PENDAHULUAN
1
menyampaikangagasan/pendapat dan perasaan kepada oranglain. Melalui bahasa
manusia dapat salingberhubungan (berkomunikasi), saling berbagipengalaman,
saling belajar dari yang lain, danmeningkatkan kemampuan intelektual. Selainitu
rambu-rambu mata pelajaran BahasaIndonesia menyebutkan bahwa fungsi
utamabahasa adalah sebagai alat untukberkomunikasi. Maksudkomunikasi dapat
berupa pengungkapanpikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan,
penyampaian informasi tentangsuatu peristiwa, dan lain-lain.Pentingnya fungsi
bahasa sebagai alatkomunikasi dan alat berpikir terlihat pada matapelajaran
bahasa yang diberikan mulai daripendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi.Sungguhpun demikian penguasaan danpenggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi.
Di dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini dikenal dua macam
cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara
tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan
komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca
merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu
cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting
didalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan
pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Menulis ialah
menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik
tersebut.
Disini penulis menemukan permasalahan ketika melakukan observasi di
kelas 6 SDN 1 Panggung Jaya. Dari hasil observasi itu penulis menemukan
masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dalam
pembelajaran menulis, terutama menulis teks dialog yang antara lain
1. Tulisan tidak singkron dengan pokok pembicaraan.
2. Isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik.
3. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak sinambung.
2
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang paling
dasar, sehingga perlu ditanamkan rasa cinta terhadap bidang studi Bahasa
Indonesia sejak dini. Namun kebanyakan pelajar, khususnya pelajar tingkat
Sekolah Dasar masih menganggap bidang studi Bahasa Indonesia sebagai momok
yang menakutkan. Sedikitnya fasilitas yang menjembatani mereka, menyebabkan
pelajar tingkat SD kurang bisa mengapresiasikan bakat dan prestasi mereka.
Penyusunan buku Bahasa Indonesia tingkat sekolah dasar sengaja dibuat
untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan mendengar, membaca,
dan menulis sebagai alat kehidupan sehari-hari. Pada setiap pokok bahasan selalu
disediakan contoh dan cara sederhana, kemudian secara bertahap digiring kepada
materi yang memiliki tingkat kesulitan sedang. Pada akhirnya menuju materi yang
ruang lingkupnya luas dan kompleks. Untuk menarik dan memotivasi minat
belajar Bahasa Indonesia siswa, guru hendaknya mempersiapkan dan
menyampaikan materi pembelajaran nmenggunakan beberapa contoh dan latihan,
selain menggunakan alat peraga sebagai alat bantu pemahaman siswa.Tugas dan
latihan-latihan selalu diberikan agar siswa menjadi lebih terangsang untuk belajar
Bahasa Indonesia.
Pengalaman sendiri atau apa yang dialami sendiri akan lebih menarik dan
berkesan daripada mengetahui dari orang, karena pengetahuan atau keterangan
yang didapat dan dialami sendiri akan lebih baik daripada hanya mendengar
keterangan guru. Keingintahuan merupakan kodrat manusia yang dapat
menyebabkan manusia itu menjadi maju. Pada anak-anak usia sekolah rasa
keingintahuan itu sangat besar. Rasa keingintahuan ini dapat dikembangkan
dengan memberi kesempatan bertanya dengan meneliti apa saja tentang tugas dan
latihan yang diberikan guru.
1. Identifikasi Masalah
Awal kegiatan ini dilakukan dengan observasi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas 6 SDN 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawa Jitu Utara, diperoleh
data bahwa keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia masih
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa pada tes yang
3
dilakukan dikegiatan akhir pembelajaran. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa
nilai siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah, maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kurang menarik dan kurang
disukai siswa di kelas 6 SDN 1 Panggung Jaya, karena siswa menganggap
Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang membuat siswa jenuh.
2. Minat belajar siswa kurang, disebabkan oleh kurangnya perhatian guru
terhadap desain pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Prestasi belajar siswa SDN 1 Panggung Jaya khususnya pada pelajaran
Bahasa Indonesia masih rendah.
penggunaan metode pembelajaran hanya ceramah murni maka proses
pembelajaran Bahasa Indonesia kurang bervariasi.
4. Rendahnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran berakibat
kurangnya keinginan siswa untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal
baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
5. Guru kurang memberikan contoh dan latihan sebelum memberikan tugas.
2. Analisis Masalah
Pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa aktif dalam pembelajaran
tersebut. Dengan kata lain yang menjadi pusat kegiatan dalam pembelajaran
bukanlah guru tetapi siswa. Jika pembelajaran berpusat pada siswa, maka
diperlukan berbagai metode pembelajaran yang dapat lebih mengoptimalkan
pencapaian hasil belajar. Setelah dilakukan analisis antara peneliti dan teman
sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab dari masalah tersebut diatas yaitu:
1. Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Guru hanya menjelaskan materi ajar
3. Minimnya contoh – contoh yang diberikan kepada
siswa.
4. Kurangnya latihan – latihan sehingga pemahaman siswa
sangat kurang.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah di atas, penulis menentukan langkah-
langkah perbaikan. Melalui diskusi dengan teman sejawat dan supervisor, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penggunaan metode pemberian contoh
dan latihan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 6 SDN 1 Panggung
Jaya Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji Lampung”
5
c. Pemahaman terhadap materi ajar lebih mendalam sehingga hasil evaluasi
pembelajaran meningkat.
6
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Prestasi Belajar.
Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat
menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan;
(b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana
Sudjana, 2004:22).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor
dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi
kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi,
perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
7
Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar
yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh
siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa.
B. Pengertian Metode
Menurut Linda Puspita dalam Hairuddin, dkk ( 2007;2-25 ) metode adalah
rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis
berdasarkan pendekatan tertentu.
8
a. Merumuskan spesifikasi kerja yang akan dan harus dibina serta dihadapi
peserta didik dilapangan.
b. Menjabarkan pekerjaan/keterampilan yang sudah dispesifikasi tersebut ke
dalam stimulus dan respon tertentu untuk kepentingan proses belajar
mengajar.
c. Stimulus dan respon yang sudah dibakukan disampaikan kepada siswa.
d. Siswa merespon berkali-kali stimulus yang sama sehingga siswa terbiasa
dengan mersespon tertentu untuk tertentu pula.
e. Pengulangan dan pembakuan stumulus respon tertentu merupakan
inti kegiatan yang harus diberi peluang secukupnya oleh guru.
9
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
d. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
e. Dapat menimbulkan verbalisme.
10
menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa. Dalam hal ini siswa bertindak
sebagai penerima pesan (komunikan)
11
e. Hari Senin, 14 November 2016.
Pelaksanaan siklus 3 dan mengamati pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus 3
4. Materi Pembelajaran
12
Proseduryangdilaksanakandalampenelitiantindakankelasiniberbentuk
siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat
keberhasilandaritargetyangakandicapai,dimanasetiapsiklusbisaterdiridarisatu atau
lebih pertemuan.
Aplikasi prosedur PTK yang diterapkan penulis yaitu merencanakan
pembelajaran orientasi (pra siklus) kemudian mengobservasi hasil belajar yang
dicapai siswa. Selanjutnya penulis melakukan refleksi. Dari hasil refleksi penulis
merasa dalam pembelajaran tersebut ada masalah sehubungan dengan hasil belajar
siswa yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian penulis
mengambil langkah-langkah perbaikan untuk perbaikan pembelajaran pada
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SDN 1 Panggung Jaya 2016-2017. Langkah-
langkah penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I diuraikan
sebagai berikut. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan/pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Hal
ini sesuai dengan siklus perbaikan pembelajaran yang menerapkan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di atas. Oleh karena itu, penulis merencanakan untuk
melakukan perbaikan pembelajaran yang meliputi dua siklus, dimana setiap siklus
meliputi empat tahap. Tahapan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Tindakan yang harus dilakukan, untuk pertama kali kita sebagai peneliti
meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitiantindakan kelas,
kemudian menyiapkan indikator yang akan di teliti beserta tolak ukur
keberhasilan penelitian yang akan kita laksanakan. Kemudian mencari guru yang
akan membantu proses penelitiansebagai supervisor dan mitra kerja dalam
penelitian.
Mitra kerja dimaksud hendaknya guru senior yang memahamiproses
pelaksanaan penelitian tindakan dan mata pelajaran yang kan menjadi sumber
PTK. Pada penelitian ini yang dijadikan tolak ukur pelaksanaan pembelajarannya
13
adaalan efektivitas penerapan metode pemberian contoh dan latihan, serta
dampaknya bagi pembelajaran bahasa Indonesia.
Materi pokok penelitian adalah menulis dialog , dengan pencapaian
indikator sebagai berikut ( Siswa mampu menulis teks dialog sederhana dengan
menggunakan ejaan yang benar. ) .
