Anda di halaman 1dari 3

KODE ETIK GURU MENURUT SYEKH IBNU ‘AT-THO’ILLAH AS-

SAKANDARI DALAM KITAB AL-HIKAM

RANCANGAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Luthfi waliyuddin

Nim : 171311828

Dosen Pengampu : Jamil Abdul Aziz, M.A


A. Latar Belakang
Guru adalah komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan
karena dengan guru seseorang dapat bimbingan dalam belajar. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa didalam belajar harus ada murid dan guru. Murid
sebagai seseorang yang dibimbing dan dibina oleh guru, sedangkan guru yang
membimbing dan membina murid.
Dalam membimbing murid, seorang guru haruslah memiliki ilmu
pengetahuan yang sangat luas. Dengan memiliki ilmu pengetahuan yang luas,
seorang guru mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh murid.
Untuk memperoleh ilmu penngetahuan yang luas, dan juga seorang guru harus
banyak belajar agar pengetahuannya bertambah luas dan mampu menjelaskan
pelajaran dengan singkat tetapi murid dapat memahami isi pelajaran yang
dibawa oleh guru.
Namun pada zaman sekarang hampir semua rata-rata Guru terlalu sibuk,
hanya mengajar saja. Sehingga guru tidak lagi memperhatikan belajar
kembali. Padahal di dalam dunia pendidikan, seseorang harus belajar sampai
akhir hayatnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang dikutip oleh
Syukurillah:
ْ ُ‫ا‬
‫طلُبُوا ال ِع ْل َم ِمنَ ال َم ْه ِد إِلى اللَّحْ ِد‬
Artinya: “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”1
Melihat fenomena tersebut tidak selaras dengan kode etik guru Indonesia.
Poin 3 yang menyatakan guru berusaha memperolah informasi tentang
peserta didik sebagai bahan bimbingan dan pembinaan, poin 6 yang
menyatakan guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan
dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya2
Apabila kode etik guru poin 3 dan 6 dicermati maka peneliti
menyimpulkan bahwa guru tidak boleh berhenti untuk belajar. Hal tersebut

1
https://syukrillah.wordpress.com/2010/08/29/ternyata-bukan-hadis-shohih/amp/.
Diakses pada tanggal 14 Desember 2020 pukul 12:30
2
https://disdik.purwakartakab.go.id/upaya-mewujudkan-kode-etik-guru-. Diakses pada
tanggal 14 Desember 2020 pukul 13:18
dilakukan guna memperkaya wawasan dan mengikuti kode etik guru
Indonesia.
Melihat fenomena tersebut yang tidak selaras dengan kode etik guru maka
peneliti ingin meneliti kode etik guru dengan judul “Kode Etik Guru
menurut Syekh Ibnu ‘At-Tho’ilah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam”
yang bertujuan agar seorang guru dapat mengevaluasi dirinya sehingga
menjadi guru yang baik.

B. Identifikasi Masalah
Berdsarkan permasalahan yang disajikan pada latar belakang masalah
diatas maka permasalahan penilitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Banyaknya guru belum menjalankan koede etik dengan sempurna
2. Kurangnya pengetahuan guru terhadap kode etik guru Indonesia
3. banyaknya guru yang terlalu sibuk sehingga belum menjalankan kode
etik guru dengan maksimal
C. Pembatasan Masalah
Supaya tidak meluas permasalahan yang akan dibahas maka penulis hanya
membatasi permasalahannya, sebagai berikut :
1. Kode etik guru
2. Kode etik guru menurut syekh ibnu At-Tho’illah As-Sakandari

D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas, maka peneliti perlu melakukan
perumusan masalah berupa:
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik Guru
2. Bagaimana kode etik Guru menurut Syekh Ibnu At-Tho’illah As-
Sakandari

Anda mungkin juga menyukai