Anda di halaman 1dari 5

Pada umumnya pendidikan matematika pembelajaran yang dapat membangkitkan

bertujuan untuk mencerdaskan, memperluas motivasi siswa untuk belajar matematika.


pengetahuan dan pengalaman serta wawasan Belajar memerlukan motivasi.
manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan merupakan suatu proses yang Motivasi merupakan suatu kekuatan
yang dapat mendorong seseorang untuk
terencana, teratur dan berkesinambungan yang
bermuara pada tujuan tertentu. Melalui melakukan sesuatu perbuatan, termasuk
belajar. Anak didik yang giat belajar karena
pendidikan matematika yang baik, siswa
dimungkinkan untuk memperoleh berbagai didorong untuk mendapatkan nilai yang tinggi.
Karena terdorong untuk mendapatkan nilai
bekal dalam menghadapi tantangan era global.
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif yang tinggi itulah anak didik rajin belajar.
Keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi
merupakan kemampuan yang bisa ditumbuh
kembangkan melalui pendidikan matematika merupakan kebutuhan yang harus anak didik
penuhi. Oleh karena itulah diyakini bahwa
yang baik.
motivasi dan kebutuhan mempunyai hubungan
Sesuai dengan pengertian pendidikan, dalam belajar.
(Hamalik, 2008) menyatakan bahwa pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka Motivasi belajar sangat penting baik
bagi guru ataupun bagi siswa. Pentingnya
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan
diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai
berikut: (1) untuk menyadarkan kedudukan
dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang belajar di awal belajar, saat proses, dan hasil
akhir, (2) menginformasikan perihal kekuatan
memungkinkannya untuk berfungsi secara
edukatif dalam kehidupan masyarakat. usaha belajar, yang dibandingkan dengan
teman yang lain, (3) untuk mengarahkan
Sebagian siswa berpendapat bahwa kegiatan belajar, (4) untuk membesarkan
pelajaran matematika merupakan pelajaran semangat belajar, dan (5) untuk menyadarkan
yang berat, sulit dimengerti, membosankan dan akan adanya perjalanan belajar dan kemudian
tidak menarik. Sebelum belajar mereka sudah bekerja (di sela-sela jam istirahat dan bermain)
dihinggapi rasa takut dan kurang percaya diri yang saling berkesinambungan (Istiqomah,
terhadap kemampuannya, sehingga saat waktu 2009)
belajar mereka sulit berkonsentrasi. Kurang
tertariknya siswa terhadap pelajaran Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
matematika salah satu faktornya adalah cara
penyajian materi pelajaran yang kurang di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, dan yang memberikan arah kegiatan
bervariasi.
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
Oleh karena itu, kiranya guru- guru subjek belajar itu tercapai. Proses belajar
matematika perlu memahami, mencoba dan matematika di kelas yang tidak mampu
mengembangkan berbagai metode, teknik, memotivasi siswa, tidak akan mampu
strategi, pendekatan dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis,
proses pembelajaran matematika. Tujuannya kritis, cermat, kreatif, inovatif, dan sistematis
adalah agar guru dapat menyusun program serta sikap percaya diri dan disiplin. Untuk itu,
jika menginginkan siswa termotivasi, maka dalam kurikulum sekolah. Penilaian proses dan
setiap guru matematika harus senantiasa hasil belajar matematika yang mengandung arti
membangkitkan motivasi tersebut dengan cara penilaian yang sifatnya dapat menilai proses
meningkatkan mutu pembelajaran. (Keban , dan hasil belajar matematika secara terpadu
2018) dan sekaligus.

Proses pembelajaran harus dirancang Salah satu pembelajaran yang


sedemikian rupa oleh guru sehingga siswa memungkinkan siswa dapat memahami
dilibatkan secara aktif, mental dan fisiknya pelajaran matematika dengan baik serta
dalam belajar matematika. Teori belajar dari melibatkan siswa secara aktif dalam
Gagne (dalam Djamarah, 2008:22) dalam pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif
masalah belajar, Gagne memberikan dua (Ita Nurmuiza, 2015). Pembelajaran kooperatif
definisi. a) belajar adalah suatu proses untuk merupakan salah satu bentuk belajar kelompok.
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, Dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerja
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b) sama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4
belajar adalah pengetahuan atau keterampilan sampai 5 siswa dengan kemampuan, jenis
yang diperoleh dari instruksi. Dari teori di atas kelamin, suku dan latar belakang sosial yang
dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai berbeda. Setiap anggota kelompok saling
peranan penting dalam kegiatan belajar. membantu teman sekelompoknya secara
maksimal, guna mencapai keberhasilan
Motivasi merupakan faktor kelompok.Prinsip utama dalam pembelajaran
menentukan dan berfungsi mengarahkan kooperatif ini adalah bahwa keberhasilan
perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan kelompok dapat tercapai apabila setiap anggota
baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga kelompok berhasil. Setiap individu memberi
semakin besar motivasinya akan semakin besar kontribusi bagi kelompok, sehingga dalam kelas
kesuksesannya dalam belajar. Sebaliknya, kooperatif, siswa akan berusaha keras untuk
mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh selalu hadir dalam kelas, sekaligus mendorong
tak acuh dan mudah putus asa, akibatnya semangat teman-teman sekelompoknya untuk
banyak mengalami kesulitan belajar. Proses sama-sama berhasil.
pembelajaran yang baik ditandai oleh adanya
interaksi dan interelasi antara komponen- (Muljono, 2007) Mengemukakan bahwa
komponen pembelajaran. Salah satunya siswa selama ini, kelemahan dalam dunia pendidikan
sebagai subjek didik memilki peran yang lebih diasosiasikan dengan kualitas guru sebagai
penting dalam pencapaian hasil belajar yang penyampai materi pembelajaran
optimal. Oleh karena itu, siswa harus memiliki utama.Padahal, sesungguhnya keberhasilan
motivasi yang tinggi. Dengan adanya suatu pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh guru
dorongan yang timbul dari dalam diri siswa semata.Ada variabelvariabel lain yang tidak
dapat menggerakkan atau memacu siswa agar kalah pentingnya, terutama dalam paradigma
timbul keinginan dan kemauannya untuk pendidikan yang akhir-akhir ini bergeser kepada
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga siswa sebagai pusat pembelajaran.Pendidikan
tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan berfokus pada siswa yang menekankan pada
keinginan yang diharapkan dan ditetapkan di keaktifan siswa menuntut peran buku sebagai
sumber informasi menjadi sangat diantaranya adalah dari orang tua atau
penting.Pandangan tersebut menegaskan keluarga, masyarakat atau lingkungan sekitar,
bahwa peran siswa dalam pembelajaran sangat guru serta media (Warti, 2018)
penting untuk menunjang kualitas hasil belajar
siswa. Saat berada di lingkungan sekolah
sumber motivasi terbesar selain dari teman
Optimalisasi peran siswa dapat dekat atau sahabat adalah guru. Guru
diwujudkan apabila siswa memiliki motivasi merupakan salah satu sumber motivasi yang
belajar yang tinggi dalam mempelajari sangat berpengaruh saat berada dilingkungan
matematika.Karena itu, faktor model sekolah. Terlebih pada saat kegiatan
pembelajaran dan motivasi belajar siswa pembelajaran matematika, karena masih
merupakan faktor yang saling terkait dalam terdapat banyak siswa yang beranggapan
menunjang kualitas belajar siswa. Hal ini juga bahwa matematika merupakan salah satu mata
dipertegas dengan hasil penelitian yang pelajaran yang susah dan mematikan, anggapan
dilakukan oleh (Sulisworo & Suryani, 2014) yang tersebut membuat siswa menjadi kurang suka
menyimpulkan bahwa Motivasi belajar matematika. Anggapan tersebut sejalan dengan
berpengaruh atau mempengaruhi prestasi apa yang diutarakan oleh Citra Ayu yaitu, pada
belajar siswa, dan ada kecenderungan bahwa umumnya mata pelajaran matematika tidak
motivasi belajar siswa yang lebih baik dapat disukai dan ditakuti karena siswa
diperkirakan bahwa siswa tersebut akan menganggapnya sukar (Ayu, 2017) .Disini
memiliki prestasi belajar yang baik. Dengan kata diperlukan motivasi dari guru untuk bisa
lain, siswa akan belajar dengan baik apabila membuat siswanya tidak lagi merasa takut dan
memiliki motivasi belajar yang tinggi. menjadi bersemangat mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika. Karena saat siswa
Selanjutnya motivasi belajar siswa juga merasa takut dan tidak bersemangat belajar
berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang
pembelajaran sebagai efek dari model akan menjadi tidak maksimal (Budiyani, 2021).
pembelajaran yang diterapkan. Model
pembelajaran memliki peran yang besar dalam Proses pembelajaran bidang studi
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, matematika di sekolah, pada umumnya
sebab melalui pembelajaran yang tepat dan cenderung bersifat konvensional yaitu
bermakna bagi siswa maka siswa akan pembelajaran masih bersifat pada guru, dimana
terdorong untuk mengikuti pembelajaran sesuai guru memberikan konsep kepada siswa,
dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. kemudian dilanjutkan dalam penerapan konsep
Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapakan dalam beberapa contoh soal, latihan-latihan
kombinasi model pembelajaran kooperatif dan meminta siswa hanya mencatat,
secara konsisten. mendengarkan, dan sebagian kecil yang mau
bertanya dan berdiskusi atau dengan kata lain
Selain dari diri sendiri motivasi atau siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi
dukungan dari pihak luar sangat membantu dalam proses belajar mengajar.
dalam menaikkan ataupun mengembalikan
semangat belajar. Menurut Elis Warti, siswa
dapat memperoleh motivasi dari berbagai arah
Akhirnya siswa kurang memahami
konsep dan mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah, dan menganggap dengan misteri. Salah satu faktor penyebab
matematika pelajaran yang sulit sehingga ketidakberhasilan belajar siswa dalam
apabila diberikan soal yang berbentuk pembelajaran matematika, karena ia tidak
permasalahan mereka tidak mampu menguasai konsep dasar matematika dengan
mengerjakannya dan hasil belajar pun rendah benar. Konsep dasar matematika yang harus
yang dicapai. Phenomena ini banyak terjadi di dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari
sekolah-sekolah banyak keluhan matematika matematika selanjutnya.(Siswanto, 2017)
membosankan, tidak menarik bahkan penuh

