Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH


SAKIT (SIMRS)

Jl. Bilal No.24 P.Brayan Darat Kec.Medan Timur Kota Medan


Kode Pos 20239, Telp. (061) 6610072 Fax. (061) 6618457
Email : ritonga.imelda@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA
NO : 224/SK-DIR/RSU-IPI/MRMIK-REV 01/VII/2022

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)

DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

MENIMBANG : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan yang terkini di


RSU Imelda Pekerja Indonesia maka dibutuhkan suatu sistem
yang mampu mempermudah pengelolaan informasi kesehatan
berbasis komputer;

b. Bahwa untuk mengelola informasi kesehatan berbasis komputer


di butuhkan aplikasi sistem informasi rumah sakit yang mampu
mengelola data sesuai dengan kebutuhan terkini;

c. Bahwa untuk mengelola sistem informasi rumah sakit di


butuhkan suatu keahlian khusus sehingga system bisa berjalan
dengan baik dan data dapat yang di peroleh sesuai dengan
kebutuhan;

d. Sehubungan dengan poin (a), (b), dan (c) maka ditetapkan Surat
Keputusan Direktur RSU Imelda Pekerja Indonesia Tentang
Penetapan Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS);

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;

i
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
772/MENKES/SK/VI/2002 Tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit (Hospital Bylaws);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perizinan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
6. Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor:
445/654/DIS PM PPTSP/6/VI.3VIII/2017 Tentang Pemberian
Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit Umum Imelda
Pekerja Indonesia Dengan Klasifikasi Kelas B;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 Tentang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS);
9. Peraturan Menteri Kesehatan No.24 Tahun 2022 Tentang
Rekam Medis

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN


PENGORGANISASIAN UNIT SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RSU
IMELDA PEKERJA INDONESIA

KESATU : Menetapkan Unit SIMRS beserta dengan pedoman


pengorganisasian unit tersebut sebagaimana terlampir:

ii
KEDUA : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila
kemudian hari ditemukan adanya kekeliruan akan
dilaksanakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan

Tanggal : 04 Juli 2022

RSU Imelda Pekerja Indonesia

dr. Hedy Tan, MARS, MOG, SpOG


Direktur

iii
KATA PENGANTAR

Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat pesat,
dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dengan telah berlakunya Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
maka tersedianya data dan informasi mutlak dibutuhkan terutama oleh badan
layanan umum seperti rumah sakit.
Data dan Informasi tersebut setiap tahunnya mengalami perubahan seiring
dengan perkembangan jaman, sehingga revisi dalam Sistem Informasi Rumah
Sakit yang sudah ada saat ini mutlak dibutuhkan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu proses
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem
Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang
dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. SIMRS ini
merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan
masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat dilingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang
pemanfaatan data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data
saat ini dan yang akan datang.
Berdasarkan pengalaman pelaksanaan di Rumah Sakit, pedoman sistem
informasi rumah sakit tersebut belum dapat memberikan gambaran pencatatan
secara lengkap terhadap semua kegiatan di Rumah Sakit, sehingga dirasakan
sangat perlu untuk menyusun Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan dan
Penyajian Data Rumah Sakit.
Diharapkan Buku Petunjuk teknis ini dapat menjadi suatu pedoman
didalam pengisian, pengolahan dan penyajian data rumah sakit yang tercantum
didalam Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
1171/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit mulai dari
Laporan Data Kegiatan Rumah Sakit (RL 1) sampai dengan Laporan Data (RL 5)
yang sudah diberlakukan sejak diundangkan tanggal 1 Juli 2011.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam mewujudkan buku petunjuk teknis ini.
Akhirnya diharapkan agar Rumah Sakit dapat menggunakan Buku Petunjuk

i
Pengisian dan Pengolahan Data Rumah Sakit ini dalam melaksanakan Permenkes
tersebut.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................... 1
B. TUJUAN........................................................................................ 2
C. RUANG LINGKUP........................................................................ 3
D. BATASAN OPERASIONAL......................................................... 3
E. LANDASAN HUKUM.................................................................. 4

