkan Analisa Barber Jonson
 Informasi / Entry Pengiriman Status
 Informasi / Entry Pengembalian Status
 Informasi status Hilang
 Menrbitkan Kunjungan Berdasar Jenid Tarif
 Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pendidikan
 Menerbitkan Kunjungan Berdasar Daerah : Desa, Kecamanatan,
Dati II, Propinsi
 Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pasien Rawat Dan Pulang
 Menerbitkan Laporan Sensus Harian
 
 3. MODUL MEDICAL RECORD :

 Pemeliharaan data teraphie


 Pemeliharaan catatan pasien
 Pemeliharaan data hasil pemeriksaan
 Pemeliharaan data diagnosa pasien
 Cetak medical record
 Cetak data terapi
 Cetak catatan pasien
 Cetak hasil pemeriksaan
 Cetak diagnosa akhir
 Cetak status keluar pasien
 Cetak rekap penyakit terbanyak
 Laporan kasus baru rumah sakit
 Laporan RL1
 Laporan RL2a
 Laporan RL2b
 Laporan RL2c, DSB
 Pemeliharaan file ICD X
 Laporan statistik (BOR, LOS, DLL)
 Menerbitkan Rekap Data Kecelakaan
 Menerbitkan Lap Harian Per Jenis Pelayanan
 Menerbitkan Rekap Harian Per Jenis Pelayanan
 Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Anestesi dan Operasi
 Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Operasi Bulanan
 Menerbitkan Rekap Intervensi Bedah
 Menerbitkan Rekap Bulanan Kebidanan
 Menerbitkan Rekap Isisan Formulir B 3
 Menerbitkan Lap Buku Harian PA
 Menerbitkan Lap Buku Bulanan PA
 Menerbitkan Grafik Barber Jonson
 Menerbitkan Formulir RL 1 Hal 1,2,3,4,5
 Menerbitkan Formulir RL 2
 Menerbitkan Formulir RL 4
 Menerbitkan Formulir RL 5

4. MODUL ASUHAN KEPERAWATAN :


 Pemeliharaan master standar asuhan keperawatan
 Pencarian SAK berdasarkan diagnosa pasien
 Perencanaan tindakan
 Pengisian realisasi asuhan keperawatan
 Laporan Standar Asuhan Keperawatan
 Laporan Standar Asuhan Keperawatan
 Laporan SAK per Ruang
 Laporan Rekap SAK per Kelompok Penyakit
 Laporan SAK dan Diagnosa
5. MODUL APOTIK / INVENTORY CONTROL :
 Kebutuhan barang / Budget Inventory
 Permintaan Pembelian
 Penawaran
 Purchase Order / Order Pembelian
 Penerimaan barang
 Retur pembelian
 Biaya perolehan
 Penolakan barang
 Penerimaan expenses
 Hutang jasa/lain-lain
 Penjualan barang
 Penjualan barang
 Retur penjualan
 Update mutasi piutang
 Mutasi pemakaian barang
 Mutasi pemindahan barang
 Mutasi penyesuaian
 Data saldo stok
 Proses data inventory
 Laporan mutasi persediaan
 Laporan hutang (Account payable)
 Laporan piutang (Account receivable)
 Laporan PPN
 Laporan kebutuhan barang
 Laporan PO & Price list
 Laporan penerimaan barang
 Laporan pemindahan barang
 Laporan pengeluaran barang
 Laporan penjualan barang
 Laporan stok / persediaan
 Cetak kartu persediaan

6. MODUL KASIR / KAS – BANK


 Penerimaan kas dan bank non perawatan
 Penerimaan pembayaran biaya perawatan
 Penerimaan pembayaran pembelian obat tunai
 Pengeluaran kas dan bank
 Pengalihan tagihan perawatan
 Entry selisih biaya perawatan
 Pemberian diskon biaya perawatan
 Jurnal / memorial
 Update saldo kas/bank
 Cetak daftar kas dan bank harian / per shift
 Cetak daftar uang muka
 Cetak daftar bon sementara
 Cetak jurnal memorial
 Cetak transaksi mutasi bank
 Cetak ulang kwitansi perawatan
 Cetak tagihan perawatan
 Cetak penerimaan perawatan
 Cetak pembayaran hutang
 Laporan kas bank per nomor cek / BG
 Cetak tagihan ke debitur
 Cetak pengalihan biaya perawatan
 Cetak potongan biaya perawatan
 Cetak subsidi biaya perawatan
 
