(CHECK LIST)
BAB I
PENDAHULUAN
Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, aktivitas belajar mengajar para siswa
berubah sangat drastis. Yang sebelumnya dapat melaksanakan dengan tatap muka, namun
sekarang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti ZOOM,
Google Meet, da lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan motivasi
belajar siswa yang ada di Universitas Negeri Surabaya menjadi menurun. Dengan
menurunnya Motivasi Belajar siswa siswi akan menjadi tidak tertarik terhadap pembelajaran
yang diakibatkan oleh kebosanan.
Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar ini penting untuk melakukan sebuah
awal pergerakan untuk mahasiswa dalam belajar yang daapt digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan yang berkaitan disini adalah sebuah tujuan pembelajaran.
Dapat digambarkan bahwa, seorang siswaa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka
dia akan mencapai cita-cita yang diinginkannya, sebaliknya jika seorang siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah maka hal-hal yang ingin ia capai akan sulit untuk dicapai.
Motivasi belajar ini sangat penting dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswsa yang ada
memiliki ketertarikan terhadap materi yang dijelaskan.
Motivasi belajar juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Di dalam
motivasi beelajar ini juga terdapat keinginan-keinginan terhadap cita-citanya. Sehingga,
seorang sisiwa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ini dapat mengerti apa yang
menjadi tujuan mereka untuk belajar, selain itu keadaan siswa yang baik dalam pembelajaran
ini akan mengakibatkan siswa tersebut menajadi bersemangat dalam belajar dan mampu
mengatasi masalah dalam pembalajaran dengan baik.
B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini adalah
C. TARGET PERILAKU
Target Perilaku dari Penelitian Observasi ini adalah untuk mengetahui
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI YANG RELEVAN
1. PENGERTIAN MOTVIASI
Menurut Fauziah, Rosnaningsih, & Ashar (2017) Motivasi adalah sebuah dorongan
yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan
suatu tujuan . Motivasi melibatkan proses yang meilibatkan energi, mempertahankan dan
mempertahankan perilaku (santrock, 2014).
Menurut Ernata, (2017) motivasi belajar adalah sebuah daya penggerak psikis dalam
diri seorang individu yang dimana membuat terjadinya kegiatan belajar, terjaminnya
kelangsungan kegiatan belajar mengajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar
tersebut demi mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.
Motivasi Intrinsik ini berhubungan dengan motivasi internal yang dimana melakukan
sesuatu untuk mendapatkan hasilnya secara pribadi (tujuan seseorang itu sendiri). Contoh
dari Motivasi intrinsik ini adalah seorang anak yang giat dalam satu mata pelajaran dan
mengabaikan mata pelajaran lain dengan alasan hanya menyukai satu jenis mata pelajaran
tersebut.
Biasanya seorang siswa lebih tertarik / termotivasi jika dalam proses pembelajaran diberikan
suatu pilihan. Melibatkan diri dalam suatu tantangan ini dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Dalam memotivasi siswa bisa juga menggunakan sistem pujian
diamana siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar akan mendapatkan
pujian dari guru tersebut.
Dalam pandangan ini, siswa diharapkan untuk mempercayai bahwa mereka melakukan
sesuatu tersebut untuk kemauan mereka sendiri, dan bukan karena suruhan orang lain
ataupun imbalan dari orang lain. Richard dan edward () mengemukakan bahwa guru
diharuskan untuk mendorong dan bertanggung jawab kepada siswa dan dalam program
sekolah. Terutama untuk kesempatan dalam menetapkan tujuan sendiri, merencanakan
pencapaian tujuan dan memonitor pencapaian pada siswa.
b. Minat
Dalam beberapa penelitian oleh psikolog pendidikan tentang konsep minat, terdapat
beberapa perbedaan antara minat individu (yang dianggap stabil) dan minat situasional ( yang
diyakini diperoleh dalam aspek-aspek tertentu pada saat kegiatan tugas). Minat individu ini
terkait dengan materi hitungan apapun yang dibawanya ke dalam ruang kelas. Seperti
prestasi jangka panjang, minat situasional mungkin terkait dengan seberapa mahirnya guru
dalam menerangkan pembelajaran agar siswanya tidak merasa bosan. Penelitian minat ini
telah terfokus dengan hubungan minat dengan pembelajaran.
Dari pernyataan tersebut maka, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
selalu bekerja keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan,
menyenangi tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, dan menyukai balikan yang cepat
mengenai prestasinya juga bertanggung jawab dalam memecahkan masalah. Karena itu,
dengan mengetahui ciri-ciri tersebut guru dapat secara tepat menggunakan cara-cara yang
tepat untuk menumbuhkan motivasi pada peserta didiknya, agar siswa mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
5. POLA PIKIR : (Santrock, 2014) sebagian siswa dapat beradaptasi dengan penguasaan
tertantang dan senang mengerjakan tugas – tugas yang levelnya sulit untuk dikerjakan,
serta berkonsentrasi pada strategi dan proses pencapaian bukan pada performa hasil.
Sedangkan siswa yang beradaptasi dengan keadaan tidak mampu karena merasa menyerah
jika mengerjakan tugas – tugas sulit, serta timbulnya cemas, dan merasa tidak memiliki
kemampuan terhadap dirinya sendiri. Namun, ada juga siswa yang beradaptasi dengan
mengembangkan kemampuan mereka dan terus belajar agar tidak ada kesalahan serta tidak
memikirkan pada hasilnya nanti. dari penjelasan atas tersebut bahwa siswa yang
mengembangkan skill atau menguasai lebih disukai daripada siswa yang tidak melakukan
apa – apa maupun siswa yang sering mengejar prestasi. Bisa disimpulkan bahwa Pola pikir
yaitu pandangan kognitif yang baik ataupun berkembang atau individu mengembangkan
diri. Dweck berpendapat bahwa aspek kunci perkembangan remaja ialah untuk
membimbing mereka dalam mengembangkan pola pikir berkembang. Dengan
berkembangnya pola pikir tersebut, siswa dapat percaya mereka dapat meningkatkan usaha
atau belajar mereka agar hasilnya bisa tercapai lebih baik dari sebelumnya.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Motivasi belajar adalahseluruh daya penggerak psikis seseorang yang ada dalam diri
individu yang dapat memberikan dorongan untuk belajar dan mencapai tujuan dari
kegiatan belajar tersebut. Dalam penelitian ini motivasi belajar ditinjukkan melalui
beberapa indikator yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran,
keuletan dalam dalam menghadapi kesulitan, kemandirian dalam belajar, dan kuatnya
tindakan saat proses pembelajaran.
C. INDIKATOR-INDIKATOR PERILAKU
1. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
2. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen
3. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
4. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
5. Mahasiswa yang bertanya kepada temannya
6. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain
7. Mahasiswa memperhatikan saat guru menerangkan
8. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
9. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi
10. Mahasiswa mencatat saat guru menjelaskan materi yang diberikan
BAB III
METODE OBSERVASI
A. KARAKTERISTIK OBSERVE
Karakteristik observee pada penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3
B. WAKTU OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
C. TEMPAT OBSERVASI
Tempat observasi adalah ZOOM Meeting
D. JENIS OBSERVASI
1. Observasi Non Partisipan. Kami memilih jenis ini karena, kami tidak ikut berperan dalam
suatu kegitan observee. Kami murni menjadi seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan
anggota kelompok observee.
2. Observasi Sistematik. Kami memilih jenis ini karena, observasi yang kami lakukan bersifat
terstruktur. Kami disini memilih pedoman-pedoman yang membuat faktor serta ciri khusus
mengenai suatu faktor yang akan diberlakukan observasi., yaitu mengenai Motivasi Belajar.
Kami melakukan observasi dengan mengikuti pedoman dan tujuan yang telah ada
sebelumnya.
3. Observasi Non Eksperimental. Kami memilih jenis observasi ini karena, yang dimana
kami melakukan observasi tidak dengan mempersiapkan dan membatasi kerangka yang
diamati.
