Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah “Penelitian Kuantitatif”
Dosen Pengampu : Dr. Mutiara Sari, M.Pd
Disusun oleh:
Milla Fidyatul Ifadah (22001013044)
Khoirotul Aulia (22001013049)
Morinda Citrifoliani (22201013080)
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib dalam
pembelajaran di sekolah. Sebagai mata pelajaran wajib, mata pelajaran Bahasa
Indonesia perlu disajikan dengan sistem pengajaran yang memperhatikan aspek-aspek
tertentu agar mampu membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dianggap mudah oleh sebagian kalangan,
terutama pelajar karena kedekatannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam
mengerjakan tugas-tugas dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia masih ada saja
guru yang menemukan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik, contohnya
dalam hal penulisan, seperti yang sering ditemukan peserta didik masih melakukan
kesalahan dalam penulisan struktur kalimat, penerapan tanda baca, pemakaian ejaan,
pemakaian huruf kapital dan lain sebagainya.
Selain dari aspek sosial dan moral, keterampilan yang harus dikuasai dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia juga bermanfaat pada pembelajaran
yang lain. Misalnya, ketika pendidik berhasil menumbuhkan minat peserta didik dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka peserta didik yang mampu
menguasai empat keterampilan dasar berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca
dan menulis. Dapat menerapkannya pada pembelajaran mata pelajaran yang lain.
Seperti kemampuan berbicara peserta didik dalam berdiskusi kelompok pada
pembelajaran mata pelajaran IPA dan membuat tugas penelitian biologi yang disusun
dalam karangan ilmiah.
Tiap anak memiliki bakat, kecerdasan, minat, sifat yang berbeda satu dengan
yang lainnya sampai sejauh mana Pendidikan dapat memperhatikan perbedaan-
perbedaan tersebut. Pilihan final yang dipilih oleh peserta didik mengenai minatnya
terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan perhatian, khususnya dari
pendidik dan pihak sekolah yang bertanggung jawab. Misalnya, pada pesera didik yang
yang tidak berminat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendidik membutuhkan
usaha lebih agar nilainya tidak buruk dan menumbuhkan minat belajarnya, biar
bagaimanapun mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan materi yang diujikan dalam
ujian akhir madrasah.
Pada peserta didik yang mempunyai minat lebih terhadap mata pelajaran Bahasa
Indonesia, misalnya pendidik tidak membiarkannya begitu saja, melainkan
meningkatkan minatnya agar tetap terjaga dan pendidik berusaha meningkatkan
kemampuan peserta didik tersebut lebih dari apa yang telah dikuasainya. Meskipun
usaha pendidik dalam memunculkan keinginan belajarnya tidak sesulit peserta didik
yang tidak berminat, tetapi tidak juga membiarkannya sebab minat sangat bergantung
pada factor yang mendukungnya.
Untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri
Dinoyo 1 Kota Malang terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dan hal-hal yang juag
mempengaruhinya, penulis melakukan sebuah penelitian berjudul ”Pengaruh Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di SDN Dinoyo 1 Kota Malang”
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VI pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang ?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
VI pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang ?
D. Hipotesis penelitian
Hipotesis atau hipotesa merupakan suatu penyataan yang sifatnya sementara,
atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi.
Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan pernyataan parameter populasi. Parameter
populasi ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung menggunakan
statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang sudah pasti membutuhkan
hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Hipotesis penelitian ini adalah adanya pengaruh
minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SDN Dinoyo 1 Kota Malang
E. Kegunaan Penelitian
Mahasiswa :
a. Sebagai rujukan dan acuan penelitian serupa oleh mahasiswa Pendidikan
yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka
b. Mempermudah mahasiswa dalam mencari referensi yang berkaitan dengan
penelitian serupa
Guru di Sekolah :
a. Sebagai bahan pertimbangan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pengajaran dikelas
b. Sebagai panduan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menumbuhkan
motivasi terhadap minat siswa
c. Meningkatkan kesadaran guru terhadap perannya dalam meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia
F. Definisi Operasional
1. Minat Belajar
Minat belajar adalah kecenderungan mempunyai keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat yaitu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa
tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi itu. Dari hal tersebut jelas bahwa rasa tertarik merupakan hal
yang dapat mempengaruhi minat seseorang dan rasa senang yang menimbulkan
minat seseorang. ada dasarnya masing-masing siswa mempunyai bekal, walaupun
tinggi rendahnya minat setiap individu tidak sama.
Siswa yang berminat terhadap suatu objek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Dengan
adanya minat yang tinggi diharapkan siswa yang dapat berkonsentrasi terhadap
proses ataupun berbagai aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah mengikuti
proses- proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui hasil
belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi. Pengukuran hasil belajar siswa ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan, pemahaman, dan
kemampuan siswa dalam menyerap bahan pelajaran. Hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pola pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi
mengerti.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Hakikat Minat Belajar
a. Definisi minat belajar
Minat menurut Bimo Walgito adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki
perhatian dan keinginan mempelajari atau mempelajari sesuatu lebih lanjut.
Memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran sangatlah penting agar materi
bisa di pahami oleh siswa. Supaya materi dapat dipelajari dan dipahami perlu
pemusatan dalam belajar. Sehingga membuat siswa dapat melakukan sesuatu yang
dia sebelumnya tidak bisa melakukannya. Makan akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut meliputi kepribadian siswa, psikomotor, kognitif dan efektif.
Menurut W. S Winkel minat juga bisa diartikan rasa senang atau tertarik dalam
bidang-bidang tertentu yang membuat seseorang dan berkecimpung di bidang
tersebut. Sedangkan menurut Witherington minat adalah sitausi seseorang yang
sadar terhadap suatu objek tertentu. Minat pada dasarnya merupakan suatu
penerimaan hubungan hal yang ada diluar diri sendiri dan didalam diri sendiri.
Minat juga bisa diartikan “ keinginan, gairah, ketertarikan, prhatian yang tinggi
terhadap sesuatu”. Adapun pendapat lain mengenai pengertian minat yaitu “suatu
kesadaran seseorang mengenai soal, suatu obyek maupun situasi yuang
berhubungan dengan diri sendiri”. Maka dari itu minat adalah rasa suka atau tertarik
terhadap sesuatu yang merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang dan dapat
mempengaruhi orang tersebut.
Dorongan dari dalam diri sendiri mempunyai hubungan yang sangat kuat
dengan minat yang dapat menimbulakn rasa keinginan untuk terlibat atau
berpartisipasi terhadap suatu yang diminatinya. Seseorang cenderung akan
memperhatikan dan perhatian terhadap suatu objek jika dia memiliki rasa suka atau
minat terhadap suatu obyek tersebut. Perhatian yang diberikan bisa diwujudkan
dengan cara mempelajari obyek tersebut. Bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami apan yang ada di lingkungan kelompok adalah salah satu upaya yang
dapat meningkatkan minat siswa. Dengan cara berkelompok akan terjadi interaksi
antar siswa yang menimbulkan rasa minat tersebut.
2. Belajar
Dari belajar kita dapat memperoleh minat, Dari yang awalnya tidak
menyukai mata pelajaran tertentu lama kelamaan karena belajar siswa jadi
menyukai mata pelajaran tersebut, karena dengan belajar bisa menambah
ilmu pengetahuan yang membuat siswa mempelajarinya lebih giat lagi.
4. Keluarga
Keluarga adalah orang yang paling terdekat. Pengaruh kelurga sangatlah
penting dalam minat siswa terhadap suatu mata pelajaran. Perkembangan
jiwa anak dipengaruhi oleh apa yang keluarga ajarkan kepada anak.
Mengambangkan minat sangat perlu adanya bimbingan dan perhatian
khususnya dari keluarga.
5. Teman pergaulan
Teman akan mempengaruhi anak terhadap arah minat khususnya teman
akrab. Bagi anak teman adalah pengaruh yang cuku p besar karena dalam
pertemanan tersebut merka memupuk kepribadian seperti bermain Bersama,
melakukan aktifitas Bersama dan sebagainya.
6. Lingkungan
Lingkungan juga berperan terhadap minat belajar siswa karena tembat
anak bermain, bergaul, tempat sekolah, tempat mendidik adalah lingkungan.
Kecil atau besarnya pengaruh tergantung lingkungannya sendiri.
7. Cita-cita
Setiap siswa pasti mempunyai cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita
merupakan faktor penting karena dari cita-cita tersebut anak akan bisa
memiliki gambaran prospek dalm kehidupan di masa mendatang. Cita-cita
haruslah dikejar dan di perjuangkan meskipun banyak mendapatkan
rintangan.
8. Bakat
Dengan memiliki bakat seseorang akan memiliki minat. Contohnya bila
ada anak yang mempunyai bakar menggambar maka secara tidak langsung
dia akan minat dalam hal menggambar. Anak akan merasa terbebani atau
membenci ketika ia dipaksa untuk menyukai sesuatu yang lain diluar
bakatnya. Jika inginmemberikan sekolah atau aktivitas alangkah baiknya
disesuaikan dengan bakat yang dimiliki.
9. Hobi
Timbulnya minat seseorang adalah berasal hobi. Contohnya anak yang
memiliki hobi seni budaya maka di dalam diri anak akan timbul minat untuk
mempelajari pelajaran seni budaya. Dari penjelasan tersebut bisa dikatakan
bahwa hobi tidak bisa terlepas dari faktor yang dapat memunculkan minat
siswa.
11. Fasilitas
Di sekolah, di rumah, di masyarakat terdapat fasilitas dan prasarana yang
dapat membantu minat belajar siswa tetapi tidak semua memberikan
dampak positif tapia da yang memberikan dampak negatif. Contohnya
apabila prasarana dan fasilitas mendukung untuk pembelajaran maka akan
menimbulkan minat untuk belajar dan menambah wawasan.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua faktor antara lain :
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sekolah yaitu meliputi teman-teman sekelas, guru, para staff
sekolah. Sedangkan pada lingkungan masyarakat seperti tetangga, lingkungan
fisik alam, yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Lingkungan non sosial
Faktor non sosial yaitu meliputi rumah tempat tinggal, alat-alat belajar,
Gedung sekolah dan sebaginya. Tingkat keberhasilan siswa bisa juga di
tentukan oleh faktor-faktor tersebut.
3. Bahasa Indonesia
1. Definisi Bahasa Indonesia
Menurut KTSP 2006 Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang bisa membantu siswa
berkomunikasi secara baik dan tepat, baik itu secara lisan maupun tulisan. Standar
kompetensi dalam Bahasa Indonesia harus dipenuhi oleh siswa karena itu merupakan
persyaratan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati Bersama
dalam bentuk keterampilan penguasaan pengetahuan dan sikap peserta didik.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian merupakan tata cara dan prinsip-prinsip dalam dunia
keilmuan untuk segala rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan penelitian yang
dipergunakan oleh para peneliti ilmiah, dengan penelitian yang dilakukan agar
mendapatkan pembuktian yang terukur dan sistematik. Dalam penelitian ini, yang
digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif, menurut (Mulyadi, 2019) Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.
Sehingga dalam penelitian ini akan menggambarkan penelitian secara sistematis, actual
dan akurat mengenai fenomena social tertentu, yang akan mendeskripsikan secara
terperinci tentang fakta-fakta dan data yang ada.
Untuk sifat dan jenis penelitian ini adalah bersifat korelasi. Menurut Sudijono
(1997:167), dalam ilmu statistic istilah “korelasi” diberi pengertian sebagai hubungan
dan tingkat hubungan antar dua variable atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat
variable ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti
akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variable yakni variable bebas
(independent variable) yaitu variable yang mempengaruhi terhadap suatu gejala dan
variable terikat (dependen variable) yaitu variable yang dipengaruhi oleh suatu gejala.
Variable bebas (X) dalam penelitian ini yaitu minat belajar siswa, sedangkan variable
terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan instrumen
tes yang berupa pertanyaan dan menggunakan angket atau kuisioner serta observasi.
Table 1. Kisi-kisi angket minat belajar Bahasa Indonesia
No Indikator Jumlah Pernyataan
Pernyataan Positif Negatif
1 Kepentingan dan rasa 1, 2, 3, 4 1, 2, 4 3
suka siswa
2 Semangat 5, 6, 7, 8, 9 5, 7, 8, 9 6
3 Kefokusan dan faktor 10 10 -
lingkungan
Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka akan disusun lembar angket minat belajar siswa
dengan menggunakan skala likert dengan 4 kemungkinan jawaban. Angket ini terdiri dari
10 pernyataan. Pernyataan tersebut dibagi menjadi 8 pernyataan positif dan 2 pernyataan
negatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
disebarkan kepada responden sebanyak 30 siswa. Data yang diperoleh dari siswa diolah dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus persentase:
𝐹
P = 𝑁 X 100%
Keterangan:
P = Persentase
Hasil angket diolah dalam tabulasi yang merupakan proses mengubah data dan
tabel-tabel berikut:
4. Saya menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dibandingkan dengan pelajaran yang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 5 16%
Setuju 16 53%
Tidak setuju 5 16%
Sangat tidak setuju 4 13%
Jumlah 30 100%
6. Saya malas belajar pelajaran Bahasa Indonesia, membuat saya mengantuk karena tidak
menarik dan tidak menantang
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 8 26%
Setuju 6 20%
Tidak setuju 11 36%
Sangat tidak setuju 5 16%
Jumlah 30 100%
7. Saya belajar pelajaran Bahasa indonesia meskipun tidak diberikan tugas oleh guru
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 0 0
Setuju 17 56%
Tidak setuju 0 0
Sangat tidak setuju 13 43%
Jumlah 30 100%
8. Ketika menyampaikan materi guru pelajaran Bahasa Indonesia membuat saya semangat
belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 7 23%
Setuju 18 60%
Tidak setuju 5 16%
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%
9. Materi-materi yang pelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia menarik untuk saya
pelajari dan penting untuk saya kuasai
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat setuju 10 33%
Setuju 18 60%
Tidak setuju 2 6%
Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100%
Abror, Abd. Rachman. 2003. Psykologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Hartiny Sam’s, Rosma. 2010. Model PTK Teknik Bermain Konstruktif untuk