7. MODUL LABORATORIUM :
 Standar pemeriksaan Laboratorium
 Data pemeriksaan Laboratorium
 Laporan Hasil Pemeriksaan
 Kode Test dan Nilai Normal
 Mencetak Buku Besar Pemeriksaan
 Mencetak kertas kerja
 Data Kegiatan Harian
 Menerbitkan Rekap Pemeriksaan Laboratoriun
 Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab
 Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien
 Menerbitkan Rekap  kunjungan Per Kelas Tarif Pasien
 Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan
 Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan
 Menerbitkan Laporan Bulanan Kegiatan

8. MODUL RADIOLOGI, MAMMOGRAFI, CT-SCAN


 Purchasing
 Receipt order
 Data Film
 Label Amplop
 Data Filter Film
 Laporan Inventory Film
 Laporan Hasil Pemeriksaan
 Hasil Pemeriksaan
 Data Kegiatan Harian
 Menerbitkan Rekap Pemeriksanaan Laboratorium
 Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab
 Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien
 Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Kelas Tarif Pasien
 Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan
 Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan
 Menerbitkan Laporanan Bulanan Kegiatan

9. MODUL KEPEGAWAIAN :
 Formasi Jabatan, Pangkat, Pegawai
 Personil ( Keterangan, Pendidikan, Pekerjaan,
 Penghargaan, Pengalaman, Keluarga, Organisasi)
 Penilaian (Daftar Penilaian, DP3, Sangsi)
 Presensi
 Pengembangan / Pelatihan
 Mutasi Pegawai (Kenaikan pangkat, Mutasi Jabatan,
 Mutasi instansi)
 Pemberhentian
 Laporan Kepegawaian
 Penerimaan Pegawai
 Pengangkatan CPNS
 Pengangkatan PNS
 Penugasan Bagian Pegawai
 SMF Pegawai
 Jabatan Pegawai
 Kepangkaran dan Gaji
 Pendidikan Pegawai Formal
 Pendidikan Pegawai Non Formal
 Absensi Pegawai
 Penilaian Pegawai
 Penghargaan dan Hukuman
 Perjalanan Dinas
 Pengalaman Luar Negeri
 Penguasaan bahasa
 Pengalaman Kerja
 Pengalaman Organisasi
 Surrat Menyurat Lain
 Data Keluarga
 Menerbitkan Rekap Data Pegawai
 Pemberhentian Tunjangan Anak
 Urutan Jabatan Struktural
 Urutan Kepangkatan
 Kenaikan Pangkat Reguler
 Kenaikan Gaji Berkala
 pengajuan Angka Kridet
 Prosentase Absensi
 Keompok Usia Pegawai
 Kelompok Tingkat Pegawai
 Pensiun Pegawai
 Laporan RL 4
 Daftar Urut Kepegawaian
 Surat Kenaikan Gaji Berkala
 Daftar CPNS
 Daftar PNS
 Daftar Dokter
 Daftar Pegawai
 Menerbitkan Lap Kenaikan Pangkat
 Menerbitkan Lap Kepangkatan PNS
 Menerbitkan Lap Kepangkatan CPNS
 Riwayat Jabatan
 Riwayat Pendidikan
 Riwayat Kepangkatan
 Riwayat Pekerjaan

10. MODUL AKUNTANSI dan KEUANGAN :


 Penyusunan Anggaran (RASK)
 Penetapan Anggaran (DASK)
 Rancangan Perubahan Anggaran
 Penetapan Peruabahan Anggaran
 Buku Jurnal
 Buku Besar
 Referensi (Lokasi, Unit, Pejabat, Kode Rekening)
 Administrasi
 Laporan Keuangan
 Laporan Rugi Laba (Accrual Base)
 Laporan Neraca
 Laporan Perubahan Modal
 Informasi Anggaran Periode Finansial
 Informasi RAPBD
 Informasi APBD
 Informasi APBD Perubahan
 Informasi Realisasi Anggara
 Pengesetan Periode Finansial
 RAPBD
 Buku Kas Umum yang Meliputi :
 Penerimaan SPMU
 Penjualan Unit Inventory
 Penerimaan Lainnya
 Penggajian Pegawai
 Pembayaran Tagihan
 Pembayaran Jasa Medis
 Pembayaran Tagihan Lainnya
 Buku Bantu
 Realisasi Anggaran
 Dapat Memberikan Analisa yang meliputi:
 Per Kode Perkiraan
 Per Rencana Anggaran
 Pendapatan Penjualan
 Penyerapan Anggaran
 Pembayaran Tagihan
 Pembayaran Gaji
 Menerbitkan Laporan Kode Perkiraan
 Menerbitkan Laporan Periode Finansial
 Menerbitkan Laporan RAPBD
 Menerbitkan Laporan APBD
 Menerbitkan Laporan Perubahan APBD
 Menerbitkan Laporan Perhitungan Jasa Medis
 Menerbitkan Laporan Penerimaan SPMU
 Menerbitkan Laporan Penjualan Unit Inventory
 Menerbitkan Laporan Penerimaan Lain
 Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Gizi
 Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Inventory
 Menerbitkan Laporan Pengeluaran Jasa Medis
 Menerbitkan Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai
 Menerbitkan Laporan Pengeluaran Lain
 Menerbitkan Laporan Buku Kas Umum
 Menerbitkan Laporan Buku Bantu
 Menerbitkan Laporan Realisasi Belanja
 Transaksi Pembayaran Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi
Penunjang
 Menerbitkan Klaim Tagihan Perusahaan
 Menerbitkan Pengajuan Klaim
 Penerimaan Klaim
 Pengajuan Klaim JPS
 Penerimaan Klaim JPS
 Validitas Transaksi Harian
 Menerbitkan Laporan Anggaran  : APBD Dll
 Menerbitkan Laporan Pendapatan Transaksi Harian
 Pengelompokan Tagihan Rawat Inap
 Menerbitkan Laporan Klaim Pengajuan, Pendapatan, DLL
 Data Tindakan Perdokter (Detail)
 Data Tindakan Per SMF (Detail)
 Data Tindakan Perdokter (Rekapl)
 Data Tindakan SMF (Rekap)
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Darurat Inap Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Medical Chek Up Per
Dokter
 Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi  Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi  Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per Dokter
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jalan  Per Dokter
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per Dokter
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per SMF
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per SMF
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Darurat Per SMF
 Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Medical Chek Up Per SMF
 Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per SMF
 Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per SMF
 Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per SMF
 Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per SMF
 Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per SMF
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per SMF
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jaln Per SMF
 Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per SMF
 Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Darurat Per SMF

