Anda di halaman 1dari 11

Nama : Windia Wulandari, S.

Pd
NIM : 2200103923097020
NO UKG : 201502971185
Prodi : Pendidikan IPA

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah


No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
1 Kemampuan memecahkan SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil
masalah IPA siswa masih JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
rendah Menurut O Rahayu, MF Siburian dan dari kajian literatur,
Suryana (2021) menyebutkan bahwa wawancara dan data
kemampuan pemecahan masalah IPA pada profil sekolah
siswa masih rendah disebabkan karena: didapatkan bahwa
1. Guru masih menggunakan metode kemampuan
pembelajaran konvensional memecahan masalah
2. Siswa kurang dihadapkan dengan IPA pada siswa
masalah-masalah konkret masih rendah
3. Permasalahan yang diberikan kepada disebabkan oleh:
siswa tidak bervariasi 1. Kurangnya
4. Materi IPA dianggap sulit oleh siswa penguasaan
konsep akibat
https://journal.lppmunindra.ac.id/ kemampuan
index.php/edubiologia/article/view/8080 literasi siswa
masih dibawah
JURNAL ILMIAH kompetensi
Menurut IW Gunada dan Y Roswiani minimum
(2019) Rendahnya kemampuan pemecahan berdasarkan data
masalah IPA disebabkan oleh: profil sekolah
1. Implementasi model pembelajaran karena ketika
yang kurang tepat. konsep awalnya
2. Kurangnya pembiasaan pemberian belum dikuasai
soal konstektual yang berhubungan maka untuk
dengan kehidupan sehari-hari siswa. menghubungkan
konsep dengan
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/ persoalan
JPM/article/view/989 kontekstual
jawaban yang
SUMBER WAWANCARA diberikan siswa
GURU/ TEMAN SEJAWAT masih kurang
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32) sesuai dengan
Waktu : Selasa, 08 November 2022 pertanyaan yang
1. Pembelajaran IPA dianggap sulit diberikan
2. Kurangnya minat anak terhadap 2. Metode
pembelajaran IPA pembelajaran
3. Guru kurang bisa mengaitkan IPA yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari masih
4. Penyampaian materi masih kurang konvensional
detail sehingga
5. Siswa tidak memperhatikan pembelajaran
pembelajaan yang disampaikan oleh belum bersifat
guru student center
3. Penggunaan
KEPALA SEKOLAH model
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55) pembelajaran
Waktu : Rabu, 09 November 2022 kurang bervariasi
1. Siswa belum terbiasa dihadapkan sehingga
dengan persoalan konkret pembelajaran IPA
2. Siswa malas membaca masih dianggap
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
3. Pemahaman konsep siswa masih sulit terutama
rendah untuk
4. Pelajaran IPA dianggap sulit oleh memecahkan
siswa suatu masalah
yang dilihat dari
GURU PENGGERAK ANGKATAN 3 data profil
Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41) sekolah dimana
Waktu : Rabu, 09 November 2022 nilai karakter
1. Siswa malas melakukan literasi peserta didik
2. Penguasaan konsep siswa kurang berdasarkan
sehingga kesulitan untuk kreativitas
memecahkan masalah memecahkan
3. Sumber belajar yang digunakan masalah masih
kurang lengkap dalam tahap
4. Siswa jarang diberikan latihan soal berkembang
yang mengarahkan siswa untuk belum ditahap
memecahkan masalah. mahir.

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
Pendidikan)

2 Siswa kurang menerapkan SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil


sikap peduli terhadap JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
kebersihan lingkungan Menurut N Efendi , RS Barkara, Y Fitria dari kajian literatur,
(2020) menyebutkan bahwa siswa kurang wawancara dan data
menanamkan sikap peduli terhadap profil sekolah
lingkungan sekolah dikarenakan dua faktor didapatkan
yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun bahwa penyebab
yang menjadi faktor internal diantaranya: siswa kurang
1. Kebiasaan buruk peserta didik yang menanamkan sikap
tidak peduli kebersihan diri dan peduli terhadap
lingkungannya lingkungan sekolah
2. Rendahnya pengetahuan peserta didik disebabkan oleh:
untuk memilih sampah yang 1. Kebiasaan peserta
berserakan. didik yang kurang
Faktor eksternal diantaranya: peduli akan
1. Fasilitas tempat sampah sesuai kebersihan
dengan jenis sampah.kurang terlihat dari
memadai. kebiasaan
2. Kurangnya kerjasama orang tua membuang
dengan guru sekolah dalam sampah yang
pembinaan nilai peduli lingkungan tidak pada
tempatnya dan
https://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/ berdasarkan data
article/view/9747 profil sekolah
dimana komposit
JURNAL ILMIAH nilai karakter
Menurut Rochimah (2018) menyebutkan peserta didik
bahwa siswa kurang menanamkan sikap mengenai
peduli terhadap lingkungan sekolah kesadaran akan
karena: pentingnya
1. Penanaman sikap peduli lingkungan berakhlak baik
di sekolah belum maksimal pada alam serta
2. Kurangnya sikap peduli lingkungan di penerapannya
sekolah pada siswa dikelas dalam kehidupan
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
3. Pembelajaran yang mendorong siswa sehari-hari masih
untuk menanamkan sikap peduli dalam tahap
lingkungan di sekolah kurang berkembang
maksimal belum ditahap
4. Penggunaan media pembelajaran mahir.
kurang bervariasi. 2. Pemahaman dasar
mengenai sampah
https://eprints.uny.ac.id/56821/ masih kurang
SUMBER WAWANCARA seperti cara
GURU/ TEMAN SEJAWAT memilah sampah
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32) sehingga perlu
Waktu : Selasa, 08 November 2022 pembiasaan dan
1. Pembiasaan dirumah untuk menjaga aksi nyata dalam
kebersihan masih kurang memilah sampah
2. Kesadaran siswa akan pentingnya memanfaatan
kebersihan rendah sampah baik
organik maupun
KEPALA SEKOLAH anorganik
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55) 3. Penggunaan
Waktu : Rabu, 09 November 2022 media
1. Kesadaran siswa tentang kebersihan pembelajaran
masih kurang yang mendorong
2. Siswa hanya mengandalkan temannya siswa untuk
yang piket sehingga buang sampah menanamkan
sembarangan sikap peduli
3. Kurangnya perhatian orang tua lingkungan di
terhadap kebersihan diri siswa sekolah kurang
sehingga siswa pun tidak bervariasi.
memperhatikan kebersihan diri dan
lingkungan

GURU PENGGERAK ANGKATAN 3


Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Kurangnya pemahaman tentang
pentingnya kebersihan lingkungan
2. Kebiasaan dirumah yang tidak peduli
lingkungan sehingga kebiasaan itu
terbawa ke sekolah
3. Pembiasaan dari orang tua siswa
mengenai pentingnya menjaga
kebersihan dirumah
4. Pemahaman dasar mengenai sampah
masih kurang seperti cara memilah
sampah.

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
Pendidikan)

3 Kerjasama kelompok siswa SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil


masih kurang JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
Menurut E Sandrayati (2021) penyebab dari kajian literatur,
kerjasama kelompok siswa masih kurang wawancara dan data
adalah: profil sekolah
1. Siswa hanya ingin dikelompokkan didapatkan bahwa
dengan teman dekatnya kerjasama kelompok
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
2. Komunikasi antar siswa kurang siswa masih kurang
3. Sikap individualisme/egoisme siswa disebabkan oleh:
masih tinggi 1. Kurang
4. Tidak memiliki kepercayaan terhadap menerapkan
teman kelompok untuk mengerjakan model
tugas pembelajaran
5. Guru belum menggunakan model yang bervariasi
pembelajaran yang bervariasi dan
6. Jarang menempatkan siswa untuk pembelajaran
belajar kelompok. berdiferensiasi
2. Diagnosis awal
http://www.iicls.org/index.php/jer/article/ terhadap
view/44 karakteristik
siswa jarang
JURNAL ILMIAH dilakukan
Menurut SG Pertiwi (2021) penyebab sehingga ketika
kerjasama kelompok siswa masih kurang siswa
adalah: dikelompokkan
1. Kurangnya kemauan siswa untuk komunikasi antar
lebih memahami materi siswa kurang
2. Kurangnya buku pegangan siswa berjalan baik.
untuk belajar 3. Kemauan siswa
3. Kurangnya kemauan siswa untuk untuk mau
mau bekerja sama dengan teman bekerja sama
yang lain dalam kegiatan masih kurang
kelompok sehingga siswa
4. Siswa lebih suka menunggu hasil lebih suka
yang dikerjakan oleh teman menunggu hasil
sekelompoknya saja. yang dikerjakan
oleh teman
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/ sekelompoknya
diadik/article/view/18496 dan berdasarkan
data profil
JURNAL ILMIAH sekolah mengenai
Menurut DY Vermana dan I Sylvia dan komposit nilai
Ike (2019) hasil identifikasi penyebab karakter peserta
masalah kurangnya kemampuan siswa didik gotong
dalam bekerjasama adalah: royong dimana
1. Semua siswa belum berperan dalam kesediaan dan
diskusi kemauan
2. Pembagian tugas dalam kelompok berkontribusi
tidak merata, dalam kegiatan
masih dalam
http://repository.unp.ac.id/24133/ tahap
berkembang
SUMBER WAWANCARA belum ditahap
GURU/ TEMAN SEJAWAT mahir.
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32)
Waktu : Selasa, 08 November 2022
1. Kurangnya kekompakan dalam
kelompok
2. Materinya sulit
3. Terbatasnya sumber daya atau
kurangnya semangat anggota didalam
kelompok
4. Metode pembelajaran yg digunakan
guru tidak membuat siswa aktif
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
bekerja sama dalam kelompok.

