Kurikulum Merdeka
Pendahuluan
Dalam era pendidikan yang terus berkembang, metode pembelajaran berdiferensiasi
menjadi semakin penting. Metode ini memungkinkan guru untuk mengakomodasi
perbedaan dalam kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa. Dalam konteks
kurikulum Merdeka, metode pembelajaran berdiferensiasi sangat relevan karena
memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan
kebutuhan dan minat pribadi mereka. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan
secara rinci tentang metode pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana metode ini
dapat diimplementasikan dalam kurikulum Merdeka.
Kesimpulan
Metode pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang penting
dalam kurikulum Merdeka. Metode ini memungkinkan guru untuk mengakomodasi
perbedaan dalam kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa. Dengan implementasi
yang tepat, metode ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, meningkatkan
pencapaian akademik, dan mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup siswa.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan metode
pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks kurikulum Merdeka.
Daftar Pustaka
[1] Tomlinson, C. A. (2001). How to differentiate instruction in mixed-ability classrooms.
ASCD.
[2] Gregory, G. H., & Chapman, C. (2013). Differentiated instructional strategies: One
size doesn’t fit all. Corwin Press.
[3] Tomlinson, C. A., & Allan, S. D. (2000). Leadership for differentiating schools and
classrooms. ASCD.
Farikha Damayanti
SMK Negeri 1 Banyuwangi applies a differentiated learning approach with the belief that each
student has unique potential that needs to be empowered optimally. By recognizing the diversity of students'
backgrounds, interests and abilities, the school aims to improve the overall quality of learning. Through
this approach, students can develop academic and practical skills according to their interests, so that they
are more motivated and actively participate in the teaching and learning process. The implementation of
differentiated learning at SMK Negeri 1 Banyuwangi is also in accordance with the demands of 21st century
education which emphasizes the development of 21st century skills, such as creativity, communication,
critical thinking and collaboration. In an inclusive learning environment, students with special needs or
special talents also receive appropriate attention and support to reach their full potential (Gusteti &
Neviyarni, 2022).
Guru-guru di SMK Negeri 1 Banyuwangi menjadi pilar utama dalam pelaksanaan pendekatan ini.
Mereka secara aktif terlibat dalam mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan individu siswa, menyusun
rencana pembelajaran yang disesuaikan, dan memantau perkembangan setiap siswa secara individual.
Kolaborasi antara para guru juga menjadi hal penting dalam berbagi pengalaman dan strategi pengajaran
yang efektif. Dengan menerapkan metode pembelajaran berdiferensiasi yang didukung oleh penelitian
terkini, SMK Negeri 1 Banyuwangi berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang relevan dan
memberdayakan setiap siswa untuk sukses dalam kehidupan mereka setelah lulus. Melalui pendekatan ini,
sekolah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan bermakna bagi
seluruh komunitas sekolah (Herwina, 2021).
Teachers at SMK Negeri 1 Banyuwangi are the main pillars in implementing this approach.
They are actively involved in identifying individual student needs and abilities, creating
customized learning plans, and monitoring each student's progress individually. Collaboration
between teachers is also important in sharing experiences and effective teaching strategies. By
implementing differentiated learning methods supported by the latest research, SMK Negeri 1
Banyuwangi is committed to providing relevant education and empowering every student to be
successful in their lives after graduation. Through this approach, the school hopes to create a
learning environment that is inclusive, supportive and meaningful for the entire school community
(Herwina, 2021).