11. MODUL GIZI:


 Pembelian bahan
 Penerimaan bahan di gudang / Dapur
 Pemakaian bahan
 Standar pemakaian bahan per menu
 Order menu per bangsal
 Pemeliharaan diet pasien
 Pencetakan label makanan pasien
 Laporan stok bahan dapur / gizi
 Laporan mutasi order dan pemenuhan
 Laporan realisasi dan standar pemakaian bahan

12. MODUL INVENTARIS / BARANG MILIK


NEGARA :
 Standarisasi
 RKBU / RKPBU
 RTBU / RTPBU
 Pengadaan Inventaris
 Kartu Inventarisasi Barang (KIB)
 Kartu Inventarisasi Ruang (KIR)
 Mutasi Penghapusan Barang
 Mutasi Pelepasan Hak
 Mutasi Pinjam Pakai
 Mutasi Penyewaan
 Mutasi Pengguna Usahaan
 Mutasi Swadana
 Mutasi Master Barang
 Laporan Inventaris per Bagian
 Laporan Penyusutan (Accrual Base)

13. MODUL BINATU/LAUNDRY (ISS)


 Standarisasi Linen
 Pengadaan Linen
 Kartu Inventarisasi Linen per Ruang (KIL)
 Distribusi Linen Kotor
 Distribusi Linen Bersih
 Mutasi Penghapusan Barang
 Mutasi Penyewaan Linen
 Mutasi Laundry Non Pasien
 Mutasi Master Barang
 Laporan Inventaris per Bagian
 Laporan Pendapatan Sewa Linen
 Laporan Status Barang Linen
 Laporan Kerusakan Barang Linen

14. MODUL DATA MASTER dan UTILITY :


 Setting printer code
 Modifikasi data master :
o Tabel/daftar pasien
o Tabel/daftar kamar
o Tabel/daftar tarif
o Tabel/daftar instalasi
o Tabel/daftar dokter
o Tabel/daftar diagnosa
o Tabel/daftar SAK
o Tabel/daftar account
o Tabel/daftar barang
o Tabel/daftar supplier
o Tabel/daftar debitur
o Tabel/daftar apotik
 Menambah password
 Merubah password
 Menghapus password
 Modifikasi system value
 Proses back up file
 Kalender
 Data historis pasien
 Rubah password user
 Rubah hak akses user
 Denah Rumah Sakit
 Petunjuk Rumah Sakit
 Data-data User
 Daftar Modul
 Pemeliharaan Data Medis
 Pemeliharaan Data Daerah
 Pemeliharaan Data Kamar
 Pengembalian Pasien Keluar : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat
Darurat
 Penghapusan Data Pasien : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat
Darurat
 Perubahan Data Shif Tanggal Pasien Rawat Inap
 Pengubahan Rincian Pasien Rawat Inap
 Pengembalian Pasien Ke Bangsal Sebelumnya
 Pengembalian Rincian Sudah Di bayar
 Print tagihan Rawat Inap
 Pemindahan RM Double
 Pemindahan ICD Double
 Penghapusan RM
 Penghapusan ICD-X

Organisasi RS yang tidak sepenuhnya profit oriented memerlukan perlakuan khusus agar organisasi
tersebut efisien dan meminimalisasi kehilangan kesempatan memperoleh laba.

