Anda di halaman 1dari 21

“Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang ”

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah “Penelitian Kuantitatif”
Dosen Pengampu : Dr. Mutiara Sari, M.Pd

Disusun oleh:
Milla Fidyatul Ifadah (22001013044)
Khoirotul Aulia (22001013049)
Morinda Citrifoliani (22201013080)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AGAMA ISLAM
2022
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik aktif mengembangakn potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dan pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Dalam hal ini Bahasa Indonesia
yang disebut juga dengan Bahasa persatuan yang harus diajarkan kepada peserta didik
sejak dini, Penting sekali agar ketika peserta didik beranjak dewasa, mereka sudah
mengetahui Bahasa Indonesia yang akan digunakan ketika berkomunikasi dengan guru,
orang tua maupun orang sekitar dengan baik dan benar secara lisan maupun tertulis.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib dalam
pembelajaran di sekolah. Sebagai mata pelajaran wajib, mata pelajaran Bahasa
Indonesia perlu disajikan dengan sistem pengajaran yang memperhatikan aspek-aspek
tertentu agar mampu membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dianggap mudah oleh sebagian kalangan,
terutama pelajar karena kedekatannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam
mengerjakan tugas-tugas dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia masih ada saja
guru yang menemukan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik, contohnya
dalam hal penulisan, seperti yang sering ditemukan peserta didik masih melakukan
kesalahan dalam penulisan struktur kalimat, penerapan tanda baca, pemakaian ejaan,
pemakaian huruf kapital dan lain sebagainya.

Adanya kesalahan yang terjadi tidak semata-mata karena kurikulum yang


kurang tepat ataupun guru yang tidak berhasil mengajar dikelas. Hal lain seperti minat
belajar peserta didik juga mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Dengan kata lain, jika peserta didik memiliki minat yang tinggi
terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka peserta didik tersebut akan
bersungguh-sungguh dalam memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jika yang
terjadi adalah sebaliknya, maka peserta didik tersebut akan menganggap mempelajari
mata pelajaran Bahasa Indonesia hanyalah salah satu rutinitas kegiatan yang ada
disekolah.
Melalui proses pembelajaran yang dinamis diharapkan akan terciptanya suatu
bentuk komunikasi lisan antar peserta didik yang terpola melalui keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis sehingga pembelajaran terhindar dari
kejenuhan.

Pendidik yang berperan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia


dikatakan memiliki keuntungan karena pembelajaran Bahasa Indonesia membentuk
keterampilan dasar berbahasa siswa. Keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya penting dalam pencapaian
tujuan pembelajaran dalam hasil belajar, melainkan juga berperan misalnya dalam
aspek moral dan sosial, karena membentuk siswa yang dapat menghargai orang lain
dengan menyimak dan aspek kesantunan dalam berbicara yang diajarkan pada
keterampilan berbicara.

Selain dari aspek sosial dan moral, keterampilan yang harus dikuasai dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia juga bermanfaat pada pembelajaran
yang lain. Misalnya, ketika pendidik berhasil menumbuhkan minat peserta didik dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka peserta didik yang mampu
menguasai empat keterampilan dasar berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca
dan menulis. Dapat menerapkannya pada pembelajaran mata pelajaran yang lain.
Seperti kemampuan berbicara peserta didik dalam berdiskusi kelompok pada
pembelajaran mata pelajaran IPA dan membuat tugas penelitian biologi yang disusun
dalam karangan ilmiah.

Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam menumbuhkan minat peserta


didik amat beragam, terutama terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia ini.
Kemungkinan-kemungkinan ini terjadi sebab adanya berbagai factor, baik dari peserta
didik sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Mulai dari keluarga, teman, sekolah dan
lain sebagainya. Tetapi pada akhirnya siswa sendiri yang berhak memutuskan
pilihannya, sangat berminat, cukup berminat, tidak berminat atau sangat tidak berminat.

Tiap anak memiliki bakat, kecerdasan, minat, sifat yang berbeda satu dengan
yang lainnya sampai sejauh mana Pendidikan dapat memperhatikan perbedaan-
perbedaan tersebut. Pilihan final yang dipilih oleh peserta didik mengenai minatnya
terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan perhatian, khususnya dari
pendidik dan pihak sekolah yang bertanggung jawab. Misalnya, pada pesera didik yang
yang tidak berminat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendidik membutuhkan
usaha lebih agar nilainya tidak buruk dan menumbuhkan minat belajarnya, biar
bagaimanapun mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan materi yang diujikan dalam
ujian akhir madrasah.

Pada peserta didik yang mempunyai minat lebih terhadap mata pelajaran Bahasa
Indonesia, misalnya pendidik tidak membiarkannya begitu saja, melainkan
meningkatkan minatnya agar tetap terjaga dan pendidik berusaha meningkatkan
kemampuan peserta didik tersebut lebih dari apa yang telah dikuasainya. Meskipun
usaha pendidik dalam memunculkan keinginan belajarnya tidak sesulit peserta didik
yang tidak berminat, tetapi tidak juga membiarkannya sebab minat sangat bergantung
pada factor yang mendukungnya.

Untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri
Dinoyo 1 Kota Malang terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dan hal-hal yang juag
mempengaruhinya, penulis melakukan sebuah penelitian berjudul ”Pengaruh Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di SDN Dinoyo 1 Kota Malang”

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VI pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang ?

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
VI pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang ?

D. Hipotesis penelitian
Hipotesis atau hipotesa merupakan suatu penyataan yang sifatnya sementara,
atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi.
Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan pernyataan parameter populasi. Parameter
populasi ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung menggunakan
statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang sudah pasti membutuhkan
hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Hipotesis penelitian ini adalah adanya pengaruh
minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang

E. Kegunaan Penelitian
Mahasiswa :
a. Sebagai rujukan dan acuan penelitian serupa oleh mahasiswa Pendidikan
yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka
b. Mempermudah mahasiswa dalam mencari referensi yang berkaitan dengan
penelitian serupa

Guru di Sekolah :
a. Sebagai bahan pertimbangan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pengajaran dikelas
b. Sebagai panduan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menumbuhkan
motivasi terhadap minat siswa
c. Meningkatkan kesadaran guru terhadap perannya dalam meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

F. Definisi Operasional
1. Minat Belajar
Minat belajar adalah kecenderungan mempunyai keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat yaitu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa
tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi itu. Dari hal tersebut jelas bahwa rasa tertarik merupakan hal
yang dapat mempengaruhi minat seseorang dan rasa senang yang menimbulkan
minat seseorang. ada dasarnya masing-masing siswa mempunyai bekal, walaupun
tinggi rendahnya minat setiap individu tidak sama.
Siswa yang berminat terhadap suatu objek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Dengan
adanya minat yang tinggi diharapkan siswa yang dapat berkonsentrasi terhadap
proses ataupun berbagai aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung

2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah mengikuti
proses- proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui hasil
belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi. Pengukuran hasil belajar siswa ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan, pemahaman, dan
kemampuan siswa dalam menyerap bahan pelajaran. Hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pola pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi
mengerti.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori
1. Hakikat Minat Belajar
a. Definisi minat belajar
Minat menurut Bimo Walgito adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki
perhatian dan keinginan mempelajari atau mempelajari sesuatu lebih lanjut.
Memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran sangatlah penting agar materi
bisa di pahami oleh siswa. Supaya materi dapat dipelajari dan dipahami perlu
pemusatan dalam belajar. Sehingga membuat siswa dapat melakukan sesuatu yang
dia sebelumnya tidak bisa melakukannya. Makan akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut meliputi kepribadian siswa, psikomotor, kognitif dan efektif.

Menurut W. S Winkel minat juga bisa diartikan rasa senang atau tertarik dalam
bidang-bidang tertentu yang membuat seseorang dan berkecimpung di bidang
tersebut. Sedangkan menurut Witherington minat adalah sitausi seseorang yang
sadar terhadap suatu objek tertentu. Minat pada dasarnya merupakan suatu
penerimaan hubungan hal yang ada diluar diri sendiri dan didalam diri sendiri.

