Anda di halaman 1dari 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
emosional, dan merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut,
dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada
dalam dirinya. Dalam penguasaan berbahasa, siswa diharapkan tidak hanya mahir
dalam berbahasa Indonesia namun juga penting untuk menguasai bahasa asing
khususnya bahasa Inggris.
Pada era yang semakin maju ini, bahasa Inggris merupakan bahasa yang
penting untuk dipelajari, hal tersebut dikarenakan bahasa Inggris merupakan
bahasa yang paling banyak digunakan secara internasional. Fakta menunjukkan
bahwa banyak buku-buku ilmu pengetahuan, science, dan bahasa asing ditulis
dalam bahasa Inggris sehingga untuk bisa memahami buku-buku tersebut tentu
harus memahami bahasa Inggris. Selain itu, dalam kemajuan teknologi dan
informasi, banyak hal yang ditulis dalam bahasa Inggris, seperti prosedur
penggunaan, fitur-fitur atau hal lain seperti menggunakan e-mail, tentu sangat
membutuhkan pemahaman bahasa Inggris. Kurikulum bahasa Inggris SD
ditargetkan untuk mencapai tingkat kemampuan performatif. Artinya, lulusan SD
diharapkan dapat memahami instruksi-instruksi di dalam kelas atau di lingkungan
sekolah, dapat berinteraksi dalam konteks sekolah dan lingkungan sekitar, serta
dapat membaca dan menulis kata-kata sederhana yang akrab dengan kehidupan
siswa. Dengan kata lain, lulusan SD ditargetkan dapat berpartisipasi dalam
kegiatan kelas, sekolah atau lingkungan sekitar dengan cara menggunakan bahasa
yang lazim digunakan untuk menyertai tindakan dalam proses belajar mengajar
atau classroom language serta berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tujuan mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI adalah agar siswa


mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas
untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks
sekolah dan supaya siswa memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
(BNSP, 2006: 142). Memperhatikan tujuan yang terkandung pada mata pelajaran
bahasa Inggris di atas, maka seharusnya pembelajaran bahasa Inggris di sekolah
dasar merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi
siswa. Kegiatan belajar mengajar mengandung arti interaksi dari berbagai
komponen, seperti guru, siswa, bahan ajar, dan sarana lain yang digunakan pada
saat pembelajaran berlangsung. Menurut Permendiknas nomor 16 tahun 2007,
dijelaskan bahwa guru harus menguasai empat kompetensi dasar yang meliputi
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Oleh karena itu,
diharapkan guru harus menguasai keempat kompetensi dasar tersebut sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai harapan, maka harus ada interaksi yang baik antara guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar.
Melalui kegiatan wawancara terhadap guru bahasa Inggris kelas V SD
Negeri Kembaran pada tanggal 12 Desember 2015 ditemukan beberapa alasan
mengenai penyebab rendahnya keaktifan dan hasil belajar bahasa Inggris siswa, di
antaranya sebagai berikut: (1) siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, (2)
siswa belum memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat, (3) siswa
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan (4) siswa belum aktif
bertanya. Temuan tersebut didukung didukung dengan data hasil ulangan harian
pada siswa kelas V semester I tahun ajaran 2015/2016 (lihat lampiran 1 halaman
193), sebagian besar nilai siswa berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 66. Data hasil belajar menunjukkan nilai
terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 85 dengan rata-rata kelas 61,35.
Persentase siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 34,78% dan yang belum
mencapai KKM sebanyak 69,57%. Hasil wawancara dan ulangan harian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengindikasikan adanya permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris di


