Anda di halaman 1dari 36

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI MASA PANDEMI

Peminatan : Psikologi Pendidikan


Dwi Bagus Yulianto (19010664038)
Irsyad Mushoddaqul Aziz (19010664171)

(CHECK LIST)

BAB I
PENDAHULUAN

A. URAIAN FENOMENA PERILAKU


Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang dilakukan dengan sengaja
agar peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan yang
diharapkan oleh setiap guru sesuai dengan standar pendidikan nasionak yang ada. Dalam hal
ni pasti kualitas pendidikan yang baik adalah ketika pendidikan ini tersampaikan pada masa
pendidikan sekolah dasar. Maka dari itu, pengembangan potensi siswa setidaknya lebih
diperhatikan pada tingkat sekolah dasar. Pada lingkungan Kampus ini, harus mampu
mengembangkan potensi Mahasiswa yang bersangkutan. Kampus disini bersifat kompleks
dan unik. Dapat dikatakan kompleks karena, sekolah sebagai dimensi bekerja sebagai sebuah
organisasi memiliki berbagai dimensi yang saling berkaitan. Dapat dikatakan unik karena,
setiap lembaga sekolah memiliki keunikan tersendiri yang dimana digunakan untuk
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi peserta didik. Potensi potensi ini dalat
meliputi aspek kognitif, afektif serta promotor. Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat
merubah cara berpikir, pola hidup, serta tatacara bergaul.

Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, aktivitas belajar mengajar para siswa
berubah sangat drastis. Yang sebelumnya dapat melaksanakan dengan tatap muka, namun
sekarang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti ZOOM,
Google Meet, da lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan motivasi
belajar siswa yang ada di Universitas Negeri Surabaya menjadi menurun. Dengan
menurunnya Motivasi Belajar siswa siswi akan menjadi tidak tertarik terhadap pembelajaran
yang diakibatkan oleh kebosanan.
Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar ini penting untuk melakukan sebuah
awal pergerakan untuk mahasiswa dalam belajar yang daapt digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan yang berkaitan disini adalah sebuah tujuan pembelajaran.
Dapat digambarkan bahwa, seorang siswaa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka
dia akan mencapai cita-cita yang diinginkannya, sebaliknya jika seorang siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah maka hal-hal yang ingin ia capai akan sulit untuk dicapai.
Motivasi belajar ini sangat penting dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswsa yang ada
memiliki ketertarikan terhadap materi yang dijelaskan.

Motivasi belajar juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Di dalam
motivasi beelajar ini juga terdapat keinginan-keinginan terhadap cita-citanya. Sehingga,
seorang sisiwa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ini dapat mengerti apa yang
menjadi tujuan mereka untuk belajar, selain itu keadaan siswa yang baik dalam pembelajaran
ini akan mengakibatkan siswa tersebut menajadi bersemangat dalam belajar dan mampu
mengatasi masalah dalam pembalajaran dengan baik.

Menurut Fauziah, A. ; Rosnaningsih, A. & Ashar, S (2017) Motivasi adalah sebuah


dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri maupun orang
lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Siswa yang memiliki
minat belajar dan ditambah dengan motivasi yang tinggi dimana siswa tersebut tertarik
dalam pembelajaran akan membuahkan hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika siswa
terbebut memiliki motivasi belajar serta minat belajar yang rendah dan mengakibatkan
seorang siswa tersebut menjadi merasa bosan dalam pembelajaran. Peran motivasi belajar
serta minat belajar ini dapat diibaratkan sebagai bahan bakar untuk menggerakan sebuah
mesin. Motivasi belajar yang mencukupi akan mendororng siswa untuk berperilaku aktif
dalam pembelajaran di dalam kelas. Tetapi motivasi belajar yang kuat justru akan
berpengaruh negatif terhadap siswa. Hal tersebut akan mengakibatkan siswa tersebut menjadi
ambisius dalam melakukan aktivitas pembelajaran.

B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini adalah

1. untuk mengetahui motivasi belajar Mahasiswa Psikologi UNESA pada masa


PANDEMI COVID-19.
2. Tujuan dilakukannya observasi ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat
Motivasi belajar Mahasiswa Psikologi Unesa Semester 3

C. TARGET PERILAKU
Target Perilaku dari Penelitian Observasi ini adalah untuk mengetahui

Untuk Mengetahui Motivasi Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa Semester 3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI YANG RELEVAN
1. PENGERTIAN MOTVIASI
Menurut Fauziah, Rosnaningsih, & Ashar (2017) Motivasi adalah sebuah dorongan
yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan
suatu tujuan . Motivasi melibatkan proses yang meilibatkan energi, mempertahankan dan
mempertahankan perilaku (santrock, 2014).
Menurut Ernata, (2017) motivasi belajar adalah sebuah daya penggerak psikis dalam
diri seorang individu yang dimana membuat terjadinya kegiatan belajar, terjaminnya
kelangsungan kegiatan belajar mengajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar
tersebut demi mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.

2. MOTIVASI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK


Terdapat dua macam motivasi (Santrock, 2014), yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik.
Motivasi Ekstrinsik ini adalah melakukan sesuatu kegiatan dalam rangka untuk
mendapatkan sesuatu yang lain (dalam sarana untuk mencapai suatu hal yang diinginkan).
Motivasi Ekstrinsik ini sering berkaitan dengan insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Dengan contoh seperti seorang siswa yang hendak melakukan ujian maka
sebelumnya dia akan belajar dengan sungguh – sungguh agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

Motivasi Intrinsik ini berhubungan dengan motivasi internal yang dimana melakukan
sesuatu untuk mendapatkan hasilnya secara pribadi (tujuan seseorang itu sendiri). Contoh
dari Motivasi intrinsik ini adalah seorang anak yang giat dalam satu mata pelajaran dan
mengabaikan mata pelajaran lain dengan alasan hanya menyukai satu jenis mata pelajaran
tersebut.
Biasanya seorang siswa lebih tertarik / termotivasi jika dalam proses pembelajaran diberikan
suatu pilihan. Melibatkan diri dalam suatu tantangan ini dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Dalam memotivasi siswa bisa juga menggunakan sistem pujian
diamana siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar akan mendapatkan
pujian dari guru tersebut.

a. Penentuan Nasib Sendiri dan Pilihan Pribadi.

Dalam pandangan ini, siswa diharapkan untuk mempercayai bahwa mereka melakukan
sesuatu tersebut untuk kemauan mereka sendiri, dan bukan karena suruhan orang lain
ataupun imbalan dari orang lain. Richard dan edward () mengemukakan bahwa guru
diharuskan untuk mendorong dan bertanggung jawab kepada siswa dan dalam program
sekolah. Terutama untuk kesempatan dalam menetapkan tujuan sendiri, merencanakan
pencapaian tujuan dan memonitor pencapaian pada siswa.

b. Minat

Dalam beberapa penelitian oleh psikolog pendidikan tentang konsep minat, terdapat
beberapa perbedaan antara minat individu (yang dianggap stabil) dan minat situasional ( yang
diyakini diperoleh dalam aspek-aspek tertentu pada saat kegiatan tugas). Minat individu ini
terkait dengan materi hitungan apapun yang dibawanya ke dalam ruang kelas. Seperti
prestasi jangka panjang, minat situasional mungkin terkait dengan seberapa mahirnya guru
dalam menerangkan pembelajaran agar siswanya tidak merasa bosan. Penelitian minat ini
telah terfokus dengan hubungan minat dengan pembelajaran.

