Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Oleh
Bapak Muhammad Alfian Tufli, S. Pd., M. Pd. Selaku Dosen Pengampu Pada Mata Kuliah
Psikolinguistik
Oleh
Nama:
NIM:
Penelitian ini akan mengkaji pemerolehan bahasa kedua (B2) pada remaja
untuk memperoleh bahasa baru melalui film series (Drakor). Selanjutnya
untuk mengetahui bentuk pemerolehan bahasa kedua (B2) pada remaja.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut: pengaruh film series (Drakor) terhadap pemeroleha
n bahasa kedua remaja.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari pelebaran masalah
yang akan diulas dalam penelitian ini, maka penelitian membuat pembatasan
masalah untuk mengarahkan proses penelitain sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran atau agar peneliti benar-benar berjalan dengan lancar.
Berdasarkan apa yang identifikasi
di atas, penelitian ini memfokuskan pada masalah Pemerolehan bahasa kedua
setelah bahasa ibu yaitu pada remaja terhadap film series korea (Drakor) yang
ditonton dan dampak apa saja ayang akan diterima remaja selama menonton film
series korea.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Dengan demikian peneliti
merumuskan masalah yakni:
1. Bagaimana pengaruh film series korea (Drakor) terhadap pemerolehan
bahasa kedua pada remaja?
2. Seberapa banyak kosakata yang diperoleh para remaja yang sering
menonton film series korea?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian sangat penting dirumuskan sebelum suatu kegiatan mulai
dilaksanakan. Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Pengaruh film series korea (Drakor) terhadap pemerolehan bahasa kedua
pada remaja.
2. Seberapa banyak kosakata yang diperoleh para remaja yang sering menonton
film series korea.
F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut
:
1. Manfaat
Teoretis
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa, dan
peneliti. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan
BAB II LANDASAN
TEORI
A. Kerangka Teoretis
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skema akuisisi bahasa
kedua untuk mendukung penelitian untuk mencari dan menganalisis data serta menarik
kesimpulan. Pandangan atau pendapat yang dikumpulkan dan disususn oleh para
ahli untuk keperluan ini. Seperti yang telah diutarakan pada bagian tertentu, penelitian
ini memiliki dua pembahasan yaitu pengaruh series korea terhadap pemerolehan
bahasa kedua dan seberapa banyak kosakata yang diperoleh oleh remaja yang sering
menonton series korea.
a. Anak mendapat masukan dalam bentuk tuturan (data bahasa primer) yang didengar
oleh orang-orang di sekitarnya. Masukan berupa data linguistik primer berfungsi
sebagai pedoman bagi perkembangan bahasa anak selanjutnya. Artinya, misalnya
inputnya berupa data bahasa Indonesia, maka outputnya juga kemampuan
berbahasa Indonesia.
b. Alat pemerolehan Language Acquisition Device (LAD) mencakup tiga aspek dan
kaidah bahasa yang bersifat universal. Terkait dengan proses pemerolehan di atas,
LAD mengambil input sebagai data bahasa primer, kemudian mengidentifikasi
dan membedakan input tersebut. Dengan demikian, LAD berfungsi membentuk
tata bahasa suatu bahasa. Dengan menggunakan input bahasa yang ada, LAD
akan bekerja dan membentuk sistem gramatika pada diri pembelajar.
c. Output yang dihasilkan berupa tindak tutur, bila diamati secara berulang-
ulang, dapat memberikan gambaran terkait kemampuan berbahasa anak. Output
(keluaran) dalam suatu sistem pemerolehan bahasa sangat dipengaruhi oleh input
(masukan) dan proses atau pemrosesan yang terjadi. Oleh karena itu, karakteristik
output (keluaran) dapat menggambarkan karakteristik masukan dan perilaku proses
dari sistem pemerolehan itu.
4. Drama Korea
Drama Korea adalah cerita pendek yang orang hanya bisa menonton selama dua
sampai tiga jam sehari. Drama Korea (drakor) menjadi populer di seluruh Asia
termasuk Indonesia. TV lokal Indonesia menayangkan lebih dari 40-50 judul drakor
pada tahun 2011 dan terus bertambah setiap tahunnya dan menurut survei
AGB Nielsen Indonesia pada tahun 2003, tayangan drama endless love di Indonesia
ini semakin populer dan mendapat rating 10 atau telah dilihat oleh 2,8 juta orang di
Indonesia (Mutiara, M., dkk (2023)).
