Anda di halaman 1dari 11

RENCANAPEMBERIANLAYANAN(RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUNPELAJARAN 2023/2024

SatuanPedidikan : SMA Muhammadiyah 1 Jakarta


Komponen : Layanan Dasar
BidangLayanan : Pribadi
Topik/TemaLayanan : Motivasi Belajar
Kelas/Semester : X /Ganjil
AlokasiWaktu : 1 x 40menit

1. TujuanLayanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami mengenai motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya motivasi belajar
3. Peserta didik/konseli dapat mengetahui berbagai jenis motivasi belajar

2. Metode, AlatdanMedia
1. Metode : Diskusi dan Curah Pendapat
2. Alat/ Media : PPT (Power Point), proyektor

3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka dengan salam dan berdoa dikelas
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam kelas
3. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan
4. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan klasikal
TahapInti
1. Konselor/guru BK menampilkan materi dalam bentuk power point
2. Konselor/guru BK menjelaskan terkait materi yang akan diberikan
3. Konselor/guru BK melakukan curah pendapat dan tanya jawab mengenai materi
4. Konselor/guru BK mengajak peserta didik untuk berdiskusi
TahapPenutup
1. Membuat kesimpulan terkait materi layanan
2. Konselor/guru BK memberikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa dalam proses layanan
3. Menyampaikan rencana layanan yang akan datang
4. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam

4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana
yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik serta
mengetahui motivasi belajar yang ada dalam diri serta penerapan yang diambil dalam
kehidupan.
Jakarta, .....................

Mengetahui,

Kepala Sekolah GuruBK


SMA Muhammadiyah 1 Jakarta SMA Muhammadiyah 1 Jakarta

Abdul Muis, S. Kom, M.Pd (................................)


LAMPIRAN : UraianMateri

MOTIVASI BELAJAR

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah
kecenderungan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar yang di dorong oleh hasrat untuk
mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi belajar dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar.

Motivasi adalah perubahan dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat ditinjau dari dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan pendorong dari dalam
individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh dari luar
individu. tingkah laku yang terjadi dipengaruhi oleh lingkungan.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan
atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar,
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi peserta didik dalam belajar
sangat penting. Dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan proses
belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar.

Terdapat enam konsep penting motivasi belajar yaitu:


1. Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan , memandu dan mempertahankan perilaku
dari waktu ke waktu. Sebagai misal, seorang peserta didik dapat tinggi motivasinya untuk
menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik) dan tinggi
motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi
intrinsik).
2. Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskan, dapat merupakan suatu konsekuensi dari
penguatan (reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau tidak
cocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang
keberhasilan.
3. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan
atribusi.
4. Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat peserta didik, memelihara
rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan
dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
5. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri mahasiswa apabila guru memberikan ganjaran yang
memiliki kontingen, spesifik, dan dapat di percaya.
6. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan umum untuk mengupayakan
keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keberhasilan/kegagalan.

➢ Jenis-jenis Motivasi
Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan
motivasi sekunder.
1. Motivasi primer adalah motivasi didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut
umumnya berasal dari segi biologis dan jasmaniah seseorang. Jenis motivasi ini termasuk
memelihara kesehatan, mempertahankan diri, keamanan, membangun.
2. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Jenis motivasi ini dapat berupa kebutuhan
organisme seperti ingin tahu, memperoleh kecakapan, beprestasi, dan motif-motif sosial seperti
kasih sayang, kekuasaan dan kebebasan.

Motivasi dilihat dari sifatnya, dibedakan menjadi dua, yaitu : motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
1. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang. Motivasi
instrinsik merupakan dorongan agar peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan maksud
mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan itu sendiri. Motivasi ini terjadi pada saat
peserta didik menyadari pentingnya belajar dan ia belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh orang
lain, atau dengan kata lain motivasi ini berkenaan dengan kebutuhan peserta didik sendiri.
2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang. Motivasi ini dalah
dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Orang
berbuat sesuatu karena dorongan dari luar, misalnya : guru memberikan hadiah, pujian,
hukuman, memberikan angka tinggi terhadap prestasi yang dicapainya, tidak menyalahkan
pekerjaan atau jawaban peserta didik secara terbuka sekalipun pekerjaan atau jawaban tersebut
belum memuaskan, menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasan dan kesenangan pada
peserta didik.

