Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Peserta Didik dalam motivasi belajar siswa memiliki implikasi,

Meningkatkan Motivasi Belajar bukan saja pada hasil belajar yang didapat,
Siswa namun jugapada manfaat dari keseluruhan
1
M.Izzati sopian(2022.03.009) ,Iman proses pembelajaran. Slavin berpendapat
Hidayatulloh(2022.03.016)2
bahwa siswa yang termotivasi akan dengan
Program studi belajar pembelajaran
mudah diarahkan, diberi penugasan,
STAI Al-Falah cicalengka Bandung cenderung memiliki rasaingin
e-mail : izzasopij@gmail.com tahu yang besar, aktif dalam mencari
informasi tentang materi yang dijelaskan
Abstrak
oleh guru serta menggunakan proses

Dalam proses pendidikan, peserta didik kognitif yang lebih tinggi untuk

merupakan subjek dan objek yang aktif. mempelajari danmenyerap pelajaran yang

Dikatakan sebagai subjek karena mereka diberikan (Syarif,).

berperan aktif sebagai pelaku utama dalam Kata kunci: Peserta didik, Motivasi

proses pembelajaran, sedangkan dikatakan Belajar Siswa, Meningkatkan Motivasi

objek karena sebagai sasaran didik untuk Belajar

ditumbuhkembangkan oleh pendidik.Jika


peserta didik dijadikan sebagai sasaran, PENDAHULUAN

maka mereka harus berperan sebagai Keberhasilan siswa dalam belajar sangat
subjek yang aktif dalam belajar dengan ditentukan oleh strategi pembelajaran yang
difasilitasi oleh pihak sekolah, yaitu salah dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk
satunya dengan menerapkan manajemen memahami komponen-komponen dasar
peserta didik yang dapat merangsang dalam
seluruh potensi yang ada dalam diri melaksanakan kegiatan pembelajaran di
mereka. Menumbuhkan motivasi belajar dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut
siswa merupakan salah satu teknik dalam untuk memahamitentang filosofis
mengembangkan kemampuan dan mengajar dan belajar itu sendiri, mengajar
kemauan belajar. Salah satu cara yang tidak hanya sekedar mentransfer
logis untuk momotivasi siswa dalam ilmupengetahuan, akan tetapi juga
pembelajaran adalah mengaitkan mengetahui sejumlah perilaku yang akan
pengalaman belajar dengan motivasi menjadi kepemilikan siswa.Pendidikan di
siswa. Meningkatnya motivasi belajar Indonesia masih rendah, ketinggalan
siswa didasarkan pada keyakinan bahwa dengan negara tetatangga, ini dikarenakan
pengelolaan yang kurang maksimal. adanya fungsi dan kegunaan. (Muliani,
Rendahnya mutu dan kualitas pendidikan 2015).Proses pembelajaran akan berhasil
di Indonesia, hal ini menjadi tangggung manakala siswa mempunyai motivasi
jawab bersama untuk memperbaikinya dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu
terutama guru. Masalah utama pendidikan menumbuhkan motivasi belajar siswa.
di Indonesia hingga saat ini adalah Untuk memperoleh hasil belajar yang
rendahnya mutu pendidikan, khususnya optimal, guru dutuntut kreatif
pendidikn dasar dan menengah (Tilaar, membangkitkan motivasi belajar siswa.
2000). Motivasi belajar siswa dapat Sehubungan dengan itu, perlulah lembaga
dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: 1) pendidikan membutuhkan suatu
Cita-cita atauaspirasi siswa yang diiringi manajemen untuk mengelola di bidang
oleh perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Manajemen peserta didik
keperibadian individuyang akan atau sering disebut manajemen kesiswaan
menimbulkan motivasi yang besar untuk merupakan salah satu bidang operasional
meraih cita-cita atau aspirasi dalam pengelolaan sekolah. Berdasarkan
yangdiinginkan, 2) kemampuan siswa dan asal katanya, manajemen peserta didik
kecakapan setiap individu akan merupakan penggabungan dari kata
memperkuat adanyamotivasi, 3) kondisi manajemen dan peserta didik. Manajemen
siswa dan lingkungan yang stabil dan sehat adalah perencanaan, pelaksanaan, dan
maka motivasi siswa akanbertambah dan pengawasan sumber daya organisasi untuk
prestasinya akan meningkat. Begitu juga mencapai tujuan secara efektif dan