Rumah sakit harus mampu meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya, merumuskan kebijakan-kebijakan strategis serta cepat dan
tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi
organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit merupakan kebutuhan mutlak bagi rumah sakit untuk
melaksanakan dokumentasi yang akuntable, auditable dan transparan.  Oleh karena itu dalam web
site ini kami memberikan sumbang pemikiran dalam bentuk usulan pelaksanaan pencatatan akuntansi
(akunting manual) RS untuk transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pelayanan. 

JURNAL STANDAR / AKUNTING MANUAL RS UNTUK

TRANSAKSI YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN

DASAR PEMIKIRAN:

CUPLIKAN BEBERAPA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005


TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SEBAGAI BERIKUT :

LAMPIRAN I PP 24 TAHUN 2005: PENGANTAR

A. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang
mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah di Indonesia.
B. Strategi pengembangan SAP dilakukan melalui proses transisi dari basis kas menuju akrual
yang disebut cash towards accrual. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dicatat berdasarkan basis kas sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan
basis akrual.
C. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan selesai pada tahun 2007

LAMPIRAN II PP 24 TAHUN 2005: KERANGKA KONSEPTUAL

25.         Laporan keuangan pokok terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran;


b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas;
d. Catatan atas Laporan Keuangan.

26.         Selain laporan keuangan pokok seperti disebut pada paragraf 25, entitas pelaporan
diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.

Basis Akuntansi

39.         Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk
pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

40.         Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas
diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah atau entitas
pelaporan. Entitas pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan
anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi
penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak
luar asing dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.

41.         Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.

42.         Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan sebagaimana dimaksud pada
paragraf 26 menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun demikian,
penyajian Laporan Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas.

Sehubungan dengan berlakunya PP 24 tahun 2005 tersebut, maka perlu disusun akunting manual /
jurnal standar untuk transaksi yang terkait dengan kegiatan operasional pelayanan di Rumah Sakit
sbb:

  TRANSAKSI REGISTRASI :        
                       
  AM001 Transaksi Pendaftaran / Registrasi :        
    Kode Jurnal : JV41        
    Pelaksana : Instalasi Pelayanan (RJ/RI)        
  Periode : Rekap Harian      
 
Posting
                       
    Dr   Piutang Pasien Sementara (re-klas)   XXXXX    
  Cr     Pendapatan registrasi yg masih akan       XXXXX
 
diterima
                       
  TRANSAKSI PEMBERIAN PELAYANAN :        
                       
AM002 Jurnal transaksi Pemberian Tindakan kepada      
 
Pasien
    Kode Jurnal : JV42        
    Pelaksana : Instalasi Pelayanan (RJ/RI)        
  Periode : Rekap Harian      
 
Posting
                       
    Contoh kasus :        
    Pasien X mendapat tindakan operasi bedah thorak Aortic Replacement kelas III :
      Tarif tindakan : 3.508.00    
 
0
        Komponen tarif :        
      - Jasa   :        
  RS 2.030.00
0
      - Biaya Bahan / alat :           
 
278.000
      - Jasa Layanan :        
  1.200.00
0
                       
    maka jurnal standarnya adalah sebagai berikut:        
                       
  Dr   Piutang Pasien Sementara (re-klas)   3.508.00    
 
0
    Cr     Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima   3.508.000
                       
  Dr   Biaya jasa layanan yang akan   1.200.00    
 
diperhitungkan 0
  Dr   Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan           
 
kemudian 278.000
  Cr     Biaya jasa layanan yg masih harus dibayar (Hutang   1.200.000
 
biaya)
    Cr     Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas)       278.000
                       
Catatan: Akun ”Pendapatan yang masih akan diterima” dan ”Biaya yang akan
diperhitungkan kemudian” adalah akun internal Rumah Sakit untuk
 
kepentingan penyusunan Laporan Kinerja Keuangan yang sepenuhnya
berbasis akrual.
                       