Biggs dan Telfer )dalam Amri. 2013 : 26-27) menyatakan bahwa ada empat golongan motivasi
belajar peserta didik, antara lain :
1. Motivasi instrumental, pserta didik belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau menghindari
hukuman.
2. Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan
peserta didik pada tugas menonjol.
3. Motivasi berprestasi, peserta didik belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah
ditetapkan.
4. Motivasi instrinsik, peserta didik belajar karena keinginannya sendiri.

➢ Prinsip Motivasi Belajar


Motivasi memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar
tersebut yaitu :
1. Pujian lebih efektif dari pada hukuman
2. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi
3. Semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus mendapat kepuasan.
4. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari
luar.
5. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas peserta didik.

➢ Cara Meningkatkan Motivasi Belajar


Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar,
yaitu :
1. Saingan/ kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar peserta
didik. Persaingan baik secara individual maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Memang untur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar peserta
didik.
2. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri,
adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap
tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan harga dirinya.
3. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong peserta
didik untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri sendiri untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
4. Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih
baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada
diri peserta didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga tentu hasilnya akan lebih baik.
5. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar ini akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat itu antara lain dapat
dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut : 1) membangkitkan adanya suatu kebutuhan, 2)
menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau, 3) memberi kesempatan untuk
mendapatkan hasil yang baik, dan 4) menggunakan berbagai macam bentuk belajar.
6. Tujuan Untuk Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh diri merupakan alat motivasi yang sangat
pennting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Lampiran 2. Instrumen Evaluasi Proses

INSTRUMENT EVALUASI PROSES


“MOTIVASI BELAJAR”

Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Pemberi Layanan :

Skor
No. Pertanyaan
1 2 3 4
1. Cara konselor membuka pertemuan
2. Pembinaan hubungan konselor terhadap siswa
3. Cara Konselor membawakan materi Motivasi Belajar
4. Materi Motivasi Belajar yang dibawakan guru BK/Konselor Sesuai
dengan yang anda butuhkan
5. Isi materi Motivasi Belajar yang disajikan konselor
6. Kreativitas penggunaan media yang diberikan konselor
(materi/PPT/vidio)
7. Kesesuaian media dengan materi Motivasi Belajar diberikan
konselor/guru BK
8. Suara guru BK/konselor terdengar baik dan jelas
9. Konselor memberikan conto yang menarik dan mudah
dipahami
10. Konselor meriview materi dan memberikan kesimpulan

PETUNJUK
Siswa memberikan skor penilaian terhadap proses layanan yang diberikan oleh konselor,
dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 4 jika hal ini dilakukan dengan Sangat Baik
Skor 3 jika hal ini dilakukan dengan Baik
Skor 2 jika hal ini dilakukan dengan Kurang Baik
Skor 1 jika hal ini dilakukan dengan Sangat Kurang Baik

Kriteria Hasil Penilaian :

Rentangan Kategori
76-100 Sangat Baik
51-751 Baik
26-50 Kurang Baik
1-25 Sangat Kurang Baik
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian

INSTRUMENT PENILAIAN HASIL LAYANAN


“MOTIVASI BELAJAR”

Nama Siswa :
Kelas :
Topik :

Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang anda peroleh setelah mengikuti layanan
bimbingan kelompok ini. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban
dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai

SS : Sangat Sesuai (5)


S : Sesuai (4)
CS : Cukup Sesuai (3)
KS : Kurang Sesuai (2)
STS : Sangat Tidak Sesuai (1)

SKOR
No. Aspek/Pernyataan
SS S CS KS STS
1. Saya mendapatkan pemahaman baru mengenai kegiatan
bimbingan klasikal “Motivasi Belajar”
2. Saya mampu menjelaskan kembali mengenai topik yang
dibahas dalam bimbingan klasikal
3. Saya mampu mendiskusikan inti dari topik yang dibahas
dalam bimbingan klasikal
4. Saya dapat memberikan contoh yang sesuai dengan topik
yang dibahas dalam bimbingan kelompok
5. Saya dapat menyimpulkan mengenai manfaat dan
kegunaan dari materi yang disampaikan
6. Saya merasa senang karena merasa materi yang
disampaikan bermanfaat bagi kehidupan saat ini dan
yang akan datang
7. Saya merasa lega karena merasa terbantu akan layanan
ini
8. Saya akan melaksanakan hal-hal positif terkait topik
dalam bimbingan klasikal ini

Kriteria Hasil :
Rentangan Kategori
81 - 100 Sangat Baik
61 - 80 Baik
41 - 60 Cukup Baik
21 - 40 Kurang Baik
1 - 20 Sangat Kurang Baik

Anda mungkin juga menyukai