Pada proses pembelajaran yang di lakukan oleh seseorang individu ialah untuk
memperoleh suatu perubahan sikap secara menyeluruh, supaya berinteraksi
menggunakan individu pada lingkungannya. Di suatu pembelajaran seorang
individu membutuhkan sebuah dorongan atau sebuah motivasi seorang peserta
didik yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan memounyai cita-cita untuk
mempelajarinya. agar mampu untuk mencapai suuatu mata pelajaran wajib adanya
bimbingan oleh gurunya. Salah keliru satu kebutuhan yang mendekati keberhasilan
dalam mempelajari suatu mata pelajaran adalah kebutuhan berfrestasi. Bahwa
peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, yang akan ditandai
dengan keingginan dan keberaniannya untuk bersaing dan menerima umpan balik
serta dorongan untuk selalu bertanggung jawab. Tujuannya adalah bahwa peserta
yang mempunyai dorongan untuk memikul tanggung jawab serta pencapaian tujuan
pembelajaran, mengakibatkan peserta didik untuk selalu disiplin dan focus dalam
mempelajari suatu mata pelajaran oleh karena itu, peserta didik yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi, akan mendapatkan hasil yang lebih baik du
bandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Dengan
demikian bila dalam meningkatkan hasil belajar suatu mata pelajaran, perlu
adanya upaya peningkatan motivasi belajar peserta didik. Motivasi yang
diwujudkan pada bentuk tindakan serta kemajuan pada mencapai keberhasilan.
1. Pendahuluan
aktivitas pembelajaran merupakan inti dari kegiatan secara holistik.
Pada proses aktivitas ini melibatkan interaksi individu yaitu pengajar (guru)
di satu pihak dan pelajar (siswa) dipihak lain.
Tujuan pembelajaran ialah terjadinya interaksi positif antara pengajar
dengan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Demikian pula
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
keberhasilan seorang belajar mengajar. bisa diartikan juga sebagai
perubahan tingkah laku seseorang siswa. Dan motivasi juga merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Motivasi juga dapat membangunkan dalam diri siswa sehingga siswa dapat
termotivasi dengan proses belajar mengajar.
Keduanya saling berinteraksi dalam suatu proses yang disebut
proses belajar-mengajar yang berlangsung dalam situasi belajar mengajar
pada tatanan pedagogik. di upaya mewujudkan proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien, maka sikap yang terlibat pada proses tadi hendaknya
dapat didinamiskan dengan sebaik-baiknya. guru hendaknya bisa
mewujudkan perilaku mengajar secara sempurna supaya mampu
mewujudkan perilaku belajar siswa melalui interaksi belajar-mengajar yang
efektif pada situasi yang aman.
2. Pembahasan
A. Hakikat Pembelajaran
Hakikat pembelajaran adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didkk melakukan proses
belajar. Pembelajaran juga dikatan sebagai proses memberikan bimbingan
atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Dalam
belajar tentunya banyak perbedaan seperti adanya, peserta didik yang
3
1
Aprida Pane, “Belajar Dan Pembelajaran” , Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Islam, Vol.03 N0.2
Desember 2017, hlm.337
2
Surya Mohamad, Psikologi Guru Konsep Dan Aplikasi Dari Guru, Untuk Guru, hlm. 111
4
3
Aprida Fane “Belajar Dan Pembelajaran” Fitrah Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman Vol.
03 No. 2 2017. hlm 6
4
Tri Rumhadi “Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran” Jurnal Diklat Keagamaan,
Vol. 1 (2017), hlm 5
5
Amma Emda, “Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajara”, Lantanida Journal,
Vol. 5 No. 2 2017, hlm. 4
5
yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam diri siswa akan timbul
dorongan dan hastrat untuk belajar lebih baik. Memberikan mootivasi
yang baik dan sesuai maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar
dan tujuan hendak dicapai dengan belajar tersebut. Guru sebagai fasiliator
belajar siswa diharapkan mampu menjadi guru yang konstruktif yang
inovatif mengadopsi metode-metode baru untuk memotivasi siswa.
Menurut Albert Eistein, ini adalah seni tertinggi guru untuk
membangkitkan kegembiraan ynag ekspresif, kreatifitas dan pengetahuan.
Sehingga sekolah akan menjadi platform yang tepat untuk memenuhi
tujuan pendidikan jika hubungan antara siswa dan guru dipelihara dengan
baik. Untuk meningkatkan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin
(1996) yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasikan beberapa
indicatornya dalam tahap-tahap tertentu, di antara nya ;
1. Durasi dan Frekuensi Kegiatan
2. Presistensinya pada tujuan kegiatan
3. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan
mencapai tujuan
4. Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
5. Tingkat kualifikasi prestasi
6. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan 6
6
Siti Marisa “Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran Siswa Dan Upaya Mengatasi Permasalahan
Belajar” Jurnal Taushiah FAI-UISU, Vol. 9 No, 2 2019. hlm 5
6
7
Tri Rumhadi, “Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran”, Jurnal Diklat Keagamaan,
Vol.11 No. 1 Januari 2017, hlm. 39.
8
Suharni, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”Jurnal Bimbingan Dan Konseling,
vol.3. No. 1 Bulan Desember, 2018, hlm, 4
7
9
Husna Faizatul Umniah “ Hubungan Motvasi Belajar Dengan Hasil Belajar” Skipsri Metro
Institut Agama Islam Negeri (IAN.), Vol, 3. 01. 2020, hlm 4.
8
10
Adhetya Cahya “Motivasi Belajar siswa” Jurnal pendidikan Islam, vol. 3 No. 01 2020, hlm
6
9
11
Amna Emda “Kedudukan Motivasi Belajar” Lantanida Journal, Vol. 5 No. (2017), hlm 3
10
Purwanti “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” Jurnal Bimbingan Dan Konseling, Vol. 3
12
KESIMPULAN
Motivasi adalah serangakai usaha untuk meyediakan kondisi-
kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan
bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari
luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan
merupakan salah satu faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi
dalam diri seseorang untuk belajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aprida Pane, “Belajar Dan Pembelajaran” , Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Islam,
Vol.03 N0.2 Desember 2017, hlm.337
Husna Faizatul Umniah “ Hubungan Motvasi Belajar Dengan Hasil Belajar”
Skipsri Metro Institut Agama Islam Negeri (IAN.), Vol, 3. 01. 2020, hlm 4.
Adhetya Cahya “Motivasi Belajar siswa” Jurnal pendidikan Islam, vol. 3 No.
01 2020, hlm 6
13
Surya Mohamad, Psikologi Guru Konsep Dan Aplikasi Dari Guru, Untuk
Guru, No, 1 2020, hlm. 111
Aprida Fane “Belajar Dan Pembelajaran” Fitrah Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman Vol. 03 No. 2 2017. hlm 6
Tri Rumhadi “Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran” Jurnal Diklat
Keagamaan, Vol. 1 (2017), hlm 5
Tri Rumhadi, “Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran”, Jurnal Diklat
Keagamaan, Vol.11 No. 1 Januari 2017, hlm. 39.
Suharni, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”Jurnal Bimbingan
Dan Konseling, vol.3. No. 1 Bulan Desember, 2018, hlm, 4
Amna Emda “Kedudukan Motivasi Belajar” Lantanida Journal, Vol. 5 No.
(2017), hlm 3
Purwanti “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” Jurnal Bimbingan
Dan Konseling, Vol. 3 No. 1 2018. hlm 9