Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PEMBELAJARAN PENGAYAAN”

Mata Kuliah
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR / PENGAJARAN REMEDIAL
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Darmiyati, M. Pd / Zain Ahmad Fauzi, M.Pd

Oleh :
Kelas 6C
Kelompok 1

13. Akhmad Zein Muqarrabin 1810125210046 Materi B dan Edit makalah


17. Wahyudi 1810125210063 Materi C dan BAB III
18. Rifta Khairunnisa 1810125220043 Materi A, dan PPT
43. Saidah Zainab 1810125320007 Cover, Kata Pengantar, Materi E
46. Yumi Nour Azizah 1810125320010 BAB I dan Materi D

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
hidayah, rahmat, serta inayah-Nya sehingga kami dapat dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dan terselesaikan dengan baik tepat waktunya dengan
Judul “Pendekatan Dan Metode Dalam Pengajaran Remedial”. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW
yang telah mengajarkan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk
keselamatan dunia dan akhirat.

Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah


Diagnosis Kesulitan Belajar yang telah memberikan arahan dan bimbingan
materi mengenai penulisan makalah ini. Kami sangat berharap setelah membaca
makalah ini para pembaca mendapat pengetahuan serta pengalaman yang dapat di
praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna tercapainya
kesempurnaan makalah ini selanjutnya akan lebih baik lagi. Demikianlah
makalah ini kami susun, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
yang membaca. Terima kasih.

Banjarmasin, 4 April 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep Pengayaan
1. Pengertian Pengayaan
Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang di berikan kepada siswa
yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk
menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi
pelajaran yang telah dipelajarinya. Di samping itu pembelajaran
pengayaan bisa juga diartikan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam dari pada sekedar standar kompotensi dalam kurikulum.
Dalam hal ini, Mukhtar dan Rusmini (2005) menyatakan bahwa
kegiatan pengayaan merupakan kegiatan yang relatif bebas, karena
bersifat memperluas, memperdalam, dan menunjang satuan pelajaran
yang diterapkan kepada para siswa yamg sudah mastery (tuntas) dalam
belajar. Artinya kegiatan pengayaan ini bukanlah suatu kasus yang
pelik sebagaimana kegiatan perbaikan yang dialami oleh siswa siswa
yang belum mastery , yang disebabkan oleh kelambatan, kesulitan atau
kegagalan dalam belajar.
2. Konsep Pengayaan
Kegiatan Pengayaan ada Dua macam yaitu :
a.) Pengayaan horizontal
yaitu upaya pemberian tugas sampingan yang akan
memperkaya pengetahuan siswa mengenai materi yang sama,
karena dalam suatu kelas, siswa danteman-temannya yang
memiliki perbedaan tingkat pengetahuan, mungkin akan merasa
bosan atau jenuh bila seorang guru tetap menerangkan bahan yang
sudah di kuasainya.
b.) Pengayaan vertikal
yaitu kegiatan pengayaan yang berupa peningkatan dari
tingkat pengetahuan yang sedang diajarkan ke tingkat yang lebih
tinggi yang akan diajarkan,sehingga siswa maju dari satuan
pelajaran yang sedang diajarkan ke-satuan pelajaran berikutnya
menurut kemampuan dan kecerdasanya sendiri.
B. Jenis-jenis Pembelajaran Pengayaan
Menurut Nugroho (2018: 64), adapun jenis-jenis pembelajaran
pengayaan bisa berupa kegiatan eksploratori, keterampilan proses, dan
bisa pula berupa pemecahan masalah. Kegiatan eksploratori dirancang
guru untuk disajikan kepada peserta didik. Kegiatannya bisa berupa
peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara
reguler tidak tercakup dalam kurikulum. Sementara keterampilan proses
yakni kegiatan yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati
dalam bentuk pembelajaran mandiri. Sedangkan jenis pembelajaraan
pengayaan pemecahan masalah diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah
nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau
pendekatan investigatif berupa penelitian ilmiah. Hal ini Sejalan dengan
Sumantri (2015: 439), yang mengemukakan bahwa jenis-jenis program
pengayaan terbagi tiga yaitu :
1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang
dilaksanakan yang di rancang untuk disajikan kepada peserta didik.
Sajian yang dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah,
buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara reguler tidak
tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan proses yang di perlukan oleh peserta didik agar
berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap
topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran sendiri
3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan
masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah. Pemecahan
masalah di tandai dengan beberapa hal yaitu, Identifikasi bidang
permasalahan yang akan dikerjakan; Penentuan fokus
masalah/problem yang akan dipecahkan; Penggunaan berbagai
sumber; Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
Analisis data; Penyimpulan basil investigasi.
C. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Pengayaan
Secara umum tujuan program pengayaan untuk meningkatkan
pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau telah
dipelajarinya serta agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal
pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar
Selain itu, kegiatan pengayaan bertujuan agar siswa yang sudah menguasai
bahan pelajaran lebih dahulu dari kawan-kawannya tidak terhenti
perkembangannya, dengan melakukan kegiatan yang lain, maka waktunya
tidak akan terbuang sia-sia karena harus menunggu teman-temannya yang
lamban. Dengan demikian perkembangan yang terjadi dapat mencapai
tingkat yang optimal. Untuk lebih jelasnya tujuan pengayaan yaitu:
1. Agar peserta didik lebih menguasai bahan pelajaran dengan
cara peserta didik disuruh membuat ringkasan tentang materi
pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, menjadi tutor
sebaya yaitu mengajari temannya yang belum selesai tugasnya.
2. Memupuk rasa sosial karena peserta didik ini diminta
membantu temannya yang belum menyelesaikan tugasnya.
3. Menambah wawasan peserta didik yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan guru dengan cara membaca surat
kabar atau buku-buku di perpustakaan dan sumber-sumber
belajar lainnya.
4. Memupuk rasa tanggung jawab peserta didik dengan cara
melaporkan atau menyampaikan informasi yang diperoleh
melalui membaca surat kabar atau buku-buku yang tersedia di
perpustakan maupun sumber informasi lain kepada teman-
temannya.
Fungsi pengajaran pengayaan adalah sebagai sarana korektif, yaitu
sebagai upaya untuk memperbaiki terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh
guru, dilakukan melalui kegiatan perbaikan cara belajar, penggunaan
metode mengajar, materi, media yang dipergunakan guru, cara penilaian,
dan sebagainya. Program pengayaan berfungsi memberikan pemahaman,
melalui program pengayaan diharapkan guru dapat menyadari akan
kekurangannya, sehingga baik guru maupun siswa harus membuka diri
untuk melihat kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran
selanjutnya berusaha untuk merubahnya sehingga akan memperoleh hasil
yang lebih baik. Namun tidak semua guru mau mengakui akan
kekurangannya.
Program pengayaan berfungsi sebagai sarana guru untuk lebih
mengenal dan memahami siswa karakteristik siswa lebih baik sehingga
guru dapat menjalin hubungan dengan siswa lebih erat. Program
pengayaan mempunyai fungsi menambah pengetahuan siswa dan
memperkaya proses belajar mengajar. Manfaat program pengayaan bagi
siswa yang kurang dalam pemahaman materi yaitu siswa dapat
mempercepat pemahamannya dengan mengikuti program.
D. Keterkaitan KKM dan Pengayaan
E. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Pemberian pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah
pemberian bantuan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih,
baik dalam kecepatan maupun kualitas belajarnya. Agar pemberian
pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis,
yaitu (1) mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik, dan (2)
memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.
1. Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar
a.) Tujuan
Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik
dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan
belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara
lain meliputi:
1.) Belajar lebih cepat. Peserta didik yang memiliki kecepatan
belajar tinggi ditandai dengan cepatnya penguasaan
kompetensi (SK/KD) mata pelajaran tertentu.
2.) Menyimpan informasi lebih mudah Peserta didik yang
memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah,
akan memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam
memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.
3.) Keingintahuan yang tinggi. Banyak bertanya dan menyelidiki
merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki
hasrat ingin tahu yang tinggi.
4.) Berpikir mandiri. Peserta didik dengan kemampuan berpikir
mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta
mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
5.) Superior dalam berpikir abstrak. Peserta didik yang superior
dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan
pemecahan masalah.
6.) Memiliki banyak minat. Mudah termotivasi untuk meminati
masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.
b.) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain
melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dan
sebagainya.
1.) Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes
ini dapat diketahui tingkat kemampuan spasial, interpersonal,
musikal, intrapersonal, verbal, logik/matematik, kinestetik,
naturalistik, dan sebagainya.
2.) Tes inventori. Tes inventori digunakan untuk menemukan
dan mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi,
kebiasaan belajar, dan sebagainya.
3.) Wawancara. Wanwancara dilakukan dengan mengadakan
interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih
dalam mengenai program pengayaan yang diminati peserta
didik.
4.) Pengamatan (observasi). Pengamatan dilakukan dengan jalan
melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari
pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis
maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan untuk
peserta didik.
2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan antara lain melalui:
a.) Belajar Kelompok. Sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam
pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya
yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntasan.
b.) Belajar mandiri. Secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati.
c.) Pembelajaran berbasis tema. Memadukan kurikulum di bawah
tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan
antara berbagai disiplin ilmu.
d.) Pemadatan kurikulum. Pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan
demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-
masing.
Perlu diperhatikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran
pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk
jam-jam pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan
pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Sekolah dapat juga memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan
kecerdasan dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan
spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang
sains. Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan
pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil
belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus
dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang telah
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya kemudian terdapat pula jenis-jenis pembelajaran
pengayaan dan tentunya pembelajaran pengayaan itu memiliki tujuan
dan fungsi dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada kaitannya
juga dengan KKM dan memiliki prosedur dalam pelaksanaannya.
B. Saran
Pembaca sebaiknya menggali lebih mendalam terkait pembelajaran
pengayaan sehingga memudahkan dalam menerapkan pembelajaran
pengayaan tersebut di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Tanpa Tempat:
Bumi Aksara.

Djamarah, Drs. Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar
Mengajar . PT RinekaCipta : Jakarta.

Nugroho, M.Y.A. 2018. Cerita Fiksi Sebagai Bacaan Pengayaan Pembelajaran


Sains di Sekolah. Jawa Tengah: Jurnal PROSIDING Seminar Nasional
Pendidikan Fisika. Vol. 1, No. 1, ISSN: 2615-2789.
Sumantri, M.S. 2015. Strategi Pembelajaran : Teori dan Praktek di Tingkat
Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Usman, Moh. Uzer dan Setiawan, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar-Mengajar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai