Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

SEMESTER GENAP2019/2020

Nama : Ainul Yakin


Dosen pengampu : Dr. Nur Afif, M.Pd.I
Tanggal : Rabu, 08 April 2020
No Absen : 10
Matakuliah : Pengembangan Kurikulum PAI II
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : VI ( enam) A

1. Problem pendidikan di Indonesia beserta solusinya


a. Masalah pemerataan pendidikan. Masalah ini adalah persoalan
bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh
pendidikan, masalah ini timbul apabila masih banyak warga negara
khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung di dalam
sistem pendidikan atau lembaga pendidikan karena minimnya fasilitas
yang tersedia.
Nah solusi dari masalah ini bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu cara
konvensional dan cara inovatif. Cara konvensional yaitu dia bisa
membangun banyak gedung sekolah dan ruang belajar atau dengan
sistem double shift ( sistem bergantian pagi dan sore). Sedangkan cara
inovatif yaitu dengan cara sistem pamong ( pendidikan oleh
masyarakat, orang tua, dan guru) seperti membangun SD kecil pada
daerah terpencil, gurunya yang berkunjung kesuatu desa terpencil, atau
bisa dengan mengejar dengan paket A dan B.
b. Masalah Mutu Pendidikan. Masalah ini dapat dilihat dari cara
pengukuran mutu produk suatu sekolah tersebut. Di Indonesia
umumnya mengasosiasikan dengan hasil belajar yang sering kita kenal
dengan EBTA atau mungkin yang sekarang kita kenal dengan UN
yang pada kenyataan nya justru itu semua membuat para siswa
ketakutan dan frustasi karena takut tidak lulus nantinya. Padahal hasil
belajar bermutu itu hanay bisa dicapai dengan kualitas proses belajar
dari suatu sekolah tersebut, jika proses belajar nya tidak optimal maka
akan sangat sulit untuk mencapai hasil belajar yang bermutu, berarti
pokok dari permasalahan ini terletak pada pemerosesan pendidikan
tersebut dimana komponen pemerosesan pendidikan ini mencakup
peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran
dan juga masyarakat sekitar.
Nah solusi dari permasalahan ini adalah dengan mengembangkan
kembali kemampuan ketenagaan pendidikan melalui studi lanjut,
penyempurnaan kurikulum, serta penyempurnaan sarana dan prasarana
untuk belajar seperti buku paket, lab, media pembelajaran.
c. Masalah Kurikulum. Jika dibandingkan dengan kurikulum luar Negeri,
kurikulum Indonesia terlalu kompleks hal ini akan berakibat pada guru
maupun siswa, siswa akan terbebani dengan segudang materi yang
harus dikuasinya serta siswa harus berusaha keras untuk memahami
dan mengejar target yang sudah ditargetkan. Hal ini akan
mengakibatkan siswa tidak akan memahami seluruh materi yang
diajarkan, selain berdampak pada siswa, masalah ini juga berdampak
pada guru tugas guru akan semakin menumpuk dan kurang maksimal
dalam memberikan pengajaran. Guru juga akan terbebani dengan
pencapaian target materi yang terlalu banyak.
Solusinya dari permasalahan ini adalah dengan mengadakan lesson
study ataupun workshop yang membahas cara mengajarkan kegiatan
pembelajaran yang dimaksudkan dalam kurikulum,serta membuat
