Anda di halaman 1dari 1

TUGAS MATA KULIAH MATERI DAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

UNIVERSITAS TERBUKA

PROGRAM STUDI : PGSD


SEMESTER : 2019/20.2
NAMA : AHMAD TOBRANI
NIM : 836110548

1. Setuju, karena bahasa pertama yang didapatkan oleh anak pasti berasal dari lingkungan
tempat kelahirannya, ketika si anak mulai bersosialisasi dalam lingkungan belajar maka si
anak akan bertemu dengan berbagai ragam bahasa baru yang dibawa oleh teman-
temannya dan akan menjadi bahasa keduanya.
2. Belajar bahasa adalah perubahan perilaku yang relative permanen dan merupakan
hasil pelatihan berbahasa yang mendap penguatan.
Belajar melalui bahasa adalah bahasa digunakan sebagai alat untuk mempelajari sesuatu.
Belajar tentang bahasa adalah seseorang mempelajari bahasa untuk mengetahui segala hal
yang terdapat pada suatu bahasa, seperti sejarah, system bahasa, kaidah berbahasa, dan
produk bahasa seperti sastra. Jadi, belajar tentang bahasa terdapat dalam proses manusia
belajar bahasa, untuk selanjutnya bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk
mempelajari hal lain (belajar melalui bahasa).
3. Pemerolehan bahasa adalah proses manusia mendapatkan kemampuan untuk
menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi.
Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti sintaksis, fonetik, dan kosakata yang
luas. Bahasa yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada bahasa lisan atau manual
seperti pada bahasa isyarat. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan
bahasa pertama yang mengkaji pemerolehan anak terhadap bahasa ibu mereka dan bukan
pemerolehan bahasa kedua yang mengkaji pemerolehan bahasa tambahan oleh anak-anak
atau orang dewasa.
4. a. teori akulturasi : penyesuaian terhadap kebudayaan yang baru, proses pemerolehan B2
telah dimulai ketika anak mulai dapat menyesuaikan dirinya terhadap kebudayaan B2,
seperti penggunakan kata sapaan, nada suara, pilihan kata, dan aturan-aturan yang lain.
Dalam teori ini, jarak sosial dan jarak psikologis anak sangat menentukan keberhasilan
pemerolehan.
b. teori wacana : Dilihat dari segi bagaimana cara anak menemukan makna potensial
bahasa melalui keikutsertaannya dalam komunikasi, seperti seorang guru menyampaikan
pelajaran diselingi dengan bahasa yang biasa digunakan oleh murid-muridnya untuk
kemudian di jelaskan arti bahasa daerah setempat menjadi bahasa lain semisal “ngertos po
mboten?” lalu di artikan dan ditanyakan kembali “mengerti atau tidak?”
c. teori monitor : Teori ini melihat bahwa pemerolehan B2 dapat direfleksikan dan
bagaimana bahasa itu digunakan. Produk bahasa terdiri atas produk terencana (seperti
menirukan cerita atau dialog) dan tidak terencana (seperti percakapan sehari-hari).
5. Dengan menggunakan teknik ceramah maka kemampuan mengajar guru tidak berkembang
dikarenakan bahan ajar yang diberikan akan terus menerus diulang, selain itu dikarenakan
menggunakan bahan ajar yang sama maka membuat pembelajaran menjadi jenuh didalam
kelas baik bagi guru maupun muridnya. Pembelajaran di dalam kelas hanya berpusat pada
kegiatan menyimak dan mencatat sehingganya kemampuan berbahasa dan menelaah siswa
tidak dapat tergali maksimal.

Anda mungkin juga menyukai