Makalah
NIM : 12240035
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
motivasi belajar menjadi esensial. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam menciptakan
B. Rumusan Masalah
pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
.Motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong individu untuk belajar, mencapai
pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang telah menjadi milik siswa.
Motivasi adalah kekuatan internal yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
atau keinginan. Dalam konteks pendidikan, motivasi merupakan faktor kunci yang
mempengaruhi sejauh mana siswa akan belajar dan berpartisipasi dalam pembelajaran.
Motivasi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk dorongan internal dan eksternal.
Motivasi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk dorongan internal dan eksternal..
Motivasi internal berkaitan dengan hasrat dan keinginan individu untuk belajar. Ini
mencakup minat dan rasa ingin tahu yang intrinsik. Ketika siswa merasa terdorong oleh
hasrat mereka sendiri, mereka cenderung lebih tekun dalam belajar. Pendidik dapat
merangsang motivasi internal dengan memberikan tugas yang relevan dan menarik,
serta memberikan ruang untuk kreativitas. perlu dijelaskan terhadap hal apa siswa harus
melakukan sesuatu (isi). Ini pun perlu dijelaskan supaya se spesifik mungkin. Misal
TIK yang dirumuskan sbb “Siswa akan menunjukkan sikap positif terhadap kebudayaan
penghargaannya terhadapa seni tari nasional dengan ikut membawakan suatu tarian
Motivasi eksternal berkaitan dengan penghargaan, hukuman, atau tekanan dari orang
lain. Ini mungkin termasuk pujian dari guru, penghargaan, atau penilaian akademik.
Meskipun motivasi eksternal dapat efektif dalam jangka pendek, pendidik harus
3. Motivasi Proses
Motivasi proses mengacu pada bagaimana siswa memandang proses pembelajaran itu
sendiri. Ketika siswa merasa mereka memiliki kendali atas pembelajaran mereka dan
melihatnya sebagai sebuah perjalanan yang berharga, motivasi mereka cenderung lebih
tinggi.
a. Perkembangan Psiko-Fisik
berkaitan perolehan ketrampilan yang terlihat dari peserta didik (motor skills). Kedua,
development yaitu perkembangan dalam aktifitas sosial dan sikap moral perilaku peserta
tindakan yang benar. Inteligensi sebenarnya tidak hanya persoalan akal, tetapi juga
organ-organ tubuh yang lain. Sehingga, akal berperan dalam kaitanya dengan inteliginsi
peserta didik lebih terlihat dari peran organ-organ jasmani tersebut, karana akal sebagi
Setiap pendidik seharusnya mengetahui intelegensi peserta didik, baik yang baik
Peserta didik yang kreatif dapat memahami pembelajaran yang disajikan terlampau
mudah baginya. Sehingga, peserta didik akan bosan dan malas karena kebutuhan rasa
ingin tahu dibendung tidak merata. Kemudian peserta didik yang belum mampu merasa
sangat kesulitan mengikuti pembelajaran karena terlalu susah untuk dipahami peserta
didik. Oleh karena itu peserta didik tersebut akan tertekan, dan menjadi bosan dan malas.
Sikap sebagai gejala internal yang timbul dan berdimensi afektif kepada
kecenderungan untuk bereaksi dan merespon dengan jalan yang relatif terhadap objek
Peserta didik yang bersikap baik terhadap pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran
sebagai bukti proses pembelajaran yang effektif. Begitu juga, Peserta didik yang bersikap
buruk kepada pendidik dan materinya, serta sikap benci terhadap pendidik akan
Minat memiliki arti keinginan dan harapan yang besar terhadap sesuatu. Reber
motivasi, harapan dan keinginan. 21 Minat yang dipahami dan digunakan peserta didik
seorang peserta didik yang mengharapkan minat yang tinggi pada pelajaran bahasa arab
akan memfokuskan pembelajarannya lebih dari pada peserta didik yang lain. Kemudian,
fokus perhatian yang tinggi kepada bahan pembelajaran yang memberikan peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran lebih tekun dan memgapai prestasi yang maksimal.