pertemuan dengan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum
baru.
d. Masalah efesiensi pendidikan atau pengelolaan pendidikan. Masalah
utama dari masalah ini adalah pemanfaatan dana dan sumber daya
manusia. Para ahli banyak mengatakan bahwa sistem pendidikan
sekarang masih kurang efisien. Hal ini tampak dari banyaknya anak
yang drop-out, banyak anak yang belum dapat pelayanan pendidikan,
banyak anak yang tinggal kelas, dan kurang dapat pelayanan yang
semestinya.
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan meningkatkan pendidikan
suatu sekolah secara terprogram agar efektif, memberi perhatian
terhadap tenaga kependidikan ( prajabatan dan jabatan), melakukan
penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman
jenis program studi.
e. Masalah mahalnya biaya pendidikan. Mahalnya pendidikan dari TK
sampai perguruan tinggi membuat masyarakat miskin tidak memiliki
pilihan lain selain tidak bersekolah dan putus sekolah ditengah jalan.
Ini adalah masalah utama dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Meskipun anggaran pendidikan dari pemerintah terbilang cukup
banyal, namun masih belum bisa menyelesaikan masalah ini, bahkan
program dana BOS dari pemerintah masih belum bisa berjalan dengan
baik.
Solusinya dari permasalahan ini adalah pertama diperlukannya
kejujuran dan rencana yang strategis dari jajaran birokrasi pendidikan
untuk mengimplementasikan anggaran pendidikan pada program
pendidikan pembiayaan pendidikan gratis (murah) bagi masyarakat
yang kurang mampu. Kedua dalam dunia pendidikan harus dibersihkan
dari berbagai biaya pemungutan seperti biaya LKS, seragam, biaya
uang gedung, dan biaya ekstrakulikuler serta program pemberantasan
korupsi harus bisa menyentuh dunia pendidikan terutama disekolah-
sekolah. Ketiga kebijakan dari bidang pendidikan yang menyepakati
program kapitalis pendidikan harus diberhentikan.
2. a. Pendidikan Konvensional b. Pendidikan berbasis Masalah
 Guru menjelaskan  Guru membahas tujuan
informasi latar belakang pembeljaran dan
masalah, pentingnya memotivasi siswa untuk
pelajaran, mempersiapkan terlibat dalam kegiatan
siswa untuk belajar. mengatasi masalah
 Guru mendemonstrasikan  Guru membantu siswa
keterampilan dengan benar untuk mendefinisikan dan
atau menyajikan informasi mengorganisasikan tugas-
tahap demi tahap. tugas belajar yang terkait
dengan permasalahan
 Guru merencanakan dan  Guru mendorong siswa
memberikan bimbingan untuk mendapatkan
pelatihan awal informasi yang tepat,
melaksakan eksperimen,
untuk mencari penjelasan
dan solusi
 Guru mengecek siswa  Guru membantu siswa
apakah siswa telah berhasil dalam merencanakan dan
melakukan tugas dengan menyiapkan karya yang
baik, serta memberi umpan sesuai dengan laporan,
balik vidio dan model
 Guru mempersiapkan  Guru membantu siswa
kesempatan melakukan untuk melakukan refleksi
pelatihan lanjutan, dengan dan evaluasi terhadap
perhatian khusus kepada penyelidikan mereka dan
situasi lebih kompleks dan proses-proses yang mereka
kehidupan sehari-hari gunakan