3.ASPEK-ASPEK MOTIVASI BELAJAR


Menurut Mulyaningsih, (2014) Terdapat beberapa sifat yang menggambarkan seorang
siswa tersebut memiliki Motivasi belajar yang tinggi, antara lain: 1) memiliki kepercayaan
bahwa siswa tersebut dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik; 2) mempunyai sifat yang
lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat memperlambat pemuasan dirinya sendiri untuk
mendapatkan penghargaan pada waktu kemudian; 3) memilih tugas dengan intensitas yang
relatif sedang (tidak sulit dan tidak gmpang) ; 4) tidak suka membuang-buang waktu; dan 5)
lebih tangguh dalam mengerjakan tugas.

Dari pernyataan tersebut maka, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
selalu bekerja keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan,
menyenangi tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, dan menyukai balikan yang cepat
mengenai prestasinya juga bertanggung jawab dalam memecahkan masalah. Karena itu,
dengan mengetahui ciri-ciri tersebut guru dapat secara tepat menggunakan cara-cara yang
tepat untuk menumbuhkan motivasi pada peserta didiknya, agar siswa mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

4. ATRIBUSI: Teori Atribusi (Santrock, 2014) menjelaskan bahwa individu dapat


termotivasi untuk menemukan penyebab performa mereka sendiri dan perilaku. Weiner
(santrock, 2014) mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal: (1) lokus, (2) Stabilitas, (3)
pengendalian. Kombinasi dimensi ini menghasilkan penjelasan kegagalan dan
keberhasilan yang berbeda.

5. POLA PIKIR : (Santrock, 2014) sebagian siswa dapat beradaptasi dengan penguasaan
tertantang dan senang mengerjakan tugas – tugas yang levelnya sulit untuk dikerjakan,
serta berkonsentrasi pada strategi dan proses pencapaian bukan pada performa hasil.
Sedangkan siswa yang beradaptasi dengan keadaan tidak mampu karena merasa menyerah
jika mengerjakan tugas – tugas sulit, serta timbulnya cemas, dan merasa tidak memiliki
kemampuan terhadap dirinya sendiri. Namun, ada juga siswa yang beradaptasi dengan
mengembangkan kemampuan mereka dan terus belajar agar tidak ada kesalahan serta tidak
memikirkan pada hasilnya nanti. dari penjelasan atas tersebut bahwa siswa yang
mengembangkan skill atau menguasai lebih disukai daripada siswa yang tidak melakukan
apa – apa maupun siswa yang sering mengejar prestasi. Bisa disimpulkan bahwa Pola pikir
yaitu pandangan kognitif yang baik ataupun berkembang atau individu mengembangkan
diri. Dweck berpendapat bahwa aspek kunci perkembangan remaja ialah untuk
membimbing mereka dalam mengembangkan pola pikir berkembang. Dengan
berkembangnya pola pikir tersebut, siswa dapat percaya mereka dapat meningkatkan usaha
atau belajar mereka agar hasilnya bisa tercapai lebih baik dari sebelumnya.

B. DEFINISI OPERASIONAL
Motivasi belajar adalahseluruh daya penggerak psikis seseorang yang ada dalam diri
individu yang dapat memberikan dorongan untuk belajar dan mencapai tujuan dari
kegiatan belajar tersebut. Dalam penelitian ini motivasi belajar ditinjukkan melalui
beberapa indikator yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran,
keuletan dalam dalam menghadapi kesulitan, kemandirian dalam belajar, dan kuatnya
tindakan saat proses pembelajaran.
C. INDIKATOR-INDIKATOR PERILAKU
1. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
2. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen
3. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
4. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
5. Mahasiswa yang bertanya kepada temannya
6. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain
7. Mahasiswa memperhatikan saat guru menerangkan
8. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
9. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi
10. Mahasiswa mencatat saat guru menjelaskan materi yang diberikan
BAB III
METODE OBSERVASI
A. KARAKTERISTIK OBSERVE
Karakteristik observee pada penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3
B. WAKTU OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
C. TEMPAT OBSERVASI
Tempat observasi adalah ZOOM Meeting
D. JENIS OBSERVASI
1. Observasi Non Partisipan. Kami memilih jenis ini karena, kami tidak ikut berperan dalam
suatu kegitan observee. Kami murni menjadi seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan
anggota kelompok observee.
2. Observasi Sistematik. Kami memilih jenis ini karena, observasi yang kami lakukan bersifat
terstruktur. Kami disini memilih pedoman-pedoman yang membuat faktor serta ciri khusus
mengenai suatu faktor yang akan diberlakukan observasi., yaitu mengenai Motivasi Belajar.
Kami melakukan observasi dengan mengikuti pedoman dan tujuan yang telah ada
sebelumnya.
3. Observasi Non Eksperimental. Kami memilih jenis observasi ini karena, yang dimana
kami melakukan observasi tidak dengan mempersiapkan dan membatasi kerangka yang
diamati.
4. Observasi Overt. Kaami memilih jenis observasi ini karena kami meilih agar observee
mengetahui apa yang sedang saya lakukan saat kegiatan berlangsung.

A. ALAT OBSERVASI : Checklist


B. VALIDITAS OBSERVASI
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) yang
dimana. Validitas ini dilakukan dengan meminta bantuan kepada ahli dalam bidang
yang diteliti , dengan menanyakan apakah aspek yang ditentukan sudah dpat
dikatakan bisa dilakukan/ dapat diobservasi.
C. RELIABILITAS OBSERVASI
Reliabilitas Peneleitian dalam observasi ini menggunakan Metode Single Trial
yang dimana suatu instrumen hanya disajikan dalam satu kali pertemuan saja.
D. PROSEDUR PELAKSANAAN OBSERVASI
Ada beberapa prosedur pelaksanaan observasi, antara lain (Kusdiyanti, S & Fahmi, 1;
2019) :
1. Tahap Persiapan
a. menetapkan maksut dan tujuan Observasi
Langkah pertama dalam membuat rancangan penelitian adalah
menetapkan maksut dan tujuan observasi yang akan dibahas yaitu motivasi
belajar siswa di masa pandemi. Hal ini berkaitan dengan observee dan
observer. Tujuan dan maksut observasi ini akan menentukan sumber daya
yang diperlukan, serta hal yang lain seperti setting dan metode observasi yang
akan digunakan. Setelah semuanya telah tersusun maka, selanutnya
menentukan tujuan observasi.
b. Menetapkan Landasan Teori
Langkah selanjutnya adalah menentukan landasan teori yang dimana
akan dijadikan acuan dalam bertingkah laku yang akan diamati. Perspektif
yang beragam ini sangat diperlukan karena dalam pemelitian ini tingkah laku
seseorang dan berdasarkan pada variabel tertentu.
c. Menentukan Jenis Data yang Akan Diamati
Selanjutnya adalah menentukan jenis data yang akan diamati yang
diamana jenis datanya berupa tingkah laku verbal dan non verbal. Jenis data
yang kami gunakan berupa tingkah laku spesifik yang berupa reaksi siswa
saat guru sedang menerangkan.
d. Menetapkan Tipe Pengukuran dan Pencatatan Data
Selanjutnya ada tipe pengukuran data dan pecatatan data yang dimana
hal ini digunakan untuk mengakumulasikan data yang kita punya agar
menjadi hasil variabel yang kita teliti. Tipe pengukuran ini ada (1) behavior
tallying and charting, (2) checklist, (3) ratting scale, (4) anecdotal, narasi
deskriptif, (5) deskripsi cerita, dan (6) partisipatif.
e. Menetapkan subjek yang akan ditetapkan
Subjek disini kamin memilih beberapa anak SMA kelas 12 yang sedang
belajar online dan bersedia untuk dijadikan objek observasi kami.
f. Menentukan Cara Pengambilan Data
Dalam konteks ini kami sebagai observer memilih cara pengambilan
data dengan menggunakan peneitian non parrtisipatif, yang dimana kami
tidak ikut berperan dalam suatu kegitan observee. Kami murni menjadi
seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan anggota kelompok observee.

g. Menentukan Cara Pengolahan Data dan Inyterpretasi data


Dalaam konteks ini kami menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitia
ini memiliki beberapa jenis teknik pengumpulan, antara lain : behavior
tallying, checklist, ratting scale dan partisipation chart. Hal ini sesuai dengan
teknik pencatatan data yang diambil.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Sumber Daya
Sumber daya disini adalah kami sendiri yang dimana merupakan
mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2019.
b. Tingkah Laku Observasi dalam Setting Observasi
Setting observasi merupakan sebuah hal yang mencakup adanya
pengetahuan mengenai perilaku yang boleh atau tidak dilakukan oeh observer
dalam setting tersebut. Beberapa oraang biasanya dapat menyetujui apa yang
diinginkan observer untuk dapatnya bersedia menjadi subjek tanpa
menggunakan surat apapun. Namun, tidak sedikit pula pihak-pihak yang
mewajibkan bahwa persetujuan tersebut harus bersifat tertulis.
c. Melakukan Observasi Tanpa diketahui Observee
Jika kita melakukan sebuah observasi maka hendaklah kita untuk tidak
memberitahu observee bahwa sedang dilakukannya observasi. Jika Observee
tersebut mengetahui jika dirinya sedang diobservasi , maka observee ini akan
mencoba untuk terlihat baik dimata peneliti dan bersikap gugup serta
merasakan ketidaknyamanan yang dimana nantinya hasil yang didapatkan
bukan berupa hasil yang riil.
d. Etika Profesional dan Kerahasiaan
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita harus mengetahui
bagaimana etika profesional seorang observer serta etika kerahasiaan subjek
yang diteliti. Hal tersebut tentu sangat penting dalam penyusunan laporan
observasi, karrena jika observee disini tidak menyetujui dengan apa yang kita
tulis maka mereka (observee dan atau orang tua observee) dapat ditolk untuk
dimasukkan menjadi bahan penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data


Setelah pengambilan data selesai dilakukan, selanjutnya adalah pengolahan
data yang dimana data yang kita sudah dapatkan diolah dan ditata sedemikian
rupa untuk dijadikan sebuah proposal penelitian. Setiap ikon yang diberi skor
harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu, sebaiknya
observee harus teliti dalam melakukan pengolahan data ini. Karena, jika data
yang kita olah salah satu saja akan memengaruhi hasil lainnya.

4. Tahap Penarikan Kesimpulan


Tahap ini adalah tahap final dari perosedur pelaksanaan observasi. Yang
dimana merupakan kesimpulan dari beberapa hal yang kita jadikan sebuah
penelitian. Tapi, perlu diingat bahwa penarikan kesimpulan ini harus dilakukan
dengan teliti. Karena, dikhawatirkan akan terjadi bias dalam penulisan proposal
penelitian yang kita buat. Tahap ini dianggap paling penting karena, terkait
dengan adanya keterkaitan dengan implementasi dari temuan hasil observasi yang
kita lakukan. Apabila implementasi tidak akurat maka, hasilnya akanterlihat tidak
akurat pula.
BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek observasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3 kelas 2019 C. Yang memiliki rentang usia 19-21 tahun. Mahasiswa yang
diobservasi sedang melakukan perkuliahan Tatap Muka
B. LOKASI DAN SETTING OBSERVASI
Lokasi observasi pada Google Meet
C. PELAKSANAAN OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
D. DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
1. Observer 1
a. Hasil Observasi
Tanggal 30 November 2020

Pernyataan obsi
No.
(Hana) Ya Tidak
KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS
PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen √
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu √
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas √
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI KESULITAN
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya √
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
5. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain √
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES PEMBELAJARAN
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan √
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran √
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi √
Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan materi
9. √
yang diberikan
10. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung √
b. Transkrip

Tanggal : 30 November 2020

Pukul : 13.00 – 15.00 WIB

Penyusun : Dwi Bagus Y

Kegiatan : observasi ini kami lakukan untuk mengetahui Motivasi


Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa smt 3

Transkrip Observasi Pada Tanggal 30 November 2020


pada saat perkuliahan berlangsung pad pukul 13.00 masi ada mahasiswa
yang terlambat memasuki ruang google meet. Dengan alasan yang
bermaam-macam. Observee aktif dalam perkuliahan entah itu menjawab
pertanyaan dari dosen maupun menanggapi pendapat temannya, kegiatan
diskusi ini dilakukan pada pukul 13.30 – 15.00. pada saat dosen ,
memerintahkan untuk mengerjakan tugas yang telah disediakan.
observee mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tepa
waktu, namun ada beberapa observee yang terlambat
mengumpulkannya. Saat proses pengerjaann tugas pun obsserve sangat
aktif dan bekerja sama untuk embantu teman yang lain agar dapat
memahami materi yang diberikan dan dapat mengerjakan tugas dengan
tuntas. Saat perkuliahan berlangsung observee banyak yang tidak
menyalakan kamera dan tidak menyimak penjelasan dosen dengan baik.

c. Kesimpulan

Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa


smt 3 ini sebagian mahasiswanya memiliki motivasi belajar yang sangat
tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki skor yang hampir sempurna,
sebagian mahaiswa memiliki skor yang rendah karena dalam indikator
yang ada mereka memiliki skor yang sangat rendah.

2. Observer 2
a. Hasil Observasi
Tanggal 7 Desember 2020
Pernyataan obsi
No.
(Cindera) Ya Tidak
KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS
PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen √
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu √
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas √
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI KESULITAN
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya √
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
5. Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain √
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES PEMBELAJARAN
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan √
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran √
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi √
Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan materi
9. √
yang diberikan
10. Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung √

b. Transkrip

Tanggal : 7 Desember 2020

Pukul : 15.30 – 17.00 WIB

Penyusun : Irsyad Mushoddaqul Aziz

Kegiatan : observasi ini kami lakukan untuk mengetahui Motivasi


Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa smt 3
Transkrip Observasi Tanggal 7 Desember 2020
ketika perkuliahan berlangsung pada pukul 16.30 masih ada mahasiswa
yang terlambat memasuki server google meet. Dengan alasan yang
bermaam-macam. Observee aktif dalam perkuliahan baik itu menjawab
pertanyaan dari dosen maupun menanggapi pendapat temannya, kegiatan
diskusi ini dilakukan pada pukul 16.00 – 17.00. Pada saat dosen
memerintahkan untuk mengerjakan tugas yang telah disediakan.
observee mengerjakan tugas dengan baik serta mengumpulkan tepat
waktu, namun ada juga beberapa observee yang terlambat
mengumpulkannya. Saat proses pengerjaan tugas pun observee sangat
aktif dan bekerja sama untuk membantu teman yang lain agar dapat
memahami materi yang diberikan dan dapat mengerjakan tugas dengan
tepat waktu. Saat perkuliahan berlangsung observee banyak yang tidak
menyalakan kamera dan tidak menyimak penjelasan dosen dengan baik.

c. Kesimpulan

Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa


semester 3 ini beberapa dari mahasiswa memiliki motivasi belajar yang
sangat tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki nilai yang hampir
sempurna, serta beberapa mahasiswa memiliki nilai yang rendah karena
dalam indikator yang ada pada mereka memiliki nilai yang sangat rendah.

