Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SCRABLE BOOGLE DALAM

PEMAHAMAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS


KELAS II DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Research and Development


(R&D)

OLEH :

HARYATI

NPM. 198610006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ARRAHMANIYAH DEPOK
2022
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SCRABLE BOOGLE DALAM
PEMAHAMAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
KELAS II DI SEKOLAH DASAR

Research and Development


(R&D)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
HARYATI
NPM. 198610006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ARRAHMANIYAH DEPOK
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Skripsi merupakan jenis laporan riset atau sering disebut sebagai laporan penelitian.
Dalam mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi keillmuan yang sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara danetika ilmiah dalam ranka menghasilkan solusi,
gagasan, desain atau sebuah karya. Penulisan skripsi adalah syarat lulus untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan khususnya untuk gelar S-1. Tujuan penulisan skripsi adalah menilai
kecakapan mahasiswa dalam menyajikan masalah ilmiah dengan cara mengadakan
penelitian mandiri,menganalisis dan menarik simpulan serta menyusunnya menjadi bentuk
skripsi.
Tujuan penelitian nasional Indonesia adalah yang terdapat dalan UU RI No.20 tahun
2003 Bab 2 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Tim Redaksi Fokus Media, 2006, hal 6).
Selain itu, menurut (Binti Maunah, 2009, hal 29) Tujuan Pendidikan ialah perubahan
yang diharapkan pada subjek didik setelah mngalami proses Pendidikan baik tingkah laku
individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya,
dimana individu itu hidup. Adapun tujuan atau cita-cita Pendidikan antara satu Negara lain
itu berbeda. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber yang dianut sebagai dasar penentuan
cita-cita itu berbeda.
Keberhasilan anak dalam belajar merupakan harapan setiap guru dan orang tua. Dalam
hal ini keberhasilan suatu pembelajaran ditunjukan oleh dikuasainya tujuan pembelajaraan
oleh siswa. Banyak cara untuk memperoleh keberhasilan pembelajaran antara lain dengan
menerapkan metode yang cocok dan media yang sesuia. Terlebih lagi satu hal bisa kita akui
bahwa salah satu factor keberhasilan dalam pembelajaran adalah factor kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Proses pembelajaran disekolah
merupakan tanggung jawab Bersama, pendidik masyarakat, orangtua maupun pemerintah.
Kompetensi professional yang dikembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri (Prastowo, 2012, hal 5.)
Bahasa inggris sebagai Bahasa internasional yang harus dkuasai oleh seluruh masyarakat
kita dalam berinteraksi secara internasional. Tuntutan zaman yang terus berkembang
menuntut manusia untuk memperlajari Bahasa Inggris demi tak tertinggal arus globalisasi.
Hal ini dapat berdampak pada siswa, siswa harus mampu berinteraksi dengan Bahasa inggris
dalam beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa inggris tercatat sebagai Bahasa yang dipakai oleh hampir seremepat populasi
dunia. Dan penting untuk diketahui bahwa angka ini tidak terpusat pada satu populasi yang
sama. (Harmer 2010:18). Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan semakin
berbondong-bondong nya pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris diseluruh tempat
didunia. Orang yang mampu berbahasa inggris biasanya memili prestis yag lebih tinggi
dalam masyarakat. Selain itu, mereka yang mamp berbahasa inggris memiliki peluang yang
lebih besar untuk pekerjaan yang layak dan Pendidikan yang tinggi. Dengan kata lain,
masyarakat Indonesia menyadari bahwa menguasai Bahasa inggris dapat meningkatkan taraf
hidup seseorang.
Dari beberapa penerapan penggunaan bilingual, Bahasa inggris digunakan lebih kepada
konten yang ingin disampaikan, bukan komunikasi antara guru dan siswa. Sehingga
penggunaan Bahasa inggris yang dilaksanakan banyak mengalami kendala.
Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak (minddle anf late childhood) ialah periode
perkembangan yang merentang dari usia kira-kira 6-11 tahun, yang kira-kira setara dengan
“tahun-tahun sekolah dasar”. Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca,
menulis dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang
lebih luas dan kebudayaannya.(Santrock, 2002:23).
Tahap perkembangan Bahasa anak sekolah dasar ditandai dengan kemampuan
perbendaharaan kata dan tata Bahasa. Dengan contoh siswa membaca buku-buku bacaan
baik berupa buku mata pelajaran sekolah dan buku bacaan lainnya seperti majalah,komik,
atau buku cerita. Maka peran guru dan orangtua sangatlah penting untuk membimbing anak
di sekolah dasar dalam belajar Bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
mereka.
Pengajaran Bahasa inggris di SD sendiri menggunakan guru yang kadangkala bukanlah
lulusan FKIP bahasa inggris, sehingga kompetensi interaksi dalam Bahasa inggrisnya tidak
teruji. Mayoritas guru Bahasa inggris di sekolah dasar umum di Indonesia masih
memerlukan peningkatan kompetensi profesi dan pendagogik. Iini artinya, diperlukan guru
Bahasa inggris yang tidak hanya mengeambangkan skill dan pengetahuan berbahasa
inggrisnya, namun juga skill dan pengetahuan mengajar untuk anak usia dini.
Permasalahan yang ada di kelas 2 sekolah dasar yaitu hasil belajar Bahasa inggris
dengan materi hobby (kegemaran), transportation (kendaraan) dan public place (tempat
umum) yang rendah, khusus nya dalam keterampilan menulis. Mengajarkan Bahasa inggris
kepada anak sekolah dasar memiliki daya kesulitan yang cukup tinggi, hal ini terjadi karena
masih banyak ditemukannya masalah serta hambatan yang mempengaruhi proses
pelaksanaan pembelajaran, sehingga hasil yang dicapai belum maksimal. Hal tersebut
disebakan dari proses belajar mengajar dari suasana kelas yang tidak kondusif karena
banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas , tidak menariknya media belajar yang disediakan
sekolah, serta guru yang tidak kompeten.
Di Indonesia kebanyakan guru memakai buku pelajaran sebagai penuntun mereka dalam
memberikan mater. Namun, ada beberapa guru yang mengalami masalah karena kurang nya
buku yang tersedia. Kalaupun di sekolah tersedia bnyak buku pelajaranyang bisa digunakan,
kebanyakan dari buku-bukunya pun kurang menarik untuk anak siswa sekolah dasar.
Misalnya terlalu banyk tulisan di dalam buku, kurangnya gambar yang menarik sehingga hal
tersebut menghambat atau menurunkan motivasi siswa dalam proses belajarnya. Hal
tersebut sebenarya bisa diatasi apabila guru memiliki metode mengajar bahsa inggris yang
menyenangkan dan kreatif, yang dapat membauat siswa merasa Bahagia, bersemangat dan
senang dengan materi yang disampaikan. Selain itu, guna meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar, guru diharapkan dapat memanfaatkan media pengajaran lain.Metode-metode
yang menyenangkan juga tidak kalah penting untuk dilakukan agar proses belajar mengajar
di kelas tidak monoton dan membosankan.
Selain guru mata pelajaran Bahasa inggris, sebenarnya pihak sekolah juga harus ikut
turut andil dalam membantu proses belajar mengajar tersebut, salah satunya dengan
menyediakan fasilitas dan media belajar mengajar yang baik dan lengkap, sehingga kegiatan
siswa di kelas pun dapat berlangsung dengan lancar.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pembelajaran Bahasa inggris di sekolah dasar salah
satu tujuan nya adalah memfokuskan pada pengayaan dan peningkatan pemahaman kosakata
Bahasa inggris. Banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam memperkaya dan eningkatkan
pemahaman kosakata Bahasa inggris anak sekolah dasar, salah satunya adalah melalui
penyajian bahan bacaan sederhana yang ditulis dalam Bahasa inggris. Namun, seperti juga
pembelajar dewasa, anak seringkali mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan
karena limitasi perbendaharaan kosakata Bahasa inggris, sehingga sulit bagi mereka
memahami maknsa dari kata-kata yang tidak dikenal (unfamiliar word). Untuk membannut
para siswa, guru dapat menciptakan Teknik pembelajaran kosakat uang menarik dengan
mempergunakan metode permainan Scrable boogle (acak huruf) yang tepat bagi siswa
sekolah dasar. Pembelajaran dengan metode permainan scrable ini telah terbukti cukup
efektif membantu para siswa dalam meningkatkan jumlah kosakata mereka., akan tetapi
tidaklah semua metode ini akan sama efektifnya dan sesuai dengan karakter dan kondisi
siswa sekolah dasar. Diperlukan kejelian guru dalam memilih metode yang tepat dan sesuai
dengan karakter siswanya. Contohnyam, diperlukan modifikasi dalalm Teknik Krin, Szeto
mengatakan Ketika seorang pembelajar bahsa inggris pemula (English For Young Learner)
berhadapan dengan kata-kata yang bersifat abstrak dalamkonteks, tetapi agak sulit untuk
mengekstraksi makna dari kontek (walaupun konteks tersebut telah mengandung conoth-
contoh yang dapat merujuk kepada makna sebenarnya).

 PARAGRAF PERTAMA
- Tujuan Pendidikan
- Keberhasilan Pendidikan

 PARAGRAF KEDUA
- Realitas belajar siswa
- Usaha yang telah dilakukan oleh pihak terkait

 PARAGRAF KETIGA
- Pemahaman kosakata Bahasa inggris
- Pengaruh permainan scrabble boogle
- Hasil pengaruh permainan scrable pada siswa

DAFTAR PUSTAKA
 Open Office Jubilee Enterprise
 Pedoman Penulisn Karya Ilmiah LPPM
 Cara Praktis Berbahasa Inggris Bagi Guru Dan Siswa Sekolah Dasar (Tursina Wati M.Pd)
 Penerapan Model Pemelajaran Think Talk Write Gustiana Spd
 English For Teacher Education Program

B. Identifikasi Masalah

Anda mungkin juga menyukai