Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KAJIAN TEORI DAN SASTRA


TENTANG
PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DASAR
Dosen : Ibu Dra. Hj. Hesti Mustika Ati, M. Pd

Di susun oleh : Haryati


Nurul Rativa
Prodi/semester : PGSD siang smt III
Mata kuliah : Kajian Teori dan Sastra
Dosen : Ibu Dra. Hj. Hesti Mustika Ati, M. Pd

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Arrahmaniyah


(STKIP ARRAHMANIYAH)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah ini yang berjudul
“Pembelajaran Sastra di SD.” dapat diselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini yakni untuk mengenalkan dan membahas Pembelajaran Sastra di SD yang
dijadikan sebagai bahan dasar atau bahan ajar bagi pendidik untuk membangun karakter anak
bangsa. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memiliki
pengetahuan yang luas mengenai Pembelajaran Sastra di SD .Makalah ini dibuat untuk
memenuhi mata kuliah Kajian teori dan sastra, Program S1 Jurusan PGSD (Pendidikan Guru
Sekolah Dasar).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya
kepada dosen yang pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari
“Pembelajaran Sastra di SD” serta dapat menggunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………..............................................................................................
DAFTAR ISI ……...................................................................................................................
BAB I ………...........................................................................................................................
PENDAHULUAN .....................................................................................................
Latar Belakang ...........................................................................................................
Rumusan Masalah ......................................................................................................
BAB II ......................................................................................................................................
PEMBAHASAN .......................................................................................................
Bayi usia 0-1 tahun ........................................................................
Bayi usia 1- 2 tahun.........................................................
Bayi usia 2-3 tahun...........................................................................................
BAB III ................................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................
Kesimpulan ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadiPerkembangan anak
merupakan segala perubahan yang terjadi pada anak yang dapat dilihat dari berbagai
aspek, antara kain aspek fisik (motoric), perkembangan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinasi antara susunan saraf dan otot. Salah satu aspek penting pada proses
perkembangan adalah perkembangan motorik kasar yaitu gerak tubuh menggunakan otot
– otot besar atau sebagian besar dari seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak sebagai awal dari kecerdasan dan emosi social anak khusus nya anak
toddler (Hodayat, 2008.)

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadai perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Penjelasan tumbuh kembang anak pada usia 0 sampai 2 tahun apa saja?”
BAB II
PEMBAHASAN

  Melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu menjadi momen bergarga bagi orang
tua.Perkembangan fase tumbuh kembang anak idealnya sesuai dengan pertambahan
usianya.Memperhatikan pertumbuhan anak secara berkala/teratur membuat orang tua lebih
mudah menyadari tahapan perkembangan anak, terutama pada masa periode emasnya. Hal ini
juga bias membantu orang tua menentukan stimulasi tepat untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang anak.

Bayi Usia 0-1 Tahun


Ketika berusia 0-1 tahun, pertumbuhan bayi cenderung cepat. Memasuki bulan-bulan
tertentu, orang tua sangat mungkin dibuat takjub dengan kecepatan tumbuh kembang
motoriknya, hanya saja , dari kognitif dan psikologisnya, orangtua masih sulit untuk melihat
jelas tumbuh kembangnya.
Asupan nutrisi menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi di usia 0-1
tahun. Selain itu, interaksi dengan orang-orang terdekat, khususnya orangtua, juga akan sangat
menentukan tumbuh kembang anak.

Bayi Usia 1-2 Tahun


Gerak anak semakin beragam. Anak akan mulai bias berjalan lebih stabil. Untuk
mempercepat proses belajar berjalan nya, orang tua bisa membantu dengan
memapahnyadahulu. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak karena sudah
bertatih dengan bantuan orang tua.
Dari sisi kebahasaan, kosakata anak akan semakin banyak. Momen meniru masih menjadi
andalan nya. Orangtua sebaiknya bijak dalam memilih kata-kata yang diucapkan saat berada di
sekitar anak karena ia mulai memahami arti kata-kata.
Anak juga sudah mulai bias merangkai 2-3 kata yang memiliki arti. Dari sinlah orangtua bias
memperhatikan apaka anaknya mengalami keterlambatan berbicara atau tidak. Apabila
kosakatanya masih terlalu sedikit dan belum mampu merangkai 2 kata sampai usia 2tahun,
sebaiknya orang tua lebih sering mengajaknya berbicara agar kosakatanya bertambah.
Sebaiknya, orang tua juga mulai melatiiih kemandirian nya seiring bertambah aktifnya si anak.
Cobalah untuk mengajarkan toilet training ketika anak usia 1,5 tahun. Kemampuan nya
mengerti ucapan orang tua juga harus di manfaatkan untuk mengajarkan apa yang baik dan apa
yang tidak baik.
Pada usia ini, anakpun akan semakin ekspresif, ia juga akan semakin bias bergantung kpada
orang tua dan menolak hal-hal yang tidak disukainya. Perkenalkan anak kepada dunia yang
lebih luas. Ajaklah ia bermain ke taman atau ketempat banyak anak-anak seusianya bermain.
Biarkan mereka beriteraksi untuk menumbuhkan rasa empati anak.

Bayi Usia 2-3 Tahun


Dari sisi motoric, anak usia 2-3 tahun umumnya sudah bias berjalan stabil bahkan berlari.
Anakpun akan mulai melompat pada kisaran usia ini. Psikologis anak akan tampak lebih jelas
memasuki periode ini. Bukan Cuma menolak atau senang menerima sesuatu, anakpun sangat
mungkin menunjukan gejala tantrum. Ini merupakan sikap emosional anak yang berlebihan ini
terjadi karena ia ingin keinginan nya terpenuhi.
Orang tua sebaiknya menghadapi anak dengan tegas dan tidak langsung memenuhi keinginan
nya.Membiarkan tantrum anak agar berhenti sendiripun dapat menjadi pilihan. Pada usia ini,
buah hati juga akan mulai bias berpura-pura. Ada kemungkinan pula tantrum yang dilakukan
nya hanya bagian dari sandiwara.
Tantrum pun bias di sebabkan anak sulit mengutarakan keinginan nya kepada orangtua.
Keterbatasan bahasa bias menjadi kendalany. Cobalah bacakan buku cerita sebelum tidur untuk
melatih kemampuan nya berbahasa agar ia mampu mengutarakan isi hatinya. Sehingga
emosinya bias terjaga.Pada usia ini, sebaikya orangtua makin sering mengajak anak bermain
dengan anak seusianya untuk membantu melatih emosinya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah lingkungan (nurture) dan gen (nature) orangtua
saling mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak. Tahapan perkembangan anak yang matang
pada usianya dan tidak mengalami missing dalam melaksanakn tugas-tugas perkembangan nya
dianggap akan mampu mengeban tugas untuk melaksanakan tahapan perkembangan selanjutnya.
Anak yang tumbuh dan berkembang dengan maksimal akan menjadi anak yang kuat dalam
segala aspek psikis dan fisik, jika terdapat hambatan dalam perkembangan nya menjadi keunikan
setiap anak yang harus dipahami oleh semua orang agar tidak menjudge anak dengan anak nakal
atau bodoh, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Generasimaju.co.id/tahapan-tumbuh-kembang-anak
Usman Najati, The Ultimate Psychology, (Pustaka Hidayan, Bandung) hal
166

Anda mungkin juga menyukai