Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


B.Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK (KB 2)
A. Refleksi

BUTIR
NO REFLEKS RESPON/JAWABAN
I

Konsep
(Beberapa
1 istilah dan
definisi)
di KB
Faktor Yang mempengaruhi
perkembangan Kognitif
peserta Didik

Faktor Lingkungan
Faktor Hereditas Terdapat dua faktor lingkungan yang sangat besar
peranannya yakni keluarga dan sekolah. Intervensi yang
Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua
yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial, adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam
anak telah membawa kemungkinan kecenderungan berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki
intelektualnya pada taraf tertentu. Namun potensi ini tidak informasi yang banyak dan menjadi alat bagi anak
bisa berkembang tanpa adanya peran lingkungan. Misalnya untukberfikir.
Begitu pula di sekolah. Peran guru sangat menentukan
anak tersebut terlahir dari keluarga yang otaknya cerdas perkembangan kognitif anak. Semakin banyak stimulasi
namun anak ini tidak mendapatkan stimulasi atau yang diberikan maka semakin berkembang pula kognitif
pendidikan maka kecerdasannya itu tidak akan nampak dari peserta didik tersebut
Implikasi Perkembangan Pengenalan yang utuh terhadap
peserta didik: umur, kepribadian,
Kognitif Peserta Didik dalam dan tingkat kemampuan mereka
Pembelajaran
Implikasi dalam pembelajaran perlu melihat bangunan
metodologi pendidikan Islam sehingga dari situ dapat
ditentukan beberapa PRINSIP METODE pembelajaran
dengan mempertimbangkan aspek perkembangan Berstandar kepada tujuan, oleh
Prinsip Pemakaian
karena metode diaplikasikan
Metodologi
untuk mencapai tujuan
Pendidikan Agama
Islam

Menegakkan uswah hasanah


(contoh tauladan yang baik)
terhadap peserta didik

Beberapa strategi yang dapat digunakan guru dalam membantu peserta didik mengembangkan proses-proses kognitifnya:

- A.Ajak peserta didik memfokuskan perhatian dan meminimalkan gangguan. Gunakan isyarat, gerakan dan perubahan nada suara
yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang penting.

- B. Bantu peserta didik untuk membuat isyarat atau petunjuk sendiri atau memahami satu kalimat yang perlu mereka perhatikan.
Gunakan komentar instruksional, seperti: “Baik, mari kita diskusikan...!” “Sekarang perhatikan...!” dan buat pembelajaran
Daftar menjadi menarik.
materi
2 pada KB- C.Gunakan media dan teknologi secara efektif sebagai bagian dari pembelajaran di kelas. Fokuskan pada pembelajaran aktif
yang sulit untuk membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, mengurangi kejenuhan, dan meningkatkan perhatian.
dipahami
- C.Ubah lingkungan fisik dengan mengubah tata ruang, model tempat duduk, atau berpindah setting ruangan. Ubah jalur indrawi
dengan memberi satu pelajaran yang mengharuskan peserta didik menyentuh, membuai, atau merasakan.

- D.Hindari perilaku yang membingungkan dan dorong peserta didik untuk mengingat materi pembelajaran secara lebih
mendalam, bukan mengingat sepintas lalu.

- E.Bantu peserta didik menata informasi yang akan dimasukkan ke dalam memori, serta memahami dan mengombinasikan
informasi tersebut.

- F. Latih peserta didik menggunakan strategi mnemonic

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan kemampuan kognisi peserta didik antara lain:

- A.Guru harus mengajar dan menganjurkan kepada peserta didik untuk menggunakan strategi belajar yang sesuai dengan
kelompok usia mereka.

- B. Memberikan pelatihan tentang strategi belajar, kapan, dan bagaimana menggunakan strategi untuk mempelajari tugas-tugas
baru dan sulit. Penelitian tentang pelatihan strategi belajar menunjukkan adanya kemajuan belajar secara subtansial setelah
peserta didik mengikuti training ini di sekolah (Desmita 2010)

- C.Menunjukkan strategi belajar dan mendorong peserta didik untuk menggunakan strateginya sendiri

- F. Mengidentifikasi situasi-situasi terkait kemungkinan suatu strategi dapat digunakan dalam belajar

- G.Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sendiri dengan sedikit atau tanpa bantuan dari guru

- H.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi belajarnya sendiri dan menolong dirinya sendiri mengembangkan
mekanisme belajar yang efektif

- I. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengakses hasil belajarnya sendiri, sehingga mereka bisa
mengetahui apa yang telah dikerjakannya dan apa yang belum diketahuinya.
Implikasi dalam pembelajaran perlu melihat bangunan metodologi pendidikan Islam sehingga dari situ dapat ditentukan
beberapa strategi pembelajaran dengan mempertimbangkan aspek perkembangan kognitif peserta didik. Prinsip pemakaian
metodologi pendidikan agama Islam dibagi menjadi:

- A.Pengenalan yang utuh terhadap peserta didik: umur, kepribadian, dan tingkat kemampuan mereka

- B. Berstandar kepada tujuan, oleh karena metode diaplikasikan untuk mencapai tujuan
Daftar
materi - C.Menegakkan uswah hasanah (contoh tauladan yang baik) terhadap peserta didik
yang
sering Dalam pendidikan Islam, prinsip penggunaan metode al-tadarruj fi al-talqien sebagaimana dinyatakan oleh al-Gazali “berilah
mengala pelajaran kepada anak didik sesuai dengan tingkat kemampuan mereka”. Atas dasar pemikiran bahwa anak didik memiliki
3
mi tingkatan-tingkatan kematangan dalam berfikir, maka setiap pendidik seyogyanya mempertimbangkan metode mana yang tepat
miskonse diaplikasikan sesuai dengan tingkat berfikir anak didik.
psi dalam
pembelaja Dalam perspektif pemrosesan informasi, pembelajaran dipandang sebagai proses pemasukan informasi ke dalam memori,
ran mempertahankan, dan kemudian mengungkapkannya kembali untuk tujuan tertentu di kemudian hari. Bagaimana peserta didik
menyimpan, menyebarkan informasi, dan mengambil kembali informasi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas belajar yang
kompleks, jelas terdapat proses kognitif seperti persepsi, atensi, memori, dan sebagainya. Anak-anak secara bertahap
mengembangkan kapasitas untuk memproses informasi, dan karenanya secara bertahap pula mereka bisa mendapatkan
pengetahuan dan keahlian yang kompleks. Dalam hal ini, guru lebih dipandang sebagai pembimbing kognitif sehingga peserta
didik mampu mengembangkan proses-proses kognitifnya untuk memahami tugas akademik

Anda mungkin juga menyukai