BAB II PENYELENGGARAAN UNIT KERJA SIRS........................ 5


A. GAMBARAN UNIT KERJA......................................................... 5

BAB III STANDAR DAN KETENAGAAN.......................................... 7


A. VISI, MISI, FALSAFAH,NILAI, BUDAYA................................. 7

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT…..…............ 8

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA............................ 9


A. STRUKTUR UNIT SIMRS............................................................ 9
B. STANDAR RUANGAN DAN DENAH........................................ 9
C. STANDAR SARANA DAN PRASARANA................................. 10

BAB VI URAIAN JABATAN........................................................................... 12


A. URAIAN JABATAN................................................................................ 12
B. TUPOKSI.................................................................................................... 13

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...................................................... 14

BAB VIII POLA KETENAGAAN..................................................................... 15

BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI DIKLAT.............................................. 19

BAB X PERTEMUAN RAPAT......................................................................... 22

BAB XI LAPORAN............................................................................................. 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai
lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan
keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-
penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM)
serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,
efektif, efisien dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen
Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi
informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam
rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di
rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah
sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer
merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk
operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen
yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi
rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari
berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan
keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem
komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

1
B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen di Rumah
Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait
dengan kegiatan SIM-RS di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ini juga menyediakan
panduan bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja SIMRS.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
1. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RSU Imelda
Pekerja Indonesia.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM-RS bagi staf SIM-RS.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang
menggunakan aplikasi tersebut.
2. Monitoring dan Evaluation
SIM-RS RSU Imelda Pekerja Indonesia me-monitoring penggunaan aplikasi
SIMRS, me-maintenance aplikasi SIM-RS, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga
apabila ada permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIMRS.
3. Analysis and Recommendation
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring
yang dilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi
dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi
perbaikan sistem pelayanan.
4. Continuous Improvement Plan
Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar
sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau
unggul.

2
D. BATASAN OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)
1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable
yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi
untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam
sebuah domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web
(WWW) di dalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain
untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat
mengakses informasi.

E. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi
Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk
analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,

3
ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti
atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat
dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah
pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

4
BAB II
PENGORGANISASIAN UNIT KERJA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
(SIMRS)

A. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA


SIM RS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata manajemen RS yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari sebuah Rumah Sakit adalah
pasien dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal
lahir, dan seterusnya.Pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit kerja, pangkat,
dan seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten. Karena
itulah diperlukan sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi juga kepada
tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus
dikelola dengan rapi dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit yang unggul dan profesional.

1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSU Imelda Pekerja
Indonesia bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi SIMRS, MyHospital, seperti
yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien, tarif rumah sakit, dan
pemasangan SIMRS pada unit pelayanan terkait.
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIMRS) RSU
Imelda Pekerja Indonesia bertanggung jawab pengelolaan dan pengembangan website
RSU Imelda Pekerja Indonesia. Website merupakan sarana untuk berbagi informasi.
Informasi-informasi yang dibagikan tersebut ada yang bersifat statis dan dinamis.

5
BAB III
STANDAR DAN KETENAGAAN

A. VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam
mendukung pelayanan rumah sakit.

B. MISI
1. Memberikan dukungan pengelolaan informasi untuk mendukung kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan.
2. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.
3. Menciptakan lingkungan akademik sebagai pusat pembelajaran pengembangan
sistem teknologi informasi rumah sakit.

C. FALSAFAH UNIT
Falsafah SIM RS:
Memberikan pelayanan SIMRS yang paripurna, guna mendukung dan menunjang
pelayanan unit-unit terkait di rumah sakit, agar pelayanan medis dan non-medis yang
diberikan kepada pasien dapat dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.

D. NILAI UNIT
Untuk mendukung perawatan pasien dan administrasinya, SIMRS mendukung
penyediaan informasi, terutama tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan
terbarukan, mudah diakses oleh orang yang tepat pada tempat/lokasi yang berbeda dan
dalam format yang dapat digunakan. Transaksi data pelayanan dikumpulkan,
disimpan, diproses, dan didokumentasikan untuk menghasilkan informasi tentang
kualitas perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya. Ini
mengisyaratkan bahwa sistem informasi rumah sakit harus mampu
mengkomunikasikan data berkualitas tinggi antara berbagai unit di rumah sakit.

E. BUDAYA UNIT
‘Profesional Ramah Inovative Mampu Amanah’ sebagai tagline dari RSU Imelda
Pekerja Indonesia mendasari budaya unit yang berlaku di SIM RS. Meskipun posisi

6
SIM RS berada di belakang layar, SIM RS harus memahami bahwa keberadaannya
merupakan salah satu penegak tiang keberhasilan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, cepat dan tepat kepada pasien. Di sisi yang
lain, SIM RS sebagai pusat informasi dan manajemen juga menjadi salah satu penentu
keberhasilan manajemen rumah sakit dalam mengelola tagihan pasien, Rekam Medis,
pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan
baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang
unggul dan profesional.

F. TUJUAN
Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat, tepat waktu, serta
terintegrasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan
kesehatan di Rumah Sakit Mekar Sari.

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RUMAH SAKIT

8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A.STRUKTUR UNIT SIMRS

9
B. STANDAR RUANGAN DAN DENAH

 Ruangan operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIM RS untuk memonitoring
berjalannya aplikasi My Hospital di seluruh area Rumah Sakit yang menggunakannya.
Melalui ruangan ini, pegawai SIM RS selain memonitoring, juga melakukan maintenance,
perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi Rumah Sakit, maka
letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area publik yang bias diakses dengan mudah
oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak berkepentingan. Biasanya ruangan SIM RS
berdekatan dengan ruang direksi ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis
lainnya.
Lebih detil tentang standard ruangan untuk SIM RS, karena ruangan ini harus terus
berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya pegawai SIM RS bertugas
24 jam penuh dalam sistem shift. Dengan keadaan seperti ini, ruangan SIM RS harus
memiliki kenyamanan dan fasilitas yang memadai.

 Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan seluruh data
milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih
mudah dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam ruangan
server perangkat elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk
mencegah kerusakan perangkat akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin.

C. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Standar sarana dan prasarana SIM RS adalah memiliki komponen-komponen berikut
ini:
a. Komponen input dan output
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke
dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.
b. Komponen teknologi
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

10
dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
c. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).
d. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu
sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan
dapat langsung cepat diatasi.

11
BAB VI

URAIAN JABATAN

URAIAN TUGAS
A. Kepala Unit
Nama Jabatan : Kepala Unit Kerja SIM-RS
Tugas Pokok : Mengawasi pelaksanaan kegiatan Unit SIM-RS di RSU. Imelda
Pekerja Indonesia
Wewenang : 1. Menyusun Program Kerja SIM-RS
2. Memberikan usulan kepada Direktur RSU. Imelda Pekerja
Indonesia tentang update SIM-RS
Uraian Tugas :
1. Membuat perencanaan kegiatan SIM-RS
2. Memimpin semua rapat staf SIM-RS atau menunjuk anggota untuk memimpin
rapat pleno
3. Melakukan rapat dan evaluasi pada program SIM-RS
4. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM-RS
5. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di unit kerja
SIM-RS
6. Mengoptimalkan input data di seluruh ruangan baik itu instansi rawat inap dan
rawat jalan
7. Memfasilitasi sarana dan prasarana di seluruh ruangan
8. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan SIM-RS

B. Staf IT SIM-RS
Nama Jabatan : Staff IT Unit Kerja SIM-RS
Tugas Pokok : Mengawasi pelaksanaan jaringan agar kegiatan di RSU Imelda
berjalan dengan baik
Wewenang : Memberikan usulan kepada Direktur RSU IPI dan Kepala SIM-RS
tentang update SIM-RS
Uraian Tugas :
1. Menyediakan dan Memperbaiki Komputer, Jaringan dan Printer yang digunakan
pada operasional SIM-RS dan seluruh unit di RSU. Imelda Pekerja Indonesia

12
2. Melakukan maintenance komputer, jaringan dan printer di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia
3. Membuat anggaran kebutuhan hardware dan jaringan
4. Meng-apdate Aplikasi SIM-RS sesuai dengan kebutuhan
5. Mengatasi dan memperbaiki Error System

C. Admin SIRMS Umum


Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Mengentri pembiyaan pasien rawat jalan yang berstatus membayar
sendiri
Wewenang : Menutup tarif pasien status membayar sendiri pada setiap tindakan
pasien yang sudah selesai
Uraian Tugas :
1. Mengentri seluruh pengeluaran pasien rawat jalan yang cara bayar membayar
sendiri sesuai dengan layanan yang diterima oleh pasien
2. Memeriksa kembali hasil pemeriksaan LAB, Radiologi, obat-obatan dan seluruh
tindakan lainnya sesuai dengan yang diterima oleh pasien rawat jalan cara bayar
membayar sendiri
3. Mengupdate/mengentri uang panjar pasien rawat inap
4. Mencetak single billing pasien rawat jalan dengan cara bayar membayar sendiri
5. Mengupdate/mengentri BHD pasien Hemodialisa secara berkala
6. Membuat surat kontrol pasien rawat inap yang digunakan pada saat kontrol rawat
jalan
D. Staf SIM-RS Poli Spesialis
Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Mengentri pembiyaan pasien pada poli spesialis dan mengisi resume
medis pasien poli spesialis
Wewenang : Menutup tarif pasien poli spesialis
Uraian Tugas:
1. Mengentri seluruh pengeluaran pasien poli spesialis sesuai dengan layanan yang
diterima oleh pasien misalnya honor dokter konsultasi
2. Memeriksa kembali hasil pemeriksaan LAB, Radiologi (jika ada), obat-obatan
dan seluruh tindakan lainnya sesuai dengan yang diterima oleh pasien

13
3. Mengisi resume medis pasien pada poli spesialis
4. Mencetak single billing dan resume medis pasien poli spesialis

E. Staf SIM-RS Ruangan Rawat Inap


Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Mengupdate pembiyaan dan mengisi resume medis pasien
Wewenang : Menentukan pengeluaran pembiayaan pasien rawat inap berdasarkan
berdasarkan pelayanan dan pengobatan yang diterima oleh pasien
Uraian Tugas :
1. Mengupdate pengeluaran biaya pasien secara berkala berupa sewa kamar, visite
dokter, dan tindakan yang dilakukan kepada pasien
2. Mengecek dan mengupdate status rawat inap pasien serta menyesuaikan identitas
pasien misalnya nama dan tanggal lahir pasien
3. Mengupdate/mengisi resume medis pasien secara berkala berdasarkan pada catatan
perkembangan pasien
4. Memeriksa kembali hasil pemeriksaan LAB, Radiologi, obat-obatan dan seluruh
tindakan lainnya sesuai dengan yang diterima oleh pasien
5. Mencetak single billing dan resume medis pasien
6. Membuat surat kontrol pasien rawat inap yang digunakan pada saat kontrol rawat
jalan

F. Staf SIM-RS Ruangan Bedah


Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Menginput laporan pembedahan
Uraian Tugas :
1. Mengisi laporan pembedahan pasien selama operasi sesuai dengan instruksi dari
dokter
2. Mengentri obat-obatan dan alat yang digunakan saat operasi berlangsung
3. Mencetak laporan pembedahan pasien dari SIM-RS

G. Staf SIM-RS Hemodialisa


Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Mengupdate/mengentri pembiayaan pasien hemodialisa

14
Uraian Tugas :
1. Mendaftarkan pasien hemodialisa
2. Mengajukan finger on line
3. Membuat surat kontrol on line
4. Mencetak surat jamininan (SEP) pasien hemodialisa
5. Mengentri seluruh pengeluaran pasien hemodialisa sesuai dengan layanan yang
diterima oleh pasien misalnya tarif hemodialisa
6. Mengisi resume medis pasien hemodialisa
7. Memperpanjang surat rujukan TK-1 on line (jika sudah mati)
8. Mencetak billing dan resume medis pasien hemodialisa

F. Verifikator data SIM-RS


Nama Jabatan : Staf Admin SIM-RS
Tugas Pokok : Mengecek kelengkapan berkas Rekam medis elektronik
Uraian Tugas :
1. Memverifikasi data kelengkapan resume medis elektronik pasien dan
pemeriksaan penunjang
2. Memverifikasi kesesuaian diagnosis dan tindakan
3. Memverifikasi kesesuaian data tagihan (billing) sesuai diganosa pasien dan
tindakan yang diterima pasien selama dirawat

15
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

a. Tata Hubungan Kerja Internal


Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu organisasi
merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian tersebut tata hubungan
kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang cenderung tumpang tindih atau memang
memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja. tata hubungan kerja
perlu dibuat terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis yang memerlukan kejelasan
peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja internal
adalah :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-
benar memerlukan pengaturan kerja sama.
1. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas.
2. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
3. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-
masing unit.

b. Tata Hubungan Kerja Eksternal


Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit-unit kerja
dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut. Hubungan kerja
dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas program ataupun lintas
sektor.
Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk:
1 . Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antara dua atau lebih unit organisasi yang secara teknis mempunyai fungsi yang
sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan daya
dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.

16
C. Penilaian Kinerja
 A. INDIKATOR INPUT
1. Ketersedian SOP Unit SIMRS
Judul Ketersediaan SOP Unit Kerja SIMRS
Dimensi mutu Efektivitas, Efisiensi Pelayanan
Tersedianya Standard Operational Prosedure (SOP) unit
Tujuan
SIMRS
Standard Operational Prosedure (SOP) adalah Standar
Definisi operasional prosedur yang seharusnya ada untuk optimalisasi pelayanan
rumah sakit
Frekuensi pengumpulan data 1 Tahun
Periode analisis 1 Tahun
Numerator Jumlah SOP unit SIMRS yang tersedia
Denominator Jumlah SOP yang seharusnya ada sesuai standar
Sumber data Sub Komite penjaminan Mutu dan Patient Safety
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIMRS

2. Tersedianya Dokumen Laporan Kinerja Triwulan Unit Kerja SIMRS


Judul Ketersediaan Laporan Operasional SIMRS
Dimensi mutu Akuntabilitas
Tujuan Mengetahui kinerja dari unit kerja SIMRS
Laporan Kinerja triwulan merupakan laporan yang berisi
Definisi operasional
tentang kinerja unit SIMRS setiap triwulannya.
Frekuensi pengumpulan data 3 Bulan
Periode analisis 2 Minggu
Numerator 1
Denominator 1
Sumber data Unit Kerja SIM
Standar Tersedianya Laporan Triwulan
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

17
 B. INDIKATOR PROSES
3. Persentase Laporan yang Diselesaikan Tepat Waktu Unit Kerja SIMRS
Judul Persentase pengumpulan laporan
Dimensi mutu Ketepatan
Mengetahui persentase pengumpulan laporan setiap unit
Tujuan
kerja secara tepat waktu.
Laporan yang berisi tingkat perkembangan ketepatan
Definisi operasional
penyelesaian laporan triwulan selama satu tahun
Frekuensi pengumpulan data 1 Tahun
Periode analisis 2 Minggu
Jumlah laporan yang terkumpul tepat waktu selama 1 tahun
Numerator
pertriwulannya
Jumlah laporan keseluruhan yang seharusnya terkumpul (4
Denominator
buah)
Sumber data Unit Kerja SIMRS
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIMRS

4. Persentase Ketidakpatuhan Staf RSU Imelda Pekerja Indonesia Dalam


Mengoperasikan Absensi Fingerprint
Judul Ketidakpatuhan mengoperasikan absensi fingerprint
Dimensi mutu Efektivitas
Mengoptimalkan data absensi pegawai RSU Imelda Pekerja
Tujuan Indonesia baik dari segi informasi kehadiran maupun
penggunaannya
Definisi operasional Ketidakpatuhan adalah ketidaktaatan pada peraturan
Frekuensi pengumpulan data Setiap Bulan
Periode analisis Setiap Bulan
Jumlah staf RSU Imelda Pekerja Indonesia yang tidak patuh
Numerator dalam absensi fingerprint yang tidak melakukan scan-in
dan/atau scan-out pada saat datang dan pulang kerja dalam

18
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh staf RSU Imelda Pekerja Indonesia
Sumber data Unit Kerja SIMRS
Target ≤ 10%
Penanggung jawab Kepala Instalasi SDM

5. Waktu tanggap penanganan keluhan penginputan SIMRS RSU Imelda


Judul Penanganan Keluhan penginputan SIMRS
Dimensi mutu Kenyamanan
Terselenggaranya penanganan keluhan dalam penginputan
Tujuan
SIMRS yang tepat waktu.
Waktu tanggap penanganan adalah waktu yang diperlukan
Definisi operasional dalam menangani keluhan pada penginputan SIMRS sejak
diterima keluhan sampai keluhan terselesaikan
Frekuensi pengumpulan data Setiap Bulan
Periode analisis 1 Minggu
Jumlah kumulatif waktu tunggu penanganan keluhan sejak
Numerator
diterima keluhan sampai keluhan terselesaikan
Denominator Jumlah seluruh keluhan yang masuk
Sumber data SIM
Standar <15 Menit
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIMRS

6. Memperbaharui konten website Rumah Sakit Imelda


Judul Konten website Rumah Sakit Imelda
Dimensi mutu Ketepatan
Tujuan Memberikan informasi terkini mengenai Rumah Sakit
Pembaharuan konten website adalah memperbaharui
Definisi operasional konten-konten di dalam website dalam jangka waktu
tertentu
Frekuensi pengumpulan data 2 kali sepekan

19
Periode analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah konten yang terupdate
Denominator Konten terupdate 2 kali sepekan
Sumber data Dari setiap instalasi/unit kerja RS
Target Minimal 2 konten artikel sepekan
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIMRS

 C. INDIKATOR OUTPUT
7. Kepuasan pengguna SIM RS
Judul Kepuasan Pengguna SIMRS
Dimensi mutu Kenyamanan
Terselenggaranya penggunaan SIMRS yang mampu
Tujuan
memberikan kepuasan pelanggan
Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pengguna terhadap
Definisi operasional
SIM RS
Frekuensi pengumpulan data Setiap Bulan
Periode analisis 1 Minggu
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pengguna
Numerator SIMRS
Denominator Jumlah seluruh pengguna SIM RS
Sumber data Survei
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIMRS

BAB VIII

20
POLA KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik Front end maupun back end
3. Dutamakan menguasai jaringan komputer
4. Menguasai database MySQL-SQL Server
5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual Basic

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit SIM-RS menujukkan bahwa
jumlah staf yang ada di unit SIM-RS sudah cukup dalam menunjang proses pengelolaan
SIM-RS RSU Imelda Pekerja Indonesia dan tugas-tugas yang dilakukan oleh petugas SIM-
RS RSU Imelda Pekerja Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah staf SIM-RS yang saat
ini berjumlah 3 orang dengan jadwal kerja shift yang telah ditetapkan.

C. JADWAL KERJA/SHIFT
Shift pagi : 08.00 – 16.00 Wib
Shift siang : 16.00 – 23.00
Shift malam : 23.00 – 08.00

.
BAB IX

21
KEGIATAN ORIENTASI/DIKLAT

A. KEGIATAN ORIENTASI
RSU Imelda Pekerja Indonesia senantiasa mengembangkan manajemen sumber daya
manusia yang baik, agar terwujud kuantitas dan kualitas pegawai yang mampu
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan di RSU Imelda
Pekerja Indonesia adalah program orientasi baik untuk pegawai baru atau pegawai lama.
Program ini dapat dilakukan manakala rumah sakit memperoleh pegawai baru ataupun
tidak.
Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja
secara non teknis, terutama memahami company profile dan team work building.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bagian SDM bekerjasama dengan Bagian
Diklat dan Instalasi Diklat. Sedangkan orientasi khusus berfokus pada pengenalan
dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis dan dilaksanakan oleh unit kerja
dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur
organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan, nilai-nilai dan budaya organisasi di RSU
Imelda Pekerja Indonesia. Disamping itu, pegawai yang mengikuti orientasi juga
dibekali pemahaman tentang produk layanan, sistem keselamatan pasien dan
prinsip-prinsip kerjasama tim.

B. TATA LAKSANA DIKLAT & PENELITIAN DI INSTALASI SIM-RS


Pelatihan dan pendidikan bagi pegawai RSU Imelda Pekerja Indonesia secara
keseluruhan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kualifikasi. Sebelum mulai
bekerja, pegawai RSU Imelda Pekerja Indonesia yang baru wajib mengikuti orientasi
selama 3 hari. Orientasi Pegawai Baru ini diberikan sebagai pengenalan awal mengenai
rumah sakit, mulai dari orientasi ruangan, budaya rumah sakit, direksi dan staf rumah sakit
dan tentu saja sesama pegawai rumah sakit yang baru.
Selanjutnya pegawai rumah sakit secara berkala diberikan berbagai jenis pelatihan. Materi-
materi pelatihan yang harus diikuti merupakan kualifikasi standar yang harus dimiliki oleh
seseorang yang bekerja di area rumah sakit, seperti pelatihan Fire Fighting, Pencegahan
Infeksi dan sebagainya

22
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

23
A. PERTEMUAN/RAPAT (RAPAT RUTIN,INSIDENTIL)

Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai
permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Pada unit kerja SIMRS RSU Imelda Pekerja Indonesia, rapat internal dilakukan setiap
bulan dengan tujuan untuk membahas dan mengevaluasi kerja staf SIMRS. Selain itu,
dalam rapat tersebut membahas tentang masalah-masalah yang terjadi selama satu bulan
dan mencari pemecahan masalahnya. Rapat internal tersebut dihadiri oleh kepala unit kerja
SIM-RS , staf SIM-RS, maupun staf dari unit terkait yang berkaitan dengan pembahasan
pada saat rapat.

BAB XI
PELAPORAN

24
2. PELAPORAN (HARIAN, BULANAN, TAHUNAN)

Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan


ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan
kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab
(responsibility) yang ada antara mereka. Pelaporan yang ada di unit SIM-RS RSU Imelda
Pekerja Indonesia, yakni pelaporan bulanan. Pelaporan bulanan ini berupa laporan triwulan
KPI (Key Performance Indikator). Laporan KPI merupakan laporan yang berisi
pencapaian indikator-indikator kinerja dari unit kerja SIM-RS ini. Laporan ini
memperlihatkan jumlah persentase pencapaian tiap indikator per bulannya.

a. Laporan Harian
Sebagai laporan data dasar rumah sakit baik laporan data RL 1.1 sampai RL 1.3 yang
dilaporkan kepada kepala penangung jawab SIMRS.
b. Laporan bulanan RL 5.1 sampai RL 5.4
Sebagai laporan internal yang merupakan rekaptulasi hasil kerja SIMRS yang
dilaporkan kepada kepala penanggung jawab SIMRS setiap bulan dan diteruskan
kepada Direktur Rumah Sakit IPI.
c. Laporan tahunan.
Sebagai laporan Eksternal data RL 2 sampai RL 4 yang merupakan rekaptulasi hasil
kerja SIMRS yang dilaporkan kepada kepala penanggung jawab SIMRS setiap tahun
dan diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit IPI.
d. Laporan Kebutuhan Pengguna
Sebagai laporan yang merupakan rekaptulasi hasil data SIMRS sesuai dengan
permintan kebutuhan pengguna yang dilaporkan kepada kepala penanggung jawab
SIMRS setiap bulan.

25
26

Anda mungkin juga menyukai