Minat juga bisa diartikan “ keinginan, gairah, ketertarikan, prhatian yang tinggi
terhadap sesuatu”. Adapun pendapat lain mengenai pengertian minat yaitu “suatu
kesadaran seseorang mengenai soal, suatu obyek maupun situasi yuang
berhubungan dengan diri sendiri”. Maka dari itu minat adalah rasa suka atau tertarik
terhadap sesuatu yang merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang dan dapat
mempengaruhi orang tersebut.

Dorongan dari dalam diri sendiri mempunyai hubungan yang sangat kuat
dengan minat yang dapat menimbulakn rasa keinginan untuk terlibat atau
berpartisipasi terhadap suatu yang diminatinya. Seseorang cenderung akan
memperhatikan dan perhatian terhadap suatu objek jika dia memiliki rasa suka atau
minat terhadap suatu obyek tersebut. Perhatian yang diberikan bisa diwujudkan
dengan cara mempelajari obyek tersebut. Bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami apan yang ada di lingkungan kelompok adalah salah satu upaya yang
dapat meningkatkan minat siswa. Dengan cara berkelompok akan terjadi interaksi
antar siswa yang menimbulkan rasa minat tersebut.

Dengan penjelasan diatas bisa disimpulkan , seorang guru harus bisa


memberikan rangsangan kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung agar
siswa memiliki minat untuk mengikuti pembelajaran. Apabila siswa sudah ada
minat dalam suatu pembelajaran maka sisewa akan mudah menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru, sebaliknya apabila siswa tidak memiliki minat dalam
suatu pembelajaran maka siswa tersebut akan sulit menerima pelajaran yang
diberikan oleh guru.

b. Aspek-aspek minat belajar


Seperti yang telah di jelaskan minat bisa diartikan suatu hal yang bisa
mendorong individu untuk menekuni dan mempelajari segala hal yang berkaitan
dengan minat tersebut. Minat adalah buah dari proses dan hasil dari pengalaman.
Minat dibagi menjadi dua aspek :
1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif didasarkan konsep yang dikembangkan oleh seseorang
yang berhubungan dengan minat. Membangun aspek kognitif didasari
pengalam dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif sikap terhadap kegiatan ataub objek yang menimbulkan
minat. Aspek afektif juga merupaka konsep yang membangun aspek
kognitif. Untuk memotivasi tindakan seseorang, aspek afektif sangatlah
penting.

Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa minat terhadap


suatu mata pelajaran bukan bawaan sejak lahir, tetapi harus melalui proses
pembelajaran agar dapat menimbulkan minat pada anak.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar


Minat yang tinggi adalah salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi minat, dan minat tidak muncul dengan
sendirinya. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi minat belajar anatara lain :
1. Motivasi
Motivasi dapat membuat seseorang memiliki minat yang lebih tinggi,
baik itu dari faktor internal maupun eksternal. Ketika ada motivasi maka
suatu minat bisa berkembang. Apabila ada seorang siswa yang ingin
mempelajarim ilmu Bahasa Indonesia maka akan terarah minatnya untuk
membaca buku-buku sastra dan sebagainya.

2. Belajar
Dari belajar kita dapat memperoleh minat, Dari yang awalnya tidak
menyukai mata pelajaran tertentu lama kelamaan karena belajar siswa jadi
menyukai mata pelajaran tersebut, karena dengan belajar bisa menambah
ilmu pengetahuan yang membuat siswa mempelajarinya lebih giat lagi.

3. Bahan dan sikap guru


Bahan pelajaran adalah salah satu faktor yang dapat merangsang dan
membangkitkan minat siswa. Bahan pelajaran yang menarik membuat siswa
memiliki minat untuk mempelajarinya, dan sebaliknya jika bahan pelajaran
tidak menarik maka akan dikesampingkan oleh siswa.
Salah satu yang dapat membangkitkan minat belajar adalah. Menurut
Kurt Singer bahwa “ hal terpenting yang dilakukan guru adalah ketika
seorang guru berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya”. Guru
yang baik, ramah dan disiplin akan digemari oleh siswa, sebaliknya guru
yang sikapnya buruk akan tidak disukai oleh siswa dan menjadikan siswa
sulit untuk menimbulkan minatnya.

4. Keluarga
Keluarga adalah orang yang paling terdekat. Pengaruh kelurga sangatlah
penting dalam minat siswa terhadap suatu mata pelajaran. Perkembangan
jiwa anak dipengaruhi oleh apa yang keluarga ajarkan kepada anak.
Mengambangkan minat sangat perlu adanya bimbingan dan perhatian
khususnya dari keluarga.
5. Teman pergaulan
Teman akan mempengaruhi anak terhadap arah minat khususnya teman
akrab. Bagi anak teman adalah pengaruh yang cuku p besar karena dalam
pertemanan tersebut merka memupuk kepribadian seperti bermain Bersama,
melakukan aktifitas Bersama dan sebagainya.

6. Lingkungan
Lingkungan juga berperan terhadap minat belajar siswa karena tembat
anak bermain, bergaul, tempat sekolah, tempat mendidik adalah lingkungan.
Kecil atau besarnya pengaruh tergantung lingkungannya sendiri.

7. Cita-cita
Setiap siswa pasti mempunyai cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita
merupakan faktor penting karena dari cita-cita tersebut anak akan bisa
memiliki gambaran prospek dalm kehidupan di masa mendatang. Cita-cita
haruslah dikejar dan di perjuangkan meskipun banyak mendapatkan
rintangan.

8. Bakat
Dengan memiliki bakat seseorang akan memiliki minat. Contohnya bila
ada anak yang mempunyai bakar menggambar maka secara tidak langsung
dia akan minat dalam hal menggambar. Anak akan merasa terbebani atau
membenci ketika ia dipaksa untuk menyukai sesuatu yang lain diluar
bakatnya. Jika inginmemberikan sekolah atau aktivitas alangkah baiknya
disesuaikan dengan bakat yang dimiliki.

9. Hobi
Timbulnya minat seseorang adalah berasal hobi. Contohnya anak yang
memiliki hobi seni budaya maka di dalam diri anak akan timbul minat untuk
mempelajari pelajaran seni budaya. Dari penjelasan tersebut bisa dikatakan
bahwa hobi tidak bisa terlepas dari faktor yang dapat memunculkan minat
siswa.

10. Media Massa


Media cetak dan media massa yang ditampilkan dapat merangsang atau
menarik anak untuk ber angan ingin meniru atau mempraktekannya.

11. Fasilitas
Di sekolah, di rumah, di masyarakat terdapat fasilitas dan prasarana yang
dapat membantu minat belajar siswa tetapi tidak semua memberikan
dampak positif tapia da yang memberikan dampak negatif. Contohnya
apabila prasarana dan fasilitas mendukung untuk pembelajaran maka akan
menimbulkan minat untuk belajar dan menambah wawasan.

2. Hakikat Hasil Belajar


1. Definisi hasil belajar
Hasil belajar berasal dari kata “hasil” dan “belajar” . Hasil belajar juga sering
diartikan alat ukur untuk mengetahui seberapa jauh seseorang mengetahui pelajaran
yang diajarkan. Hasil adalah perolehan yang dihasilkan oleh proses atau aktivitas
yang mengakibatkan perubahan secara fungsional. Sedangkan hakikat belajar yang
sesungguhnya tidak terlepas dari minat seorang siswa. Jadi melalui proses belajar
yang berlangsung tersebut siswa bisa mengembangkan minatnya. Baik yang
berkaitan dengan belajar sendiri atau pembelajaran disekolah demi bisa
mengembangkan minatnya. Hasil belajar menurut para ahli antara lain :
a. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata hasil belajar adalah kapasitas atau realisasi
potensial yang dimiliki oleh seseorang. Dari perilaku, bentuk penguasaan,
pengetahuan, keterampilan motoriknya kita bisa melihat seberapa jauh orang
tersebut menguasai hasil belajarnya.
b. Menurut Gagne dan Briggs hasil belajar adalah kemampuan yang didapatkan
setelah seseorang mengikuti proses pembelajaran.
c. Menurut Asep Jihad hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
d. Menurut Winkel hasil belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang setelah mengikuti pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar


Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
1. Faktor internal
Faktor ini terdapat dua faktor yaitu faktor psikologis (rohani) dan faktor
fisiologis (jasmani) yang berasal dari diri siswa sendiri.
a. Faktor fisiologis
Aspek fisiologis yaitu meliputi jasmaniah. Keberhasilan anak dalam proses
pembelajaran tidak lepas dari kondisi jasmani seperti panca idnra yang baik
akan memudahkan anak dalam proses pembelajaran.
b. Faktor psikologis
Kuantitas dan kuliatas siswa dipengaruhi oleh faktor psikologis. Tingkat
kecerdasan atau intelegasi siswa, sikap siswa, bakat siswa, motivasi siswa dan
minat siswa, bisa dipandang faktor rohaniah yang umum.

2. Faktor eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua faktor antara lain :
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sekolah yaitu meliputi teman-teman sekelas, guru, para staff
sekolah. Sedangkan pada lingkungan masyarakat seperti tetangga, lingkungan
fisik alam, yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Lingkungan non sosial
Faktor non sosial yaitu meliputi rumah tempat tinggal, alat-alat belajar,
Gedung sekolah dan sebaginya. Tingkat keberhasilan siswa bisa juga di
tentukan oleh faktor-faktor tersebut.

3. Bahasa Indonesia
1. Definisi Bahasa Indonesia
Menurut KTSP 2006 Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang bisa membantu siswa
berkomunikasi secara baik dan tepat, baik itu secara lisan maupun tulisan. Standar
kompetensi dalam Bahasa Indonesia harus dipenuhi oleh siswa karena itu merupakan
persyaratan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati Bersama
dalam bentuk keterampilan penguasaan pengetahuan dan sikap peserta didik.

2. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia


Menurut Ahmad Susanto tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah untuk
memperluas wawasan , mengembangkan kepribadian dan kemampuan berbasasa
anak. Pengajaran Bahasa Indonesia memiliki tujuan khusus yaitu supaya siswa bisa
meningkatkan kepribadiannya, menjadi gemar membaca, mempertajam
kepekaannya, perasaan dan memperluas wawasan pengetahuan.
Dari pendapat yang telah dijelaskan diatas pembelajaran Bahasa Indonesia
adalah suoaya siswa dapat memanfaatkan mdan menikmati karya sasta,
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan ilmu berbahasa, siswa memiliki disiplin
dengan berpikir dan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, juga dapat
meningkatkan kepribadian siswa.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia


Menurut Ahmad Susanto, ketrampilan menulis, membaca, menyimak, berbicara
merupakan empat keterampilan berbahsa yang tak lepas dari pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar. Kemampuan dalam berbahasa sangat diperlukan oleh
setiap manusia. Berkomunikasi, berinteraksi adalah kebiasaan manusia sebagai
makhluk sosisal, baik komunikasi secara lisan maupun tulisan.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar,
berdasarkan peraturan Menteri No. 22 mengenai standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah “ menulis , menyimak, membaca, menulis surat,
berbicara adalah aspek dari pembelajaran Bahasa Indonesia”. Aspek yang dipilih
dalam penelitian ini adalah semua aspek dari menulis, membaca, menyimak dan
berbicara.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa indinesia
memiliki empat aspek yaitu menyimak, berbicara, menulis serta membaca. Dan
pada umumnya manusian menggunakan lisan atau tulisan untuk interaksi sehari-
hari.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian merupakan tata cara dan prinsip-prinsip dalam dunia
keilmuan untuk segala rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan penelitian yang
dipergunakan oleh para peneliti ilmiah, dengan penelitian yang dilakukan agar
mendapatkan pembuktian yang terukur dan sistematik. Dalam penelitian ini, yang
digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif, menurut (Mulyadi, 2019) Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.
Sehingga dalam penelitian ini akan menggambarkan penelitian secara sistematis, actual
dan akurat mengenai fenomena social tertentu, yang akan mendeskripsikan secara
terperinci tentang fakta-fakta dan data yang ada.
Untuk sifat dan jenis penelitian ini adalah bersifat korelasi. Menurut Sudijono
(1997:167), dalam ilmu statistic istilah “korelasi” diberi pengertian sebagai hubungan
dan tingkat hubungan antar dua variable atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat
variable ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti
akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.

B. Populasi dan Sampel


Dalam penelitian social, populasi diartikan sebagai kelompok subjek yang akan
dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti atau dipelajari baru kemudian ditarik
kesimpulan dari penelitian tersebut. Oleh karena itu, populasi mempunyai beberapa
sifat yang tidak jarang akan membingungkan tetapi juga menjadi tugas peneliti untuk
memberi Batasan yang tegas terhadap setiap objek atau subjek yang menjadi populasi
penelitiannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Dinoyo 1 Kota Malang.
Yang dimaksud dari sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Tetapi pada penelitian ini sampel yang diambil dari
objek populasi yaitu, siswa-siswi kelas VI yang berjumlah 30 siswa dan keseluruhan
populasi dijadikan sampel karena Teknik sampling yang digunakan adalah sampling
jenuh.

C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variable yakni variable bebas
(independent variable) yaitu variable yang mempengaruhi terhadap suatu gejala dan
variable terikat (dependen variable) yaitu variable yang dipengaruhi oleh suatu gejala.
Variable bebas (X) dalam penelitian ini yaitu minat belajar siswa, sedangkan variable
terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan instrumen
tes yang berupa pertanyaan dan menggunakan angket atau kuisioner serta observasi.
Table 1. Kisi-kisi angket minat belajar Bahasa Indonesia
No Indikator Jumlah Pernyataan
Pernyataan Positif Negatif
1 Kepentingan dan rasa 1, 2, 3, 4 1, 2, 4 3
suka siswa
2 Semangat 5, 6, 7, 8, 9 5, 7, 8, 9 6
3 Kefokusan dan faktor 10 10 -
lingkungan

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka akan disusun lembar angket minat belajar siswa
dengan menggunakan skala likert dengan 4 kemungkinan jawaban. Angket ini terdiri dari
10 pernyataan. Pernyataan tersebut dibagi menjadi 8 pernyataan positif dan 2 pernyataan
negatif.

Table 2. Angket Minat Belajar Siswa


No Item Pernyataan Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
1 Pelajaran Bahasa Indonesia adalah
pelajaran yang perlu saya pelajari
2 Pelajaran Bahasa Indonesia penting
untuk saya kuasai
3 Mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah yang sulit
4 Saya menyukai pelajaran Bahasa
Indonesia dibandingkan dengan
pelajaran yang lain
5 Belajar pelajaran Bahasa Indonesia
membuat saya semangat belajar ke
sekolah
6 Saya malas belajar pelajaran Bahasa
Indonesia, membuat saya mengantuk
karena tidak menarik dan tidak
menantang
7 Saya belajar pelajaran Bahasa
indonesia meskipun tidak diberikan
tugas oleh guru
8 Ketika menyampaikan materi guru
pelajaran Bahasa Indonesia membuat
saya semangat belajar
9 Materi-materi yang pelajari dalam
pelajaran Bahasa Indonesia menarik
untuk saya pelajari dan penting untuk
saya kuasai
10 Saya fokus ketika pembelajaran Bahasa
Indonesia

Table 3. Analisis Hasil Belajar

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
disebarkan kepada responden sebanyak 30 siswa. Data yang diperoleh dari siswa diolah dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus persentase:
𝐹
P = 𝑁 X 100%

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of case atau jumlah responden

Hasil angket diolah dalam tabulasi yang merupakan proses mengubah data dan

instrument pengumpulan data (angket) menjadi persentase, dapat dilihat dari

tabel-tabel berikut:

1. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang perlu saya pelajari


Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 20 66%
Setuju 10 33%
Tidak setuju 0 0
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%

2. Pelajaran Bahasa Indonesia penting untuk saya kuasai


Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 15 50%
Setuju 10 33%
Tidak setuju 5 16%
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%

3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah yang sulit


Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 3 10%
Setuju 15 50%
Tidak setuju 4 13%
Sangat tidak setuju 8 26%
Jumlah 30 100%

4. Saya menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dibandingkan dengan pelajaran yang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 5 16%
Setuju 16 53%
Tidak setuju 5 16%
Sangat tidak setuju 4 13%
Jumlah 30 100%

5. Belajar pelajaran Bahasa Indonesia membuat saya semangat belajar ke sekolah


Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 4 13%
Setuju 16 53%
Tidak setuju 6 20%
Sangat tidak setuju 4 13%
Jumlah 30 100%

6. Saya malas belajar pelajaran Bahasa Indonesia, membuat saya mengantuk karena tidak
menarik dan tidak menantang
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 8 26%
Setuju 6 20%
Tidak setuju 11 36%
Sangat tidak setuju 5 16%
Jumlah 30 100%

7. Saya belajar pelajaran Bahasa indonesia meskipun tidak diberikan tugas oleh guru
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 0 0
Setuju 17 56%
Tidak setuju 0 0
Sangat tidak setuju 13 43%
Jumlah 30 100%

8. Ketika menyampaikan materi guru pelajaran Bahasa Indonesia membuat saya semangat
belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 7 23%
Setuju 18 60%
Tidak setuju 5 16%
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%

9. Materi-materi yang pelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia menarik untuk saya
pelajari dan penting untuk saya kuasai
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 10 33%
Setuju 18 60%
Tidak setuju 2 6%
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%

10. Saya fokus ketika pembelajaran Bahasa Indonesia


Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 2 6%
Setuju 11 36%
Tidak setuju 16 53%
Sangat tidak setuju 1 3%
Jumlah 30 100%

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi, yakni melakukan pengamatan atau penelitian secara sistematis dan
terencana, agar memperoleh data yang dikontrol validitas dan reabilitas. Tujuan dari
observasi ini yakni untuk mencari dan mengetahui sumber-sumber data dari
sekolah, seperti sarana dan prasarana, jumlah siswa-siswinya, keadaan sekolah, dan
lain-lain dari waktu ke waktu.
2. Angket atau Kuisioner, yakni Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan beberapa pertanyaan secara tertulis kepada para responden
khususnya siswa-siswi SDN Dinoyo 1 Kota Malang. Angket atau kuisioner akan
digunakan untuk mengukur minat belajar siswa SDN Dinoyo 1 Kota Malang.
Angket atau kuisioner yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup,
sehingga angket yang disajikan dalam bentuk jawaban tentang diri responden
dengan jawaban sudah disediakan oleh peneliti.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh dari data responden
terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian ini yakni Teknik analisis data
deskriptif karena untuk mendeskripsikan hasil data yang sudah terkumpul, dan uji
hipotesis yang digunakan untuk mencari serta untuk mengetahui adakah pengaruh atau
tidaknya suatu variable melalui analisis korelasi.
DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman. 2003. Psykologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Asep, Jihad. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hartiny Sam’s, Rosma. 2010. Model PTK Teknik Bermain Konstruktif untuk

Peningkatan Hasil Belajar. Yogyakarta: Teras, h 33.

Hurlock. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, h 34.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2011), h.227.

Mulyadi, M. (2019). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar


Menggabungkannya [Quantitative and Qualitative Research and Basic
Rationale to Combine Them]. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1), 128.

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja

Remaja Rosda Karya. h 102.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


2014)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT Tidjan. 1981. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Yogyakarta : IKIP

Yogyakarta. Walgito Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan Konseling di Sekolah.


Yogyakarta: Andi offset

Zainal Mustafa EQ, Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi, (Yogyakarta: Graha


Ilmu,2013).

Anda mungkin juga menyukai