4. Observasi Overt. Kaami memilih jenis observasi ini karena kami meilih agar observee
mengetahui apa yang sedang saya lakukan saat kegiatan berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sumber Daya
Sumber daya disini adalah kami sendiri yang dimana merupakan
mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2019.
b. Tingkah Laku Observasi dalam Setting Observasi
Setting observasi merupakan sebuah hal yang mencakup adanya
pengetahuan mengenai perilaku yang boleh atau tidak dilakukan oeh observer
dalam setting tersebut. Beberapa oraang biasanya dapat menyetujui apa yang
diinginkan observer untuk dapatnya bersedia menjadi subjek tanpa
menggunakan surat apapun. Namun, tidak sedikit pula pihak-pihak yang
mewajibkan bahwa persetujuan tersebut harus bersifat tertulis.
c. Melakukan Observasi Tanpa diketahui Observee
Jika kita melakukan sebuah observasi maka hendaklah kita untuk tidak
memberitahu observee bahwa sedang dilakukannya observasi. Jika Observee
tersebut mengetahui jika dirinya sedang diobservasi , maka observee ini akan
mencoba untuk terlihat baik dimata peneliti dan bersikap gugup serta
merasakan ketidaknyamanan yang dimana nantinya hasil yang didapatkan
bukan berupa hasil yang riil.
d. Etika Profesional dan Kerahasiaan
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita harus mengetahui
bagaimana etika profesional seorang observer serta etika kerahasiaan subjek
yang diteliti. Hal tersebut tentu sangat penting dalam penyusunan laporan
observasi, karrena jika observee disini tidak menyetujui dengan apa yang kita
tulis maka mereka (observee dan atau orang tua observee) dapat ditolk untuk
dimasukkan menjadi bahan penelitian.
Pernyataan obsi
No.
(Hana) Ya Tidak
KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS
PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen √
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu √
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas √
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI KESULITAN
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya √
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
5. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain √
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES PEMBELAJARAN
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan √
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran √
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi √
Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan materi
9. √
yang diberikan
10. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung √
b. Transkrip
c. Kesimpulan
2. Observer 2
a. Hasil Observasi
Tanggal 7 Desember 2020
Pernyataan obsi
No.
(Cindera) Ya Tidak
KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS
PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen √
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu √
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas √
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI KESULITAN
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya √
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
5. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain √
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES PEMBELAJARAN
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan √
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran √
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi √
Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan materi
9. √
yang diberikan
10. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung √
b. Transkrip
c. Kesimpulan
Motivasi adalah sebuah dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan
suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri
maupun orang lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Di masa
PANDEMI seperti ini,mahasiswa tentunya banyak yang mengeluhkan tentang adanya Kuliah
yang berbasis Online ini. Sehingga mengakiatkan banyak dari mahasiswa mengalami
penurunan terhadap Motivasi Belajar mereka. Dalam perkuliahan Online ini, mahasiswa banyak
yang mengeluhkan tentang ketidak pahaman terhadap materi yang diberikan oleh dosen yang
menyebabkan motivasi belajar mereka sendiri semakin hari-semakin menurun.
SARAN
1. Baiknya Mahasiswa harus mampu mengontrol diri mereka untuk terus belajar hingga
motivasi yang mereka bangun kembali
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar ini penting untuk melakukan sebuah
awal pergerakan untuk mahasiswa dalam belajar yang daapt digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan yang berkaitan disini adalah sebuah tujuan pembelajaran.
Dapat digambarkan bahwa, seorang siswaa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka
dia akan mencapai cita-cita yang diinginkannya, sebaliknya jika seorang siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah maka hal-hal yang ingin ia capai akan sulit untuk dicapai.
Motivasi belajar ini sangat penting dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswsa yang ada
memiliki ketertarikan terhadap materi yang dijelaskan.
Motivasi belajar juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Di dalam
motivasi beelajar ini juga terdapat keinginan-keinginan terhadap cita-citanya. Sehingga,
seorang sisiwa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ini dapat mengerti apa yang
menjadi tujuan mereka untuk belajar, selain itu keadaan siswa yang baik dalam pembelajaran
ini akan mengakibatkan siswa tersebut menajadi bersemangat dalam belajar dan mampu
mengatasi masalah dalam pembalajaran dengan baik.
B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini adalah
C. TARGET PERILAKU
Target Perilaku dari Penelitian Observasi ini adalah untuk mengetahui
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI YANG RELEVAN
1. PENGERTIAN MOTVIASI
Menurut Fauziah, Rosnaningsih, & Ashar (2017) Motivasi adalah sebuah dorongan
yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan
suatu tujuan . Motivasi melibatkan proses yang meilibatkan energi, mempertahankan dan
mempertahankan perilaku (santrock, 2014).