3. Sebutan pendidik dalam pendidikan islam


a. Muallim. Muallim adalah orang yang mampu menguasai,
mengembangkan serta menjelaskan fungsi dari ilmu tersebut bagi
kehidupan.
b. Murabbi. Murabbi adalah pendidik yang mampu menyiapkan,
mengatur, mengelola, membina, memimpin, membimbing dan
mengembangkan potensi kreatif peserta didik.
c. Mudarris. Mudarris adalah pendidik yang mampu menciptakan
susasana pembelajaran yang dialogis dan dinamis.
d. Mursyid. Mursyid adalah pendidik yang menjadi sentral figur
(uswatun hasanat) bagi peserta didiknya.
e. Muzakki. Muzakki adalah pendidik yang bersifat hati-hati terhadap
apa yang akan di ajarkan nya kepada peserta didik nya.
f. Mukhlis. Mukhlis adalah pendidik yang melaksanakan tugasnya
dalam mendidik dan mengutamakan motivasi beribadah yang benar-
benar ikhlas karena Allah.
4. Yang saya rasakan dalam berbagai perubahan yang ada dalam pendidikan
di Indonesia ini adalah saya merasakan berbagai macam metode belajar
dari cara guru guru saya mengajar.
5. Menurut saya potret kurikulum yang ada pada saat ini kurang begitu
efektif, karena sekarang ini masih menggunakan k13 dimana didalam k13
ini memiliki 4 aspek penilaian diantaranya keterampilan, sikap,
pengetahuan dan prilaku. Namun dari ke 4 aspek ini masih jauh dari
harapan, masih banyak anak-anak sekolah yang prilakunya kurang baik,
sikap nya pun kurang sopan, bahkan masih ada saja beberapa sekolah yang
tawuran.
6. Karna di Indonesia ini begitu banyak keberagaman mulai dari suku,
agama, budaya dan bahasa. Maka menurut saya kebijakan pendidikan yang
ada di Indonesia harus berlatar belakangi dengan nilai-nilai dari
PANCASILA, karna menurut saya jika nilai-nilai yang ada pada
PANCASILA Insya Allah kebijakan yang dibikin akan efektif, namun itu
semua kembali kepada kejujuran birokrasi pendidikan dan para pejabat
pendidikan di indonesia. Karena sampai kapanpun jika birokrasi
pendidikan kita bobrok banyak yang KORUPSI maka menurut saya
kebijakan apapun tidak akan efektif bagi dunia pendidikan di indonesia.
7. Nilai-nilai pendidikan dalam Al-Qur’an
 Menghardik anak yatim
 Tidak memberi makan orang miskin
 Orang orang yang lalai dalam sholat
 Orang orang yang berbuat riya
 Enggan memberikan bantuan kalau ada musibah
8. Syarat-syarat pendidikan
 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjaungkau dengan
berjalan kaki maksimal 3km
 Jumlah peserta didik dalam setiap kelas untuk SD tidak lebih dari
32 orang, SMP tidak lebih dari 36 orang
 Di setiap sekolah harus ada ruang guru yang dilengkapi meja dan
kursi untuk setiap gurunya.
 Setiap sekolah harus memiliki satu orang guru pada satu mata
pelajaran.
9. Bentuk-bentuk penilaian yang aplikatif dalam pendidikan
 Penilaian formatif. Penilaian ini ditujukan untuk mengetahui hasil
belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan
program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang pelajaran
tertentu
 Penilaian sumatif. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar yang dicapai oleh murid dalam satuan semester
 Penilaian penempatan. Penilaian ini untuk mengetahui keadaan
anak termasuk keadaan pribadinya yang diperlukan agar anak
dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan kepribadiannya.
 Penilaian diagnostik. Penilaian ini merupakan penilaian masalah
yang di hadapi seseorang anak sering diakibatkan banyaknya
faktor,misalnya seperti anak yang sering bolos pada mata
pelajaran.
10. 6 model pengajaran
 Model berpikir induktif. Seorang guru harus dapat mendisain
pembelajaran yang efektif supaya meningkatkan efektivitas dalam
membangun konsep dan membangun keterampilan siswa.
 Model pembelajaran langsung. Pengetahuan dasar yang bersifat
informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar
yang akan lebih efektif jika disampaikan secara langsung.
 Pembelajaran berbasis masalah. Model ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan menyelesaikan
masalah pada siswa.
 Koperatif. Guru dalam pembelajaran membuat kelompok kepada
siswa untuk saling bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah
masalah.
 Kontekstual. Biasanya guru memulai pembelajaran dengan sajian
atau tanya jawab dengan kehidupan siswa, dan untuk memotivasi
siswa.
 Model penelitian ilmiah. Melibatkan siswa dalam masalah
penelitian yang benar benar orisinal dengan cara menghadapkan
mereka pada bidang investigasi, membantu mereka
mengidentifikasi masalah, serta mengajak mereka untuk
merancang cara-cara memecahkan sebuah masalah.

Anda mungkin juga menyukai