Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Reza

NIM : 1810125310004

KELAS : 6C PGSD

NO ABSEN : 34

A. Kondisi Ideal Pembelajaran Di Kelas

Sumber : Hosnan (2016)

Kondisi Ideal Terlaksana Tidak Kenyataan


Terlaksana
Berpusat pada peserta didik Pembelajaran Biasanya hanya
 terpaku pada guru dan bersifat
monoton
Mengembangkan Hanya sebatas teori dan peserta
kreativitas peserta didik  didik tidak terlibat secara
langsung
Menciptakan kondisi yang Siswa merasa cepat bosan dan
menyenangkan dan  kurang semangat karena kondisi
menantang yang monoton dan cenderung
pasif
Bermuatan nilai etika, Hanya memuat beberapa aspek
estetika, logika dan tersebut
kinestetik 

Menyediakan pengalaman Terus berlangsungya


belajar yang beragam  pembelajaran yang sama

B. Kondisi Ideal Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS

Keterangan
No Kondisi Ideal Tidak Kondisi Nyata
Terlaksana
Terlaksana
1 Memiliki kemampuan mengunakan  Hanya ada beberapa siswa yang
penalaran dalam mengambil keputusan
dapat menggunakan dan berani
pada setiap persoalan yang dihadapi
dalam mengambil suatu
(Awan Mutakin, 1998).
keputusan
Mengenal konsep-konsep yang Ada siswa yang sudah mengenal
berkaitan dengan kehidupan
konsep-konsep yang berkaitan
2 masyarakat dan lingkungannya 
dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya
Memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, Sangat jarang terdapat didalam
3 
dan keterampilan dalam kehidupan kelas
sosial

Memiliki komitmen dan kesadaran


Siswa masih labil dan belum
terhadap nilai-nilai sosial dan
4  tahu akan nilai-nilai
kemanusiaan
kemanusian apa saja

Memiliki kemampuan berkomunikasi, Siswa sudah terlihat Memiliki


bekerjasama dan berkompetisi dalam kemampuan berkomunikasi,
5 masyarakat yang majemuk, di tingkat 
lokal, nasional, dan global. (Standar bekerjasama tapi hanya dalam
Isi BSNP, 2006) lingkaran lingkungannya saja

C. Kondisi Ideal

Sanjaya (2006: 1) menyatakan “proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada


kemampuan anak untuk mengahapal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan
menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatkan itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari”. Kenyataan ini berlaku pada semua
mata pelajaran tidak terkecuali mata pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS merupakan mata
pelajaran yang terpadu. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada
disekolah dasar.

Hidayat (2010: 1-26), menyatakan “mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah
interaksi antara individu dan masyarakat dan lingkungan (fisik dan sosial dan budaya)”.

Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi yang mempelajari mannusia
dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Tujuan pengajaran IPS
tentang kehidupan masyarakat manusia dilakukan secara sistematik. Dengan demikian, peranan
IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yang baik. Tujuan ini memberikan tanggung jawab yang berat
kepada guru untuk menggunakan banyak pemikiran dan energi agar dapat mengerjakan dengan
baik (Sosanto, 2013: 143).

Dengan memperhatikan tujuan yang terkadang dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Maka pembelajaran IPS di sekolah-sekolah merupakan suatu pembelajaran yang
disenangi, menantang, dan bermakna bagi peserta didik.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetauan Sosial
mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
unggul, handal, dan bermoral semenjak dini (usia SD). Pembelajaran IPS hendaknya dikemas
dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Sehingga tidak cenderung
membosankan dan dapat menarik minat siswa yang pada gilirannya prestasi belajar ssiwa
menjadi memuaskan.

D. Kondisi Nyata

Pada kenyataannya kondisi dilapangan Sering berbanding terbalik. Pembelajaran dikelas


masih berfokus pada guru sebagai sumber utama serta cenderung bersifat monoton dan kemudian
metode ceramah yang menjadi pilihan dalam menyampaikan pembelajaran. Pada proses
pembelajaranya yang dilakukan siswa cenderung bersifat pasif dan juga enggan untuk
menanyakan hal-hal yang masih kurang jelas dan kurang di pahami kepada guru, hanya siswa
yang pandai dan aktif yang dapat mengikuti pembelajaran seperti ini. Jika terus berlangsung
Maka disini akan terjadi kesenjangan antara siswa yang pandai dan aktif dengan siswa yang
biasa saja. Kurangnya interaksi siswa yang satu dengan yang lain menyebabkan sebgaian besar
siswa pasif dan tidak kritis dalam pembelajaran. Kegiatan belajar IPS siswa kurang memuaskan
dan tujuan pembelajaran kurang tercapai secara maksimal ditandai dengan hasil belajar yang
rendah, kurangnya pemahaman konsep materi untuk memecahkan suatu masalah, serta siswa
tidak menyadari pentingnya penggunaan konsep pembelajaran IPS dalam kehidupan sehari-hari.

E. Dampak
Dampak dari masalahnya yaitu siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran yang disebakan pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga pembelajaran
tidak menarik dan mengandalkan gambar- gambar yang ada dalam buku sehingga menyebabkan
kebosanan pada siswa, siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa merasa jenuh dan kurang
merespon terhadap pembelajaran yang disampaikan. Pembelajaran juga cenderung verbalistis
dan tidak mengembangkan pola pikir siswa yang mengakibatkan mereka kesulitan memahami
materi sehingga berpengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa.

F. Solusi

Untuk mengatasi masalah tersebut guru memerlukan penerapan suatu model


pembelajaran yang mampu menumbuhkan keaktifan siswa dan memberi kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan potensinya secara optimal sehingga belajar menjadi lebih bermakna.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan kreatif untuk materi yang dipelajari dalam
pembelajaran IPS tersebut juga sangat membantu sehingga dapat membuat siswa lebih mudah
untuk memahami konsep pembelajaran dan meningkatkan minat siswa untuk belajar lebih baik
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara maksimal. Seperti
menggunakan model pembelajaran Student Team -Achevements Divisions (STAD) Di
Kombinasikan Dengan Model Number Heads Together (NHT).

G. Keunggulan Solusi

Keunggulan model ini Student Team -Achevements Divisions (STAD) di Variasi dengan
Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu alternatif yang dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, karena model Student Team -Achevements Divisions
(STAD) di Variasi dengan Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar dikarenakan pembelajaraanya yang menyenangkan serta pemecahan masalah yang
efektif dimana siswa dengan mudah mengembangkan kemampuan berpikir, serta memotivasi
dalam belajar kelompok

Anda mungkin juga menyukai