AM003 Jurnal transaksi Penjualan Obat kepada Pasien (direkap harian / per
 
tanggal)
    Kode Jurnal : JV11        
    Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi        
  Periode : Rekap Harian      
 
Posting
                       
    Dr   Piutang Pasien Sementara (re-klas)   XXXXX    
  Cr     Pendapatan Obat yg masih akan       XXXXX
 
diterima
                       
  Dr   HPP Obat yang akan diperhitungkan   XXXXX    
 
kemudian
    Cr     Persediaan Obat       XXXXX
                       
AM004 Jurnal transaksi Pengambilan Bahan Habis Pakai (direkap harian / per
 
tanggal)
    Kode Jurnal : JV03        
    Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi        
  Periode : Tidak ada posting        
 
Posting
                       
  Pada umumnya, biaya bahan dan alat habis pakai dihitung berdasarkan standar
yang dimasukan kedalam tarif layanan sehingga pada saat transaksi pengambilan
alat / bahan habis pakai, tidak ada jurnal dalam proses pengambilan barang. Proses
tersebut adalah proses pemindahan barang dari Apotik ke Gudang Depo yang
  merupakan unit penyimpanan di masing-masing ruangan. Pemakaian persediaan di
gudang depo baru akan dijurnal berdasarkan hasil stok opnam / cek fisik di
masing-masing ruangan untuk menghitung sisa alat / bahan habis pakai sehingga
dapat diketahui jumlah pemakaian alat / bahan habis pakai.  Stok Opname / Cek
Fisik barang dapat dilakukan setiap akhir bulan.
                       
AM005 Jurnal transaksi Biaya Akomodasi (direkap harian / per    
 
tanggal)
    Kode Jurnal : JV29 / Memorial        
    Pelaksana : Bagian Akunting        
  Periode : Rekap Harian      
 
Posting
                       
    Dr   Piutang Pasien Sementara (re-klas)   XXXXX    
    Cr     Pendapatan akomodasi yg masih akan     XXXXX
diterima
                       
  PEMBAYARAN PASIEN ATAU PENGALIHAN HUTANG        
                       
Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit, penerimaan pembayaran dari pasien belum
  diakui sebagai pendapatan selama pasien tersebut belum lunas. Setiap pembayaran akan
dimasukan sebagai uang muka pasien.
                       
AM006 Jurnal transaksi pada saat Penerimaan Pembayaran dari    
 
Pasien :
    Kode Jurnal : JV21        
    Pelaksana : Kasir / Keuangan        
  Periode : Per transaksi atau direkap harian
 
Posting
                       
    Dr   Kas kecil bendahara penerima   XXXXX    
  Cr     Uang Muka Pasien (Piutang       XXXXX
 
kredit/minus)
                       
AM007 Pada saat pasien tersebut lunas maka setelah dilakukan verifikasi oleh
  bagian akunting, uang muka pasien di debet sebesar biaya yang
ditanggung oleh pasien
    Kode Jurnal : JV29 / Memorial        
    Pelaksana : Bagian Akunting        
  Periode : Rekap harian (dihitung untuk pasien yg lunas)
 
Posting
                       
    Dr   Uang Muka Pasien (Piutang kredit/minus)   XXXXX    
    Cr     Piutang Pasien Sementara (re-klas)       XXXXX
                       
  Dr   Pendapatan tindakan medis yg masih akan XXXXX    
 
diterima
  Dr   Pendapatan akomodasi yg masih akan   XXXXX    
 
diterima
    Cr     Pendapatan Jasa Layanan RS       XXXXX
                       
                       
AM008 Apabila pasien tersebut merupakan pasien dengan penjamin, maka jurnal
  transaksi pada saat bagian Pelayanan Piutang (IPP) mengajukan klaim
kepada pihak penjamin adalah :

    Kode Jurnal : JV29 / Memorial        


    Pelaksana : Bagian Pelayanan Piutang        
  Periode : Setiap transaksi klaim        
 
Posting
                       
  Dr   Piutang JAMKESMAS / ASKES /   XXXXX    
 
JAMSOSTEK / dll
    Cr     Piutang Pasien Sementara (re-klas)       XXXXX
                       
AM009 Pada saat pihak Penjamin membayar klaim, maka jurnal untuk transaksi
  pembayaran piutang adalah sebagai berikut :
    Kode Jurnal : JV21 / JV23        
    Pelaksana : Bagian Keuangan        
  Periode : Setiap transaksi pembayaran        
 
Posting
                       
    Dr   Kas / Bank Penerima   XXXXX    
  Cr     Piutang JAMKESMAS / ASKES /       XXXXX
 
JAMSOSTEK / dll
                       
  Dr   Pendapatan tindakan medis yg masih akan XXXXX    
 
diterima
  Dr   Pendapatan akomodasi yg masih akan   XXXXX    
 
diterima
    Dr   Pendapatan Obat yg masih akan diterima   XXXXX    
    Cr     Pendapatan Jasa Layanan RS       XXXXX
                       
AM010 Apabila dari klaim yang diajukan ada sebagian klaim yang ditolak, maka
  setelah dilakukan verifikasi dan dibuat berita acara, jurnal untuk
transaksi pengalihan piutang adalah sebagai berikut :
    Kode Jurnal : JV29 / Memorial        
    Pelaksana : Bagian Keuangan        
  Periode : Setiap kali terjadi surat pembatalan klaim diterima dari
  Posting penjamin dan sudah diverifikasi oleh bagian PELAYANAN
PIUTANG
                       
