Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aprisnti Mega Resky

NIM : 210501502075

Kelas : PBSI E 2021

Mata kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Rangkuman Materi

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran


1. Hakikat Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Menurut Surya (1997) belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dan
biasanya dilakukan dengan sengaja (Ramadhani, dkk (2020)). Proses belajar dapat
dilakukan dengan memberikan ruang pada diri untuk mencari suatu hal yang belum
diketahui sebelumnya. Proses belajar juga dilakukan dengan menemukan hal secara
tidak sengaja lalu terjadilah proses berpikir secara alami untuk menjelaskan penemuan
tersebut dan saat itulah kegiatan belajar secara alami terjadi. Dari beberapa pengertian
pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar
ialah adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada
atau tingkah lakunya tersebut masih lemah atau kurang.Tingkah laku manusia terdiri
dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek
tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah : pengetahuan, pemahaman, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etika, sikap, dan lain-lain
(Darman, 2020).
2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara guru dan siswa,
baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. pembelajaran
merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi
komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan komponen pembelajaran
lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Darman, 2020).
Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu
proses interaksi komunikasi antara sumber belajar, guru, dan siswa. Interaksi
komunikasi itu dilakukan baik secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun
secara tidak langsung dengan menggunakan media, di mana sebelumnya telah
menentukan model pembelajaran yang akan diterapkan tentunya.
B. Jenis-jenis Teori Pembelajaran
1. Teori Belajar Behaviorisme
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus
(rangsangan) dan respon (tanggapan). Menurut teori ini manusia sangat dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian dalam lingkungan yang akan memberikan pengalaman-
pengalaman belajar. Teori behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat
dilihat, yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi dalam pikiran
manusia. Dengan kata lain, lebih menekankan pada hasil dari proses belajar (Amral &
Asmar (2020)). 
2. Teori Belajar Kognitif
Teori kognitif merupakan teori yang mementingkan proses belajar daripada hasil
belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekadar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi
serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori
ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya ((Amral &
Asmar (2020)). 
3. Teori Belajar Humanism
Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu
sendiri, serta lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk
yang paling ideal. Teori ini cenderung ekletik, yaitu memanfaatkan teknik belajar
apapun asalkan tujuan peserta didik tercapai (Amral & Asmar (2020)). 
4. Teori Belajar Sibernetik
Menurut teori ini, belajar adalah pengolahan informasi. Proses belajar dianggap penting
tapi yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang akan diproses dan akan
dipelajari oleh peserta didik. Asumsi lain adalah bahwa tidak ada satu proses belajar
pun yang ideal untuk segala situasi dan yang cocok untuk semua peserta didik. Sebab
cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi (Amral & Asmar (2020)). 
5. Teori Belajar Konstruktivisme
Belajar menurut teori ini adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Teori
konstruktivisme menekankan bahwa belajar lebih banyak ditentuka karena adanya karsa
peserta didik. Dalam proses belajarnya pun memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berpikir tentang
pengalaman, sehingga peserta didik menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (Amral & Asmar (2020)).

Daftar Pustaka

Amral, S. P., & Asmar, S. P. (2020). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Guepedia.

Darman, R. A. (2020). Belajar dan Pembelajaran. Guepedia.

Ramadhani, R., Masrul, M., Nofriansyah, D., Abi Hamid, M., Sudarsana, I. K., Sahri, S., ... &
Suhelayanti, S. (2020). Belajar dan Pembelajaran: Konsep dan Pengembangan.
Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai