Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Nama : Aprianti Mega Resky


Kelas : PBSI E
Nim : 210501502075
Rangkuman Materi Kelompok 1
HAKIKAT DAN MOTIVASI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
A. Hakikat Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan
subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dievaluasi
secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari, 2010).
Interaksi antara pengajar dan anak didik diharapkan merupakan proses motivasi.
Maksudnya bagaimana pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan
motivasi serta penguatan kepada pihak anak didik sebagai subjek didik agar dapat
melakukan kegiatan belajar secara optimal. Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip
mengajar adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar kepada anak
didik. Terdapat dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
belajar dan mengajar. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedang
mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru (Mufarrokah, 2009). Lebih luas
dapat dikatakan mengajar adalah kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta
mengarahkan kegiatan belajar siswa/subjek didik untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku serta
kesadaran diri sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Suasana belajar yang tidak
menyenangkan bagi anak didik akan merusak kegiatan pembelajaran dan akan menjadi
kendala pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Interaksi yang timbul
akan keluar dari lingkup interaksi edukatif. pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu
proses yaitu proses mengatur dan meng organisasi linglangan yang ada di sekitar anak
didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses
belajar. Pada tahap berikutnya pembelajaran adalah proses memberikan bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.

B. Pengertian Strategi Belajar dan Mengajar


Strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan
potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari suatu
sasaran kegiatan. Secara umum strategi dapat berupa garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi mengajar
merupakan tindakan guru dalam melaksanakan rencana mengajar artinya usaha guru
menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti; tujuan, bahan, metude, alat, dan
evaluasi agar dapat memengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan usaha peningkatan kualitas hasil pendidikan maka kualitas
pembelajaran harus ditingkatkan.
Proses pembelajaran. Politik atau taktik tersebut harus mencerminkan.
langkahlangkah yang sistemik; artinya bahwa setiap komponen pembelajaran harus
saling berkaitan satu sama lain dan sistematis yang mengandung pengertian bahwa
langkahlangkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran itu tersusun secara rapi
dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai. Strategi belajar-mengajar merupakan
pola umum perbuatan guru siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.
Pengertian strategi dalam hal ini menunjukkan pada karakteristik abstrak perbuatan guru
siswa dalam peristiwa belajar aktual tertentu. Sedangkan metode mengajar ialah alat yang
merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran.

C. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan
dorongan yang berasal dari diri seseorang untuk mencapai tujuan. Dorongan dan reaksi-
reaksi usaha yang disebabkan karena adanya kebutuhan untuk berprestasi dalam hidup.
Hal tersebut menjadikan individu memiliki usaha, keinginan dan dorong untuk mencapai
hasil belajar yang tinggi. Banyak teori tentang motivasi manusia telah dikembangkan
oleh ahli psikologi yang bekerja dalam satu dari tiga kerangka teori besar, yaitu:
behaviorisme, psikologi kognitif, dan humanisme." Para ahli yang menganut paham
bahavior mengatakan bahwa motivasi berawal dari situasi, kondisi dan objek yang
menyenangkan. Jika hal ini memberi kepuasan yang berkelanjutan maka akan
menimbulkan tingkah laku yang siap untuk melakukan sesuatu. Kaum paham kognitif
mengatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku individu adalah proses pemikiran,
karena penganut paham kognitif memfokuskan pada bagaimana individu memproses
informasi dan memberikan penafsiran untuk situasi khusus. Penganut paham humanis
mengatakan bahwa manusia bertindak dalam situasi lingkungan dan membuat pilihan
mengenai apa yang dilakukan, tetapi mereka lebih menaruh perhatian pada jalan umum
perkembangan seseorang, aktivitas dari potensi dan menghilangkan gangguan- gangguan
pada pertumbuhan seseorang. Dari Koeswara mengatakan bahwa dalam disiplin ilmu
psikologi, motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-
kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau individu yang menjadi
penggerak dan pengarah tingkah laku individu tersebut. Para teoritikus motivasi dalam
menyusun konsepsi teori mengenai motivasi bisa dikategorikan dalam tiga pendekatan
yang utama, yakni: (1) pendekatan biologis. (2) pendekatan behavioristik, dan (3)
pendekatan kognitif.