D. Prinsip-prinsip motivasi belajar
Ada beberapa prinsip-prinsip motivasi yang penting untuk diterapkan dalam pendidikan
agar siswa tetap termotivasi dan berprestasi. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip
tersebut:
Siswa perlu tahu apa yang diharapkan dari mereka. Pendidik harus memberikan tujuan
yang spesifik dan terukur agar siswa memiliki panduan yang jelas tentang apa yang
perlu dicapai.
2. Pemberian otonomi
Memberikan siswa kebebasan dalam memilih cara mereka belajar dan menyelesaikan
tugas dapat meningkatkan motivasi intrinsik. Otonomi memberi siswa rasa kontrol atas
3. Relevansi materi
Mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari siswa dapat
meningkatkan motivasi. Siswa akan lebih termotivasi belajar ketika mereka melihat
4. Keterlibatan aktif
Mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui
berbagai metode, seperti diskusi kelompok, simulasi, atau eksperimen. Kerja sama
dalam kelompok dapat meningkatkan motivasi. Siswa dapat merasa lebih termotivasi
ketika mereka merasa mereka adalah bagian dari tim dan dapat berkontribusi dalam
pencapaian bersama.
5. Penghargaan yang pantas
Penghargaan seperti pujian dan pengakuan atas pencapaian siswa penting, tetapi harus
diberikan dengan bijak. Ini harus memotivasi tanpa membuat siswa terlalu terfokus
Memberikan umpan balik yang konstruktif dan informatif kepada siswa membantu
mereka memahami kemajuan mereka. Hal ini juga dapat membantu siswa memperbaiki
a. Strategi Pengajaran
Menilai efektivitas penerapan prinsip-prinsip motivasi belajar terhadap prestasi siswa dan
Untuk meningkatkan motivasi dalam pendidikan, ada beberapa strategi yang dapat
digunakan:
masalah nyata dan relevan dalam pembelajaran mereka dapat meningkatkan motivasi
intrinsik.
2. Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran: Penggunaan teknologi, seperti
permainan pendidikan dan sumber daya daring, dapat membuat pembelajaran lebih
3. Mendorong Kolaborasi: Mendorong kolaborasi antara siswa, baik dalam kelompok kecil
4. Memberikan Pilihan: Memberi siswa pilihan dalam cara mereka mengejar tujuan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi pembelajaran merupakan dorongan eksternal dan internal untuk bergerak dalam
citakan. Semakin besar motivasi pembelajaran peserta didik maka semakin besar pula
didik, maka motivasi pembelajran dapat menunjukkan peserta didik untuk menjalankan,
mengembangkan, mengubah pola fikir dan pola prilakunya. Dengan demikian proses
pembelajaran akan semakin maksimal dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik.
Oleh karena itu banyak faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas motivasi
pembelajaran.
lingkungan pembelajaran yang efektif dan memotivasi. Dengan memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ini, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan
mendorong siswa untuk mencapai potensi penuh mereka. Sebagai hasilnya, pembelajaran
bukan hanya menjadi tugas, tetapi juga perjalanan yang menginspirasi dan membangun
B. Saran-saran
Penulis meyakini bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Penulis berharap
masukan dari pembaca agar dapat memaksimalkan penulisan ini. Sehingga di kemudian hari
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran. dan sebagai motivasi dan stimulus peserta didik dalam menjalankan
Penulis juga memberikan masukan kepada peserta didik untuk selalu terus melaksanakan
pembelajaran bersama dengan pendidiknya. Agar pengetahuan yang didapat dapat berhasil
Qur’an, Disertasi Program Studi Doktor Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Konsentrasi
Winkel, W.S. “Psikologi Pembelajaran”, Media Abadi, Cetakan Ke IX, Tahun 2007
https://8pagieducation.wordpress.com/2023/11/02/konsep-dan-prinsip-prinsip-motivasi-
dalam-pendidikan/