Dosen Pengampu:
Syamsudin, M.Pd.
Disusun Oleh:
Zumrotul Mufidah
Kiptiyah
JURUSAN TARBIYAH
2020
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di dalam setiap kegiatan belajar-mengajar selalu dilakukan penilaian. Hasil
penilaian disajikan dalam bentuk nilai angka atau huruf. Dalam hal ini, ada lembaga
pendidikan yang menggunakan nilai angka dengan skala 0 sampai 100, dan di perguruan
tinggi umumnya digunakan nilai huruf, yaitu A, B, C, D, dan F atau TL. Jika nilai-nilai
huruf itu akan digunakan untuk menentukan indeks prestasi mahasiswa pada akhir
semester atau pada akhir suatu program pendidikan, nilai-nilai huruf itu ditransfer ke
dalam nilai angka dengan bobot masing-masing sebagai berikut: A=4, B=3, C=2, D=1,
dan F (atau TL)=0.1
Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi. Penilaian
hasil belajar pserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses
kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses program pembelajaran. Namun jika proses penilaian yang
dilakukan oleh guru asal-asalan dan tanpa arah yang jelas, maka pada akhirnya akan
menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian pembelajaran peserta didik yang tidak
akurat dan tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Oleh karena itu adanya acuan dalam penilain mutlak harus ada. Keberadaan acuan
dalam penilaian ini akan menjadi pembahasan dalam makalah ini. Hal ini menjadi
penting karena berangkat dari kenyataan di lapangan bahwa masih banyak penilaian yang
dilakukan oleh para pendidik hanya sebatas formalitas saja tanpa mengacu pada patokan
yang telah ada. Sehingga dengan adanya penilaian acuan patokan ini guru dan siswa
dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dan dipahami oleh
siswa, setelah proses pembelajaran itu berlangsung selama kurun waktu tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian acuan patokan?
2. Apa saja ciri-ciri penilaian acuan patokan?
1
Ngalim Puwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1984),
Hlm. 76.
3. Apa saja manfaat penilaian acuan patokan?
4. Bagaimana karakteristik penilaian acuan patokan?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan penilaian acuan patokan?
Bab II
5
Alex Shirran, Evaluating Students, (Jakarta, PT Gramedia, 2006), Hlm. 107.
6
Alex Shirran, Evaluating Students, (Jakarta, PT Gramedia, 2006), Hlm. 108.
3. Digunakan dalam belajar tuntas, semua komponen standar/tujuan pembelajaran
(learning objectives/outcomes)/tujuan instruksional dikuasai;
4. Siswa/mahasiswa dinilai dengan kriteria yang telah ditentukan;
5. Seringkali dihubungkan dengan penguasaan pembelajaran, misalnya lulus-gagal
dalam test tertentu;
6. Mengenali apa yang diketahui dan dapat dilakukan siswa/mahasiswa.7
C. Manfaat Penilaian Acuan Patokan
1. Penempatan seseorang dalam rentetan kegiatan belajar.
2. Untuk mendiagnosis kemampuan seseorang dalam pembelajaran. Artinya
informasi yang diperoleh melalui diagnosis ini langsung dapat digunakan oleh
anak didik untuk mengatur langkah apa yang harus dilakukan, atau guru dapat
langsung menentukan keperluan anak didik agar proses pembelajaran membawa
manfaat yang lebih bermakna bagi anak didik tersebut.
3. Jika dilakukan secara periodik dapat digunakan untuk memonitor kemajuan setiap
anak didik dalam proses pembelajaran. Secara berkelanjutan dapat diketahui
status seseorang dalam satu rentetan kegiatan belajar. Akhirnya dapat memacu
atau memotivasi semangat belajar siswa.
4. Kemampuan masing-masing anak didik untuk menyelesaikan kurikulum secara
kumulatif akan dapat menentukan keterlaksanaan kurikulum.8
D. Karakteristik PAP
Pada penilaian acuan patokan, standar performan yang digunakan adalah standar
absolut/mutlak (Criterion-referenced interpretation is an absolut rather than relative
interpetation, referenced to a defined body of learner behaviors). Dalam standar ini
penentuan tingkatan (grade) didasarkan pada skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam bentuk persentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B, seorang siswa harus
mendapatkan skor tertentu sesuai dengan batas yang telah ditetapkan tanpa terpengaruh
oleh performan (skor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya.9
7
Afiq Rakhmat Alwi, Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) dalam http://duniaku-
ini.blogspot.com/2015/02/penilaian-acuan-patokan-pap-dan.html, diakses pada tanggal 13 September 2020.
8
Asmawie Zainul dan Noehi Nasution. Penilaian, hal. 149-150.
9
Coni Semiawan, Prinsip- Prinsip dan Teknik Pengukuran dan Penilaian dalam Pendidikan (Jakarta: Mutiara, 1991)
hal. 43.
Beberapa yang harus dipahami ketika menerapkan PAP antara lain; pertama hal-
hal yang dipelajari mahasiswa mempunyai struktur hierarkis artinya mahasiswa
mempelajari taraf selanjutnya setelah menguasai secara baik tahap sebelumnya, kedua,
dosen harus mengidentifikasi masing-masing taraf kompetensi setidak-tidaknya
mendekati ketuntasan pencapaian tujuan, ketiga, nilai yang diberikan dengan
menggunakan PAP berarti menggunakan standar mutlak.10
E. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Patokan
Kelebihannya adalah sebagai berikut :
1. Penilaian lebih transparan dengan menggunakan rubrik atau skema penilaian
(marking scheme)
2. Penilaian lebih dapat diandalkan, karena menggunakan standar dan kriteria
minimal
3. Nilai dan peringkat lebih dapat dirundingkan
4. Nilai atau skor dapat dipertanggungjawabkan secara objektif karena berdasarkan
prestasi yang disesuaikan dengan kriteria dan standar yang telah ditentukan
5. Lebih banyak partisipasi dan motivasi siswa/mahasiswa serta fokus pada
pembelajaran
6. Lebih adil dan fair, karena siswa/mahasiswa diukur berdasarkan standar prestasi,
bukan dengan membandingkan mahasiswa satu dengan lainnya
7. Prestasi tergantung pada tingkat kebaikan kinerja yang ditunjukkan
siswa/mahasiswa
8. Lebih dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan prestasi siswa/mahasiswa
9. Mengakui subjektifitas dan penilaian yang profesional dalam pemberian nilai
10. Cocok digunakan untuk mendiagnosa kemampuan seseorang dalam proses
pembelajaran
11. Cocok digunakan untuk memonitor kemampuan setiap siswa/mahasiswa atau
kelompok dalam proses pembelajaran.
10
Anas Sudijono, Pengantar, hal. 313-315.
1. Relatif agak rumit, karena perlu waktu untuk menyetujui sebuah kriteria dan
standar;
2. Berisiko mengembangkan daftar nama kriteria yang berlianan;
3. Lebih menekankan hasil daripada proses;
4. Peringkat dapat dinyatakan dengan tidak sebenarnya secara positif/negatif;
5. Kadang akademisi kurang kompeten dan percaya diri untuk membuat penilaian
profesional;
6. Tidak mudah bagi akademisi untuk mengubah kebiasaan dari menilai berdasarkan
referensi norma menjadi referensi kriteria;
7. Pikiran bahwa hanya persentase kecil yang memperoleh ranking rendah, dan
sebaliknya, pasti mereka yang di pendidikan tinggi yang memperoleh ranking
tinggi;
8. Siswa/mahasiswa dapat mempertanyakan nilai mereka.11
F. Contoh Penilaian Acuan Patokan
Misalnya seorang guru merencanakan tes hasil belajar dalam bidang studi Fiqh. Soal-soal yang
dikeluarkan dalam tes tersebut terdiri atas 75 butir soal tes obyektif dan 1 butir soal tes uraian
dengan rincian sebagai berikut :
11
Farida Putri Utami, dkk, Penilaian Acuan Patokan (PAP), Penilaian Acuan Normatif (PAN), dan Penilaian Acuan
Gabungan (PAG) dalam http://matematikaunm6.blogspot.com/2014/03/penilaian-acuan-patokan-pap-penilaian.html,
diakses pada tanggal 13 September 2020.
melengkapi berganda
76 Tes Uraian 1 10 10
Berdasarkan rincian butir-butir soal di atas tersebut dapat diketahui bahwa Skor
Maksimum Ideal (SMI) dari tes hasil belajar tersebut adalah 120. Kemudian skor-skor
mentah tes hasil belajar bidang studi Fiqh yang dicapai oleh 20 orang siswa diubah
(dikonversi) menjadi nilai standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian
beracuan kriterium). Rumus Penilaian Acuan Patokan :
12
Moh Ismail, Penilaian Acuan Patokan (PAP) Assesmen Pembelajaran dalam
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/penilaian-acuan-patokan-pap.html, diakses pada
tanggal 14 September 2020.
No. Skor Mentah Nilai
1. 60 60/120 X 100 = 50
2. 40 40/120 X 100 = 33
3. 80 80/120 X 100 = 67
4. 30 30/120 X 100 = 25
5. 75 75/120 X = 62
6. 52 52/120 X 100 = 43
7. 59 59/120 X 100 = 49
8. 71 71/120 X 100 = 59
9. 41 41/120 X 100 = 34
Dari nilai-nilai yang telah diperoleh, maka jika diterjemahkan menjadi nilai huruf dengan
patokan adalah :
Rentang Skor Nilai
Nilai 80% s.d. 100% = A
Nilai 70% s.d. 79% = B
Nilai 60% s.d. 69% = C
Nilai 45% s.d. 59% = D
Nilai < 44% E / Tidak lulus
Maka dari 20 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar tersebut tidak ada seorang pun yang
mendapat nilai A, yang mendapat nilai B hanya 1 orang, Nilai C dicapai oleh 2 orang siswa,
Nilai D ada 10 orang siswa dan siswa yang tidak lulus pada tes bidang studi Fiqh ini ada 7 orang
siswa.13
Bab III
Simpulan
Penilaian acuan patokan adalah suatu penilaian berdasarkan beberapa kriteria yang sudah
ditetapkan secara spesifik dan mutlak. Ciri-ciri penilaian acuan patokan adalah: 1) Kelulusan
seseorang ditentukan oleh satu patokan atau persyaratan tertentu, bukan ditentukan oleh ranking
dalam kelompok tertentu, 2) Satu bentuk penilaian berbabsis kompetensi, 3) Digunakan dalam
belajar tuntas, semua komponen standar/tujuan pembelajaran (learning objectives/outcomes)
tujuan instruksional dikuasai, 4) Siswa/mahasiswa dinilai dengan kriteria yang telah ditentukan,
5) Seringkali dihubungkan dengan penguasaan pembelajaran, misalnya lulus-gagal dalam test
tertentu, 6) Mengenali apa yang diketahui dan dapat dilakukan siswa/mahasiswa. Manfaat
penilaian acuan patokan adalah: 1) Penempatan seseorang dalam rentetan kegiatan belajar, 2)
Untuk mendiagnosis kemampuan seseorang dalam pembelajaran, 3) Dapat memacu atau
memotivasi semangat belajar siswa, 4) Kemampuan masing-masing anak didik untuk
13
Risma Nur Annisa, PAN & PAP dalam Evaluasi Pembelajaran dalam
http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/pan-pap-dalam-evaluasi-pembelajaran/#:~:text=Penilaian
%20Acuan%20Patokan%20(PAP),dapat%20dilakukan%20oleh%20peserta%20didik, diakses pada tanggal 14
September 2020.
menyelesaikan kurikulum secara kumulatif akan dapat menentukan keterlaksanaan kurikulum.
Pada penilaian acuan patokan, standar performan yang digunakan adalah standar absolut/mutlak
(Criterion-referenced interpretation is an absolut rather than relative interpetation, referenced to a
defined body of learner behaviors). Kelebihan penilaian acuan patokan: 1) Penilaian lebih
transparan, 2) Penilaian lebih dapat diandalkan, 3) Nilai dan peringkat lebih dapat dirundingkan,
4) Nilai atau skor dapat dipertanggungjawabkan secara objektif, 5) Lebih banyak partisipasi dan
motivasi siswa/mahasiswa, 6) Lebih adil dan fair, 7) Prestasi tergantung pada tingkat kebaikan
kinerja yang ditunjukkan siswa/mahasiswa, 8) Lebih dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan
prestasi siswa/mahasiswa, 9) Mengakui subjektifitas dan penilaian yang profesional dalam
pemberian nilai, 10) Cocok digunakan untuk mendiagnosa kemampuan seseorang dalam proses
pembelajaran, 11) Cocok digunakan untuk memonitor kemampuan setiap siswa/mahasiswa atau
kelompok dalam proses pembelajaran. Kekurangan dari penilaian acuan patokan adalah: 1)
Relatif agak rumit, 2) Berisiko mengembangkan daftar nama kriteria yang berlianan, 3) Lebih
menekankan hasil daripada proses 4) Peringkat dapat dinyatakan, 5) Kadang akademisi kurang
kompeten dan percaya diri untuk membuat penilaian professional, 6) Tidak mudah bagi
akademisi untuk mengubah kebiasaan dari menilai berdasarkan referensi norma menjadi
referensi kriteria, 7) Pikiran bahwa hanya persentase kecil yang memperoleh ranking rendah, dan
sebaliknya, 8) Siswa/mahasiswa dapat mempertanyakan nilai mereka
Daftar Pustaka
Annisa, Risma Nur PAN & PAP dalam Evaluasi Pembelajaran dalam http://blogunnes.ac.id/sepu
tarpendidikan/2015/10/19/pan-pap-dalamevaluasipembelajaran/#:~:text=Penilaian%20Ac
uan%20Patokan%20(PAP),dapat%20dilakukan%20oleh%20peserta%20didik.
Alwi, Afiq Rakhmat. Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) dalam
http://duniaku-ini.blogspot.com/2015/02/penilaian-acuan-patokan-pap-dan.html.
Ati, Hijri. penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma dalam https://www.academia.edu/
12087249/penilaian_acuan_patokan_dan_penilaian_acuan_norma.
Ismail, Moh. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Assesmen Pembelajaran dalam http://makalahpen
didikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/penilaian-acuan-patokan-pap.html.
Semiawan, Coni. Prinsip- Prinsip dan Teknik Pengukuran dan Penilaian dalam Pendidikan.
Jakarta: Mutiara. 1991.
Utami, Farida Putri dkk. Penilaian Acuan Patokan (PAP), Penilaian Acuan Normatif (PAN), dan
Penilaian Acuan Gabungan (PAG) dalam http://matematikaunm6.blogspot.com/2014/03/
penilaian-acuan-patokan-pap-penilaian.html