D. Macam-Macam Motivasi
Motivasi dibedakan menjadi dua jenis lho, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Perbedaan keduanya terletak pada dorongan atau niat dalam melakukan motivasi itu
sendiri. Kedua jenis motivasi ini memiliki cara kerja dan efek yang berbeda dalam
mengejar tujuan.
a. Motivasi intrinsic
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri untuk mencapai
sesuatu demi memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh imbalan dari
eksternal. Jadi, motivasi ini membuat seseorang melakukan aktivitas tertentu karena
menganggapnya sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya atau memberikan
kepuasan untuk dirinya sendiri. Jenis motivasi ini dipengaruhi oleh ketertarikan atau
kesenangan pada kegiatan tertentu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya keinginan untuk
mendapatkan imbalan atau hadiah. Imbalan atau hadiah ini bisa berupa pujian,
penghargaan, uang, atau barang tertentu. Selain itu, melakukan suatu kegiatan dengan
maksud menghindari hukuman juga termasuk dalam motivasi ekstrinsik. Jadi,
motivasi ini membuat seseorang melakukan aktivitas bukan demi kepuasan dirinya
sendiri, melainkan karena berharap mendapatkan sesuatu sebagai imbalannya atau
menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan.
SOAL DAN PERTANYAAN
1. Dari macam-macam motivasi, apakah motivasi ekstrinsik itu bisa mempengaruhi siswa
dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif? lalu dalam kegiatan belajar mengajar
motivasi ekstrinsik itu seberapa pentingnya untuk siswa? (Rahma)
Jawab: Motivasi ekstrinsik juga mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar lebih efektif, kerena motivasi ektrensik juga akan memberikan dorongan kepada
siswa agar ia termotivasi untuk belajar. Sedangkan motivasi ektrinsik itu sendiri adalah
motivasi yang dorongannya berasal dari luar, yaitu dorongan dalam bentuk hadiah atau
hukuman sehingga dapat memotivasi siswa tersebut untuk giat dalam belajar. Tapi disini
guru juga harus memberikan pemahaman kepada muridnya agar ia memahami faedah
belajar bagi dirinya dan benar-benar sadar mengapa ia harus belajar, bukan karena
semata-mata karena ingin mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Jadi motivasi
ektrinsik ini dapat berubah menjadi motivasi intrinsik apabila guru berhasil membeikan
pemahaman kepada muridnya tersebut tentang mengapa ia harus belajar.

2. Seberapa pentingkah sebuah strategi pembelajaran sehingga seorang tenaga pendidik


harus menggunakannya saat proses belajar mengajar? (Uli Ayu Sudarni)
Jawab: Strategi Pembelajaran sangatlah penting digunakan dalam proses pembelajaran
karena dengan adanya strategi pembelajaran ini diharapkan ketika proses belajar
mengajar di kelas menjadi lebih efektif sehingga dapat meningkatkan minat siswa ketika
belajar.

3. Sependek pengetahuan saya, metode pembelajaran atau strategi pembelajaran yang


diterapkan di tanah Jawa berbeda cukup drastis dengan metode pembelajaran atau strategi
pembelajaran yang diterapkan di tanah Sulawesi Selatan. Nah, apa dampak positif dann
negatif ketika metode pembelajaran atau strategi pembelajaran di tanah Jawa diterapkan
di tanah Sulawesi Selatan? (Zabitah)
Jawab: Sisi positifnya adalah siswa yang ada di daerah khususnya di Sulawesi Selatan ini
pola pemikiran mereka akan lebih terbuka dan akan keluar dari zona nyaman. Artinya
cara berpikir siswa-siswa disini akan memiliki juga cara berpikiran yang modern seperti
di pulau Jawa. Sedangkan sisi negatifnya adalah siswa-siswa disini akan sulit untuk
beradaptasi dengan metode-metode pembelajaran dari pulau Jawa karena sudah terbiasa
dengan metode pembelajaran yang biasa diterapkan di Sulawesi Selatan

4. Apakah ada strategi khusus atau yang lebih spesifik yang bisa diterapkan di pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia? (Aprianti Mega Rezky)
Jawab: Ada. Salah satu strategi yang digunakan di pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia adalah strategi diskusi kelompok. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa disini
bisa saling bertukar pemikiran dan bisa menambah pengetahuan mereka. Selain itu,
diskusi kelompok juga dapat melatih para mahasiswa untuk melatih cara berbicara
mereka, sehingga ketika berbicara di depan umum, mereka sudah tidak ragu dan takut
lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama.
Koreshinfo. 2016. Pengertian Motivasi, Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar dan Strategi Pemberian Motivasi Oleh Guru. Diakses
pada Kamis, 16 Februari 2023 pada link
https://koreshinfo.blogspot.com/2016/02/pengertianmotivasi-bentuk-bentuk.html?m=1
Mufarrokah, A. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras

Anda mungkin juga menyukai