Menurut Ernata, (2017) motivasi belajar adalah sebuah daya penggerak psikis dalam
diri seorang individu yang dimana membuat terjadinya kegiatan belajar, terjaminnya
kelangsungan kegiatan belajar mengajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar
tersebut demi mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.
Motivasi Intrinsik ini berhubungan dengan motivasi internal yang dimana melakukan
sesuatu untuk mendapatkan hasilnya secara pribadi (tujuan seseorang itu sendiri). Contoh
dari Motivasi intrinsik ini adalah seorang anak yang giat dalam satu mata pelajaran dan
mengabaikan mata pelajaran lain dengan alasan hanya menyukai satu jenis mata pelajaran
tersebut.
Biasanya seorang siswa lebih tertarik / termotivasi jika dalam proses pembelajaran diberikan
suatu pilihan. Melibatkan diri dalam suatu tantangan ini dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Dalam memotivasi siswa bisa juga menggunakan sistem pujian
diamana siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar akan mendapatkan
pujian dari guru tersebut.
Dalam pandangan ini, siswa diharapkan untuk mempercayai bahwa mereka melakukan
sesuatu tersebut untuk kemauan mereka sendiri, dan bukan karena suruhan orang lain
ataupun imbalan dari orang lain. Richard dan edward () mengemukakan bahwa guru
diharuskan untuk mendorong dan bertanggung jawab kepada siswa dan dalam program
sekolah. Terutama untuk kesempatan dalam menetapkan tujuan sendiri, merencanakan
pencapaian tujuan dan memonitor pencapaian pada siswa.
b. Minat
Dalam beberapa penelitian oleh psikolog pendidikan tentang konsep minat, terdapat
beberapa perbedaan antara minat individu (yang dianggap stabil) dan minat situasional ( yang
diyakini diperoleh dalam aspek-aspek tertentu pada saat kegiatan tugas). Minat individu ini
terkait dengan materi hitungan apapun yang dibawanya ke dalam ruang kelas. Seperti
prestasi jangka panjang, minat situasional mungkin terkait dengan seberapa mahirnya guru
dalam menerangkan pembelajaran agar siswanya tidak merasa bosan. Penelitian minat ini
telah terfokus dengan hubungan minat dengan pembelajaran.
Dari pernyataan tersebut maka, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
selalu bekerja keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan,
menyenangi tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, dan menyukai balikan yang cepat
mengenai prestasinya juga bertanggung jawab dalam memecahkan masalah. Karena itu,
dengan mengetahui ciri-ciri tersebut guru dapat secara tepat menggunakan cara-cara yang
tepat untuk menumbuhkan motivasi pada peserta didiknya, agar siswa mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
5. POLA PIKIR : (Santrock, 2014) sebagian siswa dapat beradaptasi dengan penguasaan
tertantang dan senang mengerjakan tugas – tugas yang levelnya sulit untuk dikerjakan,
serta berkonsentrasi pada strategi dan proses pencapaian bukan pada performa hasil.
Sedangkan siswa yang beradaptasi dengan keadaan tidak mampu karena merasa menyerah
jika mengerjakan tugas – tugas sulit, serta timbulnya cemas, dan merasa tidak memiliki
kemampuan terhadap dirinya sendiri. Namun, ada juga siswa yang beradaptasi dengan
mengembangkan kemampuan mereka dan terus belajar agar tidak ada kesalahan serta tidak
memikirkan pada hasilnya nanti. dari penjelasan atas tersebut bahwa siswa yang
mengembangkan skill atau menguasai lebih disukai daripada siswa yang tidak melakukan
apa – apa maupun siswa yang sering mengejar prestasi. Bisa disimpulkan bahwa Pola pikir
yaitu pandangan kognitif yang baik ataupun berkembang atau individu mengembangkan
diri. Dweck berpendapat bahwa aspek kunci perkembangan remaja ialah untuk
membimbing mereka dalam mengembangkan pola pikir berkembang. Dengan
berkembangnya pola pikir tersebut, siswa dapat percaya mereka dapat meningkatkan usaha
atau belajar mereka agar hasilnya bisa tercapai lebih baik dari sebelumnya.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Motivasi belajar adalahseluruh daya penggerak psikis seseorang yang ada
dalam diri individu yang dapat memberikan dorongan untuk belajar dan mencapai
tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Dalam penelitian ini motivasi belajar ditinjukkan
melalui beberapa indikator yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran, keuletan dalam dalam menghadapi kesulitan, kemandirian dalam belajar, dan
kuatnya tindakan saat proses pembelajaran.
