Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 1

Jawablah perintah tugas di bawah ini!


1. Jelaskan fungsi bahasa menurut Halliday!
2. Jelaskan paradigma atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak!
4. Jelaskan strategi pemerolehan bahasa!
5. Jelaskan teori pemerolehan bahasa kedua!
6. Jelaskan teknik pembelajaran bahasal
7. Jelaskan fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis!
8. Jelaskan empat aspek ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD!
Jawab:
1. Fungsi Bahasa menurut Halliday
 Fungsi personal, yaitu penggunaan Bahasa untuk mengungkapkan pendapat,
pikiran, sikap atau perasaan pemakainya.
 Fungsi regulator, yaitu penggunaan Bahasa untuk mempengaruhi sikap atau
pikiran/pendapat orang lain, seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah.
 Fungsi interaksi (the interactional function) bertugas untuk menjamin serta
memntapkan ketahan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial.
 Fungsi informatif, yaitu penggunaan Bahasa untuk menyampaikan informasi,
ilmu pengetahuan atau budaya.
 Fungsi heuristic, yaitu penggunaan Bahasa untuk belajar atau memperoleh
informasi, seperti pernyataan atau perintah penjelasan atau sesuatu hal
 Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan Bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan
rasa estetis (indah), seperti nyanyian dan karya sastra
 Fungsi instrumental, yaitu penggunaan Bahasa untuk menggunakan keinginan
atau kebutuhan pemakaiannya, seperti saya ingin…

2. Paradigma atau cara pandang belajar Bahasa di SD


 Imersi, yaitu pembelajaran Bahasa dilakukan dengan ‘menerjunkan’ siswa secara
langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya.
 Pengerjaan (employmen), yaitu pembelajaran Bahasa dilakukan dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat aktif dalam berbagai
kegiatan berbahasa yang bermakna, fungsional, dan otentik.
 Demonstrasi, yaitu siswa belajar Bahasa melalui demonstrasi --- dengan
pemodelan dan dukungan --- yang disediakan guru.
 Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajaran Bahasa yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk memilih aktivitas berbahasa yang akan
dilakukannya.
 Uji-coba (trial-error), yaitu pembelajaran Bahasa yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan kegiatan dari perspektif atau sudut pandang siswa.
 Harapan (expectation), artinya siswa akan berupaya untuk sukses atau berhasil
dalam belajar, jika dia merasa bahwa gurunya mengharapkan dia menjadi sukses.

3. faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak


 faktor biologis
Sebagaimana dikemukan di muka, setiap anak telah dilengkapi dengan
kemampuan kodrati atau potensi bawaan yang memungkinkannya mampu
berbahasa. Perangkat biologis yang menentukan penguasaan bahasa anak adalah
otak (sistem syaraf), alat dengar, dan alat ucap.
 Faktor Lingkungan Sosial
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa setiap anak memil. kemampuan bawaan
dan kelengkapan berbahasa. Namun demikian, Un menumbuhkembangkan
kemampuan berbahasanya, memerlukan lingkungan sosial sebagai contoh atau
model berbahas memberikan rangsangan, dan tanggapan, serta melakukan latihan
dan a coba berbahasa dalam konteks yang sesungguhnya. Lingkungan sosial di
sini adalah perilaku berbahasa orang tua, saudara, kerabat, keluarga, teman atan
anak seorang anggota masyarakat.
 Faktor Inteligensi
Inteligensi adalah kemampuan seseorang dalam berpikir termasuk memecahkan
suatu masalah. Inteligensi bersifat abstrak dan tak pemerolehan bahasa, anak-anak
yang bernalar tinggi tingkat pencapaian cenderung lebih cepat, lebih kaya, dan
lebih bervariasi khasanah bahas daripada anak yang bernalar sedang atau rendah.
Jadi, pengaruh inteligensi terletak pada jangka waktu dan tingkat kreativitas
perkembangan bahasanya dapat diamati langsung, kecuali melalui perilaku.
Dalam kaitannya denga
 Faktor Motivasi
Sebagaimana kita ketahui, motivasi itu bersumber dari dalam dan Juis diri anak.
Dalam belajar bahasa, anak tidak melakukannya demi bahasa itu sendiri. Anak
belajar bahasa karena adanya kebutuhan dasar yang bersifun praktis, seperti lapar,
haus, sakit, serta perhatian dan kasih sayang. Inilah yang disebut dengan motivasi
intrinsik, yang berasal dari diri anak itu sendiri (Goodman, 1986; Tompkinn dan
Hoskisson, 1994). Untuk kebutuhan hidupnya dan kepentingan dirinya,