KEPALA SEKOLAH
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Siswa tidak terbiasa untuk
bekerjasama dalam kelompok
2. Tidak adanya rasa saling percaya
antar anggota kelompok
3. Siswa saling mengandalkan antar
anggota kelompok
4. Siswa merasa tidak nyaman dengan
teman sekelompoknya

GURU PENGGERAK ANGKATAN 3


Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Guru belum melakukan diagnosis
awal terhadap karakteristik siswa
sehingga ketika siswa dikelompokkan
tak terjalin kerjasama yang baik
2. Metode pembelajaran yang digunakan
monoton
3. Siswa ada yang merasa minder
sehingga tidak bisa berkerjasama
dengan baik dengan teman
sekelompoknya
4. Siswa yang pintar terlalu
mendominasi
5. Guru tidak mengkonfirmasi terlebih
dahulu mengenai kesiapan siswa
dalam belajar berkelompok
6. Belum diterapkannya pembelajaran
berdiferensiasi

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
Pendidikan)

4 Siswa kurang berpartisipasi SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil


aktif dalam kegiatan JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
belajar mengajar Menurut Hikmah (2020) faktor penyebab dari kajian literatur,
kurangnya aktivitas siswa dalam wawancara dan data
mengikuti pembelajaran adalah: profil sekolah
1. Pembelajaran selalu berpusat pada didapatkan bahwa
guru siswa kurang
2. Siswa kurang diberi kesempatan berpartisipasi aktif
untuk ikut aktif di dalam dalam kegiatan belajar
pembelajaran. mengajar
3. Siswa lebih banyak diam dan tidak disebabkan oleh:
dapat menangkap pelajaran dengan 1. Pembelajaran
optimal. masih bersifat
4. Kurangnya kesadaran bahwa belajar teacher center
adalah suatu kebutuhan. sehingga interaksi
yang terjadi pada
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/ saat pembelajaran
index.php/jurnalteknodik/article/view/376 kurang memberi
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
kesempatan untuk
JURNAL ILMIAH siswa aktif
Menurut JH Prijanto, F de Kock (2021) 2. Penggunaan
faktor penyebab kurangnya aktivitas model dan media
siswa dalam mengikuti pembelajaran pembelajaran
adalah: yang kurang
1. Interaksi yang terjalin antara guru sesuai sehingga
dan siswa maupun interaksi sesama pembelajaran
siswa masih sangatlah kurang, menjadi pasif
2. Pembelajaran sangat pasif dan hanya 3. Kurangnya
berpusat kepada guru. kesadaran bahwa
belajar adalah
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/ suatu kebutuhan
article/view/4318 dilihat dari data
rofil sekolah
SUMBER WAWANCARA dimana komposit
GURU/ TEMAN SEJAWAT nilai karakter
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32) kemandirian
Waktu : Selasa, 08 November 2022 yakni pengelolaan
1. Faktor keluarga/pola asuh pikiran, perasaan,
2. Kurangnya kecakapan atau dan tindakan
kemampuan siswa untuk mencapai
3. Siswa kurang berminat dalam materi tujuan belajar
yang diajarkan dalam kehidupan
4. Siswa mengalami kesulitan dalam sehari-hari masih
memahami materi dalam tahap
berkembang
KEPALA SEKOLAH belum ditahap
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55) mahir.
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Materi yang dibahas sulit menurut
siswa
2. Pembelajaran kurang menarik
3. Guru menggunakan metode ceramah
4. Kondisi kesehatan peserta didik
sedang tidak baik.