E. ANALISA DATA OBSERVASI


dari hasil observasi yang sudah dilaksanakan Berdasarkan data hasil observasi yang
diperoleh observer , maka dapat ditarik sebuah analisa bahwasanya motivasi belajar
dapat dilihat dalam beberapa aspek yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas,
keuletan dalam mengerjaakn tugas, kemandirian dalam belar serta kuatnya perilaku
saat perkuliahan berlangsung, dari aspek tersebut ditemukan beberapa perilaku yang
menunjukan motivasi belajar dari observee “HA” “WU” dan “ D” menunjukkan
memenuhi kriteria dari 3 aspek dan menuntaskan 8 dari 10 indikator perilaku yang
ada pada observer . namun ada beberapa observee “wi “ “Al” dan “A” memiliki
motivasi yang rendah karena, dalam observasi observee ini pada 3 aspek tersebut
hanya menuntaskan 5 dari 10 aspek yang ada . dengan kata lain, bahwa observee ini
memiliki motivasi belajar yang sangat beragam pada setiap observee.
F. ANALISA RELIABILITAS
reliabilitas dalam observasi ini dengan metode tes tunggal yang dimana hanya
dilakukan dalam satu kali. pada observasi yang dilakukan reliabilitas ini dapat dilihat
bahwa hasil dari semua observee yang didata memiliki kesamaan antara observee satu
dengan observee lainnya.
G. ANALISA KRITIS OBSERVER
Kelebihan dalam observasi yang dilakukan adalah
• Memberikan data fakta yang mendetail terkait dengan perilaku yang diamati
• Dapat menjelaskan kejadian di lapangan secara konstektual.
Kelemahan dalam observasi yang dilakukan
• Observer menulis seluruh kejadian yang terjadi, sehingga sulit menentukan perilaku
yang relevan sesuai dengan tujuan observasi.
• Membutuhkan banyak perhatian dan ketelitian mengenai perilaku yang diamati.
BAB V
KESIMPULAN

Motivasi adalah sebuah dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan
suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri
maupun orang lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Di masa
PANDEMI seperti ini,mahasiswa tentunya banyak yang mengeluhkan tentang adanya Kuliah
yang berbasis Online ini. Sehingga mengakiatkan banyak dari mahasiswa mengalami
penurunan terhadap Motivasi Belajar mereka. Dalam perkuliahan Online ini, mahasiswa banyak
yang mengeluhkan tentang ketidak pahaman terhadap materi yang diberikan oleh dosen yang
menyebabkan motivasi belajar mereka sendiri semakin hari-semakin menurun.

SARAN
1. Baiknya Mahasiswa harus mampu mengontrol diri mereka untuk terus belajar hingga
motivasi yang mereka bangun kembali
DAFTAR PUSTAKA

1. John W. Santrock, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta ; Salemba Humanika


2. Fauziah, A. ; Rosnaningsih, A. & Ashar, S, 2017. Hubungan antara motivasi belajar
dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota Tangerang, Vol. 4
3. Ernata, Y, 2017. Analisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reward dan
punishment di SDN Ngaringan 05 Kec. Gandusari Kab. Blitar. Jurnal Pemikiran dan
pengembangan SD, Vol. 5, 781 – 790.
4. Handhika, 2012. Efeektivitas Media Pembelajaran IM3 ditinjau dari motivasi belajar.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2, 109 - 114
5. Mulyaningsih, I. E, 2014. Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, motivasi belajar, dan
Kmeandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol. 20, Hal 441-451.
6. Jannah, M, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk PSIKOLOGI. Surabaya; Unesa
University Press
7. Kusdiyati, S ; Fahmi, I, 2019. Observasi Psikologi. Bandung ; Rosda Karya
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI MASA PANDEMI
(ANECDOTAL RECORD)
Peminatan : Psikologi Pendidikan
Dwi Bagus Yulianto (19010664038)
Irsyad Mushoddaqul Aziz (19010664171)

BAB I
PENDAHULUAN

A. URAIAN FENOMENA PERILAKU


Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang dilakukan dengan sengaja
agar peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan yang
diharapkan oleh setiap guru sesuai dengan standar pendidikan nasionak yang ada. Dalam hal
ni pasti kualitas pendidikan yang baik adalah ketika pendidikan ini tersampaikan pada masa
pendidikan sekolah dasar. Maka dari itu, pengembangan potensi siswa setidaknya lebih
diperhatikan pada tingkat sekolah dasar. Pada lingkungan Kampus ini, harus mampu
mengembangkan potensi Mahasiswa yang bersangkutan. Kampus disini bersifat kompleks
dan unik. Dapat dikatakan kompleks karena, sekolah sebagai dimensi bekerja sebagai sebuah
organisasi memiliki berbagai dimensi yang saling berkaitan. Dapat dikatakan unik karena,
setiap lembaga sekolah memiliki keunikan tersendiri yang dimana digunakan untuk
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi peserta didik. Potensi potensi ini dalat
meliputi aspek kognitif, afektif serta promotor. Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat
merubah cara berpikir, pola hidup, serta tatacara bergaul.
Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, aktivitas belajar mengajar para siswa
berubah sangat drastis. Yang sebelumnya dapat melaksanakan dengan tatap muka, namun
sekarang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti ZOOM,
Google Meet, da lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan motivasi
belajar siswa yang ada di Universitas Negeri Surabaya menjadi menurun. Dengan
menurunnya Motivasi Belajar siswa siswi akan menjadi tidak tertarik terhadap pembelajaran
yang diakibatkan oleh kebosanan.

Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar ini penting untuk melakukan sebuah
awal pergerakan untuk mahasiswa dalam belajar yang daapt digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan yang berkaitan disini adalah sebuah tujuan pembelajaran.
Dapat digambarkan bahwa, seorang siswaa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka
dia akan mencapai cita-cita yang diinginkannya, sebaliknya jika seorang siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah maka hal-hal yang ingin ia capai akan sulit untuk dicapai.
Motivasi belajar ini sangat penting dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswsa yang ada
memiliki ketertarikan terhadap materi yang dijelaskan.

Motivasi belajar juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Di dalam
motivasi beelajar ini juga terdapat keinginan-keinginan terhadap cita-citanya. Sehingga,
seorang sisiwa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ini dapat mengerti apa yang
menjadi tujuan mereka untuk belajar, selain itu keadaan siswa yang baik dalam pembelajaran
ini akan mengakibatkan siswa tersebut menajadi bersemangat dalam belajar dan mampu
mengatasi masalah dalam pembalajaran dengan baik.

