Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG

Tes Tutorial 1
Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Kode Mata Kuliah : PDGK4204
Dosen : Hendra Setiawan, S.S., M.Pd.
Waktu : Sesuai dengan jadwal di website
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "hakikat bahasa" dan jelaskan mengapa bahasa
dikatakan arbitrer?
2. Bagaimana guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berbicara yang
baik? Berikan contoh strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa.
3. Bagaimana peran sastra dalam pembelajaran bahasa? Apa manfaat dari memasukkan
sastra dalam kurikulum pembelajaran bahasa?
4. Apa yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua? Jelaskan
proses dan tahapan utama dalam pemerolehan bahasa pertama, serta jelaskan perbedaan
pemerolehan bahasa pertama dan kedua pada anak!
5. Jelaskan peran lingkungan dalam pemerolehan bahasa pertama. Bagaimana pengasuhan,
interaksi sosial, dan rangsangan lingkungan memengaruhi perkembangan bahasa anak?
6. Apa yang dimaksud dengan "pendekatan pembelajaran"? Jelaskan perbedaan antara
pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran dalam konteks pengajaran bahasa!
7. Jelaskan pengertian dari "teknik pembelajaran bahasa." Berikan contoh teknik
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa!
8. Apa yang dimaksud dengan "pembelajaran bahasa Indonesia terpadu"? Dan, jelaskan
manfaat pembelajaran bahasa Indonesia terpadu dalam mengembangkan pemahaman
budaya, etika, dan nilai-nilai dalam konteks pendidikan di sekolah dasar!
DHEA HANIFA WIDYANA
JAWABAN:
1. Hakikat Bahasa dan Sifat Arbitrer:Hakikat bahasa mengacu pada karakteristik dasar bahasa
sebagai sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia. Bahasa dikatakan arbitrer karena
hubungan antara kata-kata (simbol) dan maknanya tidak bersifat alami atau inheren. Artinya,
tidak ada hubungan alamiah antara kata-kata tertentu dengan konsep yang mereka wakili.
Contohnya, kata "apple" (apel) dalam bahasa Inggris tidak memiliki kaitan alamiah dengan buah
apel itu sendiri. Hubungan ini bersifat konvensional, yang berarti bahwa kata-kata dan maknanya
ditentukan oleh kesepakatan bersama dalam suatu komunitas bahasa.

2. Pengembangan Keterampilan Berbicara:Guru dapat membantu siswa mengembangkan


keterampilan berbicara yang baik dengan mengimplementasikan berbagai strategi, seperti:
- Praktek Berbicara:Memberi kesempatan siswa untuk berbicara secara aktif dalam kelas,
misalnya dengan berdiskusi, berpresentasi, atau berperan dalam situasi tertentu.
- Model Berbicara yang Baik:Guru harus menjadi contoh yang baik dalam berbicara, termasuk
dalam pengucapan dan tata bahasa.
- Latihan Mendengarkan:Mendorong siswa untuk mendengarkan dan merespons percakapan,
pidato, atau audio dalam bahasa yang dipelajari.
- Pemberian Umpan Balik:Memberikan umpan balik konstruktif terhadap kemampuan
berbicara siswa untuk membantu mereka memperbaiki kesalahan dan mengembangkan
keterampilan berbicara yang lebih baik.

3. Peran Sastra dalam Pembelajaran Bahasa:Sastra memiliki peran penting dalam pembelajaran
bahasa, karena:
- Mengembangkan Pemahaman Bahasa: Sastra membantu siswa memahami struktur bahasa,
kosakata, dan penggunaan bahasa dalam konteks yang bervariasi.
- Menginspirasi Kreativitas: Sastra memotivasi siswa untuk mengekspresikan diri mereka
sendiri melalui tulisan kreatif dan berbicara.
- Memahami Budaya dan Nilai: Sastra mencerminkan budaya dan nilai masyarakat, sehingga
memungkinkan siswa memahami dan menghargai keragaman budaya.
- Mengembangkan Kemampuan Kritis: Sastra membantu siswa mengembangkan kemampuan
analitis dan interpretatif mereka.
4. Pemerolehan Bahasa Pertama dan Kedua: Pemerolehan bahasa pertama adalah proses di mana
seorang anak mempelajari bahasa ibunya secara alami sejak lahir. Pemerolehan bahasa kedua
terjadi ketika seseorang belajar bahasa kedua setelah bahasa pertamanya. Perbedaan utama
adalah bahwa bahasa pertama diperoleh secara spontan dan tanpa instruksi formal, sementara
bahasa kedua biasanya diperoleh melalui pengajaran.

- Pemerolehan Bahasa Pertama:Tahapannya melibatkan suara pertama, kata pertama, frasa,


kalimat, hingga pemahaman bahasa yang lebih kompleks. Ini terjadi secara alami selama masa
kanak-kanak.
- Perbedaan Pemerolehan:Pemerolehan bahasa pertama lebih cepat dan lebih mudah daripada
bahasa kedua karena otak anak masih sangat plastis pada masa itu. Pemerolehan bahasa kedua
memerlukan usaha yang lebih sadar dan biasanya terjadi setelah anak memiliki dasar bahasa
pertamanya.

5. Peran Lingkungan dalam Pemerolehan Bahasa Pertama:Lingkungan berperan penting dalam


pemerolehan bahasa pertama anak. Faktor-faktor seperti pengasuhan, interaksi sosial, dan
rangsangan lingkungan memengaruhi perkembangan bahasa anak. Contoh dampaknya meliputi:

- Pengasuhan Responsif: Responsif terhadap bahasa anak membantu mereka belajar dan
merasa didengar.
- Interaksi Sosial:Berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa memungkinkan anak
mempraktikkan bahasa dan memahami komunikasi sosial.
- Rangsangan Linguistik:Penyediaan buku, mainan, dan lingkungan yang kaya akan kata
membantu memperluas kosakata dan pemahaman bahasa anak.

6. Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran: Pendekatan pembelajaran adalah


kerangka kerja atau filosofi umum yang membimbing pendekatan umum dalam pengajaran,
sementara metode pembelajaran adalah teknik khusus atau strategi yang digunakan dalam proses
pengajaran. Contoh pendekatan dalam pengajaran bahasa adalah pendekatan komunikatif,
sementara metode mungkin termasuk metode peran, bermain peran, atau metode tanya jawab.

7. Teknik Pembelajaran Bahasa:Teknik pembelajaran bahasa adalah strategi khusus yang


digunakan dalam pengajaran bahasa untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Contoh
teknik pembelajaran termasuk permainan peran, berbicara dalam kelompok kecil, simulasi situasi
nyata, dan penggunaan media audio atau video untuk berlatih berbicara.
8. Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu:Ini adalah pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan pengajaran bahasa Indonesia dengan pemahaman budaya, etika, dan nilai-nilai
dalam konteks pendidikan di sekolah dasar. Manfaatnya termasuk:
- Pemahaman Budaya:Siswa dapat lebih memahami budaya dan nilai-nilai lokal melalui bahasa
dan sastra.
- Pengembangan Etika:Menggunakan bahasa untuk memahami dan merespons nilai-nilai etika
dan moral dalam masyarakat.
- Pengembangan Nilai-Nilai: Mendorong siswa untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai-
nilai yang baik dalam bahasa dan tindakan mereka.

Anda mungkin juga menyukai