GURU PENGGERAK ANGKATAN 3


Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Metode dan model pembelajaran yang
digunakan guru tidak bervariasi
2. Pembelajaran masih bersifat teacher
center
3. Siswa sulit memahami materi yang
diajarkan
4. Keterbatasan penggunaan media
pembelajaran
5. Siswa tidak berani ikut aktif dalam
pembelajaran karena malu atau takut
salah.
6. Bullying yang pernah dilakukan
temannya sehingga siswa enggan
untuk turut aktif dalam pembelajaran

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Pendidikan)

5 Penguasaan Konsep Siswa SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil


Rendah JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
Menurut MY Wati, IA Maulidia, Irnawati dari kajian literatur,
dan Supeno (2019) faktor penyebab wawancara dan data
kurangnya penguasaan konsep siswa profil sekolah
adalah: didapatkan bahwa
1. Beberapa siswa takut dan malu penguasaan konsep
untuk bertanya siswa rendah
2. Siswa kurang aktif menjawab disebabkan oleh:
pertanyaan guru 1. Siswa kurang
3. Siswa merasa kurang percaya diri saat tertarik dengan
menjawab pertanyaan materi yang
4. Siswa tidak memiliki keberanian disampaikan
untuk bertanya saat tidak paham karena penerapan
karena takut jika pertanyaannya metode, model
terlalu mudah dan ditertawakan oleh dan media
siswa lainnya pembelajaran
5. Siswa tidak memiliki keberanian yang dapat
untuk mengungkapkan gagasannya menguatkan
sekalipun dia paham. pemahaman
konsep siswa
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/ kurang bervariasi
article/view/15237 sehingga
emahaman konse
JURNAL ILMIAH siswa rendah
Menurut M Amaliyah, IN Suardana, dan K 2. Siswa belum
Selamet (2021) yang menyebabkan memiliki
penguasaan konsep siswa rendah adalah: keberanian untuk
1. Minat belajar siswa terhadap mata bertanya saat
pelajaran IPA kurang tidak paham
2. Siswa menganggap mata pelajaran sehingga
IPA sebagai mata pelajaran yang pemahaman
sulit konsep yang
3. Banyak siswa yang tidak tercermin pada
memperhatikan saat guru saat kegiatan
menjelaskan. refleksi seperti
tanya jawab
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ jarang sekali
JPPSI/article/view/33868 siswa yang mau
bertanya ataupun
JURNAL ILMIAH yang dapat
Menurut P.G. N. Putra, I G. Margunayasa menjawab
dan I M. C. Wibawa (2018) penyebab pertanyaan.
penguasaan konsep siswa masih rendah 3. Kegiatan seperti
adalah: mengamati
1. Proses belajar yang terpusat pada lingkungan,
guru mencoba,
2. Kegiatan seperti mengamati menganalisis,
lingkungan, mencoba, menyimpulkan,
menganalisis, menyimpulkan, presentasi, dan
presentasi, dan mencipta belum mencipta belum
terlihat dalam pembelajran terlihat dalam
3. Pembelajaran cenderung diisi pembelajaran dan
dengan kegiatan ceramah dan berdasarkan
pemberian tugas. komposit nilai
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
karakter peserta
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ didik yakni
JP2/article/view/19329/11427 bernalar kritis
berdasarkan nilai
SUMBER WAWANCARA penelusuran
GURU/ TEMAN SEJAWAT informasi,
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32) analisis dan
Waktu : Selasa, 08 November 2022 evaluasi dalam
1. Siswa kurang tertarik dengan materi menemukan
yang disampaikan sebuah konsep
2. Siswa merasa bosan sehingga tidak masih dalam
memperhatikan penjelasan guru tahap
berkembang
KEPALA SEKOLAH belum ditahap
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55) mahir.
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Siswa tidak fokus ketika
pembelajaran
2. Siswa mengobrol dengan temannya
saat pembelajaran
3. Siswa mengantuk saat pembelajaran
4. Aktivitas pembelajaran yang monoton

GURU PENGGERAK ANGKATAN 3


Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Sumber belajar yang digunakan guru
terbatas hanya satu buku saja
sehingga memungkinkan terjadi
miskonsepsi materi
2. Siswa memiliki kesulitan belajar
3. Pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar masih kurang
4. Penerapan metode, model dan media
pembelajaran yang dapat menguatkan
pemahaman konsep siswa belum
diterapkan
5. Siswa kurang bijak dalam
menggunakan gadget sehingga terlalu
fokus pada gadget pada saat dirumah
sehingga tidak ada waktu belajar.