Tindakan dalam peneliti didasarkan atas (a) kajian teori atau penelitian
yang relavan, (b) kesanggupan guru yang akan diteliti, (c) kemampuan siswa (d)
pasilitas dan sarana prasarana yang tersedia atau yang memadai, (e) iklim suasana
dikelas dan fasilitas di sekolah, atas dasar kelima asfek diatas maka penulis
memilih media pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gamabar
seri untuk menyelesaikan permasalahan tentang pembelajaran mengarang.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan dalam pembelajaran adalah kinerja guru dalam
melaksanakan atau menerapkan metode pemberian contoh dan latihan dan
aktivitas siswa selama dilaksanakan atau diterapkannya metode tersebut. Guru
memberikan mata pelajaran tentang, menulis teks dialog sederhana dengan
menggunakan ejaan yang benar dengan tahapan sebagai berikut :
Tahapan awal pembelajaran:
Guru menyapaikan materi pembelajaran tentang dialog. Guru
memperlihatkan contoh dialog sederhana
Tahapan inti pembelajaran:
Siswa mengamati dan mempelajari contoh-contoh teks dialog yang sudah
disediakan guru, siswa diberi keleluasaan untuk latihan membuat teks dialog
dalam kelompok diskusi, sehingga siswa akan berkereasi atau akan membuat teks
dialog tersebut.. Guru mengumpulkan hasil kreasi siswa atau hasil diskusi, lalu
siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas menurut urutan yang di ajukan
guru..
Tahapan akhir pembelajaran:
Sesudah mendapatkan hasilnya lalu guru mengulangi pelajaran yang sudah
disamapaikan tadi, sehingga siswa akan lebih jelas tentang materi pelajaran yang
diajarkan. Bersama-sama siswa guru membuat simpulan pembelajaran.
14
c. Observasi
Observasi dilaksanakan pada waktu penelitian atau pada waktu
pelaksanaan tindakan, penerapan metode pemberian coontoh dan latihan akan
dilaksanakan oleh guru peneliti. Observasi dilakukan oleh seorang teman sejawat
yang dalam hal ini bertindak sebagai supervissor kedua. Sebagai observer yang
akan mengobservasi tentang kinerja guru praktikan selama penerapan metode dan
mengobservasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi harus hendaknya berupa data yang sesungguhnya yang
yata yang terdapat dilapangan, dan terjadi pada saat belajar dilapangan. Pada
tahapan ini diharapkan dapat dikenali sedini mungkun apakah tindakan akan
mengarah terhadap terjadinya perubahan positip dalam proses belajar sesuai
dengan yang diharapkan. Dan untuk menilai apakah pelaksanaan pembelajaran
telah sesuai dengan yang sudah direncanakan.
d. Refleksi
Reflesi merupakan bagian penting untuk memahami dan memberikan
makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang dilakukan
dengan (1) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan (2) ketika
tindakan sedang dilakukan, (3) setelah tindakan dilakukan, adapun kegiatan yang
dilakukan pada saat merefleksi, melakukan analisis, dan mengepaluasia atau
mendiskusikan data yang harus duperoleh, penyusunan rencana tindakan yang
hasil diperoleh melalui kegiatan observasi.
Data yang telah dikumpulkan dalam observasi harus secepatnya dianalisis
atau diinterprestasikan, sehingga dapat segera diberi tindakan yang dilakukan
untuk mencapai tjuan, jika diinterprestasikan data tersebut belum mencapai tujuan
yang diharapkan maka peneliti maka peneliti dan observer melakukan langkah-
langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Akan tetapi jika pada
pelaksanaan refleksi terhadap hal-hal dianggap baik, maka hal- hal yang baik
tersebut harus terus digali.
15
1. Sumber Data
Sumber data untama dalam penelitian adalah siswa yang menjadi objek
peneliti, karena ketika menerapkan metode penugasan segala tindakan dan
kata – kata guru dalam penerapan metode direkam diamati, diwawancara.
Adapun siswa dijadikan peneliti ketika siswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran.
2. Teknik Pengumpulan Data
16
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir
putaran/siklus.Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana
yaitu:
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar KTSP 2006, yaitu
seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan
kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah
mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%.
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran demonstrasi dan
pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes
formatif siswa pada setiap siklus.Data hasil uji coba item butir soal digunakan
untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini
selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda.Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data
pengamatan penglolaan metode pembelajaran pemberian contoh dan latihan yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pemberian contoh dan
17
latihan dalam pembelajaran. Kemudian dari hasil observasi dan tes akan dianalisi
dampaknya terhadappeningkatan prestasi belajar siswa.Data tes formatif untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode
pemberian contoh dan latihan
4. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis, dengan cara mengatur urutan
data, memilih milih data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan. Atau
memake data tersebut yang telah ditapsirkan atau data yang telah diperoleh. Data
yang telah tersusun dikaitkan dengan teori yang relavan sesuai dengan data yang
muncul.