Menurut Fauziah, A. ; Rosnaningsih, A. & Ashar, S (2017) Motivasi adalah sebuah


dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri maupun orang
lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Siswa yang memiliki
minat belajar dan ditambah dengan motivasi yang tinggi dimana siswa tersebut tertarik
dalam pembelajaran akan membuahkan hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika siswa
terbebut memiliki motivasi belajar serta minat belajar yang rendah dan mengakibatkan
seorang siswa tersebut menjadi merasa bosan dalam pembelajaran. Peran motivasi belajar
serta minat belajar ini dapat diibaratkan sebagai bahan bakar untuk menggerakan sebuah
mesin. Motivasi belajar yang mencukupi akan mendororng siswa untuk berperilaku aktif
dalam pembelajaran di dalam kelas. Tetapi motivasi belajar yang kuat justru akan
berpengaruh negatif terhadap siswa. Hal tersebut akan mengakibatkan siswa tersebut menjadi
ambisius dalam melakukan aktivitas pembelajaran.

B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini adalah

1. untuk mengetahui motivasi belajar Mahasiswa Psikologi UNESA pada masa


PANDEMI COVID-19.
2. Tujuan dilakukannya observasi ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat
Motivasi belajar Mahasiswa Psikologi Unesa Semester 3

C. TARGET PERILAKU
Target Perilaku dari Penelitian Observasi ini adalah untuk mengetahui

Untuk Mengetahui Motivasi Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa Semester 3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI YANG RELEVAN
1. PENGERTIAN MOTVIASI
Menurut Fauziah, Rosnaningsih, & Ashar (2017) Motivasi adalah sebuah dorongan
yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan
suatu tujuan . Motivasi melibatkan proses yang meilibatkan energi, mempertahankan dan
mempertahankan perilaku (santrock, 2014).
Menurut Ernata, (2017) motivasi belajar adalah sebuah daya penggerak psikis dalam
diri seorang individu yang dimana membuat terjadinya kegiatan belajar, terjaminnya
kelangsungan kegiatan belajar mengajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar
tersebut demi mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.

2. MOTIVASI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK


Terdapat dua macam motivasi (Santrock, 2014), yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik.
Motivasi Ekstrinsik ini adalah melakukan sesuatu kegiatan dalam rangka untuk
mendapatkan sesuatu yang lain (dalam sarana untuk mencapai suatu hal yang diinginkan).
Motivasi Ekstrinsik ini sering berkaitan dengan insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Dengan contoh seperti seorang siswa yang hendak melakukan ujian maka
sebelumnya dia akan belajar dengan sungguh – sungguh agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

Motivasi Intrinsik ini berhubungan dengan motivasi internal yang dimana melakukan
sesuatu untuk mendapatkan hasilnya secara pribadi (tujuan seseorang itu sendiri). Contoh
dari Motivasi intrinsik ini adalah seorang anak yang giat dalam satu mata pelajaran dan
mengabaikan mata pelajaran lain dengan alasan hanya menyukai satu jenis mata pelajaran
tersebut.

Biasanya seorang siswa lebih tertarik / termotivasi jika dalam proses pembelajaran diberikan
suatu pilihan. Melibatkan diri dalam suatu tantangan ini dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Dalam memotivasi siswa bisa juga menggunakan sistem pujian
diamana siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar akan mendapatkan
pujian dari guru tersebut.

a. Penentuan Nasib Sendiri dan Pilihan Pribadi.

Dalam pandangan ini, siswa diharapkan untuk mempercayai bahwa mereka melakukan
sesuatu tersebut untuk kemauan mereka sendiri, dan bukan karena suruhan orang lain
ataupun imbalan dari orang lain. Richard dan edward () mengemukakan bahwa guru
diharuskan untuk mendorong dan bertanggung jawab kepada siswa dan dalam program
sekolah. Terutama untuk kesempatan dalam menetapkan tujuan sendiri, merencanakan
pencapaian tujuan dan memonitor pencapaian pada siswa.

b. Minat

Dalam beberapa penelitian oleh psikolog pendidikan tentang konsep minat, terdapat
beberapa perbedaan antara minat individu (yang dianggap stabil) dan minat situasional ( yang
diyakini diperoleh dalam aspek-aspek tertentu pada saat kegiatan tugas). Minat individu ini
terkait dengan materi hitungan apapun yang dibawanya ke dalam ruang kelas. Seperti
prestasi jangka panjang, minat situasional mungkin terkait dengan seberapa mahirnya guru
dalam menerangkan pembelajaran agar siswanya tidak merasa bosan. Penelitian minat ini
telah terfokus dengan hubungan minat dengan pembelajaran.

3.ASPEK-ASPEK MOTIVASI BELAJAR


Menurut Mulyaningsih, (2014) Terdapat beberapa sifat yang menggambarkan seorang
siswa tersebut memiliki Motivasi belajar yang tinggi, antara lain: 1) memiliki kepercayaan
bahwa siswa tersebut dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik; 2) mempunyai sifat yang
lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat memperlambat pemuasan dirinya sendiri untuk
mendapatkan penghargaan pada waktu kemudian; 3) memilih tugas dengan intensitas yang
relatif sedang (tidak sulit dan tidak gmpang) ; 4) tidak suka membuang-buang waktu; dan 5)
lebih tangguh dalam mengerjakan tugas.

Dari pernyataan tersebut maka, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
selalu bekerja keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke masa depan,
menyenangi tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang, dan menyukai balikan yang cepat
mengenai prestasinya juga bertanggung jawab dalam memecahkan masalah. Karena itu,
dengan mengetahui ciri-ciri tersebut guru dapat secara tepat menggunakan cara-cara yang
tepat untuk menumbuhkan motivasi pada peserta didiknya, agar siswa mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

4. ATRIBUSI: Teori Atribusi (Santrock, 2014) menjelaskan bahwa individu dapat


termotivasi untuk menemukan penyebab performa mereka sendiri dan perilaku. Weiner
(santrock, 2014) mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal: (1) lokus, (2) Stabilitas, (3)
pengendalian. Kombinasi dimensi ini menghasilkan penjelasan kegagalan dan
keberhasilan yang berbeda.

5. POLA PIKIR : (Santrock, 2014) sebagian siswa dapat beradaptasi dengan penguasaan
tertantang dan senang mengerjakan tugas – tugas yang levelnya sulit untuk dikerjakan,
serta berkonsentrasi pada strategi dan proses pencapaian bukan pada performa hasil.
Sedangkan siswa yang beradaptasi dengan keadaan tidak mampu karena merasa menyerah
jika mengerjakan tugas – tugas sulit, serta timbulnya cemas, dan merasa tidak memiliki
kemampuan terhadap dirinya sendiri. Namun, ada juga siswa yang beradaptasi dengan
mengembangkan kemampuan mereka dan terus belajar agar tidak ada kesalahan serta tidak
memikirkan pada hasilnya nanti. dari penjelasan atas tersebut bahwa siswa yang
mengembangkan skill atau menguasai lebih disukai daripada siswa yang tidak melakukan
apa – apa maupun siswa yang sering mengejar prestasi. Bisa disimpulkan bahwa Pola pikir
yaitu pandangan kognitif yang baik ataupun berkembang atau individu mengembangkan
diri. Dweck berpendapat bahwa aspek kunci perkembangan remaja ialah untuk
membimbing mereka dalam mengembangkan pola pikir berkembang. Dengan
berkembangnya pola pikir tersebut, siswa dapat percaya mereka dapat meningkatkan usaha
atau belajar mereka agar hasilnya bisa tercapai lebih baik dari sebelumnya.

B. DEFINISI OPERASIONAL
Motivasi belajar adalahseluruh daya penggerak psikis seseorang yang ada
dalam diri individu yang dapat memberikan dorongan untuk belajar dan mencapai
tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Dalam penelitian ini motivasi belajar ditinjukkan
melalui beberapa indikator yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran, keuletan dalam dalam menghadapi kesulitan, kemandirian dalam belajar, dan
kuatnya tindakan saat proses pembelajaran.
C. INDIKATOR-INDIKATOR PERILAKU
1.Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
2.Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen
3.Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
4.Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu
5.Mahasiswa yang bertanya kepada temannya
6.Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media lain
7.Mahasiswa memperhatikan saat guru menerangkan
8.Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
9.Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusi
10.Mahasiswa mencatat saat guru menjelaskan materi yang diberikan
BAB III
METODE OBSERVASI
A. KARAKTERISTIK OBSERVE
Karakteristik observee pada penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3
B. WAKTU OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
C. TEMPAT OBSERVASI
Tempat observasi adalah ZOOM Meeting
D. JENIS OBSERVASI
1. Observasi Non Partisipan. Kami memilih jenis ini karena, kami tidak ikut berperan dalam
suatu kegitan observee. Kami murni menjadi seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan
anggota kelompok observee.
2. Observasi Sistematik. Kami memilih jenis ini karena, observasi yang kami lakukan bersifat
terstruktur. Kami disini memilih pedoman-pedoman yang membuat faktor serta ciri khusus
mengenai suatu faktor yang akan diberlakukan observasi., yaitu mengenai Motivasi Belajar.
Kami melakukan observasi dengan mengikuti pedoman dan tujuan yang telah ada
sebelumnya.
3. Observasi Non Eksperimental. Kami memilih jenis observasi ini karena, yang dimana
kami melakukan observasi tidak dengan mempersiapkan dan membatasi kerangka yang
diamati.
4. Observasi Overt. Kaami memilih jenis observasi ini karena kami meilih agar observee
mengetahui apa yang sedang saya lakukan saat kegiatan berlangsung.

E. ALAT OBSERVASI :
Catatan Berkala, alat ini dibuat dengan

F. VALIDITAS OBSERVASI
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) yang
dimana. Validitas ini dilakukan dengan meminta bantuan kepada ahli dalam bidang
yang diteliti , dengan menanyakan apakah aspek yang ditentukan sudah dpat
dikatakan bisa dilakukan/ dapat diobservasi.
G. RELIABILITAS OBSERVASI
Reliabilitas Peneleitian dalam observasi ini menggunakan Metode Single Trial
yang dimana suatu instrumen hanya disajikan dalam satu kali pertemuan saja.
H. PROSEDUR PELAKSANAAN OBSERVASI
Ada beberapa prosedur pelaksanaan observasi, antara lain (Kusdiyanti, S & Fahmi, 1;
2019) :
1. Tahap Persiapan
a. menetapkan maksut dan tujuan Observasi
Langkah pertama dalam membuat rancangan penelitian adalah
menetapkan maksut dan tujuan observasi yang akan dibahas yaitu motivasi
belajar siswa di masa pandemi. Hal ini berkaitan dengan observee dan
observer. Tujuan dan maksut observasi ini akan menentukan sumber daya
yang diperlukan, serta hal yang lain seperti setting dan metode observasi yang
akan digunakan. Setelah semuanya telah tersusun maka, selanutnya
menentukan tujuan observasi.
b. Menetapkan Landasan Teori
Langkah selanjutnya adalah menentukan landasan teori yang dimana
akan dijadikan acuan dalam bertingkah laku yang akan diamati. Perspektif
yang beragam ini sangat diperlukan karena dalam pemelitian ini tingkah laku
seseorang dan berdasarkan pada variabel tertentu.
c. Menentukan Jenis Data yang Akan Diamati
Selanjutnya adalah menentukan jenis data yang akan diamati yang
diamana jenis datanya berupa tingkah laku verbal dan non verbal. Jenis data
yang kami gunakan berupa tingkah laku spesifik yang berupa reaksi siswa
saat guru sedang menerangkan.
d. Menetapkan Tipe Pengukuran dan Pencatatan Data
Selanjutnya ada tipe pengukuran data dan pecatatan data yang dimana
hal ini digunakan untuk mengakumulasikan data yang kita punya agar
menjadi hasil variabel yang kita teliti. Tipe pengukuran ini ada (1) behavior
tallying and charting, (2) checklist, (3) ratting scale, (4) anecdotal, narasi
deskriptif, (5) deskripsi cerita, dan (6) partisipatif.
e. Menetapkan subjek yang akan ditetapkan
Subjek disini kamin memilih beberapa anak SMA kelas 12 yang sedang
belajar online dan bersedia untuk dijadikan objek observasi kami.
f. Menentukan Cara Pengambilan Data
Dalam konteks ini kami sebagai observer memilih cara pengambilan
data dengan menggunakan peneitian non parrtisipatif, yang dimana kami
tidak ikut berperan dalam suatu kegitan observee. Kami murni menjadi
seorang observer yang tidak mengikuti kegiatan anggota kelompok observee.

g. Menentukan Cara Pengolahan Data dan Inyterpretasi data


Dalaam konteks ini kami menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitia
ini memiliki beberapa jenis teknik pengumpulan, antara lain : behavior
tallying, checklist, ratting scale dan partisipation chart. Hal ini sesuai dengan
teknik pencatatan data yang diambil.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Sumber Daya
Sumber daya disini adalah kami sendiri yang dimana merupakan
mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2019.
b. Tingkah Laku Observasi dalam Setting Observasi
Setting observasi merupakan sebuah hal yang mencakup adanya
pengetahuan mengenai perilaku yang boleh atau tidak dilakukan oeh observer
dalam setting tersebut. Beberapa oraang biasanya dapat menyetujui apa yang
diinginkan observer untuk dapatnya bersedia menjadi subjek tanpa
menggunakan surat apapun. Namun, tidak sedikit pula pihak-pihak yang
mewajibkan bahwa persetujuan tersebut harus bersifat tertulis.
c. Melakukan Observasi Tanpa diketahui Observee
Jika kita melakukan sebuah observasi maka hendaklah kita untuk tidak
memberitahu observee bahwa sedang dilakukannya observasi. Jika Observee
tersebut mengetahui jika dirinya sedang diobservasi , maka observee ini akan
mencoba untuk terlihat baik dimata peneliti dan bersikap gugup serta
merasakan ketidaknyamanan yang dimana nantinya hasil yang didapatkan
bukan berupa hasil yang riil.
d. Etika Profesional dan Kerahasiaan
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita harus mengetahui
bagaimana etika profesional seorang observer serta etika kerahasiaan subjek
yang diteliti. Hal tersebut tentu sangat penting dalam penyusunan laporan
observasi, karrena jika observee disini tidak menyetujui dengan apa yang kita
tulis maka mereka (observee dan atau orang tua observee) dapat ditolk untuk
dimasukkan menjadi bahan penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data


Setelah pengambilan data selesai dilakukan, selanjutnya adalah pengolahan
data yang dimana data yang kita sudah dapatkan diolah dan ditata sedemikian
rupa untuk dijadikan sebuah proposal penelitian. Setiap ikon yang diberi skor
harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu, sebaiknya
observee harus teliti dalam melakukan pengolahan data ini. Karena, jika data
yang kita olah salah satu saja akan memengaruhi hasil lainnya.

