BAB I
PENDAHULUAN
3
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 152
4
Zaenal Abidin, Begini seharusnya mendidik anak, (Jakarta: Darul Haq, 2004), h. 260
menuntut. Ketika tuntutan-tuntutan itu tak bisa dipenuhi, anak menjadi sosok yang
“mudah patah”, mudah menyerah.5
Tentu saja anak mudah patah bahkan terkesan layaknya seorang yang
frustasi. Seorang anak-anak yang masih menjejaki sekolah dasar harus menerima
begitu banyak tekanan. Gurunya di sekolah tidak memahami kondisi
emosionalnya sehingga ketika fokus anak sedang menurun ketika belajar gurunya
hanya mengintimidasinya, mengancam atau mungkin malah menghukumnya.
Setelahnya jika hal itu berlangsung dan dirasa cukup lama, maka sang guru atau
wali kelasnya akan menghubungi orang tuanya dengan komentar halus namun
nilainya tetap saja negatif yang berisi laporan mengenai prilaku anak itu
disekolah. Setelah kejadian itu kebanyakan orang tua akan memilih untuk lebih
mempertegas tuntutannya bahkan mungkin marah dari pada memilih untuk
memposisikan diri sebagai pembimbing konseling bagi anak. Mungkin beberapa
orang tua akan merespon dengan memberi anaknya motivasi. Tetapi, pada posisi
ini sang anak butuh lebih dari itu. Maka koordinasi antara guru yang memahami
kondisi sang anak dan orang tua yang mampu memberikan pijakan sangatlah
dibutuhkan jika ingin menjadikan pendidikan berarti untuk sang anak. Mungkin
besi yang keras harus ditempa dengan kuat, tapi tetaplah harus dipanaskan agar
besi menjadi lebih lunak. Maka belajar dapat diilustrasikan sebagaimana besi yang
ditempa. Mengajarkan seorang anak tanpa memberikan motivasi untuk belajar
samalah halnya seperti menempa besi yang dingin.
Karena itu jika ingin membangun kecerdasan anak maka yang harus
diperbaiki adalah metode pendidikannya, cara mengajar gurunya, dan cara asuh
orang tuanya. Maka metode sentra hadir dengan membawa tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Pendekatan metode sentra mengusung kepada
konsep pembelajaran alamiah dalam berbagai kegiatan, sehingga anak didik
belajar dengan menjalani langsung, tidak sekedar mendapatkan pengetahuan dari
pendidiknya.6
5
Rhenald Kasali, SENTRA Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia
Dini, Demi Masa Depan yang Cemerlang, h. 53-54
6
Rhenald Kasali, SENTRA Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia
Dini, Demi Masa Depan yang Cemerlang, h. 54-55
Maka, metode sentra juga dapat diartikan sebagai metode pembelajaran
yang berasaskan kepada kemampuan alamiah anak yang diorganisasikan dengan
tahapan perkembangan anak. Metode sentra juga mengusung pembelajaran sambil
bermain karena bermain adalah bentuk ekspresi tertinggi yang dimiliki manusia
terkhusus anak-anak.
Berbicara tentang “mutu” atau standar kualitas terhadap sesuatu, maka
tentu yang penulis bicarakan adalah mutu pendidikan. Dalam Alquran-pun banyak
ayat yang berbicara tentang mutu contohnya dalam surat Al-Baqarah ayat 177,
surat Al-Muminun ayat 1-3, surat Al-Mujadilah ayat 11, dan surat Ali Imron ayat
110. Diantara beberapa surat tersebut standar kualitas atau mutu pendidikan dapat
kita ambil dari surat Al-Mujadilah ayat 11 yaitu:
ٍ ۗ واِ َذا قِيل انْ ُشزوا فَا نْ ُشزوا يرفَ ِع ال ٰلّه الَّ ِذين اٰمُنوا ِمْن ُكمۙ وا لَّ ِذين اُوتُوا الْعِْلم در ٰج
ت ََ َ ْ َْ َ ْ ْ َ َْ ُ َْ ْ ُ ُْ َ ْ َ
Terjemahannya:
“... Niscaya Allah akan mengankat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat ...” (Q.S. Al-
Mujadilah/ 58: 11)7
Dalam ayat tersebut Allah menetapkan mutu terhadap orang-orang yang
diberi ilmu jika ingin mencapai standar sebagai orang-orang yang diangkat
derajatnya dengan kualitas keimanan. Maka, Pendidikan Islam adalah salah satu
jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena dalam pendidikan Islam kita
bukan hanya diajarkan untuk menjalani kehidupan sosial bermasyarakat dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan juga meningkatkan keimanan
kita. Maka dari itu penulis mengangkat penelitian ini dengan tujuan untuk
memperoleh jawaban tentang “Metode Sentra dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Islam”. Melalui penerapan 18 sikap dan metode pembelajaran yang ada di dalam
metode sentra.
B. Identifikasi Masalah
7
Departemen Agama RI, Alquran Tajwid, (Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka, 2006), h.
543
Dari latar belakang masalah yang telah ditulis, penulis menemukan
beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas pendidikan Islam di Indonesia dan kurangnya
kesadaran guru terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Problematika pembelajaran pendidikan agama Islam.
3. Kurang maksimalnya peranan orang tua, guru dan metode pembelajaran
dalam mengembangkan potensi anak.
