Anda di halaman 1dari 8

PERMASALAHAN PENDIDIK DALAM MENUMBUHKAN

SEMANGAT DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


SEKOLAH DASAR
Nova Safitri
230151601877
novasafitryy@gmail.com
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ABSTRAK
Permasalahan Pendidik sekolah dasar di Indonesia yang dihadapi mulai dari peserta
didik yang kurang semangat dalam menuntut ilmu dan kurangnya motivasi belajar. Seperti
yang telah kita ketahui kualitas Pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Keterbatasan
sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor terhambatnya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien. Faktor psikologi anak juga menjadi permasalahan dalam
keberlangsungan pendidik. Tidak meratanya teknologi pembelajaran juga menjadi
permasalahan, terutama di daerah terpencil yang belum terjangkau oleh teknologi. Hal ini
dapat menyebabkan peserta didik kesulitan mengakses informasi dan pengetahuan.
Kreativitas pendidik juga sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
Kata kunci : Pendidikan, guru, kreativitas, metode pembelajaran, psikologi.

ABSTRACT
The problems faced by primary school educators in Indonesia start from students who
lack enthusiasm in studying and lack of motivation to learn. As we know, the quality of
education in Indonesia is getting worse. Limited facilities and infrastructure are also one of
the factors hampering the effective and efficient teaching and learning process. The
psychological factor of children is also a problem in the sustainability of educators. Uneven
learning technology is also a problem, especially in remote areas that have not been reached
by technology. This can cause learners to have difficulty accessing information and
knowledge. Creativity of educators is also needed in the teaching and learning process.

Keywords : ducation, teachers, creativity, learners methods, psycology.

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 1


A. LATAR BELAKANG MASALAH dengan materi pembelajaran menuntut
suatu penguasaan dan perhatian lebih dari
Pendidikan adalah usaha sadar
pendidik, mengadakan variasi sehingga
untuk menyiapkan peserta didik melalui
peserta didik tidak menjadi cepat jenuh
kegiatan bimbingan, pengajaran, atau
dalam mengikuti pembelajaran,
latihan bagi peranannya di masa yang akan
memberikan penguatan, mengelola kelas,
datang. Melalui pendidikan, generasi muda
mengajar kelompok kecil dan
dirancang untuk mewujudkan sumber daya
perseorangan, memimpin diskusi kelompok
manusia yang terampil, dan sanggup
kecil serta cekatan merespon setiap
menghadapi tantangan di masa depan.
aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam
Oleh karena itu setiap peserta didik harus
kegiatan belajar mengajar, dan, diharapkan
memiliki semangat dan motivasi belajar.
melalui penguasaan keterampilan mengajar
Motivasi belajar merupakan dorongan
ini pendidik akan dapat mengelola kegiatan
yang timbul dari dalam diri peserta didik
belajar mengajar yang efektif, efisien dan
tersebut untuk belajar guna mencapai
menyenangkan sehingga dapat menarik
tujuan yang ingin dicapai. Motivasi belajar
minat ataupun memotivasi peserta didik
dapat timbul karena faktor intrinsik,
dalam belajar.
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan
dorongan kebutuhan belajar, harapan akan Peran pendidik adalah menumbuhkan
cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsiknya motivasi peserta didik sehingga mereka
adalah adanya penghargaan, lingkungan mau melakukan serangkaian kegiatan dalam
belajar yang kondusif dan kegiatan belajar proses belajar mengajar. Oleh sebab itu,
yang menarik. Motivasi belajar memiliki pendidik harus kreatif dalam mengelola
peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Kreatif yang diartikan
pembelajaran, dengan motivasi yang tinggi sebagai keterampilan untuk menciptakan
dapat membantu peserta didik untuk suatu produk yang baru atau memodifikasi
meraih prestasi yang gemilang dalam cara mengajar yang sudah ada. Dengan
belajar. Sedangkan motivasi belajar yang keterampilan mengajar yang baik akan
rendah dapat menghambat peserta didik menumbuhkan semangat belajar peserta
dalam meraih hasil belajar yang didik untuk lebih kondusif sehingga, peserta
memuaskan. didik menjadi lebih aktif dan termotivasi
untuk belajar banyak hal.
Hasil belajar merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu proses pembelajaran,
melalui hasil belajar pendidik dapat
mengetahui sejauh mana tingkat B. METODE PENELITIAN
pemahaman peserta didik mengenai
Metode pendekatan yang digunakan
pembelajaran yang telah dilakukan.
dalam penelitian ini adalah metode
Keterampilan mengajar merupakan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
fondasi atau dasar pendidik dalam deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. untuk mendalami peristiwa yang dihadapi
Keterampilan mengajar yang meliputi subjek penelitian, misalnya karakter,
bagaimana cara pendidik membuka dan persepsi, motivasi, perangai, dan lain-lain
menutup pelajaran, bagaimana cara secara komprehensif dan dengan cara
pendidik memberikan penjelasan tentang menggambarkannya dalam bentuk kata-
materi yang diajarkan, bagaimana cara kata dan bahasa pada suatu situasi unik
pendidik memberikan pertanyaan terkait yang alamiah dengan memanfaatkan