5. Validitas Data
Untuk menetapkan keakuratan data diperoleh pada saat penerapan media
gamabar seri diperlukan teknik pemeriksaan, ada empat karekteristikyang
18
digunakan untuk mendapatkan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan,
Peraliha, ketergantungan, dan kepastian.
19
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data yang berupa nilai hasil tes
formatif yang didapat siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Data tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
a. SIKLUS I
Tabel 4.I
Nilai Evaluasi Siklus I
NO NAMA NILAI KET
1. Ahmad suroto 60
3. Anggun pratiwi 70
5. Arif budiman 45
8. Ema fitriyani 50
10. Gunawan 50
20
18. Pipit elsa hermawanti 60
21. Sisolimin 50
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 70
Rata-rata 57.2
Data Observasi
Data-data yang diperoleh dari observasi adalah, sebagian siswa belum
memahami penjelasan guru, contoh gambar kurang tepat dan kurang banyak,
diskusi kurang efektif, ada peningkatan kemajuan belajar, siswa terlihat lebih aktif
21
dari pembelajaran sebelumnya, metode sudah cukup variatif, perlunya konsep
yang sudah dikuasai anak ditampilkan pada kegiatan awal.
Refleksi
Pada siklus I, metode pemberian contoh dan latihan langsung diterapkan
dalam proses pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar mereka dapat
dengan mudah memahami materi. Hal ini dirasakan perlu karena pada
pembelajaran sebelumnya, guru belum menggunakan metode yang tepat sehingga
minat belajar siswa terhadap pembelajaran masih rendah. Berdasarkan hasil tes
formatif ditemukan bahwa hanya 30% jumlah siswa dapat memahami materi
pembelajaran. Oleh karena itu perbaikan pembelajaran pada siklus I belum
sepenuhnya berhasil dan perlu diadakan tindakan perbaikan berikutnya.
Berdasarkan hasil diskusi dan hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat
bahwa ketidak berhasilan pada siklus I dikarenakan keluasan materi dan alat
peraga yang digunakan masih kurang membantu siswa dalam memahami materi.
Pennjelasan guru tentang materi pembelajaran belum begitu jelas, pemberian
contoh dan latihan-latihan soal kurang banyak, sehingga siswa masih merasa
bingung. Oleh karena itu, peneliti bersama teman sejawat dan supervisor
mengambil kesimpulan bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus II perlu
digunakan media yang tepat, diperbanyak pemberian contoh dan latihan soal
sebelum siswa melakukan diskusi kelompok mengerjakan tugas/LKS.
b. Siklus II
Rencana perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan di pada hari Selasa
tanggal 07 November 2016 pukul 09.30-10.40. Dalam rencana perbaikan
pembelajaran siklus II, peneliti melakukan tiga kegiatan yaitu (1) kegiatan awal
selama 10 menit, (2) kegiatan inti selama 45 menit, dan (3) kegiatan akhir selama
15 menit. Pada kegiatan awal peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang
maksud dan makna gambar sebuah teks dialog. Sedangkan pada kegiatan inti
22
siswa diberi kegiatan diskusi kelompok menulis teks dialog. Mengerjakan tugas
kelompok berdasarkan contoh dan latihan yang diberikan guru. Pada akhir
kegiatan peneliti memberikan tes evaluasi. Hasil evaluasi pada siklus II disajikan
dalam tabel berikut.
8. Ema fitriyani 50
10. Gunawan 50
23
21. Sisolimin 50
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 70
Rata-rata 60,4
Tabel 4.4
Lembar Observasi Siklus II
Kriteria Komentar
No Aspek Yang diobservasi
kurang Cukup Baik
1. Penjelasan konsep oleh guru √
2 Pemberian contoh √
3 Pemberian latihan. √
4 Kemajuan hasil Belajar Siswa √
5 Perubahan aktivitas siswa √
6 Penggunaan alat peraga √
Penggunaan teknik dan metode √
7
pembelajaran
8 Sistematika penyajian √
Dari pengamatan peneliti dan teman sejawat, hampir semua siswa terlibat aktif
dalam kegiatan diskusi. Kemudian dari laporan hasil diskusi siswa yang mewakili
tiap kelompok, juga membuktikan bahwa siswa sudah memahami materi
pembelajaran.
Data Observasi
Siswa memahami penjelasan konsep materi Bahasa Indonesiayyaitu cara
membaca indah, membaca puisi melalui metode pemberian contoh dan latihan
secara baik sehingga hasilnya cukup baik. Semua siswa sudah menunjukkan
kemajuan belajar, langkah pembelajaran terurut dengan baik sehingga setiap
langkah bermakna dalam meningkatkan pemahaman siswa.
24
c. Siklus III
ternyata pada pelaksanaan siklus III diperoleh data prestasi anak yang
memuaskan, tergambar pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Nilai Evaluasi Siklus III
NO NAMA NILAI KET
1. Ahmad suroto 70 Naik
5. Arif budiman 60
25
20. Sindy kurriawati 90 Naik
Nilai terendah 50
Nilai tertinggi 90
Rata-rata 72,4
Refleksi
Dalam perbaikan pembelajaran siklus III, berdasarkan hasil tes evaluasi
ditemukan hanya 9% siswa masih memperoleh dilai dibawah 60. Oleh karena itu,
perbaikan pembelajaran pada siklus III dapat dikatakan berhasil karena target
keberhasilan dalam pembelajaran sudah terpenuhi yaitu minimal 70% jumlah
siswa sudah menguasai materi.
Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan dengan teman
sejawat semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Jawaban yang diberikan
siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti sudah memberikan
jawaban yang benar. Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan peneliti. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat
perbaikan pembelajaran pada siklus III dapat dikatakan berhasil dan tidak perlu
diadakan perbaikan pembelajaran berikutnya.
Setiap kelompok diminta untuk mengemukakan hasil diskusinya di depan
kelas. Siswa menanggapi hasil diskusinya yang dikemukakan temannya dari tiap
kelompok. Guru memberikan komentar dari hasil diskusi dan tanggapan siswa.
Guru dapat menambahkan hal-hal penting yang belum dibahas dalam diskusi
siswa. Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengerjakan evaluasi.
Dari pengamatan peneliti dan teman sejawat, hampir semua siswa terlibat aktif
dalam kegiatan diskusi. Kemudian dari laporan hasil diskusi siswa yang mewakili
tiap kelompok, juga membuktikan bahwa siswa sudah memahami materi
pembelajaran. Pemberian contoh dan latihan sangat membantu siswa dalam
memahami materi pembelajaran bahasa Indonesia.
26
Hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan dengan teman sejawat
menunjukkan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Jawaban
yang diberikan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti sudah
memberikan jawaban yang benar. Siswa sudah mulai percaya diri dalam
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan peneliti. Berdasarkan hasil diskusi
dengan teman sejawat perbaikan pembelajaran pada siklus III dapat dikatakan
berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran berikutnya
.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
27
siklus II dikatakan berhasil tapi belum maksimal, maka dilakukan perbaikan pada
siklus berikutnya.
Pada pelaksanaan siklus III guru peneliti dan teman sejawat tidak lagi dibuat
repot oleh pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan kebingungan siswa
dalam menanggapi penjelasan tentang materi. Siswa dapat merespon dan
melaksanakan tugas dengan antusias karena pemberian contoh-contoh dan latihan
dari guru sangat membantu siswa memahami cara pengerjaan soal.
Pada kegiatan inti metode pemberian contoh dan latihan mampu mengubah
perilaku seluruh siswa, siswa tampak bergairah dan bersemangat dalam
menganggapi tugas dari guru. Suasana kelas menggambarkan proses pembelajaran
yang menyenangkan. Pemaparan hasil penerapan metode pemberian contoh dan
latihan yang dalam hal ini adalah menulis teks dialog. Dalam hal pemaparan hasil
diskusi kelompok siswa terampil memberikan penjelasan-penjelasan dan
memberikan argumen pada saat menghadapi kritik dan saran dari kelompok lain.
Persaingan yang sehat pun terjadi antarkelompok diskusi. Siswa berlomba ingin
mendapatkan nilai yang tertinggi untuk kelompoknya.
Pada perbaikan siklus terakhir guru memberikan penghargaan pada kelompok
terbaik, dan memberikan pesan-pesan yang membangun minat belajar pada
kelompok lainnya. Pembelajaran dengan menerapkan metode metode pemberian
contoh dan latihan dapat membuat suasana kelas menjadi kondusif siswa terlihat
bersemangat dan diasumsikan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
28
V. KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pendahuluan, perencanaan perbaikan serta pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan
menerapkan pemberian contoh dan metode latihan dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 6 SDN 1
Panggung Jaya Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji.
Keberhasilan pembelajaran yang diperoleh dapat dibuktikan dengan adanya
gambaran kondisi pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa terlihat antusias dalam mendengarkan penjelasan guru melalui
metode pemberian contoh dan latihan, siswa aktif dalam proses
pembelajaran, baik secara individual maupun dalan diskusi kelompok.
2. Suasana kelas menjadi menyenangkan, siswa tidak lagi merasa takut dan
ragu-ragu untuk menanyakan materi pembelajaran yang belum
dipahaminya.
3. Siswa tidak lagi menganggap pembelajaran Bahasa Indonesia sebagi
wahana belajar yang monoton sehingga membuat siswa mereka jenuh dan
bosan.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan laporan yang sudah penulis sajikan melalui kegiatan ini, penulis
mempunyai beberapa saran antara lain :
1. Siswa hendaknya senantiasa penuh rasa tanggung jawab dan mengerti
bahwa tugas dan kewajibannya sebagai siswa adalah belajar.
2. Guru harus bisa mendesain pembelajaran sedemikian rupa sehingga
penyajian di depan kelas menimbulkan minat dan semangat belajar yang
tinggi
3. Guru hendaknya mengoptimalkan metode latihan dan pemberian contoh
agar siswa berupaya aktif dalam proses pembelaran.
29
DAFTAR PUSTAKA
MPd.Nuraini Indah 2010: Kamus Besar Bahasa Indonesia : Jakarta: Duta Grafika
30
KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM PTK
31
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2
Menyatakan bahwa :
Nama : SYAMSURI, S.Pd SD
NIP : 196604091992031003
Tempat Mengajar : SDN 1 Panggung Jaya
Alamat Sekolah : Panggung Jaya, kec. Rawa Jitu Utara
32
Fakta/Data Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kurang
pembelajaran yang digemari siswa di kelas 6 SD Negeri 1 Panggung
terjadi di kelas Jaya.
Identifikasi masalah - Minat belajar siswa kurang disebabkan oleh
perhatian guru yang kurang terhadap kebutuhan
belajar siswa.
- Kurangnya contoh - contoh dan kesempatan
yang luas untuk berlatih
- Penggunaan metode pembelajaran hanya
ceramah murni maka proses pembelajaran
Bahasa Indonesia kurang bervariasi.
- Desain pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilakukan guru kurang menarik
Analisis masalah Metode latihan dan pemberian contoh tepat untuk
membentuk pengetahuan tetapi juga harus didukung
perangkat pembelajaran yang menunjang
kesuksesan belajar siswa, hingga
memberikankeuntungan lebih bagi guru untuk
mengaplikasikan metode ini. Guru berkewajiban
untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah
yang timbul baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah dalam upaya meningkatkan kesuksesan
belajar siswa.
Alternatif dan Prioritas Metode latihan dan pemberian contoh merupakan
Pemecahan Masalah metode pembelajaran yang bervariasi dan sangat
sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 6.
33
Kelas 6 SD Negeri 1 Panggung Jaya akan berhasil ?
34
NIP :196712311992031045
Mengajar di Kelas : 6
Sekolah : SDN 1 Panggung Jaya
Hari/ Tindak Paraf
N Hasil/Koment
tangga Kegiatan* Lanjut
o ar Pnlt Sup2
l
Mengamati Pilih metode
pelaksanaan Siswa kurang yang sesuai
Senin,
pembelajaran bersemangat
1 31 Okt.
Bahasa dalam belajar.
2016
Indonesia pra Prestasi rendah
siklus
Mendiskusikan Pelajari Gunakan
Sabtu, RPP perbaikan dengan metode yang
05 mata pelajaran mendalam ada pada
2
Nov. Bahasa RPP Perbaikan RPP dengan
2016 Indonesia pada sebelum baik
siklus 1 pembelajaran
Mengamati Siswa Gunakan
pelaksanaan kelihatan metode
perbaikan mulai pemberian
pembelajaran antusias contoh,
Senin
Bahasa dalam proses latihan dan
07
3 Indonesia pada belajar diskusi pada
Nov.
siklus 1 dengan RPP siklus 2
2016
metode
latihan dan
pemberian
contoh
4 Sabtu, Mendiskusikan Pelajari dan
12 RPP perbaikan cermati dulu
Nov. pelajaran metode yang
35
Bahasa ada sebelum
2016 Indonesia pada pembelajara
siklus 2 n
Mengamati Siswa sudah Selalu
pelaksanaan tampak gunkanlah
perbaikan antusias metode
pem-belajaran bervareasi
Senin,
Bahasa Prestasi siswa yang sesuai
5 14 Nov
Indonesia pada sudah dengan
2016
siklus 2 meningkat materi agar
tidak
membosanka
n
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Panggung Jaya Supervisor 2
36
Hari Tanggal : Senin, 31 Oktober 2016
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
I. Kompetensi Dasar
Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan
isi serta perannya.
Siswa mengalami menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya.
III. Indikator
Siswa menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
IV. Tujuan Perbaikan
V. Materi Pembelajaran
PEMBENTUKAN REGU
37
Joko : Berapa orang anggotanya untuk setiap regu, Kak?
Kakak Pembina : Masing-masing sepuluh orang. jadi kamu bagi menjadi
empat regu!
Dimas : Ketua regunya siapa, Kak?
Kakak Pembina : Mintalah setiap regu memilih ketuanya sendiri.
Wati : Ya, Kak. Bagaimana jika nanti yang terpilih tidak mau ?
Kakak Pembina : Mengapa tidak mau, apa alasanya ? Gunakan kesempatan
itu untuk tampil menjadi pemimpin
Dimas : Mungkin malu, Kak.
38
c. Memberikan saran-saran dan pesan moral pada siswa.
VIII. Evaluasi
1. Awal :-
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa saat berdiskusi didalam
kelompoknya / LKS (terlampir)
3. Akhir : Tes tertulis
Soal :
*Buatlah teks dialog sederhana dengan dua tokoh dan untuk setiap
tokoh
minimal 3 kali muncul atau berbicara.
*Gunakan huruf kapital dan tanda baca dengan benar.
NAMA :......................................
HARI TANGGAL : Senin,31 Oktober 2016
39
Lengkapi teks dialog di bawah ini dengan benar !
40
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Kompetensi Dasar
Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan
isi serta perannya
B. Hasil Belajar
Siswa mengalami menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
C. Indikator
Siswa menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
D. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan siswa dalam Siswa menulis dialog sederhana
antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya.
E. Materi Pembelajaran
PEMBENTUKAN REGU
41
Wati : Ya, Kak. Bagaimana jika nanti yang terpilih tidak mau ?
Kakak Pembina : Mengapa tidak mau, apa alasanya ? Gunakan kesempatan
itu untuk tampil menjadi pemimpin
Dimas : Mungkin malu, Kak.
F. Metode ;
Pemberian contoh, Latihan, dan diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Memberi salam dan memimpin doa
b. Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
c. Memberikan informaasi tentang teknik dan performan saat membaca
Teks percakapan dengan judul “ Pembentukan Regu “
Kegiatan Inti (45 menit)
a. Guru membentuk kelompok dengan cara menhitung siswa sampai 6
dan diulang lagi
b. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis dialog
c. Bertanya jawab tentang hal – hal yang berkenaan dengan teks dialog
yang belum dipahami
d. Guru membagikan lembar diskusi tentang membuat teks dialok
beserta batasan – batasannya
e. Dalam kelompok siswa berdiskusi di bawah bimbingan guru
f. Siswa membacakan hasil diskusinya dalam kelompok
42
G. Sarana dan Sumber Belajar
1. Teks percakapan berjudul “Pembentukan Regu”
3. Buku Bahasa Indonesia KelasVI penerbit Erlangga
H. Evaluasi
G. 1. Awal: -
G. 2. Proses : Mengamati keaktifan siswa saat berdiskusi didalam
kelompoknya / LKS (terlampir)
G. 3. Akhir : Tes tertulis
Soal :
*Lengkapilah teks dialog sederhana dengan benar
*Soal terlampir
Mengetahui Panggung Jaya, 07 November 2016
Kepala SD Negeri 1 Panggung Jaya Peneliti
NAMA :......................................
HARI TANGGAL : Senin, 7 November 2016
43
Lengkapi teks dialog di bawah ini dengan benar !
44
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
4. Menulis
B. Kompetensi Dasar
4. 2. Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
C. Indikator
Siswa dapat menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
D. Hasil Belajar
Siswa mengalami menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya
E. Tujuan Pembelajaran
Diharapkan siswa dapat menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
F. Tujuan Perbaikan
F.1. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa:
Meningkatkan minat belajar siswa dalam menulis dialog sederhana antara
dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya.
Meningkatkan prestasi siswa dalam menulis dialog sederhana antara
dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya.
45
G. Materi Pembelajaran
PEMBENTUKAN REGU
G. METODE PEMBELAJARAN:
Metode :
o Ceramah
o Latihan
o Tanya jawab
o Diskusi
46
H. ALAT, SUMBER / BAHAN AJAR
Alat :
o Teks dialog
o Lembar diskusi
Sumber :
o Silabus KTSP – Bahasa Indonesia kelas VI semester 1
o Buku Bahasa Indonesia ( Erlangga ) Kelas 6 hal.77 - 78
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Memberi salam dan memimpin doa serta mengabsen kehadiran siswa
b. Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
c. Memberikan informaasi tentang teknik dan performan saat membaca Teks
percakapan dengan judul “ Pembentukan Regu “
47
J. Sarana dan Sumber Belajar
1. Teks percakapan berjudul “Pembentukan Regu”
3. Buku Bahasa Indonesia Kelas VI penerbit Erlangga
K. Evaluasi
G. 1. Awal: -
G. 2. Proses : Mengamati keaktifan siswa saat berdiskusi didalam
kelompoknya / LKS (terlampir)
G. 3. Akhir : Tes tertulis
Soal : * Lengkapilah teks dialog sederhana dengan dua tokoh dan untuk setiap
tokoh minimal 3 kali muncul atau berbicara serta gunakan EYD
*Soal terlampir
48
TEKS DIALOG
PEMBENTUKAN REGU
49
Atau matahari.
Joko : Berapa orang anggotanya untuk setiap regu, Kak?
Kakak Pembina : Masing-masing sepuluh orang. jadi kamu bagi menjadi
empat regu!
Dimas : Ketua regunya siapa, Kak?
Kakak Pembina : Mintalah setiap regu memilih ketuanya sendiri.
Wati : Ya, Kak. Bagaimana jika nanti yang terpilih tidak mau ?
Kakak Pembina : Mengapa tidak mau, apa alasanya ? Gunakan kesempatan
itu untuk tampil menjadi pemimpin
Dimas : Mungkin malu, Kak.
Kakak Pembina : Pramuka tidak boleh malu dan penakut. Pramuka harus
Menjadi pemberani.
Mela : Takut salah, Kak !
50
2. Amati dan pelajari teks dialog yang berjudul Pembentukan Regu dengan
seksama !
3. Buatlah teks dialog minimal 4 tokoh, masing-masing tokoh minimal 3 kali
tampil berbicara
NAMA :......................................
HARI TANGGAL : Senin, 14 November 2016
Murdi Susilo : Bel, katanya Sabtu sore maua ada latihan Pramuka ya ?
51
Abelia Herianti :..............................................................................................
Murdi Susilo : Ya ikutlah. Kamu sendiri apa mau ikut, Bel ?
Abelia Herianti : .............................................................................................
Murdi Susilo : Kalau begitu nanti kita berangkat bareng ya ?
Abelia Herianti :............................................................................................
Murdi Susilo :Kamu mau membawa bekal gak, Bel?
Abelia Herianti :........................................................................................
Murdi Susilo :Kalau aku bawa air minum saja. Sampai ketemu nanti sore
ya ?
Abelia Herianti :............................................................................................
52
O TGL KOMENTAR LANJUT PNLT SUP
2
1 SABTU Mendiskusikan Persiapkan alat Sebaiknya
RPP untuk peraga gunakan alat
29-10-16
siklus I peraga yang
mudah di pahami
siswa
2 SENIN Mengamati Kondusifkan Gunakan alat
pelaksanaan kelas , atur peraga dengan
31-11-16
pembelajaran waktu tepat
siklus I
3 SABTU Mendiskusikan Sesuaikan alat Tentukan strategi
perbaikan RPP peraga dengan terbaik untuk
05-11-16
untuk siklus II materi menerapkan
metode
4 SENIN Mengamati Guru masih Atur siswa agar
pelaksanaan belum dapat mengikuti
07-11-16
perbaikan mengoptimalk metode
pembelajaran an penggunaan pembelajaran
siklus II metode
5 SABTU Mendiskusikan Persipkan LKS hendaknya
perbaikan RPP dengan matang diperjelas
12-11-16
siklus III alat peraga, lks perintahnya
6 SELASA Mengamati Siswa sudah Pilih alat peraga
pelaksanaan aktif, yang benar-benar
14-11-16
perbaikan pembelajaran sesuai, atur
pembelajaran tidak waktu,
siklus III membosankan, kondusipkan
hasil belajar kelas, jika perlu
baik di atas beri riwod pada
nilai KKM siswa
53
Panggung Jaya, 15 November 2016
Supervisor 2 Peneliti
Petunjuk : berikan penilaian dengan memberi tanda ceklis ( V ) pada kolom yang
sesuai dengan hasil pengamatan.
54
K C B
1. Persiapan ruang, RPP, LKS
2. Memeriksa kesiapan siswa
3. Apersepsi
4. Menyampaikan tujuan materi yang akan di ajarkan
5. Penguasaan materi pembelajaran
6. Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai materi
8. Penguasaan kelas
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu
10. Menerapkan metode pembelajaran
11. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber
media pembelajaran
12. Merespon positif partisipasi siswa
13. Menunjukkan hubungan pribadi yang kondusif
14. Menumbuhkan antusias dan keceriaan siswa dalam
belajar
15. Melihat kemajuan siswa
16. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan materi
pembelajaran
17. Menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar
18. Melaksanakan refleksi (Merangkum dengan
melibatkan siswa)
19. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
tugas
55
SUSANTO, S.Pd.SD SYAMSURI, S.Pd.SD
NIP: 196712311992031045 NIP: 196604091992031003
Mengetahui
Kepala SDN 1 Panggung Jaya
AGUS YUWONO,S.Ag
NIP: 196605201986031006
56