C. INDIKATOR-INDIKATOR PERILAKU
1.Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
2.Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen
3.Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
4.Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
5.Mahasiswa yang bertanya kepada temannya
6.Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain
7.Mahasiswa memperhatikan saat guru menerangkan
8.Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
9.Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi
10.Mahasiswa mencatat saat guru menjelaskan materi yang diberikan
BAB III
METODE OBSERVASI
A. KARAKTERISTIK OBSERVE
Karakteristik observee pada penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3
B. WAKTU OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
C. TEMPAT OBSERVASI
Tempat observasi adalah ZOOM Meeting
D. JENIS OBSERVASI
1. Observasi Non Partisipan. Kami memilih jenis ini karena, kami tidak ikut berperan dalam
suatu kegitan observee. Kami murni menjadi seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan
anggota kelompok observee.
2. Observasi Sistematik. Kami memilih jenis ini karena, observasi yang kami lakukan bersifat
terstruktur. Kami disini memilih pedoman-pedoman yang membuat faktor serta ciri khusus
mengenai suatu faktor yang akan diberlakukan observasi., yaitu mengenai Motivasi Belajar.
Kami melakukan observasi dengan mengikuti pedoman dan tujuan yang telah ada
sebelumnya.
3. Observasi Non Eksperimental. Kami memilih jenis observasi ini karena, yang dimana
kami melakukan observasi tidak dengan mempersiapkan dan membatasi kerangka yang
diamati.
4. Observasi Overt. Kaami memilih jenis observasi ini karena kami meilih agar observee
mengetahui apa yang sedang saya lakukan saat kegiatan berlangsung.
E. ALAT OBSERVASI :
Catatan Berkala, alat ini dibuat dengan
F. VALIDITAS OBSERVASI
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) yang
dimana. Validitas ini dilakukan dengan meminta bantuan kepada ahli dalam bidang
yang diteliti , dengan menanyakan apakah aspek yang ditentukan sudah dpat
dikatakan bisa dilakukan/ dapat diobservasi.
G. RELIABILITAS OBSERVASI
Reliabilitas Peneleitian dalam observasi ini menggunakan Metode Single Trial
yang dimana suatu instrumen hanya disajikan dalam satu kali pertemuan saja.
H. PROSEDUR PELAKSANAAN OBSERVASI
Ada beberapa prosedur pelaksanaan observasi, antara lain (Kusdiyanti, S & Fahmi, 1;
2019) :
1. Tahap Persiapan
a. menetapkan maksut dan tujuan Observasi
Langkah pertama dalam membuat rancangan penelitian adalah
menetapkan maksut dan tujuan observasi yang akan dibahas yaitu motivasi
belajar siswa di masa pandemi. Hal ini berkaitan dengan observee dan
observer. Tujuan dan maksut observasi ini akan menentukan sumber daya
yang diperlukan, serta hal yang lain seperti setting dan metode observasi yang
akan digunakan. Setelah semuanya telah tersusun maka, selanutnya
menentukan tujuan observasi.
b. Menetapkan Landasan Teori
Langkah selanjutnya adalah menentukan landasan teori yang dimana
akan dijadikan acuan dalam bertingkah laku yang akan diamati. Perspektif
yang beragam ini sangat diperlukan karena dalam pemelitian ini tingkah laku
seseorang dan berdasarkan pada variabel tertentu.
c. Menentukan Jenis Data yang Akan Diamati
Selanjutnya adalah menentukan jenis data yang akan diamati yang
diamana jenis datanya berupa tingkah laku verbal dan non verbal. Jenis data
yang kami gunakan berupa tingkah laku spesifik yang berupa reaksi siswa
saat guru sedang menerangkan.
d. Menetapkan Tipe Pengukuran dan Pencatatan Data
Selanjutnya ada tipe pengukuran data dan pecatatan data yang dimana
hal ini digunakan untuk mengakumulasikan data yang kita punya agar
menjadi hasil variabel yang kita teliti. Tipe pengukuran ini ada (1) behavior
tallying and charting, (2) checklist, (3) ratting scale, (4) anecdotal, narasi
deskriptif, (5) deskripsi cerita, dan (6) partisipatif.
