TUGAS PAPER
ASESMEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
YANG BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
Disusun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu negara, dan
pentingnya pendidikan berkualitas telah diakui secara luas. Salah satu pendekatan yang telah
mendapatkan perhatian yang meningkat dalam konteks pendidikan adalah pendekatan
pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi pembelajaran yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual peserta didik dengan mengakui perbedaan
dalam kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Dalam konteks ini, asesmen memainkan
peran kunci dalam mengukur kemajuan peserta didik dan memastikan efektivitas
pembelajaran berdiferensiasi.
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti tes, kuis, observasi, percakapan, dan portofolio.
Asesmen dalam proses pembelajaran berdiferensiasi adalah praktik yang mencakup
penggunaan berbagai metode dan instrumen asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran peserta didik yang memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan yang beragam.
Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, asesmen dimaksudkan untuk memastikan
bahwa setiap peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka, sambil memberikan umpan balik yang mendukung perkembangan
mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
masing-masing. Hal ini penting dilakukan karena setiap peserta didik memiliki karakteristik
dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Proses pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan
asesmen yang tepat untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.
Asesmen yang tepat dapat membantu guru untuk memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
Pentingnya asesmen dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi adalah bagian
integral dalam memahami apakah pendekatan ini efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, tugas paper ini bertujuan untuk memahami peran asesmen dalam proses
pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam tugas paper ini
adalah sebagai berikut:
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan tugas paper ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana asesmen pada proses pembelajaran berdiferensiasi dapat
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.
2. Memahami jenis-jenis asesmen yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
berdiferensiasi.
3. Mempelajari cara mengimplementasikan asesmen dalam proses pembelajaran
berdiferensiasi.
D. METODE
Metode yang digunakan dalam tugas paper ini adalah studi literatur. Studi literatur
dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti jurnal, buku, dan artikel.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Untuk membantu peserta didik dalam belajar. Pendidik memberikan bantuan bagi
semua peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan motivasi dan pemcapaian hasil belajar peserta didik.
Pendidik dapat meningkatkan motivasi peserta didik dengan bantuan rangsangan
pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.
3. Untuk menjalin hubungan harmonis terhadap pendidik dan peserta didik.
Menjalin hubungan harmonis dalam pembelajaran agar peserta didik lebih
bersemangat dalam belajar.
4. Untuk membantu peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Menstimulus
peserta didik agar menjadi pelajar yang mandiri dan memiliki sikap menghargai
terhadap perbedaan.
5. Untuk meningkatkan kepuasan pendidik. Meningkatkan kepuasan pendidik karena
merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajar-nya dan menjadikan
pendidik lebih kreatif dan inovatif.
1. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah
tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan peserta didik akan membawa peserta
didik keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat
dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.
Kesiapan belajar siswa harus diketahui untuk menentukan pengetahuan awal yang
dimiliki siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Guru perlu bertanya, apa yang
dibutuhkan oleh siswa sehingga mereka dapat berhasil dalam pelajarannya. Kesiapan
siswa harus berhubungan erat dengan cara pikir guru-guru yaitu bahwa setiap siswa
memiliki potensi untuk bertumbuh baik secara fisik, mental dan kemampuan
intelektualnya. Kemudian, guru dapat menanyakan kepada siswa apa yang mereka
minati.
2. Minat peserta didik
Minat adalah salah satu motivator penting bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Mengetahui minat siswa juga menjadi hal penting bagi guru
agar mampu mengelompokkan siswa berdasarkan minat. Minat siswa mengacu pada
hal-hal yang menarik perhatian, rasa ingin tahu dan melibatkan siswa. Guru dapat
menanyakan kepada siswa apa yang mereka minati, hobi atau pelajaran yang disukai
oleh siswa. Tentu saja siswa akan mempelajari dengan tekun hal-hal yang menarik
minat mereka masing-masing.
3. Profil belajar
Tujuan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan profil belajar adalah untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara natural dan efisien.
Profil belajar merupakan pendekatan yang disukai peserta didik untuk belajar, yang
dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan
lain-lain. Profil belajar siswa mengacu pada pendekatan atau bagaimana cara yang
paling disenangi siswa agar mereka dapat memahami pelajaran dengan baik. Ada
siswa yang senang belajar dalam kelompok besar, ada yang senang berpasangan atau
kelompok kecil atau ada juga yang senang belajar sendiri.
1. Asesmen formatif
Asesmen formatif dilakukan secara rutin selama pembelajaran berlangsung untuk
memantau kemajuan belajar peserta didik. Asesmen formatif dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti tes, kuis, observasi, percakapan, dan portofolio.
2. Asesmen sumatif
Asesmen sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen sumatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
tes, proyek, dan portofolio.
3. Asesmen diri
Asesmen diri dilakukan oleh peserta didik sendiri untuk menilai kemajuan belajarnya.
Asesmen diri dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti jurnal, refleksi, dan
portofolio.
E. CARA MENGIMPLEMENTASI
Asesmen memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat disimpulkan:
1. Asesmen merupakan alat penting untuk memahami kebutuhan, kemampuan, minat,
dan perkembangan individu peserta didik dalam konteks pembelajaran
berdiferensiasi.
2. Asesmen memungkinkan guru untuk menetapkan tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta didik. Ini berarti setiap peserta didik memiliki
peluang yang sama untuk mencapai potensinya.
3. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, berbagai jenis asesmen dapat digunakan,
termasuk asesmen awal, penilaian formatif, penilaian sumatif, portofolio
pembelajaran, ujian lisan, evaluasi peer, asesmen diri, dan lainnya.
4. Asesmen harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal ini
termasuk penyesuaian tingkat kesulitan tugas asesmen, instrumen yang digunakan,
dan pemberian umpan balik yang mendalam.
5. Penggunaan asesmen dalam pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan
pengembangan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana peserta didik
diberikan kesempatan yang setara untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kemampuan mereka.
6. Asesmen dalam pembelajaran berdiferensiasi juga memungkinkan guru untuk
mengamati dan merespons secara fleksibel terhadap kemajuan peserta didik selama
pembelajaran.
7. Penting untuk melibatkan peserta didik dalam proses asesmen dan memungkinkan
mereka berpartisipasi dalam menetapkan tujuan dan merencanakan pembelajaran
mereka sendiri.
Dengan pendekatan yang tepat, asesmen dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung
pembelajaran berdiferensiasi dan membantu setiap peserta didik mencapai potensi mereka
dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, M. (2023, Agustus 24). Pembelajaran Berdiferensiasi - Tujuan, Aspek, Prinsip dan
Strategi. Diambil kembali dari
https://www.kajianpustaka.com/2023/08/pembelajaran-berdiferensiasi.html