dengan kondisi lingkungan siswa(keluarga efisien.Sementara peserta didik sendiri
dan masyarakat) mendukung,maka sebagaimana ketentuan umum Undang-
motivasi pasti ada dan tidak undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
akanmenghilang, 4) unsur-unsur dinamis Sistem Pendidikan Nasional adalah
dalam belajar dimana seorang individu anggota masyarakat yang berusaha
dapatmenyesuaikan diri dengan mengembangkan potensi diri melalui
lingkungan sekitar, tempat dimana seorang proses pembelajaran yang tersedia pada
individu jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
akanmemperoleh pengalaman, 5) upaya tertentu.
guru membelajarkan siswa yang dituntut
untuk profesional dan memiliki METODE
keterampilan dalam suatu kegiatan atau
pekerjaan yangdilakukan tidak terlepas
Metode pada artikel ilmiah ini kemampuan, minat, sampai akhir proses
menggunakan pendekatan studi literatur pendidikannya.Meningkatnya motivasi
atau kepustakaan. belajar siswa didasarkan pada keyakinan
Menurut (Sugiyono, 2012) studi pustaka bahwa motivasibelajar siswa memiliki
berisi tentang kajian dan referensi teori implikasi, bukan saja pada hasil belajar
mengenai norma,nilai, dan budaya yang yang didapat, namun jugapada manfaat
berkembang dalam peristiwa sosial dalam dari keseluruhan proses pembelajaran.
penelitian. Studi literatur mengacu pada isi Slavin berpendapat bahwa siswa
kajian literatur atau karya tulis. Berdasarka yangtermotivasi akan dengan mudah
data dari karya tulis, baik dari buku, jurnal, diarahkan, diberi penugasan, cenderung
dan artikel yang berkaitan dengan masalah memiliki rasaingin tahu yang besar, aktif
artikel akan ditelaah kemudian dianalisis dalam mencari informasi tentang materi
untuk menemukankesimpulan dari yang dijelaskan oleh guru serta
penulisan artikel ini. Hal ini sejalan menggunakan proses kognitif yang lebih
dengan (Nazir, 2005) juga menambahkan tinggi untuk mempelajari danmenyerap
bahwa studi kepustakaan dalam menyusun pelajaran yang diberikan (Syarif,
sebuah karya ilmiah penulis diperlukan 2012 ).Menumbuhkan motivasi belajar
untuk menggali data. siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan kemampuan dan
Hasil dan Diskusi kemauan belajar. Salah satu cara yang
logis untuk momotivasi siswa dalam
Hasil Menurut E. Mulyasa manajemen
pembelajaran adalah mengaitkan
peserta didik adalah penataan dan
pengalaman belajar dengan motivasi
pengaturan terhadap kegiatan yang
siswa. Guru sebagai orang yang
berkaitan dengan peserta didik mulai
membelajarkan siswa sangat
masuk sampai dengan kelulusan peserta
berkepentingan dengan masalah ini.
didik tersebut dari suatu sekolah. Jadi,
Sehingga sebagai guru atau calon guru
dapat disimpulkan bahwa manajemen
sebisa mungkin kita harus selalu berupaya
peserta didik adalah salah satu bidang
untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
dalam lembaga pendidikan yang mengatur
terutama bagi siswa yang mengalami
dan memusatkan perhatian terkait semua
kesulitan dalam belajar dengan
kegiatan-kegiatan siswa baik dari awal
menggunakan berbagai upaya yang dapat
pengenalan, pendaftaran, layanan individu
dilakukan oleh guru yaitu 1) Memperjelas
seperti pengembangan keseluruhan
tujuan yang ingin dicapai. 2)
Membangkitkan motivasi siswa. 3) menjamin kelangsungan dari kegiatan
Ciptakan suasana yang menyenangkan belajar danyang memberikan arah pada
dalam belajar. 4) Mengguanakan variasi kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
metode penyajian yang menarik. 5) Berilah dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
pujian yang wajar setiap keberhasilan tercapai. Siswa yang memiliki motivasi
siswa. 6) Berikan penilaian. 7) Berilah kuat, akan mempunyai banyak energi
komentar terhadap hasil pekerjaan siswa. untuk melakukan kegiatan belajar
8) Ciptakan persaingan dan kerjasama. (Simarmata, 2013).Motivasi dalam belajar