e. Menetapkan subjek yang akan ditetapkan
Subjek disini kamin memilih beberapa anak SMA kelas 12 yang sedang
belajar online dan bersedia untuk dijadikan objek observasi kami.
f. Menentukan Cara Pengambilan Data
Dalam konteks ini kami sebagai observer memilih cara pengambilan
data dengan menggunakan peneitian non parrtisipatif, yang dimana kami
tidak ikut berperan dalam suatu kegitan observee. Kami murni menjadi
seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan anggota kelompok observee.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sumber Daya
Sumber daya disini adalah kami sendiri yang dimana merupakan
mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2019.
b. Tingkah Laku Observasi dalam Setting Observasi
Setting observasi merupakan sebuah hal yang mencakup adanya
pengetahuan mengenai perilaku yang boleh atau tidak dilakukan oeh observer
dalam setting tersebut. Beberapa oraang biasanya dapat menyetujui apa yang
diinginkan observer untuk dapatnya bersedia menjadi subjek tanpa
menggunakan surat apapun. Namun, tidak sedikit pula pihak-pihak yang
mewajibkan bahwa persetujuan tersebut harus bersifat tertulis.
c. Melakukan Observasi Tanpa diketahui Observee
Jika kita melakukan sebuah observasi maka hendaklah kita untuk tidak
memberitahu observee bahwa sedang dilakukannya observasi. Jika Observee
tersebut mengetahui jika dirinya sedang diobservasi , maka observee ini akan
mencoba untuk terlihat baik dimata peneliti dan bersikap gugup serta
merasakan ketidaknyamanan yang dimana nantinya hasil yang didapatkan
bukan berupa hasil yang riil.
d. Etika Profesional dan Kerahasiaan
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita harus mengetahui
bagaimana etika profesional seorang observer serta etika kerahasiaan subjek
yang diteliti. Hal tersebut tentu sangat penting dalam penyusunan laporan
observasi, karrena jika observee disini tidak menyetujui dengan apa yang kita
tulis maka mereka (observee dan atau orang tua observee) dapat ditolk untuk
dimasukkan menjadi bahan penelitian.
BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek observasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3 kelas 2019 C. Yang memiliki rentang usia 19-21 tahun. Mahasiswa yang
diobservasi sedang melakukan perkuliahan Tatap Muka
B. LOKASI DAN SETTING OBSERVASI
Lokasi observasi pada Google Meet
C. PELAKSANAAN OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
D. DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
1. Observer 1
a. Hasil Observasi
Tanggal 30 November 2020
No. Pernyataan Keterangan
b. Transkrip
c. Kesimpulan
Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa
smt 3 ini sebagian mahasiswanya memiliki motivasi belajar yang sangat
tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki skor yang hampir sempurna,
sebagian mahaiswa memiliki skor yang rendah karena dalam indikator
yang ada mereka memiliki skor yang sangat rendah.
2. Observer 2
a. Hasil Observasi
Tanggal 7 Desember 2020
b. Transkrip
c. Kesimpulan
Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa
semester 3 ini beberapa dari mahasiswa memiliki motivasi belajar yang
sangat tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki nilai yang hampir
sempurna, serta beberapa mahasiswa memiliki nilai yang rendah karena
dalam indikator yang ada pada mereka memiliki nilai yang sangat rendah.
Motivasi adalah sebuah dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan
suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri
maupun orang lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Di masa
PANDEMI seperti ini,mahasiswa tentunya banyak yang mengeluhkan tentang adanya Kuliah
yang berbasis Online ini. Sehingga mengakiatkan banyak dari mahasiswa mengalami
penurunan terhadap Motivasi Belajar mereka. Dalam perkuliahan Online ini, mahasiswa banyak
yang mengeluhkan tentang ketidak pahaman terhadap materi yang diberikan oleh dosen yang
menyebabkan motivasi belajar mereka sendiri semakin hari-semakin menurun.
SARAN
1. Baiknya Mahasiswa harus mampu mengontrol diri mereka untuk terus belajar hingga
motivasi yang mereka bangun kembali
DAFTAR PUSTAKA