Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2
KAMIPANG

Dewi Sriwahyuni1
Email dewisriwahyuni1709@gmail.com

ABSTRAK

Kondisi awal di SMPN 2 Kamipang saat proses pembelajaran


Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Ketentuan Puasa, guru
menggunakan metode pembelajaran ceramah dan pemberian tugas yang biasa
disebut dengan metode konvensional yang berdampak pada hasil belajar siswa
yang menurun karena kurang berpusat pada aktivitas siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan model Problem Based Learning di SMPN 2 Kamipang. Jenis penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII (Delapan) di SMPN
2 Kamipang pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa.
Siklus 1 rata-rata nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post
Test hanya 67,78. Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat
sebanyak 11,11% dan nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%.
Begitu juga persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 dan siklus 2
mengalami peningkatan. Siklus 1 siswa yang tuntas belajar saat Post Test hanya
66,67% dan siklus 2 siswa yang tuntas belajar saat Post Test menjadi 94,44%
meningkat sebanyak 27,77%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model
Problem Based Learning dianggap berhasil dalam meningkatkan hasil belajar
siswa karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditunjukkan dengan
penguasaan materi tentang Ketentuan Puasa dengan perolehan nilai Post Test
67 atau lebih serta minimal 85% siswa mencapai ketuntasan dalam belajar.

Kata Kunci: Problem Based Learning; Hasil Belajar; Pendidikan Agama Islam

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
256
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENDAHULUAN

Kehidupan pada abad 21 menuntut bermacam keahlian yang wajib


dipahami seorang, sehingga diharapkan pembelajaran bisa mempersiapkan
siswa guna memahami bermacam keahlian supaya jadi individu yang berhasil
dalam hidup (Jayadi, et al., 2020: 26). Keahlian abad 21 yang wajib dipahami
oleh siswa meliputi 4C ialah: (1) berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2)
komunikasi, (3) kolaborasi, (4) kreativitas dan inovasi (Mu’Minah & Aripin,
2019: 1495). Tugas esensial seorang guru pada masa ini ialah berfungsi selaku
role model bagi peserta didik dalam menghadapi abad 21(Kartimi, et al., 2019:
161).
Salah satu model dalam pembelajaran yang bisa meningkatkan keahlian
abad 21 dengan belajar mandiri ialah model Problem Based Learning (Astuti,
2019: 65). Di antara karakteristik Problem Based Learning ialah mempraktikkan
pembelajaran yang kontekstual, permasalahan yang disajikan bisa memotivasi
siswa siswa dalam belajar, pembelajaran secara integritas ialah yang
termotivasi dengan permasalahan yang tidak terbatas, siswa ikut serta secara
aktif dalam pembelajaran, kerja sama, siswa mempunyai bermacam keahlian,
pengalaman, serta bermacam konsep dalam menuntaskan permasalahan (Sari
et al., 2021: 2126). Model Problem Based Learning menjadikan permasalahan
nyata sebagai orientasi utama dalam pembelajaran yang bertujuan supaya
siswa sanggup menuntaskan permasalahan tersebut, sehingga siswa terlatih
berpikir kritis serta berpikir tingkatan tinggi (Sukmawati, 2021: 42).
Hasil observasi pertama di SMPN 2 Kamipang, saat proses pembelajaran
berlangsung pada materi Ketentuan Puasa kelas VIII guru menerapkan metode
pembelajaran konvensional yaitu berupa ceramah dan pemberian tugas.
Dalam pembelajaran guru masih sangat mendominasi dan satu-satunya sebagai
pusat sumber belajar, Sebaliknya siswa cuma selaku penerima ilmu
pengetahuan yang diberikan oleh guru. Terungkap masih banyak siswa yang
kurang mencermati uraian guru saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa
sukar paham tentang materi Ketentuan Puasa, siswa cenderung pasif saat
pembelajaran, banyak siswa mengantuk dan bosan ketika guru menarangkan
materi, yang berdampak pada hasil belajar belum menggapai kriteria
ketuntasan minimun (KKM) yang diharapkan ialah 67 ke atas, dan 60% siswa
hasil ulangannya masih dibawah kriteria ketuntasan minimun( KKM).
Bersumber pada keadaan tersebut siswa memerlukan inovasi model
pembelajaran mutahir dalam menarik perhatian siswa dan kreatifitas siswa
dalam berfikir kritis, supaya mempermudah pemahaman, menimbulkan
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
257
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
keaktifan buat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan pada tujuan
pembelajaran, dalam konteks ini diterapkanlah model Problem Based Learning.
Problem Based Learning ialah model pembelajaran yang menerapkan masalah
sebagai fokus pembelajarannya. Masalah yang disajikan berkenaan dengan
kehidupan nyata sebagai bahan untuk belajar dan memahami suatu konsep
tertentu (Nurdyansyah, 2018: 82). Melalui masalah ini membuat siswa untuk
berpikir kritis, belajar memecahkan permasalahan dan mendapatkan
pengetahuan. (Rezeki, 2018: 857). Sintak Problem Based Learning ada lima, yaitu:
(1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3)
membimbing penyelidikan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, dan (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
(Herzon et al., 2018).
Berdasarkan fakta di atas, maka diangkatlah sebuah judul yaitu:
“PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 KAMIPANG”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). PTK


ialah penelitian tindakan (action researc) yang bertujuan meningkatkan kualitas
pembelajaran dan PTK ini berfokus pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas
(Mulyatiningsih, 2019: 1).
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Kamipang Kabupaten
Katingan dan subjeknya adalah siswa kelas VIII (Delapan) SMPN 2 Kamipang
Kabupaten Katingan tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah sebanyak 18
orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes dan observasi. Tes
ialah alat pengukur sesuatu dalam suasana tertentu, yang dipakai dengan
aturan yang sudah ditetapkan (Rusman, 2020: 77). Tes ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dari siklus 1 sampai siklus 2. Sedangkan
observasi ialah suatu proses yang tersusun dari bermacam proses psikologis
dan biologis (Sutoyo, 2021: 40). Observasi ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dari siklus 1 sampai
siklus 2.
Teknik analisis data yang dipakai terhadap data hasil tes yaitu dengan
menjumlahkan nilai seluruh siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang
berada di dalam kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata (Sulfemi, 2019:
21), dapat dirumuskan:
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
258
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Jumlah nilai seluruh siswa


Nilai rata-rata =
Jumlah siswa

Menentukan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dilakukan


dengan menjumlahkan siswa tuntas, kemudian dibagi dengan jumlah siswa
dan selanjutnya dikalikan seratus persen (Ernawati et al.,2018: 109). Ketuntasan
belajar secara klasikal dikatakan berhasil bila persentase siswa tuntas belajar
atau siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 jumlahnya lebih besar ataupun sama
dengan 85 % dari jumlah siswa seluruhnya dapat dirumuskan:

Jumlah siswa tuntas


Ketuntasan belajar secara klasikal = x 100 %
Jumlah siswa

Data hasil observasi berupa aktivitas guru dan siswa digunakan untuk
merefleksi tindakan yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif dengan
menghitung rata-rata skor (Muh, 2022: 13), dapat dirumuskan:

Skor perolehan
Rata-rata skor= X 100%
Skor maksimal

Skor pengamatan setiap aspek yang diamati pada lembar observasi


guru dan siswa dapat dilhat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1
Kriteria dan Skor Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa
No. Kriteria Skor Keterangan
1. Sangat Baik 5 85-100
2. Baik 4 70-84
3. Cukup 3 55-69
4. Kurang 2 40-54
5. Sangat Kurang 1 0-39

Prosedur penelitian ini menggunakan model proses berbentuk 2 siklus.


Menurut pendapat Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri dari empat
tahapan berupa: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Farhana
et al., 2019: 27). Tahapan tersebut yaitu: (1) Tahap perencanaan, berupa
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan model
Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan
Puasa kelas VIII (Delapan), mempersiapkan soal tes yang dilaksanakan pada
akhir tindakan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam
pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru yang dipakai
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
259
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran. (2) Tahap
pelaksanaan, ialah pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model Problem
Based Learning pada materi Ketentuan Puasa Kelas VIII (Delapan) di awali
dengan pemberian soal Free Test dan di akhiri dengan soal Post Test. (3) Tahap
pengamatan, berupa pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan
memekai lembar observasi yang telah dibuat untuk mengetahui aktivitas guru
dan siswa. Menilai lembar observasi siswa dilakukan oleh guru dan untuk
menilai lembar observasi guru dilakukan oleh 1 orang observer. (4) Tahap
refleksi, yaitu melakukan analisis terhadap semua data yang memberikan
informasi terhadap perkembangan proses pembelajaran dengan menerapkan
model Problem Based Learning. Setelah melakukan kegiatan refleksi, kemudian
disusun rencana berdasarkan informasi yang terjadi untuk dilaksanakan pada
siklus selanjutnya, begitu seterusnya pada tiap siklus sampai tindakan telah
mencapai hasil yang optimal.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan nilai hasil


belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa kelas
VIII (Delapan) di SMPN 2 Kamipang, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2
dan grafik 2 berikut ini:
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
Nilai Hasil Belajar Siswa
No. Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
1. Abyan Al Gafari 70 80 70 100
2. Azzahrah Agustin 50 60 60 70
3. Ade Mardiadi 40 50 50 70
4. Cindi Carolina 40 70 70 100
5. Dendi 60 70 60 80
6. Dika Mekola 60 70 50 80
7. Firda Aina 70 90 70 100
8. Fitriani 50 60 60 80
9. Indah Lestari 50 70 50 80
10. Irma Rianti 70 80 70 100
11. Ifan 50 70 60 80

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
260
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Nilai Hasil Belajar Siswa
No. Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
12. Mardiana 40 70 70 90
13. Mariamah 50 60 50 70
14. Mila Rosa 30 40 40 60
15. Noorhikmah 60 70 50 80
16. Rio Adrian 50 60 50 70
17. Sifa Nur Aina 50 70 70 90
18. Vicky Vandreas 70 80 70 100
Jumlah Nilai 870 1220 1070 1500
Nilai Rata-Rata 48,33 67,78 59,44 83,33

Grafik 2
Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
100
90
80
70
60
50
Pre Test
40
Post Test
30
20
10

Siklus 1 Siklus 2

Berdasarkan data tabel 2 dan grafik 2 di atas, dapat dinyatakan bahwa


proses pembelajaran sudah mendapatkan nilai rata-rata yang baik. Hasil
penelitian ini diketahui bahwa penerapan model Problem Based Learning juga
memiliki dampak yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus 1
rata-rata nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post Test hanya
67,78. Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat sebanyak 11,11%
dan nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%.
Berikutnya adalah persentase ketuntasan belajar siswa pada mata
pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa kelas VIII (Delapan) di SMPN
2 Kamipang, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 dan grafik 3 berikut ini:

Tabel 3
Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
261
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Ketuntasan Belajar Siswa
No. Siklus Pre Test Post Test
Tidak Persentase Tidak Persentase
Tuntas Tuntas
Tuntas Ketuntasan Tuntas Ketuntasan
1. Siklus 1 4 14 22,22% 12 6 66,67%
2. Siklus 2 7 11 38,89% 17 1 94,44%
Grafik 3
Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
100
90
80
70
60
50
Pre Test
40
Post Test
30
20
10

Siklus 1 Siklus 2

Berdasarkan data tabel 3 dan grafik 3 di atas, diketahui bahwa siklus 1


dan siklus 2 ketuntasan siswa dalam belajar mengalami peningkatan. Hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning
dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Siklus 1 siswa yang tuntas
belajar saat Pre Test hanya 4 orang (22,22%) dan saat Post Test hanya 12 orang
(66,67%). Siklus 2 siswa yang tuntas saat Pre Test menjadi 7 orang (38,89%)
meningkat sebanyak 16,67% dan saat Post Test menjadi 17 orang (94,44%)
meningkat sebanyak 27,77%.
Selanjutnya tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran pada
siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada tabel 4 dan grafik 4 berikut ini:
Tabel 4
Rekapitulasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 dan Siklus 2
Aktivitas Guru
No. Siklus
Persentase Kategori
1 Siklus 1 74,67% Baik
2 Siklus 2 89,33% Sangat Baik

Grafik 4
Rekapitulasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 dan Siklus 2

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
262
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
100
90
80
70
60
50
Siklus 1
40
Siklus 2
30
20
10

Siklus 1 Siklus 2
Bersumber dari tabel 4 dan grafik 4 di atas, dapat diketahui bahwa
aktivitas guru mengalami peningkatan, saat siklus 1 mencapai 74,67% dengan
kategori baik dan saat siklus 2 aktivitas guru menjadi 89,33% meningkat
sebanyak 14,66% dengan kategori sangat baik.
Selanjutnya tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada
siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada tabel 5 dan grafik 5 berikut ini:
Tabel 5
Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
Aktivitas Siswa
No. Siklus
Persentase Kategori
1 Siklus 1 66,77% Cukup
2 Siklus 2 82,67% Baik

Grafik 5
Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
100
90
80
70
60
Siklus 1
50
40 Siklus 2
30
20
10

Siklus 1 Siklus 2

Bersumber dari tabel 5 dan grafik 5 di atas, dapat diketahui bahwa


aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, saat siklus 1 mencapai 66,67%

