Disusun Oleh:
1. Hanatul Ula Maulidya (13030204012)
2. Dwi Indah Setiahati
(13030204039)
3. Rasyada Farahilda
(13030204040)
Pendidikan Biologi A 2013
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul MOTIVASI DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian motivasi belajar, fungsi
motivasi, strategi membangun motivasi belajar, macam macam motivasi belajar dan
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Motivasi dalam proses belajar mengajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri
yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi
belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di
dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal
karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar
baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi
siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar
dengan senang karena didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang
dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur
terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai
pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan
nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut
seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang
nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi
perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga
siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi
metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa rumusan
masalah antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi belajar ?
2. Bagaimana ciri-ciri motivasi belajar siswa ?
3. Apa saja teori-teori belajar yang melandasi motivasi belajar ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa ?
5. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar siswa?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi belajar siswa
2. Untuk mengetahui apa saja cirri-ciri dari motivasi belajar siswa
3. Untuk mengetahui teori-teori belajar yang melandasi teori motivasi belajar siswa
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
5. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
dan mengingat lebih banyak darinya. (Driscoll, 2005; Jetton dan Alexander, 2001;
Pintrich, 2003). Mereka lebih mungkin memindahkan pembelajarn mereka ke situasi
yang baru (Pugh & Bergin, 2006).
Motivasi melakukan sesuatu dapat terjadi dalam banyak cara (Stipek, 2002).
Motivasi dapat merupakan karakteristik kepribadian, orang dapat saja mempunyai
minat yang abadi dan stabil untuk berpartisipasi ke dalam kategori kegiatan yang
begitu luas seperti pendidikan, olahraga, atau kegiatan social. Motivasi dapat berasal
dari karakteristik intrinsic suatu tugas. Dengan membuat sejarah A.S. menyenangkan,
melibatkan banyak orang, aktif, dan menarik, Cal Lewis menjadikan siswa gemar
mempelajarinya. Motivasi dapat juga berasal dari sumber di luar tugas, seperti ketika
Cal Lewis menilai kinerja dalam simulasi Konvensi Konstitusi.
B. Ciri ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
2.
3.
dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki cirri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil
baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai
masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak
pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa yang harus mempertahankan
pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih
lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan
bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh
guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang
tepat dan optimal.
C. Teori Motivasi Belajar
1. Teori Pembelajaran Perilaku
Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang telah
dikuatkan pada masa lalu lebih mungkin diulangi, daripada perilaku yang belum
dikuatkan atau yang telah dihukum. Bahkan, daripada menggunakan konsep
motivasi, ahli teori perilaku mungkin saja terfokus pada sejauh mana siswa belajar
menyelesaikan pekerjaan sekolah untuk memperoleh hasil yang di inginkan
(Bandura, 1986; Bigge & Shermis, 2004; Wielkiewicz, 1995).
Imbalan dan Penguatan, salah satu mengapa sejarah pengutan merupakan
penjelasan yang tidak memadai tentang motivasi ialah bahwa motivasi manusia
adalah sesuatu yang sangat rumit dan terikat pada konteks.
2. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya
akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting;
Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan
aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor
itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
D. Faktor faktor Yang Mempengaruhi motivasi Belajar
Menurut Sardiman (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar antara lain:
1) Faktor eksternal:
banyak
siswa
yang
belajar
hanya
untuk
baik
persaingan
individual
atau
persaingan
Keterlibatan
diri,
keterlibatan
diri
ini
menumbuhkan
sebagai
tantangan
sehingga
kerja
keras
Pujian,
sebagai
hadiah
yang
positif
yang
sekaligus
2) Faktor internal:
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar
disajikan
dan
memperlihatkan
manfaat
dari
pengetahuan tersebut.
2. Mempertahankan Keingintahuan - Menggunakan berbagai
sarana untuk lebih membangkitkan rangkaian pembelajaran
3. Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik Penggunaan bahan-bahan yang menarik, misal dengan
penggunaan film, mengajar dengan menggunakan komputer.
Slavin (2009) mengatakan, prinsip-prinsip untuk memberikan
insentif ekstrinsik untuk belajar yaitu dengan:
1. Mengungkap harapan yang jelas - Siswa perlu mengetahui
dengan tepat apa yang diharapkan akan mereka lakukan,
bagaimana mereka akan dievaluasi dan apa saja nantinya
konsekuensi keberhasilannya
2. Memberikan umpan balik langsung - Umpan balik yang
diberikan secara langsung sangat penting,karena akan
meningkatkan motivasi, apabila umpan balik tidak diberikan
maka nilai informasi dan motivasi akan berkurang.
3. Sering memberikan umpan balik - Umpan balik seharusnya
sering disampaikan kepada siswa untuk mempertahankan
upaya terbaik mereka.
4. Meningkatkan
nilai
dan
ketersediaan
sarana
motivasi
ekstrinsik
5. Teori pengharapan pada motivasi, bahwa motivasi adalah
hasil dari nilai yang diberikan seseorang ke keberhasilan dan
perkiraan individu itu tentang kemungkinan keberhasilan.
Meminjam pemikiran dari USAID DBE3 Life Skills for Youth, berikut ini
beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa:
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan
kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan
mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan
termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan
metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat
pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi,
studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan
berakibat turunnya semangat untuk belajar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru
dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan inspirator dari proses
kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua kualitas dari dalam diri anak-anak
didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas terletak di dalam diri anak-anak didik, karena
anak-anak didik kita memiliki jiwa di mana terletak sumber dari segala potensipotensinya. Karena ketidaktahuannyalah maka kita sebagai seorang guru adalah
pemandu spiritual untuk membantu memberikan pengetahuan kepada jiwa anak-anak
didik kita. Keterlibatan jiwa seorang murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar, akan
memberikan motivasi kuat kepada mereka. Anak-anak didik kita akan merasa dirinya
berharga untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
B. SARAN
1.
Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka diharapakan
penambahan fasilitas.
2. Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan ushanya dalam rangka memperoleh
informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat lebih bertambah
wawasannya.
3. Diharapkan siswa untuk melatih dirinya untuk berani tampil dalam rangka
mengungkapkan pendapatnya dimuka umum.
DAFTAR PUSTAKA
Agus. TEORI-TEORI MOTIVASI. http://agus.blogchandra.com/teori-teorimotivasi/
Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT.
Gramedia
Anonim. 2010. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/11/tipsmemotivasi-siswa-untuk-belajar/ diakses pada 2 mei 2015