PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari satu orang kepada orang lainnya atau dari satu genarasi lainnya, telah
2007) .
sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Oleh karena itu,
terdapat tiga dimensi belajar yakni: (1) penciptaan hubungan; (2) sesuatu
pengetahuan yang sudah dipahami; dan (3) sesuatu pengetahuan yang baru.
Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa belajar tidak berarti memulai dari
sesuatu yang tidak dipahami sama sekali, melainkan berangkat dari sesuatu
tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat. Terdapat dua makna yang
tersirat dalam definisi tersebut, yakni: (1) Bahwa belajar merupakan suatu
proses dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu; dan (2)
belajar menyangkut dua hal yaitu proses belajar dan hasil belajar.
dalam bentuk sikap dan perilaku sebagai hasil dari konstruksi pengetahuan
probleng Solving. Tidak ada lebih menekankan pada di temukan konsep atau
tidak bias menjawabnya. Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajran
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada Biologi ).
2. Manfaat Praktis:
pada umunya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Oleh karena itu, terdapat tiga dimensi belajar yakni: (1) penciptaan hubungan;
(2) sesuatu pengetahuan yang sudah dipahami; dan (3) sesuatu pengetahuan
yang baru. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa belajar tidak berarti
memulai dari sesuatu yang tidak dipahami sama sekali, melainkan berangkat
dari sesuatu yang sudah ada lalu dikaitkan dengan pengetahuan yang bar
tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat. Terdapat dua makna yang
tersirat dalam definisi tersebut, yakni: (1) Bahwa belajar merupakan suatu
proses dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu; dan (2)
belajar menyangkut dua hal yaitu proses belajar dan hasil belajar.
dalam bentuk sikap dan perilaku sebagai hasil dari konstruksi pengetahuan
lama dan pengetahuan yang baru, sehingga wawasan dan pengetahuan menjadi
kegiatan manusia yang lebih kompleks, yang pada hakikatnya adalah usaha
interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya untuk mencapai tujuan yang
terjadi interaksi dua arah antara guru dengan siswa yang terjadi secara intens
dan terarah untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditargetkan. Supaya
tujuan dan target dapat terarah dan berkesinambungan maka diperlukan suatu
pengetahuan apa yang diinginkan sisiwa dan bagaimana cara yang efektif
untuk memperolehnya.
B. Hasil Belajar
hasil belajar diartikan pula sebagai hasil yang dicapai setelah terjadi
laku. Wujud dari pada hasil belajar berupa angka atau nilai yang diperoleh
dari tes hasil belajar. Tes hasil belajar dibuat untuk menentukan tingkat
2006).
kategori, yaitu:
1) Keunggulan
karena mengarah pada kebenaan yang final dan tertentu atau pasti.
sumber belajar
(Kurniasih, 2014)
2. Kelemahan
menimbulkan frustasi.
2. Metode ini tidak efisien untuk mengjar jumlah siswa yang banyak,
perhatian
perhatian
oleh guru.
( Kurniasih, 2014)
Fase 2:
Pelaksanaan
1. Merumuskan Guru menyampaikan suatu permasalahn
masalah untuk yang menggugah dan menimbukan
kepenasaran-kepenasaran tentang fenomena
tertentu, masalah itu menorong siswa untuk
melakukan suatu rangkaian pengamatan
discovery Learning
( Kosasih,2014)
D. Keterampilan Proses
Pengertian Keterampikan proses merupakan keseluruhan keterampilan
ilmiah yang terarah ( baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat di
unakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsisp atau teori, untuk
mengembang konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasifikausi. dengan pengaaman
atau di kembangkan ini akan memantafkan pemahaman tentang keterampilan
proses tersebut ( Tritanto, 2006).
E. Hakikat Pembelajaran Sains
Kata sains berasal dari bahasa latin scientia yang berarti “saya tahu”.
Dalam bahasa inggris kata science berarti pengetahuan. Jadi sains dapat
diartikan ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari kejadian yang terjadi di
alam ini. Sains atau ilmu pengetahuan alam (IPA) / Biologi berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA / Biologi
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Adapun penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan
(Kunandar, 2010) menjelaskan bahwa PTK dapat pula diartikan sebagai suatu
kegiatan ilmia yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya diterapkan pada
berbeda tergantung dari fakta dan interpretasi data yang ada atau situasi dan
B. Subjek penelitian
Subjek penlitian ini adalah seluruh siswa kelas X 1 SMA Negeri 8 seluma
Februari 2020.
D. Prosedur penelitian
Penelitian tindak kelas ini dapat dilakukan dua atau 3 kali siklus dan
bahkan lebih. Apbila dua atau tiga siklus ini ketuntasan bejar siswa balum
tercapai, maka akan di lanjutkan dengan siklus selanjutnya yaitu 4 dan 5.
perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
pengamatan
perancanaan
pengamatan
perancanaan
?
Refleksi
(Arikunto,2006)
E. instrumen penilaian
2. Lembar Tes
1. Tahap perencanaan
adalah:
siswa (LDS)
Teknik analisi data pada penelitian ini adalah dengan metode diskrikriptif
kompetensi yang lebih kmpleks dari pada yang di nyatakan dalam K-13,
ukur (misalnnya apakah tes untuk kerja, tes tertulis, ataupun tes lisan).
empiris,
pembelajran sains
(Mahmuddin, 2010)
Tabel 3.2 Rubrik penilain keterampilan Proses
interval Kategori
16-20 Sangat baik
11-15 Baik
6-10 Cukup
1-5 Kurang
DAFTAR PUSTAKA
M. Yaumi dan Muljono, 2014. Action Recearce Teori, Model dan Aplikasi
Kencana Jakarta
November 2019
htps://mahmuddin.wordpress.com/2019/01/12/pelaksanaan-penilain
keterampilan poses