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 2


berbagai metode alamiah. deskriptif adalah penelitian yang berusaha
Dalam proses penelitian kualitatif, mendeskripsikan sesuatu, peristiwa,
hal-hal yang bersifat sudut pandang subjek kejadianyang terjadi pada saat sekarang.
lebih difokuskan dan dasar teori digunakan Dengan kata lain, penelitian deskriptif
oleh peneliti sebagai mediator, agar proses mengambil masalah atau memusatkan
penelitian sebanding dengan kenyataan perhatian kepada masalah-masalah aktual
yang dijumpai di lapangan ketika sebagaimana adanya pada saat penelitian
melangsungkan penelitian. Metode dilaksanakan. Mengingat sifatnya yang
penelitian kualitatif bermaksud untuk demikian, maka penelitian deskriptif dalam
memaparkan suatu kejadian secara pendidikan lebih berfungsi untuk
menyeluruh dan dilakukan dengan memecahkan masalah praktis Pendidikan.
mengumpulkan data selengkap- Adapun yang menjadi subjek atau
lengkapnya. Metode kualitatif lebih narasumber dalam penelitian ini adalah Ibu
memprioritaskan pengamatan peristiwa dan Wiwik Hismawati S.pd, selaku guru wali
lebih mengusut ke esensi makna dari kelas 4 dari SDN Karangbesuki 1.
peristiwa tersebut. Analisis dan intensitas Pengumpulan data dalam penelitian
penelitian kualitatif mudah dipengaruhi kualitatif yang bersifat deskriptif ini
oleh kekuatan kata dan kalimat yang menggunakan teknik wawancara via
digunakan. Metode kualitatif adalah offline. Pengumpulan data tersebut
langkah-langkah penelitian sosial untuk diharapkan dapat menggambarkan kejadian
mendapatkan data deskriptif berupa kata- secara menyeluruh sehingga diperoleh
kata dan gambar. Hal tersebut sesuai suatu informasi yang diharapakan. Analisis
dengan yang diungkapkan oleh Lexy J. data dilakuan secara induktif dan secara
Moleong bahwa data yang dikumpulkan runtut serta berproses.
dalam penelitian kualitatif adalah berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Pendekatan kualitatif adalah
penelitian yang menampilkan prosedur C. PAPARAN DATA DAN TEMUAN
penilaian yang menghasilkan data Paparan data merupakan uraian data yang
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau diperoleh oleh peneliti di lapangan. Data
lisan dari orang-orang dan perilaku yang yang diperoleh merupakan hasil observasi,
diamati. Dalam hal ini, peneliti wawancara, dan dokumentasi yang
menafsirkan berhubungan dengan paparan teori pada bab
sebelumnya. Berikut akan dipaparkan data
dan menjelaskan data-data yang didapat yang diperoleh dari lapangan dengan judul
peneliti dari wawancara, observasi, Permasalahan pendidik dalam menumbuhkan
dokumentasi, sehingga mendapatkan semangat dan motivasi peserta didik sekolah
jawaban permasalahan dengan rinci dan dasar.
jelas.
Data yang didapatkan akan ditelaah
dan diulas secara kompleks sesuai dengan
Dalam penelitian deskriptif, peneliti pokok penelitian yang bersumber dari
akan mencoba untuk melihat kejadian narasumber kita, Ibu Wiwik Hismawati
yang menjadi pusat perhatiannya, dan S.pd selaku guru wali kelas 4. SDN
kemudian diilustrasikan sebagaimana apa Karangbesuki 1 merupakan salah satu
adanya. Kaitannya dengan hal tersebut sekolah dasar yang berdiri dan aktif di Desa
Nana Sudjana dan Ibrahim Karangbesuki, Kecamatan Sukun,
mengungkapkan bahwa penelitian
Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 3
Kabupaten Malang. Pendidikan Permasalahan pertama adalah
merupakan salah satu indikator utama kurang nya ketrampilan seorang pendidik
pembangunan dan kualitas sumber daya saat proses belajar mengajar. Hal ini
manusia, sehingga kualitas sumber daya disebabkan karena perbedaan karakter
manusia sangat tergantung dari kualitas setiap peserta didik dan cara belajar nya
Pendidikan. Namun, tidak dapat dipungkiri yang tidak sama. Seorang pendidik
bahwa dalam ruang lingkup pendidikan dituntut untuk memberikan metode
sekolah dasar juga dihadapkan dengan pembelajaran yang efektif dan efisien
berbagai tantangan yang eksklusif dan dengan segala perbedaan yang ada.
kompleks, yang dapat memengaruhi Beberapa peserta didik ada yang lebih
semangat dan motivasi belajar bila cenderung suka membaca , ada yang lebih
diabaikan begitu saja. Seperti ungkapan suka menulis, ada yang lebih suka
Ibu Wiwik Hismawati S.pd dalam menggambar dan masih banyak lagi.
wawancara pada hari Selasa, 14 november Beberapa peserta didik memiliki karakter
2023 yang memaparkan tentang kondisi yang baik dalam bergaul dengan teman
saat proses belajar mengajar di SDN sekelasnya dan juga ada yang buruk dalam
Karangbesuki 1 yang masih menemui bergaul dengan teman sekelasnya. Hal ini
beberapa permasalahan. dapat menjadi bukti bahwa pendidik harus
lebih terampil dan kreatif lagi dalam
Berdasarkan penelitian yang telah
membina dan mengembangkan karakter
dilakukan dengan cara wawancara maupun
positif peserta didik dan memberikan
observasi yang telah dilakukan, motivasi
pemahaman materi pembelajaran bagi para
belajar peserta didik di SDN Karangbesuki
peserta didik di tingkat dasar.
1 dirasa kurang yang dapat dilihat dari
partisispasi atau keterlibatan peserta didik
selama pembelajaran. Hal ini ditandai
dengan pengumpulan tugas yang terlambat Dari permasalahan diatas
bahkan ada beberapa peserta didik yang narasumber kita juga memiliki beberapa
belum mengerjakan tugas jika guru tidak metode untuk masalah tersebut. Yang
menegurnya. Hal tersebut terjadi karena pertama memahami cara belajar peserta
adanya sikap malas dalam diri peserta didik. Salah satunya dengan metode
didik dan kurangnya motivasi dari dalam pembelajaran demonstrasi, praktek tetapi
diri peserta didik. Semangat peserta didik metode tersebut tidak efektif karena peserta
dalam menyelesaikan tugas pun kurang didik hanya melakukan praktek saja misal
baik,sehingga motivasi untuk memasukkan daun kedalam air lalu akan
menyelesaikan tugaspun rendah. Selain ada buih tanpa mengetahui apa maksud
itu, ketekunan peserta didik dalam percobaan itu dilakukan. Jadi narasumber
menyelesaikan tugas juga menjadi salah kita memerintahkan peserta didik untuk
satu indikator rendahnya motivasi peserta melakukan presentasi individu karena jika
didik. Sebagimana dikemukakan oleh berkelompok pasti akan ada peserta didik
Sardiman bahwa motivasi yang tinggi yang hanya ikut-ikutan tetapi tidak dapat
ditandai dengan tekun menghadapi tugas memahami. Dan sesekali melakukan game
(dapat bekerja terus-menerus dalam waktu atau ice breaking supaya tidak jenuh.
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum
selesai).
Permasalahan yang kedua adalah
kurangnya perhatian peserta didik saat

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 4


proses pembelajaran berlangsung. Hal ini pada itu,yakni mengalami. Hasil belajar
disebabkan karena salah satunya suara bukan suatu penguasaan hasil latihan,
pendidik yang pelan. Ada juga dari pihak melainkan perubahan kelakuan. Bukti bahwa
peserta didik yang membuat kegaduhan seseorang telah melakukan kegiatan belajar
didalam kelas sehingga peserta didik yang ialah adanya perubahan tingkah laku pada
fokus pembelajaran akan terganggu. orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada
atau tingkah lakunya tersebut masih lemah
atau kurang. Tingkah laku memiliki unsure
Permasalahan yang ketiga adalah objektif dan unsur subjektif. Unsur objektif
semangat dan motivasi belajar anak yang adalah unsur motorik atau unsur jasmaniah
rendah. Untuk menunjang upaya-upaya sedangkan unsur subjektif adalah unsur
dalam meningkat motivasi belajar peserta rohaniah. Dalam artikel ini, akan dikupas
didik, maka SOP yang ada di sekolah lebih lanjut mengenai pengaruh ketrampilan
harus diperjelas dahulu demi mengajar pendidik dalam menumbuhkan
meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja semangat dan motivasi belajar peserta didik
di sekolah. Kemudian meningkatkan sekolah dasar.
kualitas kerja pendidik agar lebih inovatif
Secara global, factor-faktor yang
dan kreatif dalam mengajar dengan cara
mempengaruhi belajar siswa dapat kita
mengikutsertakan pendidik pada diklat-
bedakan menjadi 3macam, yakni :
diklat pelatihan tingkat sekolah sampai
pelatihan tingkat propinsi. 1). Faktor Internal
2). Faktor Eksternal
Ketiga permasalahan ini dapat 3).Faktor Pendekatan Belajar
menjadi tantangan untuk tenaga pendidik
baru maupun lama, untuk menjadi Faktor-faktor diatas dalam banyak hal
pendidik yang lebih inovatif dan kreativ sering saling berkaitan dan mempengaruhi
memperbaiki kualitas pendidik agar satu sama lain.
pendidikan di tingkat sekolah dasar dapat 1.Faktor Internal siswa
berjalan dengan efektif, berkualitas, dan
memberikan keuntungan terus- menerus Faktor yang berasal dari dalam diri
bagi generasi muda. pendidik sendiri meliputi 2 aspek, yakni :
aspek fisiologis (jasmani), psikologis
(rohaniah).
a. Aspek Fisiologis
D. PEMBAHASAN Kondisi umum jasmani dan tonus
Berlandaskan pada hasil wawancara (tegangan otot) yang menandai
dengan narasumber selaku guru wali kelas 4 tingkat kebugaran organ-organ tubuh
di SDN Karangbesuki 1, mengenai dan sendi-sendinya, dapat
permasalahan pendidik dalam mempengaruhi semangat dan
menumbuhkan semangat dan motivasi intensitas siswa dalammengikuti
belajar peserta didik sekolah dasar. Belajar pelajaran. Kondisi organ tubuh yang
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan lemah, apalagi jika disertai pusing
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan kepala beratmisalnya, dapat
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari menurunkan kualitas ranah cipta