4. Tahap Penarikan Kesimpulan


Tahap ini adalah tahap final dari perosedur pelaksanaan observasi. Yang
dimana merupakan kesimpulan dari beberapa hal yang kita jadikan sebuah
penelitian. Tapi, perlu diingat bahwa penarikan kesimpulan ini harus dilakukan
dengan teliti. Karena, dikhawatirkan akan terjadi bias dalam penulisan proposal
penelitian yang kita buat. Tahap ini dianggap paling penting karena, terkait
dengan adanya keterkaitan dengan implementasi dari temuan hasil observasi yang
kita lakukan. Apabila implementasi tidak akurat maka, hasilnya akanterlihat tidak
akurat pula.

BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek observasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Psikologi Unesa
Semester 3 kelas 2019 C. Yang memiliki rentang usia 19-21 tahun. Mahasiswa yang
diobservasi sedang melakukan perkuliahan Tatap Muka
B. LOKASI DAN SETTING OBSERVASI
Lokasi observasi pada Google Meet
C. PELAKSANAAN OBSERVASI
waktu saat dilakukannya observasi adalah pada tanggal 30 November dan 7
Dessember 2020 pada Pukul 13.00 s/d 15.00
D. DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
1. Observer 1
a. Hasil Observasi
Tanggal 30 November 2020
No. Pernyataan Keterangan

KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-


TUGAS PEMBELAJARAN
Saat penelitian berlangsung semua
mahasiswa yang menjadi observee pada
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen penelitian observasi ini mengerjakan tugas
yang telah diberikan dosen dengan baik
dan tanpa kendala apapun
Saat penelitian ini berlangsung ada 3
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu mahasiswa yang terlambat bahkan tidak
mengumpulkan tugasnya sama sekali
Seluruh mahasiswa yang menjadi
observee pada penelitian ini mengerjakan
dengan tuntas. Tetapi banyak kendala
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas
yang dihadapi saat mengerjakan tugas
yaitu banyak yang belum memahami
materi yang diberikan
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI
KESULITAN
Saat Banyak mahasiswa yang bertanya
soal materi yang dijelaskan dosen.
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya Observee yang bertanya pun sekitar 80%
orang yang bertanya darri keseluruhan
observee.
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
Dengan keterbatasan pertemuan tatap
muka seperti biasa. Seluruh Observee ini
Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media
5. sangat memerlukan refeensi dari mana
lain
saja untuk dapat memahami materi yang
sudah diberikan oleh dosen
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
Pada aspek ini banyak mahasiswa yang
kurang minat untuk memperhatikan dosen
ketika perkuliahan berlangsung. Bahkan
pada saat perkuliahan masi berlangsung
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan
ada mahasiswa yang mengatakan ingin
segera tidur (memberitahukan hal ini
melalui grup chat) dan menghiraukan
dosen yang sedang menerangkan.
Banyak sekali mahasiswa yang aktif
bertanya saat perkuliahan berlangsung
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
sekitar 90% populasi observee bertanya
kepada dosen maupun teman-temannya
Saat sesi diskusi berlangsung observee ini
sedikit pasif karena keterbatasan
pengetahuan yang mereka miliki. Tetapi
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusike
ada pula yang berpendapat sesuai dengan
pemahaman yang ia telaah saat dosen
menerangkan
9. Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan Saat perkuliahan berlangsung observee
materi yang diberikan banyak yang tidak menyalakan kamera
dengan berbagai alasan yang
diutarakannya. Namun hal ini masi
dianggap wajar karena sinyal dari
beberapa daerah kurang memadahi untuk
menyalakan fitur kamera
Observee banyak bekerja sama saat
mengerjakan tugas entah membantu
dengan menerangkan materi yang belum
10 Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
dipahami oleh temannya maupun
memberikan contoh untuk dapat dipahami
oleh temannya.

b. Transkrip

Tanggal : 30 November 2020

Pukul : 13.00 – 15.00 WIB

Penyusun : Dwi Bagus Y

Kegiatan : observasi ini kami lakukan untuk mengetahui Motivasi


Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa smt 3

Transkrip Observasi Tanggal 30 November 2020


pada saat perkuliahan berlangsung pad pukul 13.00 masi ada mahasiswa
yang terlambat memasuki ruang google meet. Dengan alasan yang
bermaam-macam. Observee aktif dalam perkuliahan entah itu menjawab
pertanyaan dari dosen maupun menanggapi pendapat temannya, kegiatan
diskusi ini dilakukan pada pukul 13.30 – 15.00. pada saat dosen ,
memerintahkan untuk mengerjakan tugas yang telah disediakan.
observee mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tepa
waktu, namun ada beberapa observee yang terlambat
mengumpulkannya. Saat proses pengerjaann tugas pun obsserve sangat
aktif dan bekerja sama untuk embantu teman yang lain agar dapat
memahami materi yang diberikan dan dapat mengerjakan tugas dengan
tuntas. Saat perkuliahan berlangsung observee banyak yang tidak
menyalakan kamera dan tidak menyimak penjelasan dosen dengan baik.

c. Kesimpulan
Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa
smt 3 ini sebagian mahasiswanya memiliki motivasi belajar yang sangat
tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki skor yang hampir sempurna,
sebagian mahaiswa memiliki skor yang rendah karena dalam indikator
yang ada mereka memiliki skor yang sangat rendah.