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
263
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
dengan kategori cukup dan saat siklus 2 aktivitas siswa menjadi 82,67%
meningkat sebanyak 15,90% dengan kategori baik.
Berdasarkan semua hasil pembahasan di atas, dapat dinyatakan bahwa
penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa di SMPN 2 Kamipang pada mata pelajaran PAI kelas VIII (Delapan)
khususnya materi Ketentuan Puasa. Peningkatan hasil belajar siswa juga
dipengaruhi oleh banyaknya tindakan perbaikan yang dilakukan oleh guru,
semakin banyak tindakan perbaikan oleh guru pada kegiatan mengajar
maupun kegiatan belajar siswa semakin dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas terhadap penerapan model


Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMPN 2
Kamipang, dapat disimpulan bahwa : (1) Penerapan Model Problem Based
Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI
kelas VIII (Delapan) khususnya materi Ketentuan Puasa. (2) Siklus 1 rata-rata
nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post Test hanya 67,78.
Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat sebanyak 11,11% dan
nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%. Begitu juga
persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan, siklus 1 siswa
yang tuntas belajar saat Pre Test hanya 4 orang (22,22%) dan saat Post Test
hanya 12 orang (66,67%). Siklus 2 siswa yang tuntas saat Pre Test menjadi 7
orang (38,89%) meningkat sebanyak 16,67% dan saat Post Test menjadi 17 orang
(94,44%) meningkat sebanyak 27,77%.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Tri Pudji. (2019). Model Problem Based Learning dengan Mind Mapping
dalam Pembelajaran IPA Abad 21. Proceeding of Biology Education, 3(1), 64–
73. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.9

Ernawati, Septiwiharti, D., & Palimbong, A. (2018). Jurnal Kreatif Online Tadulako
Vol . 1 No . 1 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar
Kelompok ( Learning Group ) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa
Jurnal Kreatif Online Tadulako Vol . 1 No . 1 ISSN 2354-614X. 1(1), 103–113.

Farhana, Husna. et al. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Harapan Cerdas.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
264
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Herzon, H. H., Budijanto, B., & Utomo, D. H. (2018). Pengaruh Problem-Based


Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(1), 42–46.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10446

Jayadi, A., Putri, D. H., & Johan, H. (2020). Pada aspek keterampilan pemecahan
masalah siswa SMA. Jurnal Kumparan Fisika, 3(1), 25–32.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumparan_fisika

Kartimi, K., Mulyani, A., & Riyanto, O. R. (2019). Pemberdayaan Guru Dalam
Implementasi Pembelajaran Abad 21. Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2). https://doi.org/10.24235/dimasejati.v1i2.5815

Mu’Minah, I. H., & Aripin, I. (2019). Implementasi Stem Dalam Pembelajaran


Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 1(2012), 1496.
https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/219

Muh, A. S., Muhsam, J., & Kupang, U. M. (2022). Penerapan model


pembelajaran problem based learning (pbl) dalam meningkatkan hasil
belajar ipa siswa kelas iv sekolah dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan
Teknologi Informasi, 03(01), 11–17.

Mulyatiningsih, E. (2019). Modul Pelatihan Pendidikan Profesi Guru Fakultas


Teknik Universitas Negri Yogyakarta. Bandung Rosdakarya, 1–22.
staff.uny.ac.id

Nurdyansyah & Eni Fariyatul Fahyuni . (2018). Inovasi Model Pembelajaran


Sesuai Kurikulum 2013. Surabaya: Nizamia Learning Center Sidoarjo

Rusman, Asrori. (2020). Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi


Guru. Jawa Tengah: Pena Persada.

Rezeki, S. (2018). Pemanfaatan Adobe Flash CS6 Berbasis Problem Based


Learning Pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 2(4), 856–864.

Sari, S. G., Fauzan, A., Armiati, A., & Yerizon, Y. (2021). Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Interaktif Berbasis Problem Based Learning di
Kelas V SDN 22 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. Jurnal Cendekia : Jurnal
Pendidikan Matematika, 5(2), 2123–2132.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.771

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
265
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Sukmawati, R. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas II SDN Wonorejo 01.
Glosains: Jurnal Sains Global Indonesia, 2(2), 49–59.
https://doi.org/10.36418/glosains.v2i2.21

Sulfemi, W. B. (2019). Penerapan model pembelajaran discovery learning


meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. …
Pancasila Dan Kewarganegaraan.
http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/rontal/article/vie
w/1021

Sutoyo. (2021). Teknik Penulisan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Unisri Press

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
266

Anda mungkin juga menyukai