sangat di perlukan. Keberhasilan tujuan
Pembahasan Kata motif diartikan sebagai
pembelajaran bergantung seberapa besar
daya penggerak dari dalam subjek untuk
antusias peserta didik dalam mengikuti
melakukanaktivitas-aktivitas tertentu demi
kegiatan pembelajaran. Setiap peserta
mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata
didik memiliki motivasi belajar masing-
“motif” itu,maka motivasi dapat diartikan
masing, pada umumnya motivasi belahjar
sebagai daya penggerak yang telah
datang dari dua arah yaitu motivasi dari
menjadi aktif. Motifmenjadi aktif pada
dalam peerta didik itu sendiri (motivasi
saat-saat tertentu,terutama bila kebutuhan
intrinsik), dan motivasi yang datang dari
untuk mencapai tujuansangat
luar peserta didik (motivasi ekstrinsik).
dirasakan/mendesak. Mc.Donald
Motivasi instrisik adalah motif-motif yang
menyatakanbahwa motivasi adalah
menjadi aktif untuk berfungsinya tidak
perubahanenergi dalam diri seseorang
perlu dirangsang dari luar, karena dalam
yang ditandai dengan munculnya“feeling”
diri setiap individu sudah ada dorongan
dan didahuluidengan tanggapan terhadap
untuk melakukan sesuatu. Jika dilihat dari
adanya tujuan (Miru, 2009).Hakikat
18tujuan kegiatan belajar maka yang
motivasi belajar adalah dorongan internal
dimaksud motivasi intrinsic ini adalah
dan eksternal pada siswa-siswayang
ingin mencapai tujuan yang terkandung
sedang belajar untuk mengadakan
didalam perbuatan belajar itu sendiri. Jadi
perubahan tingkah laku. Hal itu
motivasi muncul dari kesadaran diri
mempunyaiperanan besar dalam
sendiri dengan tujuan secara esensial,
keberhasilan individu dalam belajar.
bukan sekedar symbol dan seremonial.
Dalam kegiatan belajar, motivasidapat
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
dikatakan sebagai keseluruhan daya
motif-motif yang aktif dan berfungsinya
penggerak di dalam diri siswa
karena adanya perangsang dari luar.
yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang
Misalnya seseorang belajar karena besok
akan ujian dengan harapan mendapat nilai dalam belajar. Motivasi belajarmemegang
yang baik dan pujian. Jadi bukan karena peranan yang penting dalam belajar,
ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin sehingga siswa yang mempunyai
mendapat nilai bagus atau pujian. Oleh motivasiyang tinggi mempunyai energy
sebab itu, motivasi ekstrinsik dapat juga di yang banyak untk melaksanakan kegiatan
katakana sebagai bentuk motivasi yang di belajar yangpada akhirnya akan mampu
dalamnya aktivitas belajar di mulai dan di memperoleh tujuan yang ingin di capai.
teruskan berdasarkan dorongan dari luar Motivasi memiliki beberapa penting dalam
yang tidak mutlak berkaitan dengan belajar yaitu 1) sebagai penggerak
aktifitas belajar. Motivasi belajar yangmelepas energi yang berguna untuk
memegang peran yang sangat penting mendorong siswa untuk berbuat, 2)
dalam pencapaian prestasi belajar. menentukan arah perbuatan/tujuan yang
Motivasi menurut Woldkowsky hendak dicapai dalam proses belajar, 3)
merupakan suatu kondisi yang menyeleksi perbuatan, apa saja yang harus
menyebabkan atau menimbulkan perilaku dikerjakan dan yang tidak perlu dikerjakan
tertentu dan yang memberi arah dan guna mencapai tujuan(Sardiman, 2007),
ketahanan pada tingkah laku tersebut. (Hamzah, 2007), (Djamarah,2011), dan
Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari sebagai alat untuk membangunsistem
ketekunan yang tidak mudah patah untuk pembelajaran yang lebih bermakna
mencapai sukses meskipun di hadang oleh (Hanafiah dan Suhana, 2009).
berbagai kesulitan Biggs dan Telfer. pada
dasarnya peserta didik memiliki Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
bermacam- macam motivasi dalam belajar. Wina Sanjaya dalam ( Amna Emda, 2017 )
Macam-macam motivasi tersebut dapat di Tujuan pembelajaran adalah untuk
bedakan menjadi 4 golongan, yaitu: mencapai

1. Motivasi instrumental keberhasilan dengan prestasi yang optimal.


2. Motivasi social Untuk mancapai hasil belajar yang optimal
3. Motivasi berprestasi di tuntut
4. Motivasi intrinsic
kreatifitas guru dalam membangkitkan
Motivasi memliki pengaruh terhadap
motivasi belajar siswa. Ada beberapa hal
perilaku belajar peserta didik, yaitu
yang perlu
motivasimendorong
meningkatnya semangat dan ketekunan
diperhatikan oleh guru untuk bapak atau ibu guru harus bisa
membangkitkan motivasi belajar siswa memaksimalkan fasilitas belajar yang
yaitu : tersedia. Di saat masa PJJ (Pembelajaran
Jarak Jauh) seperti ini, pemerintah melalui
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
kementerian pendidikan dan kebudayaan
2. Membangkitkan minat siswa. menyalurkan bantuan kuota internet.

3. Menciptakan suasana yang Selain itu, bapak/ ibu guru juga sangat

menyenangkan saat pembelajaran. dianjurkan menggunakan sarana dan


prasarana penunjang kegiatan belajar yang
4. Berikan penilaian.
bisa memotivasi siswa. Pilih Metode
5. Ciptakan persaingan dan kerja sama. Pembelajaran Yang Tepat Sebagai seorang
guru memang harus pandai dalam memilih
Upaya meningkatkan motivasi belajar
metode belajar yang tepat. Pemilihan
siswa, ada beberapa langkah yang dapat
metode belajar ini bisa menjadi tolak ukur
dilakukan
apakah siswa merasa jenuh dalam kegiatan
yaitu sebagai berikut.
belajarnya atau bahkan merasa antusias
Meningkatkan Kualitas Guru Sudah dengan metode yang bapak/ibu guru
pasti guru adalah sosok yang menjadi tetapkan titik Anda bisa menerapkan
Pioner dalam proses kegiatan metode belajar diskusi secara langsung
belajar.mengajar oleh karena itu, sebagai melalui aplikasi belajar atau membagi
seorang guru harus secara sadar diri terus siswadalam berbagai kelompok guna
melakukan peningkatan kualitasnya. Tak memudahkan siswa dalam memahami
hanya bicara soal kualitas mengajar pada materi.
mata pelajaran yang diampu, lebih dari itu,
Memanfaatkan Media Belajar Tentunya
guru juga dituntut berkualitas dalam aspek
media belajar yang menarik dan kreatif
psikologi anak. Hal ini sangat penting
bisa menjadi daya tarik siswa untuk
demi terwujudnya motivasi belajar siswa
belajar.
yang tinggi tentu saja bapak/ibu guru bisa
Dengan media yang demikian fokus siswa
melakukan peningkatan kualitas dengan
dalam belajar bisa ditingkatkan titik
mengikuti berbagai macam seminar atau
adapun media belajar yang bisa menjadi
pelatihan.
alternatif untuk menunjang kegiatan
Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran
belajar siswa berupa video belajar
Untuk membangun motivasi belajar siswa,
beranimasi dan masih banyak lagi yang belajar. Ciri-ciri Siswa Bermotivasi Tinggi
tersedia di internet. Menurut Sadirman ( 1996 ) siswa yang
memiliki motivasi tinggi memiliki
Lakukan Evaluasi Pembelajaran
beberapa cirri-ciri, antara lain sebagai
Evaluasi pada setiap kegiatan
berikut :
pembelajaran mutlak sangat perlu untuk
dilakukan. Hal ini bertujuan melihat 1. Tekun menghadapi tugas
efektivitas kegiatan belajar tersebut sudah
2. Ulet menghadapi kesulitan/ tidak cepat
efektif atau belum. Evaluasi ini bisa
putus asa.
dilakukan dengan menganalisis nilai yang
diperoleh siswa dari soal atau tugas yang 3. Tidak memerlukan dorongan dari luar

bapak/ ibu guru berikan. Dalam rangka untuk berprestasi sebaik mungkin.