    Dr   Piutang pasien tidak tertagih   XXXXX    
  Cr     Piutang JAMKESMAS / ASKES /       XXXXX
 
JAMSOSTEK / dll
                       
  PENYESUAIAN BIAYA BAHAN / ALAT HABIS PAKAI :        

                       
Pada transaksi pelayanan, biaya bahan dan alat habis pakai dicatat berdasarkan tarif layanan
dengan nilai yang bersifat tetap selama kurun waktu berlakunya tarif pelayanan, sedangkan
pada kenyataannya pemakaian bahan habis pakai dihitung berdasarkan jumlah dan harga
  bahan / alat yang digunakan. Untuk mengetahui adanya selisih efisiensi / in efisiensi maka
dilakukan perhitungan ulang berdasarkan hasil stok opname. Dari hasil perhitungan opname
fisik tersebut dilakukan jurnal penyesuaian Biaya Bahan / Alat habis pakai.

                       
AM011 Setiap akhir bulan, ruangan yang mempunyai stok bahan / alat habis
pakai melakukan opname fisik bahan habis pakai.
 
Atas bahan habis pakai yang digunakan dalam bulan itu maka dilakukan
posting untuk menghitung biaya riil biaya bahan habis pakai sbb:
    Kode Jurnal : JV29 / Memorial        
    Pelaksana : Bagian Akunting        
  Periode : Setiap akhir bulan atas hasil opnam bahan / alat habis pakai yg
  Posting digunakan oleh setiap ruangan / instalasi

                       
    Dr   Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas)   XXXXX    
    Cr     Persediaan bahan / alat medis       XXXXX
                       
  AM012 Berdasarkan selisih Biaya bahan / alat yang akan diperhitungkan
kemudian yaitu antara tarif layanan dibandingkan dengan hasil opnam,
maka dilakukan posting selisih efisiensi / in-efisiensi bahan habis pakai
sehingga akan didapat biaya pemakaian bahan habis pakai yang
sesungguhnya:
                       
  Apabila terjadi selisih KURANG pemakaian bahan habis pakai,    
 
maka :
  Dr   Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan XXXXX    
 
kemudian
    Cr     Selisih in-efisiensi bahan habis pakai       XXXXX
                       
    Apabila terjadi selisih LEBIH pemakaian bahan habis pakai, maka :    
    Dr   Selisih efisiensi bahan habis pakai   XXXXX    
    Cr     Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian   XXXXX
                       
                       
  PEMBERIAN DISKON / KERINGANAN BIAYA OLEH PIHAK RS    

                       
Berdasarkan kebijakan Rumah Sakit, diskon dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari
kepala ruangan / kepala instalasi dan disetujui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh
  RS merupakan pengurangan keuntungan rumah sakit dan tidak mengurangi biaya jasa layanan
atau kewajiban kepada pihak lain.

                       
AM013 Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya oleh pihak Rumah
 
Sakit
    Kode Jurnal :
JV31        
    Pelaksana :
Bagian Keuangan        
  Periode :
Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri
  Posting dengan bukti usulan dari kepala ruangan / instalasi yang telah
disetujui oleh Direktur Keuangan RS
                       
    Dr   Diskon / keriganan biaya perawatan pasien   XXXXX    
    Cr     Piutang Pasien Sementara (re-klas)       XXXXX
                       
                       
  PEMBERIAN DISKON OLEH DOKTER        

                       
Diskon dari Dokter / Tenaga Medis dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari Dokter yang
bersangkutan dan diketahui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh Dokter/Tenaga
 
Medis adalah pengurangan Jasa Pelayanan atas Dokter ybs dan tidak mengurangi laba rumah
sakit.
                       
AM014 Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya atas permintaan
 
Dokter
    Kode Jurnal : JV31        
    Pelaksana : Bagian Keuangan        
  Periode : Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri
  Posting dengan bukti persetujuan pemberian diskon oleh
Dokter/tenaga medis yang bersangkutan.
                       
    Dr   Biaya Jasa Layanan ymh dibayar (Hutang jasa XXXXX    
Dr X)
    Cr     Piutang Pasien Sementara (re-klas)       XXXXX
                       
                       
  SUBSIDI                  
                       
Subsidi adalah selisih biaya yang timbul akibat dari selisih tarif normal Rumah Sakit
dibandingkan dengan  tarif kesepakatan (plafon) dengan pihak ketiga seperti ASKES /
  YAYASAN / JAMSOSTEK / DPR / Shareholder (Pemerintah) / dll.  Pada dasarnya, subsidi adalah
biaya atas kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba (pendapatan sesuai dengan tarif
normal)
                       
  AM015 Jurnal transaksi pemberian subsidi
    Kode Jurnal : JV30        
    Pelaksana : Bagian Keuangan        
  Periode : Dijurnal pada setiap transaksi yang mengakibatkan terjadinya
  Posting subsisi, atau total subsidi direkap harian dan divalidasi oleh
bagian Akunting.
                       