2. Observer 2
a. Hasil Observasi
Tanggal 7 Desember 2020

No. Pernyataan Keterangan

KETEKUNAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS-


TUGAS PEMBELAJARAN
Saat penelitian berlangsung semua
mahasiswa yang menjadi observee pada
1. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen penelitian observasi ini mengerjakan tugas
yang telah diberikan dosen dengan baik
serta tepat waktu
Saat penelitian berlangsung ada 2
2. Mahasiswa Mengumpulkan tugas Tepat waktu mahasiswa yang terlambat untuk
mengumpulkan tugasnya
Seluruh mahasiswa yang menjadi
observee pada penelitian ini mengerjakan
dengan tuntas. Akan tetapi banyak juga
3. Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tuntas
kendala yang dihadapi saat mengerjakan
tugas yaitu banyak yang belum
memahami materi yang diberikan dosen
KEULETAN DALAM DALAM MENGHADAPI
KESULITAN
Saat Banyak mahasiswa yang bertanya
soal materi yang dijelaskan dosen.
4. Mahasiswa berusaha bertanya kepada temannya Observee yang bertanya pun sekitar 80%
orang yang bertanya dari keseluruhan
observee.
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
Dengan keterbatasan pertemuan tatap
muka seperti biasa. Seluruh Observee ini
Mahasiswa mencari sumber belajar dari buku maupun media
5. sangat memerlukan referensi atau sumber
lain
dari mana saja untuk dapat memahami
materi yang sudah diberikan oleh dosen.
KUATNYA TINDAKAN SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
6. Mahasiswa memperhatikan saat dosen menerangkan Pada aspek ini banyak mahasiswa yang
kurang minat untuk memperhatikan dosen
ketika perkuliahan berlangsung. Bahkan
pada saat perkuliahan masih berlangsung
beberapa mahasiswa yang mengatakan
ingin segera tidur (memberitahukan hal
ini melalui grup chat) dan menghiraukan
dosen yang sedang menerangkan.
Banyak sekali mahasiswa yang aktif
bertanya saat perkuliahan berlangsung
7. Mahasiswa mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran
sekitar 90% populasi observee bertanya
kepada dosen maupun teman-temannya
Saat sesi diskusi berlangsung beberapa
dari observee ini pasif dikarenakan
keterbatasan pengetahuan yang mereka
8. Mahasiswa mengutarakan pendapat saat sesi diskusike
miliki. Tetapi ada pula yang berpendapat
sesuai dengan pemahaman yang ia telah
pelajari saat dosen menerangkan
Saat perkuliahan berlangsung observee
banyak yang tidak menyalakan kamera
dengan berbagai alasan yang
Mahasiswa menyalakan kamera saat dosen menjelaskan
9. diutarakannya. Namun hal ini masih
materi yang diberikan
dianggap lumrah karena sinyal dari
beberapa daerah kurang memadai untuk
menyalakan fitur kamera
Observee banyak bekerja sama saat
mengerjakan tugas baik itu membantu
dengan menerangkan materi yang belum
10 Mahasiswa bekerja sama saat sesi diskusi berlangsung
dipahami oleh temannya maupun
memberikan contoh untuk dapat dipahami
oleh temannya.

b. Transkrip

Tanggal : 7 Desember 2020

Pukul : 15.30 – 17.00 WIB

Penyusun : Irsyad Mushoddaqul Aziz

Kegiatan : observasi ini kami lakukan untuk mengetahui Motivasi


Belajar Mahasiswa Psikologi Unesa smt 3

Transkrip Observasi Tanggal 7 Desember 2020


ketika perkuliahan berlangsung pada pukul 16.30 masih ada mahasiswa
yang terlambat memasuki server google meet. Dengan alasan yang
bermaam-macam. Observee aktif dalam perkuliahan baik itu menjawab
pertanyaan dari dosen maupun menanggapi pendapat temannya, kegiatan
diskusi ini dilakukan pada pukul 16.00 – 17.00. Pada saat dosen
memerintahkan untuk mengerjakan tugas yang telah disediakan.
observee mengerjakan tugas dengan baik serta mengumpulkan tepat
waktu, namun ada juga beberapa observee yang terlambat
mengumpulkannya. Saat proses pengerjaan tugas pun observee sangat
aktif dan bekerja sama untuk membantu teman yang lain agar dapat
memahami materi yang diberikan dan dapat mengerjakan tugas dengan
tepat waktu. Saat perkuliahan berlangsung observee banyak yang tidak
menyalakan kamera dan tidak menyimak penjelasan dosen dengan baik.

c. Kesimpulan
Kesimpulan dalam observasi ini adalah bahwa mahasiswa Psikologi Unesa
semester 3 ini beberapa dari mahasiswa memiliki motivasi belajar yang
sangat tinggi. Yang dimana setiap anak memiliki nilai yang hampir
sempurna, serta beberapa mahasiswa memiliki nilai yang rendah karena
dalam indikator yang ada pada mereka memiliki nilai yang sangat rendah.

E. ANALISA DATA OBSERVASI


dari hasil observasi yang sudah dilaksanakan Berdasarkan data hasil observasi yang
diperoleh observer , maka dapat ditarik sebuah analisa bahwasanya motivasi belajar
dapat dilihat dalam beberapa aspek yaitu : ketekunan dalam mengerjakan tugas,
keuletan dalam mengerjaakn tugas, kemandirian dalam belar serta kuatnya perilaku
saat perkuliahan berlangsung, dari aspek tersebut ditemukan beberapa perilaku yang
menunjukan motivasi belajar dari observee “HA” “WU” dan “ D” menunjukkan
memenuhi kriteria dari 3 aspek dan menuntaskan 8 dari 10 indikator perilaku yang
ada pada observer . namun ada beberapa observee “wi “ “Al” dan “A” memiliki
motivasi yang rendah karena, dalam observasi observee ini pada 3 aspek tersebut
hanya menuntaskan 5 dari 10 aspek yang ada . dengan kata lain, bahwa observee ini
memiliki motivasi belajar yang sangat beragam pada setiap observee.
F. ANALISA RELIABILITAS
reliabilitas dalam observasi ini dengan metode tes tunggal yang dimana hanya
dilakukan dalam satu kali. pada observasi yang dilakukan reliabilitas ini dapat dilihat
bahwa hasil dari semua observee yang didata memiliki kesamaan antara observee satu
dengan observee lainnya.
G. ANALISA KRITIS OBSERVER
Kelebihan dalam observasi yang dilakukan adalah
• Memberikan data fakta yang mendetail terkait dengan perilaku yang diamati
• Dapat menjelaskan kejadian di lapangan secara konstektual.
Kelemahan dalam observasi yang dilakukan
• Observer menulis seluruh kejadian yang terjadi, sehingga sulit menentukan perilaku
yang relevan sesuai dengan tujuan observasi.
• Membutuhkan banyak perhatian dan ketelitian mengenai perilaku yang diamati.
BAB V
KESIMPULAN

Motivasi adalah sebuah dorongan yang dimiliki setiap orang secara sadar untuk melakukan
suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu tujuan . Motivasi ini dapat berasal dari dirinya sendiri
maupun orang lain, seperti orang tua, guru, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Di masa
PANDEMI seperti ini,mahasiswa tentunya banyak yang mengeluhkan tentang adanya Kuliah
yang berbasis Online ini. Sehingga mengakiatkan banyak dari mahasiswa mengalami
penurunan terhadap Motivasi Belajar mereka. Dalam perkuliahan Online ini, mahasiswa banyak
yang mengeluhkan tentang ketidak pahaman terhadap materi yang diberikan oleh dosen yang
menyebabkan motivasi belajar mereka sendiri semakin hari-semakin menurun.

SARAN
1. Baiknya Mahasiswa harus mampu mengontrol diri mereka untuk terus belajar hingga
motivasi yang mereka bangun kembali
DAFTAR PUSTAKA

1. John W. Santrock, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta ; Salemba Humanika


2. Fauziah, A. ; Rosnaningsih, A. & Ashar, S, 2017. Hubungan antara motivasi belajar
dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota Tangerang, Vol. 4
3. Ernata, Y, 2017. Analisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reward dan
punishment di SDN Ngaringan 05 Kec. Gandusari Kab. Blitar. Jurnal Pemikiran dan
pengembangan SD, Vol. 5, 781 – 790.
4. Handhika, 2012. Efeektivitas Media Pembelajaran IM3 ditinjau dari motivasi belajar.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2, 109 - 114
5. Mulyaningsih, I. E, 2014. Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, motivasi belajar, dan
Kmeandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol. 20, Hal 441-451.
6. Jannah, M, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk PSIKOLOGI. Surabaya; Unesa
University Press
7. Kusdiyati, S ; Fahmi, I, 2019. Observasi Psikologi. Bandung ; Rosda Karyaw

Anda mungkin juga menyukai