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
Pendidikan)

6 Rendahnya motivasi SUMBER KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil


belajar siswa JURNAL ILMIAH ekplorasi masalah
Menurut I Israil (2019) faktor penyebab dari kajian literatur,
rendahnya motivasi belajar siswa adalah: wawancara dan data
1. Model pembelajaran yang profil sekolah
diterapkan oleh guru cenderung didapatkan bahwa
teacher center rendahnya motivasi
2. Siswa menerima teori bukan belajar siswa
menentukan teori. disebabkan oleh:
3. Siswa cenderung menghafal dari 1. Kurang adanya
apa yang diberikan oleh guru inovasi dalam
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
bukan sebuah gagasan yang mengembangkan
muncul dari keaktifan siswa proses
selama proses pembelajaran. pembelajaran
4. Materi pembelajaran cenderung seperti
mengarah pada ke kognitif bukan penggunaan
afektif atau psikomotorik. model
5. Siswa menerima bahan jadi bukan pembelajaran
proses belajar pemecahan masalah sehingga
(problem solving learning) pembelajaran
6. Siswa mendapat materi seutuhnya cenderung
dari guru bukan hasil dari proses teacher center.
discovery inquiry. 2. Penerapan
pembelajaran
https://ejournal.undikma.ac.id/index.php/ berdiferensiasi
jurnalkependidikan/article/view/ jarang dilakukan
1807/1272 sehingga minat
belajar siswa
JURNAL ILMIAH untuk mengikuti
Menurut AW Sholekah (2020) rendahnya pembelajaran
motivasi belajar siswa disebabkan oleh: masih kurang dan
1. Pemilihan metode/model motivasi siswa
pembelajaran yang kurang tepat rendah.
2. Kurang adanya inovasi dalam 3. Tujuaan
mengembangkan proses pembelajaran pembelajaran
3. Siswa kurang dilatih untuk jarang
mengonstruksi sendiri pengetahuan disampaikan
yang mereka miliki dengan terlibat sehingga siswa
aktif dalam proses pembelajaran kurang
yang kompleks termotivasi dalam
belajar dan
http://www.ejournal.tsb.ac.id/index.php/ berdasarkan data
jpm/article/view/260/207 profil sekolah
mengenai
SUMBER WAWANCARA komposit nilai
GURU/ TEMAN SEJAWAT karakter peserta
Narsum : Widia Angela Sari, S.Pd (32) didik yakni nilai
Waktu : Selasa, 08 November 2022 kemandirian
1. Siswa tidak memiliki semangat mengenai
belajar pengelolaan
2. Kesiapan guru dalam menyiapkan emosi dan
pembelajaran pengendalian diri
3. Metode pembelajaran belum dalam tahap
disesuaikan dengan keadaan siswa berkembang
belum ditahap
KEPALA SEKOLAH mahir.
Narsum : H. Mahmud, S.Pd.,M.Pd (55)
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Faktor fisik siswa seperti mengantuk
2. Lingkungan keluarga yang kurang
memperhatikan kemajuan belajar
siswa
3. Adanya permasalahan di keluarga
4. Pembelajaran kurang menarik bagi
siswa

GURU PENGGERAK ANGKATAN 3


Narsum : Ikeu Liana Dewi, S.Pd (41)
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Waktu : Rabu, 09 November 2022
1. Belum diterapkannya pembelajaran
berdiferensiasi
2. Tujuan pembelajaran tidak
disampaikan sehingga siswa kurang
termotivasi dalam belajar
3. Guru belum menggunakan strategi,
metode dan model pembelajaran yang
tepat untuk memotivasi siswa dalam
belajar
4. Guru tidak melakukan penilaian
sehingga siswa merasa sia-sia
mengerjakan tugas akibatnya siswa
jadi tidak mempunyai motivasi untuk
belajar
5. Kondisi kelas yang kurang kondusif

SUMBER DATA
Data Laporan Profil Sekolah (Rapor
Pendidikan)

Anda mungkin juga menyukai