4. Strategi pemerolehan Bahasa


 Mengingat
Mengingat memainkan peranan yang cukup penting dalam belajar Bahasa atau
belajar apa pun.
 Meniru
Pada dasarnya, peniruan yang dilakukan anak tidak selalu berupa pengulangan
yang persis sama apa saja yang didengarkannya.
 Mengalami langsung
Strategi lain yang mempercepat anak menguasai Bahasa pertamanya adalah
mengalami langsung kegiatan berbahasa dalam konteks yang nyata.
 Bermain
Kegiatan bermain sangat penting untuk mendorong pengembangan kemampuan
berbahasa anak.

5. Teori pemerolehan bahasa kedua


 Model akulturasi, yang memandang penyesuaian budaya sangat mempengaruhi
pemerolehan B2
 Teori akomodasi, yang menyatakan bahwa cara pembelajaran B2 mengatasi diri
dalam berhubungan dengan masyarakat ‘pemilik’ B2.
 Teori wacana, yang berpendapat bahwa pembelajaran B2 akan menemukan
makna Bahasa melalui keterlibatannya dalam berkomunikasi.
 Model monitor, yang menyatakan tampilan berbahasa pembelajaran B2
ditentukan oleh cara mereka menggunakan monitor.
 Model kompetensi variable, yang berpendapat bahwa cara seseorang mempelajari
Bahasa akan mencerminkan cara orang itu menggunakan Bahasa yang
dipelajarinya.
 Hipotesis universal, yang menyatakan bahwa antara anak (interlangue) akan terisi
dengan kaidah-kaidah Bahasa yang bersifat universal.
 Teori neurofungsional, yang berpandangan adanya hubungan antara pemerolehan
B2 dengan anatomi otak syaraf dan system otak.

6. Teknik pembelajaran bahasa

 Teknik ceramah
 Teknik tanya-jawab
 Teknik diskusi kelompok
 Teknik pemberian tugas
 Teknik ramu pendapat (brainstorming)
 Simulasi

7. Fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis


 Fungsi Penyesuaian, kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mengarahkan
anak didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social.
 Fungsi Integrasi, kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi.
Oleh karena individu itu sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat, maka
pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka
pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
 Fungsi Deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-
perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan
mendorong orang berpikir kritis dan kreatif, dan ini akan mendorong kemajuan
social dalam masyarakat.
 Fungsi Persiapan, kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun
kemasyarakat. Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, karena sekolah tidak
mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik
minat mereka.
 Fungsi Pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang
erat. Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang
untuk memilih apa yang dinginkan dan menarik minatnya. Ini merupakan
kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga
kurikulum perlu deprogram secara fleksibel.
 Fungsi Diagnostik, salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan
mengarahkan para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya
sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Ini dapat dilakukan
bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui
eksplorasi dan prognosa. Fungsi kurikulum dalam mendiagnosa dan membimbing
siswa agar dapat mengembangkan potensi siswa secara optimal.

8. Empat aspek ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD

 Mendengarkan: seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah,


bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah,
khotbah, pidato, pembicara narasumber, dialog atau percakapan, pengumuman
serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta
mengapresiasi dan berekpresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra
berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair
lagu, pantun dan menonton drama anak.
 Berbicara: seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan
sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri,
teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar
tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh
kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk dan laporan
serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan 8 melisankan hasil
sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak,
syair lagu, pantun, dan drama anak
 Membaca: seperti membaca huruf, suku katam kata, kalimat, paragraph, berbagai
teks bacaan, denah petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, enslikopedia serta
mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra
berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyar, cerita binatang, puisi anak, syair
lagu, pantun, dan drama anak kompetensi membaca juga diarahkan
menumbuhkan budaya membaca.
 Menulis: seperti menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan tulisan rapi dan
jelas dengan memperlihatkan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan
tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan
kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan
menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga diarahkan
menumbuhkan kebiasaan menulis.

Anda mungkin juga menyukai