  Dr   Subsidi RS terhadap ASKES / DPR / Pemerintah XXXXX    
 
/…
    Cr     Piutang Pasien Sementara (re-klas)       XXXXX
                       

Demikian akunting manual ini dibuat sebagai sumbangan pemikiran untuk pelaksanaan standar
akuntansi pada Rumah Sakit yang berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan
beberapa tambahan akun yang tidak bertentangan dengan aturan pemerintah.

Semoga sumbangan pemikiran ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang mengelola akunting di RS
Pemerintah di Indonesia … aamiin.

Muat Komentar

Kajian Mutu Pengembangan Sistem Informasi di Rumah Sakit Harum, Jakarta Timur
Dimuat oleh: SIMRS Net - 10/04/08 @ 9:21PM
Fifi Lailasari Hadianastuti

Deskripsi Dokumen: http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=71354&lokasi=lokal


------------------------------------------------------------------------------------------

Abstrak

Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang sebaik-
baiknya harus ditunjang oleh data melalui Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dimana informasi yang
dihasilkan akan bermanfaat bagi kegiatan manajemen Rumah Sakit, selain untuk monitoring
pelayanan kesehatan individual.
Penggunaan informasi dalam tingkat manapun membutuhkan informasi yang berkualitas yaitu
relevan, berguna pada waktu yang tepat, dapat ditelusuri dan bebas dari kesalahan.

Sejak tahun 2000 Rumah Sakit Harum telah memulai uji coba implementasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Oleh karena itu dibutuhkan suatu studi mengenai pengembangan
SIMRS di Rumah Sakit Harum melalui analisis tahap-tahap pengembangan sistem yang sudah
dilakukan. Analisis tahap-tahap pengembangan sistem ini menggunakan dan mengkombinasikan
model-model dari beberapa konsep sehingga menjadi rumusan kerangka konsep, yaitu SDLC (System
Development Life Cycle) yang seringdigunakan dalam pengembangan sistem informasi, PDCA (Plan-
Do-Check-Act) yang sering digunakandalam peningkatan kualitas berkesinambungan (Continuous
Quality Improvement) serta model IPO (inputprocess-output) yang dapat digunakan untuk
perencanaan strategik sebagai salah satu kegiatan dalampengembangan sistem informasi.

Model PDCA digunakan sebagai template atau panduan dalam tahap-tahap pengembangan sistem
informasi, dengan beberapa aspek yang berkaitan di dalamnya diambil dan aspek-aspek yang
diberikan dalam model SDLC dan PDCA. Panduan tersebut dapat diaplikasikan atau diterapkan pada
semua jenis dan ukuran organisasi agar menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan
kebutuhan sehingga informasi yang diperoleh dari sistem yang dikembangkan tersebut dapat terus
ditingkatkan kualitasnya, selain juga dapat meningkatkan kualitas sistem informasinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tahap-tahap pengembangan yang
dilakukan oleh RS Harum dalam pengembangan sistem informasinya serta membandingkan dengan
tahap-tahap pada
template pada kerangka konsep. Data yang dikumpulkan dalam studi ini adalah data kualitatif dengan
telaah dokumen, observasi fisik dikonfirmasi dengan wawancara, serta wawancara mendalam.
Informan dari studi ini adalah karyawan yang akan ditugaskan menjadi operator dalam sistem
informasi yang berasal dari bagian akuntansi, rekam medis dan perawatan, dengan 2 karyawan yang
diwawancara dari masing-masing bagian sehingga jumlah seluruh karyawan yang diwawancara
adalah 6 karyawan serta 3 informan yang mewakili pihak manajemen serta 1 informan kunci.

Dalam studi ini ditemukan bahwa belum dilakukan atau belum terpenuhinya beberapa komponen
dalam sebagian tahap pengembangan sistem informasinya. Beberapa tahap yang belum terpenuhi
tersebut berhubungan dengan dokumentasi yang menyimpan informasi perkembangan dan kendala
yang dihadapi pada tiap tahap pengembangan; dokumentasi mengenai pelatihan dan model untuk
operasional dan penanganan kesalahan (error handling); mengenai tim implementasi; mengenai
penerimaan operator (user acceptance) serta mengenai organisasi pengelola sistem informasi.

Proses pengembangan sistem informasi ini belum berjalan seluruhnya, atau masih melakukan
beberapa proses uji coba. Untuk mendapatkan sistem informasi dengan fungsi yang maksimal dan
sesuai dengan harapan atau tujuan dari pengembangan sistem informasi, sebaiknya dapat
diperhatikan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan uji coba sistem dan untuk
selanjutnya dalam kegiatan peningkatan kualitas, dapat diterapkan tahap-tahap yang disediakan
model-model peningkatan mutu. Dalam tahap-tahap pada metode PDCA maupun SDLC terdapat
contoh kegiatan dan alat ukur yang dapat dipergunakan. Juga disarankan untuk membuat semacam
tabel praktis (untuk assessment) yang dapat membantu pendokumentasian mengenai perkembangan
atau kendala yang dialami dalam proses pengembangan sistem informasi yang kemudian dapat
digunakan untuk kegiatan analisis, menugaskan tim mutu untuk melakukan assessment tersebut,
mememperbaiki persepsi operator melalui pelatihan yang kegiatankegiatannya dapat menumbuhkan
rasa keterlibatan mereka, serta mempertimbangkan pengorganisasian pengelolaan informasi dengan
bentuk yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Harum.

Muat Komentar

Trend Center Aplikasi NANDA-I, NIC, NOC di rumah sakit


Dimuat oleh: SIMRS Net - 09/04/08 @ 10:17PM
by Ong Rosyadi, RSUD Banyumas, 10 April 2008
Sumber : http://banyumasperawat.wordpress.com

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2008 kami diundang sebagai pembicara pada
seminar yang dilakukan PPNI Grobogan di RSU Purwodadi. Acara tersebut digagas oleh PPNI Kab.
Grobogan sebagai rangakian Ulang Tahun PPNI yang tepatnya pada tanggal 17 Maret beberapa
waktu lalu yang kita kenal sebagai “Indonesian Nursing Day”.

Pada kegiatan tersebut selain acara seremonial ulang tahun PPNI, juga dilakukan seminar dengan
dua topik yang berbeda, yaitu “Standarisasi, Sertifikasi, dan Legislasi perawat” dengan pembicara dari
PPNI Jawa Tengah dan “Proses keperawatan berbasis NANDA, NIC, NOC” dengan pembicara dari RSU
Banyumas.

Hal yang menarik dari kegiatan tersebut adalah ternyata gaung NANDA, NIC, NOC yang pertama kali
di kumandangkan oleh PSIK UGM sekitar tahun 2005 sampai saat ini masih belum semua perawat
mengenal meskipun untuk mendengar istilah NANDA,NIC,NOC sudah sering mendengar akan tetapi
bagaimana mengaplikasikannya masih merupakan suatu hal yang membuat penasaran.

RSUD Banyumas “mencoba” mengaplikasikan NANDA,NIC,NOC dalam tataran klinis sudah dimulai
sekitar tahun 2004-2005. Meskipun menggunakan sumber-sumber yang terbatas kami berusaha
untuk ‘menterjemahkan” NANDA,NIC,NOC yang oleh sebagian teman perawat masih dianggap sulit
diterapkan menjadi hal yang membumi setidaknya di bumi RSU Banyumas.

Semenjak diadakannya seminar dan workshop nasional pada tahun 2006 tentang Aplikasi SIM
Keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC di Baturaden Purwokerto, RSU Banyumas dikenal sebagai
rumah sakit yang berhasil mengaplikasikan dokumentasi / proses keperawatan berbasis
NANDA,NIC,NOC.

Sehingga tidak berlebihan apabila RSU Banyumas dikatakan sebagai trend center untuk aplikasi
NANDA,NIC,NOC di rumah sakit di Indonesia (?). Atas beberapa permintaan kita diminta untuk
mensosialisasikan tentang dokumentasi proses keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC seperti pada
tanggal 18 Maret 2008 yang lalu kita diminta oleh Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) Jawa Timur
untuk berbicara tentang komputerisasi dokumentasi keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC
bersamaan dengan Pembicara Bu Budi Ana Keliat, dan Bu Intansari Nurjanah.

Saat ini sedang kami susun modul Continue Education tentang Aplikasi Praktis NANDA,NIC,NOC yang
akan kami terbitkan dalam Blog Komite Keperawatan RSU Banyumas, semoga dalam waktu dekat
segera terbit.

Modul yang kita susun merupakan modul yang simpel dan praktis aplikatif. Apabila anda
membutuhkan dengan model pelatihan yang lebih intens baik dokumentasi secara manual berupa
konsep aplikatif NANDA,NIC,NOC maupun konsep Komputerisasi bisa menghubungi kami di Komite
Keperawatan RSU Banyumas.

Anda mungkin juga menyukai