pergaulan perlu dipertinggi mutunya sehingga


semangat dan motivasi belajarnya mudah
Penelitian yang menunjukkan adanya ditingkatkan. Salah satu cara untuk
pengaruh motivasi belajar dan lingkunagn meningkatkan mutu yaitu dengan menjaga
belajar terhadap hasil belajar siswa telah suasana kelas agar siswa terhindar dari konflik
membuktikan teori yang dikemukakan oleh dan frustasi sebab hal tersebut dapat
Nursalim, dkk (2007) yang menyatakan bahwa menyebabkan gairah belajar siswa menurun.
motivasi dapat menentukan hal-hal apa saja di Apabila guru dapat menjaga suasana kelas dan
lingkungan yang dapat memperkuat perbuatan meniadakan konflik, maka konsentrasi siswa
belajar. Lingkungan dapat berupa lingkungan secara penuh akan terpusat pada kegiatan
alami, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah belajar. Pada akhirnya dapat meningkatkan
dan lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan motivasi belajar anak dan meningkatkan hasil
yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban belajarnya.(Sholihah, 2016)
Muljono. (2007). Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta.

Sholihah, A. (2016). Analisis Pengaruh Motivasi


Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap
Hasil Belajar. Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi, 1–5.
Ayu, C. (2017). Hubungan Motivasi Belajar
Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Siswanto, I. (2017). Pengaruh Motivasi Belajar
Kelas Xi Ipa Sma N 1 X Koto Kabupaten Terhadap Hasil Belajar Matematika. I(2),
Tanah Datar. Menara Ilmu, XI(74), 1–6. 180–184.
www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp
Budiyani, A., Marlina, R., & Lestari, K. E. (2021).
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA Sulisworo, D., & Suryani, F. (2014). the Effect of
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA. Cooperative Learning, Motivation and
8(2), 310–319. Information Technology Literacy To
Achievement. International Journal of
Hamalik. (2008). Hamalik (2008: 79) bahwa: Learning and Development, 4(2), 58.
Pendidikan adalah suatu proses dalam https://doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908
rangka mempegaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin Warti, E. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar
terhadap lingkunganya dan dengan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika
demikian akan menimbulkan perubahan Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana
dalam dirinya yang memungkunkanya Kusuma Jakarta Timur. Mosharafa: Jurnal
untuk berfungsi seca. PENINGKATAN Pendidikan Matematika, 5(2), 177–185.
PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DI 273
PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMA NEGERI 1
BANDAR PERDAGANGAN TAHUN
PELAJARAN 2011/2012, 79.

Istiqomah, L. (2009). Pengaruh Minat dan Bakat


Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP
Negeri Se Kabupaten Jepara Tahun Ajaran
2008/2009. 149.

Ita Nurmuiza, F. M. (2015). Pengaruh Motivasi


Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
SMAN. Jurnal Pendidikan Matematika,
6(2), 113–122.
https://doi.org/10.36709/jpm.v6i2.2065

Keban, M. L., Nahak, S., & Kelen, Y. P. K. (2018).


Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal
Saintek Lahan Kering, 1(1), 20–21.
https://doi.org/10.32938/slk.v1i1.440

Anda mungkin juga menyukai