4. Perlunya penerapan 18 sikap dan metode sentra sebagai upaya peningkatan
mutu pendidikan Islam.
5. Maraknya ketidak pahaman pengajar dalam proses pembelajaran hingga
menghasilkan intimidasi, paksaan dan kekerasan verbal pada sekolah
dasar.
6. Maraknya kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis fokus membahas masalah mengenai
problematika pembelajaran pendidikan agama Islam dan perlunya penerapan 18
sikap metode sentra sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan Islam khususnya
pada jenjang Sekolah Dasar melalui Sentra Imtaq.
D. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peningkatan mutu pendidikan Islam dan
Metode Sentra?
2. Apa keunggulan metode sentra untuk pendidikan agama Islam?
3. Bagaimana penerapan 18 sikap dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam dalam?
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penulis menggunakan metode ini
untuk mengungkapkan jawaban dari masalah yang masih sering terjadi seperti
halnya mutu pendidikan Islam yang masih terbilang rendah dan berbagai macam
problematika pendidikan Islam. Sedangkan, ilmu pengetahuan terus berkembang
maka sudah sepantasnya mutu pendidikan juga harus mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dengan cara pembelajaran yang juga mnyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Namun, pada kenyataanya masih kurangnya kesadaran para pengajar
mengenai hal itu dan pada kenyataanya tidak terjadi sebagaimana mestinya.
Sekarang ini, masih banyak pengajar khususnya pendidikan agama Islam yang
masih menggunakan cara pembelajaran yang diajarkan beberapa puluh tahun yang
lalu padahal dalam pandangan penulis cara pembelajaran seperti itu sudah tidak
relevan berkenaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan berkembangnya
teori belajar humanistik.
2. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang peneliti gunakan berupa sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer yang peneliti gunakan adalah berupa gagasan
dan pandangan yang di kemukakan oleh Rhenald Kasali dalam buku yang
berjudul SENTRA Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia
Dini, Demi Masa Depan yang Cemerlang.
Selain sumber data primer, seperti yang dikatakan di atas peneliti juga
menggunakan sumber data sekunder. Data-data sekundernya adalah karya-karya
lain yang berbicara langsung atau tidak langsung tentang Metode Sentra dan
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, seperti Al-Maghribi dengan judul Begini
Seharusnya Mendidik Anak terjemahan oleh Zaenal Abidin, Elizabeth B. Harlock
dengan judul Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Wismiarti Tamin dengan judul Mengapa Surga di Bawah Telapak
Kaki Ibu, dan lain sebagainya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelaahan dokumen atau disebut juga library research. Dalam penelitian ini
penulis melakukan studi dokumentasi untuk memperoleh ddata yang diperlukan
dari berbagai macam sumber, seperti dokumen yang ada pada informan dalam
bentuk karya tulis. Studi dokumen ini penulis lakukan dengan tujuan
mempertajam dan mengkaji lebih dalam mengenai objek penelitian. Karena hasil
penelitian yang diharapkan nantinya adalah hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik dan ilmiah.
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah)8 maksudnya data yang ada tidak dibuat-buat atau sengaja diatur untuk
proses penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yaitu dengan
mendeskripsikan tentang metode sentra dan peningkatan mutu pendidikan Islam
8
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 8
dengan menganalisis data yang terkumpul dalam berbagai sumber. Tehnik analisis
semacam ini juga disebut analisis kualitatif.9
Pendekatan yang digunakan adalah Metode Sentra dari sudut pandang
Pendidikan Agama Islam dan Psikologi Perkembangan. Maksudnya adalah untuk
melihat kesesuaian dan keunggulan metode sentra jika dinilai dari sudut pandang
Pendidikan Agama Islam dan Psikologi Perkembangan.
H. Sistematikan Penulisan
Penelitian ini ditulis berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi) Fakultas Tarbiyah Institut PTIQ Jakarta 2019.
I. Sistematika Penyusunan
Penelitian yang peneliti lakukan tersusun secara sistematis berdasarkan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi) PTIQ 2019. Sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
F. Kajian Pustaka
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
I. Sistematika Penyusunan
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III TINJAUAN UMUM PERMASALAHAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
9
M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 95
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Secara garis besar penelitian ini tersusun atas 5 Bab yang diantaranya:
BAB I : pada bab ini berisi tentang pendahuluan yang mencakup
latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian,
sistematika penulisan dan sistematika penyusunan sebagai mana yang telah
tersusun daiatas.
BAB II : pada bab ini berisi tentang penjelasan dari teori-teori yang
digunakan dan berkaitan dengan penelitian atau memuat biografi dan sejarah dari
objek penelitian.
BAB III : pada bab ini berisi mengenai tinjauan secara umum
mengenai permasalahan yang dikaji.
BAB IV : pada bab ini membahas mengenai hasil dari proses
penelitian atau merupakan isi pembahasan dari penelitian.
BAB V : pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran
sebagai mana yang telah tersusun diatas dan dilanjutkan dengan daftar pustaka
dan lampiran.
J. Daftar Pustaka
Abidin, Zaenal. Begini seharusnya mendidik anak, (Jakarta: Darul Haq, 2004)
OUTILINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
F. Kajian Pustaka
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
I. Sistematika Penyusunan
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III TINJAUAN UMUM PERMASALAHAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
D. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN