SUPERVISI PENDIDIKAN
f. Konstruktif
Mengembangkan kreatifitas dan inovasi guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif
Ada kerjasama yang baik antara supervisor dan guru
h. Kekeluargaan
Mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran
i. Demokratis
Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademik
j. Aktif
Guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi
Lanjutan prinsip prinsip supervisi akademik :
k. Humanis
Mampu menciptakan hubungan yang harmonis,
terbuka, jujur, ajeg, sabar, dan penuh antusias
l. Berkesinambungan
Supervisi akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah
m. Terpadu
Menyatu dengan program pendidikan
n. Konprehensif
Memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik
3. SUPERVISI KLINIS
Menurut Ahmad Sudrajat (2008), supervisi
klinis adalah supervisi yang difokuskan
pada perbaikan, pembelajaran melalui
siklus yang sistematis. Siklus ini dimulai
dari tahap perencanaan, pengamatan,
hingga analisis yang intensip terhadap
penampilan pembelajaran dengan
tujuan memperbaiki proses
pembelajaran.
Supervisi klinis berbeda halnya dengan
supervisi akademik. Salah satu
perbedaannya adalah supervisi
akademik dilakukan dengan inisiatif
awal dari supervisor, sedangkan
supervisi klinis dilakukan
berdasarkan inisiatif awal dari guru.
Karakteristik supervisi klinis :
a. Perbaikan dalam mengajar mengharuskan
guru untuk memperbaiki keterampilan
intelektual dan bertingkah laku yang spesifik.
b. Fungsi utama supervisor adalah mengajarkan
berbagai keterampilan kepada guru.
c. Fokus supervisi klinis adalah perbaikan cara
mengajar bukan mengubah kepribadian guru
Lanjutan karakteristik supervisi klinis :
c. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan oleh
pengawas sekolah dalam membantu
merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.
d. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan suatu
metode yang dapat ditempuh oleh pengwas
sekolah dalam melakukan supervisi
manajerial.