Perkembangan industri hiburan di Korea saat ini sudah sangat maju dan
berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Korean Wave yang saat ini masih
menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya, negara Korea menjadi semakin terkenal di
dunia. Budaya, pakaian, makanan, dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Korea dengan cepat menjadi tren yang sangat populer di seluruh dunia.
Pengaruh besar Korean Wave adalah drama Korea. Jauh sebelum fashion dan musik,
drama Korea telah berhasil merebut hati banyak orang di seluruh dunia. Drama
Korea sudah sukses mendunia di Asia dan Amerika. Banyak drama Korea yang
dibuat menjadi serial pendek dan sebagian besar hanya tayang beberapa minggu
saja (Ardia, V. (2014)).
Pengaruh drama Korea ini sering terlihat ketika seseorang mengobrol,
mereka sering menambahkan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
“annyeonghaseyo (halo), mannaseo bangawoyo (senang bertemu denganmu), jal
gayo (sampai jumpa), aniyo (tidak), ne (iya), gomasseuimnida (terima kasih),
chukahaeyo (selamat), mian hamnida (maaf), kwaenchanayo (tidak apa-apa),
saranghae (aku cinta kamu)” dan lain-lain yang sering didengar. Biasanya, terpaaan
budaya korea ini melalui drama korea yang mereka tonton dan dengar.
Paparan budaya Korea inilah adalah salah satu alasan mengapa seseorang
mengetahui istilah atau bahasa Korea (Mutiara, M., dkk (2023)).
B. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka teori, peneliti membuat kerangka konseptual sebagai dasar
permasalahan penelitian. Landasan menunjukkan akan hubungan satu sama lain.
Pemerolehan bahasa kedua adalah pemerolehan bahasa selain bahasa ibu. Oleh
karena itu, penelitian ini berfokus pada analisis pemerolehan bahasa kedua yang
diperoleh anak remaja dalam drama Korea sebagai drama fantasi yang telah mendorong
anak remaja dan menjadi pendorong pengubah perilaku serta tata bahasa anak remaja
masa kini.
C. Pernyataan Penelitian
Pernyataan penelitian adalah jawaban awal tentang permasalahan penelitian sampai
dapat dibuktikan dengan data yang terkumpul. Dikatakan sementara karena jawaban
baru berdasarkan pada teori baru yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
diperoleh dari pengumpulan data. Berdasarkan pendapat di atas, maka pernyataan dari
penelitian ini adalah terdapat beberapa komponen yang akan dijadikan acuan
penelitian, di antaranya adalah pengaruh series Korea terhadap pemerolehan bahasa
kedua dan seberapa banyak kosakata bahasa Korea yang diperoleh anak remaja hanya
dengan menonton series Korea (Drakor).
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian memegang peranan penting dalam penelitian. Hal ini
penting dalam penelitian karena metode dapat menentukan tercapainya suatu penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang sedang
dihadapi dan mengumpulkan data-data informatif yang akan disusun dan dianalisis
untuk memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti, misalnya data-data yang
dideskripsikan yaitu pemerolehan bahasa kedua (bahasa Korea) pada anak remaja.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh seorang peneliti untuk
mengukur suatu fenomena yang telah terjadi. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner
yaitu daftar pernyataan tertulis yang bertujuan untuk memperoleh informasi berupa
jawaban dari responden yang digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Instrumen penelitian merupakan kunci dalam meneliti dan data adalah kebenaran
dan empirisme, yaitu kesimpulan atau temuan penelitian. Terkait dengan topik ini
Sugiyono (2017:305) mengatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat
penelitian untuk memahami topik dan kesediaan peneliti untuk melakukan perjalanan
ke lokasi penelitian. sebuah instrumen penelitian ini dilakukan dengan studi dokumenter.
Studi dokumenter dan pengamatan dilakukan dengan menganalisis pemerolehan
bahasa kedua (bahasa Korea) menurut kategori kata, meliputi kata benda, kata kerja,
kata sifat, kata ganti, dan kata keterangan pada remaja yang sering menonton drama
Korea.
DAFTAR PUSTAKA