mengupayakan agar motivasi belajar siswa 4. Lebih senang kerja mandiri.


tinggi, seorang guru menurut winkel
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang
(1991) hendaknya selalu memperhatikan
rutin.
hal-hal sebagai berikut :
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
1. Seorang guru hendaknya mampu
mengoptimalisasikan penerapan prinsip 7. Tidak mudah melepaskan hal yang
belajar, pada prinsipnya harus memandang sudah diyakininya
bahwa dengan kehadiran siswa di kelas
merupakan suatu motivasi belajar yang
KESIMPULAN
datang dari siswa.
Proses pembelajaran akan berhasil
2. Guru hendaknya mampu
manakala siswa mempunyai motivasi
mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis
dalam belajar titik oleh karena itu, guru
dalam pembelajaran, karena dalam proses
perlu menumbuhkan motivasi belajar
belajar, seorang siswa terkadang dapat
siswa. Untuk memperoleh hasil belajar
terhambat oleh adanya berbagai
yang optimal, guru dituntut kreatif
permasalahan. Hal ini dapat disebabkan
membangkitkan motivasi belajar siswa.
oleh karena kelelahan jasmani ataupun
Karena dengan guru kreatif menjadikan
mental siswa,
siswa tergugah dalam pembelajaran yang
sehingga seorang guru harus berupaya akan dialami siswa atau siswa yang
untuk meningkatkan kembali keinginan sedang mengikuti proses pembelajaran.
siswa dalam Dalam kegiatan belajar mengajar guru
sudah seharusnya menguasai Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,
keterampilanmengajar agar mampu
2012.
mengelola proses pembelajaran dengan
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik.
baik dan meningkatkanmotivasi belajar Bandung : Alfabeta, 2011.
siswa. Penting untuk pihak sekolah
Sardiman,A.M. 2001. Interaksi dan
terutama guru untuk mencobamemperbaiki Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grafindo.
keterampilan mengajar guru agar motivasi
belajar peserta didik dalam prosesbelajar Sardirman,A.M. 2005. Interaksi
danMotivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
mengajar juga ikut meningkat. Adapun Grafindo.
keterampilan yang dimaksud
Sitorus, W.,I & Sojanah, J. 2018.
meliputiketerampilan membuka dan Meningkatkan motivasi belajar siswa
menutup pelajaran, keterampilan melalui keterampilan

menjelaskan pelajaran,keterampilan mengajar guru. Jurnal pendidikan


manajemen perkantoran. 3(2). 233-238
bertanya, keterampilan memberi
Suprihatin, S. 2015. Upaya guru dalam
penguatan, keterampilan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
mengadakanvariasi, keterampilan Jurnal pendidikan
membimbing diskusi kelompok kecil, ekonomi UM Metro. 3(1). 73-82.
keterampilan mengajar Sumar, W., T. 2020. Pengelolaan kelas
perorangan/individu, dan keterampilan dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa. Jambura
mengelola kelas. Karena guru sebagai
journal of education management. 1(1).
motivator,berperan penting dalam
49-59
menumbuhkan dan mengembangkan
Uno, Hamzah B. (2007). Model
motivasi dalam diri pesertadidik. Motivasi Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
belajar siswa terdiri dari, adanya hasrat MengajarYang
dan keinginan berhasil, dorongandan Kreatif dan Efektif. Bandung: Bumi
Aksara
kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-
cita masa depan, penghargaan Wahyu, Suminar. 2018. Manajemen
peserta didik untuk meningkatkan prestasi
dalambelajar, kegiatan yang menarik siswa pada
dalam belajar, dan adanya lingkungan
madrasah Aliyah negeri (MAN) Pacitan.
yang kondusif dalamproses belajar. Pascasarjana IAIN PONOROGO. 2(2).
389 406.
REFERENSI
Wuitt,W.(2001). Motivation To Learn. An
Hasibuan dan Moejiono. 2006. Proses Overview. Educational Psychology
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Interactive.
Karya.
Valdosta: Saldosta State University
Yuliana. (2013). Pengaruh Keterampilan
Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar
Siswa
Kelas XI IPS SMA Katolik Talino:
Universitas Tanjungpura.

Anda mungkin juga menyukai