PENDAHULUAN
bahasa Inggris juga digunakan oleh para siswa dan guru sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari di lingkungan sekolah.
Tidak hanya sekolah pada tataran atau tingkat SMP dan SMA, pada
tingkat SD pun pelajaran bahasa Inggris sudah didiajarkan untuk melatih dasardasarnya. Bagi sebagian besar murid di Sekolah Dasar, mata pelajaran bahasa
Inggris bisa jadi merupakan mata pelajaran baru dan sulit. Hal ini dikarenakan
kebiasaan berbahasa mereka di rumah tidak menggunakan bahasa Inggris.
penulis
Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang dikhususkan bagi anak usia SD/MI
yang mencakup 4 keterampilan berbahasa yaitu listening, speaking, reading dan
writing.
pengetahuan
mengenai
metode
dan
implikasi
positif
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
Keempat
3.1.1
Pendekatan Behavioristik
Pendekatan behavioristik memfokuskan pada belajar yang didasarkan pada
3.1.2
Pendekatan Linguistik
Menurut pendekatan linguistik, anak memiliki struktur bahasa atau
3.1.3
Perkembangan sistem
3.1.4
mengharuskan
guru
selaku
pengajar
untuk
memahami
kalakteristiknya. Hal ini dilakukan agar guru dapat menentukan metode apa yang
tepat untuk dapat diterapkan kepada siswanya. Karakteristik itu antara lain :
1. Mereka suka belajar sambil bermain
2. Mereka dapat menceritakan apa yang mereka lakukan dan dengarkan
3. Mereka memiliki perhatian dan konsentrasi yang singkat (tidak tahan lama)
4. Mereka mempelajari bahasa Inggris dengan cara menyimak, menirukan dan
mengucapkan
5. Mereka sebenarnya belum menyadari untuk apa belajar bahasa asing
walaupun mereka senang dan bersemangat
6. Anak belajar dengan baik ketika mereka diberi motivasi untuk terlibat secara
langsung dalam kegiatan yang berhubungan dengannya.
10
11
12
13
14
15
psikologi
kognitif
dan
bahasa
transformasi-generatif
16
5) Suggestopedia
Georgi Losanov percaya bahwa dalam proses pembelajaran ada kendala
psikologi. Suggestopedia merupakan aplikasi sugesti dalam pedagogi dimana
17
mereka
bermain
peran.
Setelah
itu,
guru
membaca
18
sambil
19
20
Anak yang terbiasa dengan bahasa asing akan lebih terbuka dengan perbedaan
dan memiliki kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi khususnya
dengan orang asing. Oleh karena itu, mereka akan mudah untuk bersosialisasi
terlebih dengan perkembangan teknologi komunikasi dan jejaring sosial yang
makin pesat anak dapat membuat pertemanan mereka lebih luas.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Inggris sekarang ini sudah bukan hal asing lagi jika
diajarkan pada anak usia dini, khususnya anak usia SD (6-12) tahun. Penguasaan
bahasa Inggris rupanya sudah menjadi kebutuhan bagi pelajar bahkan di hampir
semua jenjang pendidikan. Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan teoritis seperti pendekatan behavioristik, pendekatan
linguistik, pendekatan interaksi kognitif, dan pendekatan interaksi sosial.
Dalam mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia SD, pengajar harus
terlebih dahulu mengetahui karakteristik anak yang diajarnya. Hal ini diperlukan
agar pengajar dapat menentukan metode belajar seperti apa yang sesuai jika
diterapkan pada anak usia SD, karena setiap jenjang usia memiliki karakteristik
yang berbeda-beda terlebih dalam aspek kognitifnya. Selain itu pembelajaran
bahasa Inggris pada anak usia SD juga harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris seperti bahasa ibu, bahan ajar,
interaksi sosial, latar belakang keluarga dan media pembelajaran.
Kegiatan belajar bahasa Inggris meliputi menyimak (listening), berbicara
(speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Namun, untuk anak usia
SD pembelajaran lebih ditekankan pada listening dan speaking. Tentunya
pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD ini memiliki implikasi positif, di
antaranya dapat dilihat dari aspek kognitif, kepribadian dan sosial.
22
4.2 Saran
Pembelajaran bahasa Inggris yang sudah menjadi kebutuhan hendaknya
tidak dijadikan beban. Sudah sepatutnya anak sudah dikenalkan dengan bahasa
Inggris sejak dini sebagai persiapan dalam menghadapi tantangan arus globalisasi
yang mengharuskan adanya penguasaan bahasa Inggris sebagai penunjang.
Namun, kita tidak boleh melupakan begitu saja bahasa bangsa sendiri yaitu bahasa
Indonesia.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
KATA PENGANTAR
Penyusun
25i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
BAB II
26
i