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 5


(kognitif) sehinga materi yan di tinggal keluarga siswa dan letaknya,
pelajarinya punkurang atau tidak alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan
berberbekas. waktu belajar yang digunakan siswa.
Factor-factor ini dipandang turut
b. Aspek Psikologis
menentukan tingkat keberhasilan
Banyak faktor yang termasuk belajar siswa
aspek psikologis yang dapat
3.Faktor Pendekatan Belajar
mepengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa. Pendekatan belajar, seperti
Namun, diantara factor-faktor yang telah diuraikan secara panjang
rohaniah siswa yan pada lebar pada subbabsebelumnya, dapat
umumnyadipandang lebih esensial, dipahami sebagai segala cara atau
yaitu : tingkat kecerdasan/inteligensi strategi yang digunakan siswa
siswa, sikap siswa, bakat dalammenunjang keefektifan dan
siswa,minat siswa, motivasi siswa. efisiensi proses pebelajaran materi
tertentu. Startegi dalam hal ini berarti
2. Faktor Eksternal
seperangkat langkah operasional
Peserta didik Seperti faktor internal yang direkayasa sedemikian rupa
peserta didik, faktor eksternal peserta didik untuk meecahkanmasaah atau
juga terdiri atas dua macam, yakni : faktor mencapai tujuan belajar tertentu
lingkungan social dan faktor lingkungan (Lawson, 1991)
nonsosial
1. Lingkungan sosial
Beberapa persoalan yang akan
Lingkungan sosial sekolah saya ulas Kembali secara universal
seperti para pendidik, para staf dan fakta yang didapat. Dari uraian
administrasi, dan teman-teman sebelumnya bahwa keterampilan
sekelas dapat mempengaruhi mengajar pendidik dan fasilitas
semangat belajar seorang siswa. belajar memiliki peranan yang sangat
Para guru yang selalu menunjukkan penting dalam menumbuh dan
sikaf dan perilaku yang simpatik dan meningkatkan motivasi belajar
meperlihatkan suri tauladan yang peserta didik. Sehingga itu pendidik
baik dan rajin khususnya dalam hal dituntut harus memiliki keahlian atau
belajar, misalnya rajin membaca dan kecakapan dalam mengajar.
berdiskusi, dapat menjadi daya Kecakapan tersebut tidak hanya
dorong yang positif bagi kegiatan semata-mata pada kemampuan
belajar siswa. Selanjutnya, yang pendidik dalam mengelola kelas
termasuk lingkungan social siswa tetapi juga bagaimana pendidik
adalahmasyarakat an tetangga juga tersebut dapat memanfaatkan dengan
teman-teman sepermainan disekitar baik fasilitas belajar yang tersedia
perkampungan siswa tersebut. sebagai penunjang kelancaran proses
belajar mengajar.
1. Lingkngan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk
lingkungan nonsosial adalah gedung Motivasi adalah dorongan yang
sekolah dan letaknya,rumah tempat menyebabkan terjadi suatu perbuatan

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 6


atau tindakan tertentu. Perbuatan fokus dan semangat anak juga menggunakan
belajar terjadi karena adanya metode pembelajaran yang efektif, efisien
motivasi yang mendorong seseorang dan tidak membosankan .
ntuk melakukan perbuatan belajar.
Dorongan itu dapat timbul dari
dalam diri subjek yang belajar yang
bersumber dari kebutuhan tertentu
yang ingin mendapat pemuasan ;
atau dorongan yang timbul
karenarangsangan dari luar sehingga
subjek melakukan perbuatan
belajar.Motivasi yang timbul karena
kebutuhan dari dalam diri siswa di
anggap lebih baik dibandingkan
dengan motivasi yang disebabkan
oleh rangsangan dari luar. Namun
dalam praktiknya, sering motivasi
dari dalam itu tidak ada,atau belum
timbul. Keadaan inimemerluukan
rangsangan dari luar sehingga
timbul motivasi belajar.

E. KESIMPULAN
Motivasi belajar peserta didik
memiliki peranan penting untuk
keberlangsungan Pendidikan.. Peserta didik
yang termotivasi dalam belajar,
menunjukkan minat, kegairahan, dan
ketekunan yang tinggi dalam belajar, tanpa
bergantung banyak kepada pendidik.
Namun guru sebagai pendidik berkewajiban
untuk membangkitkan motivasi belajar
peserta didik, karena motivasi merupakan
salah satu aspek dinamis utama.

Ketrampilan kreativitas seorang


pendidik juga sangat dibutuhkan untuk
menambah semangat peserta didik. Salah
satunya dengan memberikan apresiasi jika
peserta didik dapat memecahkan suatu
persoalan atau memberikan ice breaking
disela-sela pembelajaran untuk menambah

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 7


DAFTAR RUJUKAN

https://www.researchgate.net/publication/
360789636_Upaya_Guru_dalam_Meningkatkan_Motivasi_Belajar_Peserta_Didik_di_Sekolah
_Dasar

https://publikasi.pascasarjana.ung.ac.id/public/storage/ta/2019/11/27/BAB_1_NkiB6uE.pdf

https://penerbitdeepublish.com/penelitian-deskriptif/#1_Punaji_2010

https://www.kompasiana.com/wardatul37947/63b9645708a8b52c0a2590e2/masalah-
pendidikan-dan-solusinya

https://doi.org/10.12928/psikopedagogia.v1i2.4603

https://www.academia.edu/4644804/
Skripsi_Peran_Guru_dalam_Meningkatkan_Motivasi_Belajar_Siswa

Menumbuhkan Semangat dan Motivasi Belajar Peserta Didik 8

Anda mungkin juga menyukai