kelas V.
Untuk membuktikan indikasi adanya permasalahan dalam pembelajaran
bahasa Inggris, peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran bahasa
Inggris di kelas V SD Negeri Kembaran. Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa
pembelajaran bahasa Inggris sudah sesuai dengan rencana pembelajaran, namun
belum optimal. Hal ini dikarenakan pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris
masih didominasi oleh metode ceramah sehingga keterlibatan siswa di kelas
masih minim. Guru kurang maksimal dalam menerapkan model serta media
pembelajaran yang tepat dan dapat menambah antusias belajar siswa. Hal ini
berdampak pada keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Inggris yang belum memuaskan.
Melihat kenyataan yang belum memenuhi harapan tersebut, perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa. Cara yang dapat dilakukan adalah memperbaiki proses
pembelajaran. Dalam perbaikan proses pembelajaran, guru harus menyesuaikan
dengan karakteristik siswa. Charlote Buhler (Sobur, 2003: 132) mengungkapkan
bahwa karakteristik siswa kelas V (usia 9-11 tahun) adalah memiliki rasa ingin
tahu yang besar, senang berlatih dan senang bereksplorasi. Oleh karena itu, guru
hendaknya dapat merancang pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa.
Pemilihan model dan penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk dapat
membangkitkan keaktifan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu
alternatif yang dapat ditempuh untuk untuk dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk
Write (TTW). Menurut Huda (2013: 220) dijelaskan bahwa model pembelajaran
TTW dapat melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya ke bentuk tulisan
secara sistematis sehingga siswa akan lebih memahami materi dan membantu
siswa untuk mengomunikasikan ide-ide ke dalam bentuk tulisan. Hal ini diperkuat
oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh Rivard dan Straw (2000: 29) tentang
The Effect of Talk and Writing on Learning Science: An Exploratory Study.
Kesimpulan pada penelitian inicommit
adalahto penerapan
user Talk dan Writing dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

meningkatkan kemampuan belajar ilmu pengetahuan, gender juga berpengaruh


terhadap talk dan write. Hal ini ditandai dengan keaktifan talk dan write yang
mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Dalam hal ini terdapat kesamaan
dengan penelitian yang peneliti lakukan walaupun tidak semua variabel bebasnya
yaitu pada talk dan write. Penelitian tersebut digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran bahasa Inggris.
Selain menerapkan model think talk write yang mampu membuat
pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan dapat mengaktifkan siswa,
perlu juga didukung dengan media pembelajaran untuk menambah antusiasme
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu alternatif media pembelajaran
yang dapat digunakan adalah flashcard. Susilana (2007: 93) menyebutkan bahwa
flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang
bertuliskan kata tunggal. Pembelajaran menggunakan flashcard memiliki
keunggulan, yaitu dapat memacu kreativitas dan menambah kosakata siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris melalui Penerapan Model Think Talk Write (TTW)
dengan Media Flashcard di Kelas V SD Negeri Kembaran Tahun Ajaran
2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model TTW dengan media
flashcard untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Inggris di kelas V SD Negeri Kembaran tahun ajaran
2015/2016?
2. Apakah penerapan model TTW dengan media flashcard dapat meningkatkan
keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SD Negeri
Kembaran tahun ajaran 2015/2016?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Apakah penerapan model TTW dengan media flashcard dapat meningkatkan


hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris di kelas V SD Negeri
Kembaran tahun ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model TTW dengan media
flashcard untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Inggris di kelas V SD Negeri Kembaran tahun ajaran
2015/2016.
2. Meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Inggris melalui
penerapan model TTW dengan media flashcard di kelas V SD Negeri
Kembaran tahun ajaran 2015/2016.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris melalui
penerapan model TTW dengan media flashcard di kelas V SD Negeri
Kembaran tahun ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoretis dan praktis. Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara
teoretis terhadap pengembangan ilmu pengetahuan mengenai peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris melalui
penerapan model TTW dengan media flashcard.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Melalui penelitian tindakan kelas ini siswa memperoleh manfaat
berupa pengalaman melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
2) Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa
commit
Inggris melalui penerapan to user
model TTW dengan media flashcard.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3) Meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat sesuai dengan


hasil pemikiran siswa.

b. Bagi Guru
1) Memberikan pengalaman bagi guru mengenai penerapan model TTW
dengan media flashcard untuk pembelajaran lain dengan permasalahan
yang serupa.
2) Menambah wawasan bagi guru mengenai alternatif model dan media
pembelajaran yang inovatif.
c. Bagi Peneliti
1) Menambah pengetahuan tentang penerapan model TTW dengan media
flashcard dalam pembelajaran.
2) Menambah wawasan tentang keaktifan dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran bahasa Inggris di kelas V sekolah dasar.
3) Menambah pengalaman dan wawasan tentang penelitian tindakan
kelas.
d. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan pengetahuan bagi
sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata pelajaran bahasa Inggris melalui proses pembelajaran
yang inovatif.
2) Menambah referensi bacaan tentang pembelajaran inovatif khususnya
mengenai penerapan model TTW dengan media flashcard dalam
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa yang dapat diterapkan di
sekolah dasar.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai