Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ainul Yakin

Dosen pengampu : Dr.Aas Siti Solichah, M.Pd.I


Semester :VA
Matkul : Evaluasi Sistem Pembelajaran
Tugas : UTS
No absen : 10
Soal :
1. Jelaskan konsep evaluasi pembelajaran berdasarkan beberapa ahli, minimal 3 ahli,
sertakan pendapat pribadi!
2. Jelaskan terminolgi dan konsep evaluasi pembelajaran dalam Al-Qur’an!
3. Jelaskan tujuan, prinsip dasar, fungsi dan ruang lingkup evaluasi system
pembelajaran!
4. Bagaimana peran guru PAI dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran!
5. Bagaimana tahapan prosedur pelaksanaan evaluasi pembelajaran!

Jawaban :

1. Menurut para ahli :


 Zainul dan Nasution menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai proses
pengambilan keputusan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik menggunakan instrument tes maupun non- tes.1

 Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah


suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras
sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.2

 Zainal Arifin  evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan


untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.3

Menurut saya : konsep evaluasi pembelajaran adalah proses pengumpulan informasi


untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau peserta didik yang didahului dengan
kegiatan pengukuran dan penilaian.

2. Secara terminologi evaluasi pembelajaran adalah suatu proses merencanakan,


memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Sedangkan evaluasi pembelajaran dalam Al-Qur’an
adalah Al-qur’an memandang evaluasi sangat penting dalam konteks pendidikan.

1
http://elamikabahasadansastra.blogspot.com/2016/11/konsep-dasar-evaluasi-pembelajaran.html
2
http://yahyanurkan.blogspot.com/2015/04/makalah-konsep-dasar-evaluasi.html
3
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009, hal : 6

1
Seorang siswa tidak dapat di katakan menguasai materi pembelajaran baik dari aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik sebelum dia di evaluasi. Adapun yang
mendasari evaluasi dalam proses pembelajaran di jelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-
ankabut ayat 2- 3 :
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan Sesungguhnya Kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,Maka Sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-
orang yang dusta.(QS Al Ankabut: 1-3).
Berdasarkan ayat di atas, apabila dikaitkan dalam dunia pendidikan maka tujuan
dilaksanakannya evaluasi dalam pembelajaran adalah untuk mengukur dan
mengetahui sejauh mana dan sedalam apa materi pelajaran telah di kuasai siswa.
sehingga dapat di bedakan antara peserta didik yang telah mencapai tujuan
pembelajaran dan yang belum mencapai tujuan pembelajaran.4

3. Tujuan, prinsip dasar, fungsi, dan ruang lingkup evaluasi system pembelajaran.

 Tujuan evaluasi system pembelajaran : Secara umum, tujuan evaluasi dalam


bidang pendidikan ada dua. Pertama, untuk menghimpun berbagai keterangan
yang akan dijadikan sebagai bukti perkembangan yang dialami oleh para siswa
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu,
dengan kata lain, tujuan umum evaluasi dalam pendidikan yakni memperoleh data
pembuktian yang akan menjadi petunjuk tingkat kemampuan dan keberhasilan
siswa dalam pencapaian berbagai tujuan kurikuler setelah menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.Tujuan umum kedua dari
evaluasi pembelajaran adalah mengukur dan menilai efektivitas mengajar serta
berbagai metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik,
serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Selain tujuan umum tersebut,
evaluasi juga memiliki beberapa tujuan khusus. Pertama, merangsang kegiatan
siswa dalam menempuh program pendidikan. Tanpa evaluasi, tidak mungkin
timbul kegairahan pada diri siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
prestasinya masing-masing. Kedua, mencari dan menemukan berbagai faktor
penyebab keberhasilan maupun ketidak berhasilan siswa dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat menemukan jalan keluar.5

 Prinsip dasar evaluasi system pembelajaran :


 Prinsip berkesinambungan
Yang dimaksud dengan prinsip ini yaitu bahwa kegiatan evaluasi hasil belajar yang baik
adalah yang dilaksanakan secara terus menerus artinya. Artinya guru harus selalu
memberikan evaluasi kepada siswa sehingga kesimpulan yang diambil akan lebih tepat.
Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terjadwal,
maka memungkinkan lagi guru untuk memperoleh informasi yang dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik dari awal hingga akhir
pembelajaran.

4
https://iswadianjiri.wordpress.com/2016/12/31/evaluasi-pembelajarantinjauan-islam/
5
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, hlm. 82- 83.

2
 Prinsip menyeluruh
Yang dimaksud dengan prinsip menyeluruh bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan
terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara utuh dan
menyeluruh  menyangkut keseluruhan aspek tingkah laku siswa, baik aspek berfikir
kognitif, aspek nilai atau sikap maupun aspek keterampilan yang ada pada masing-masing
siswa.
 Prinsip objektivitas
Prinsip objektivitas ini terutama berhubungan dengan alat evaluasi yang digunakan.
Maksudnya alat evaluasi yang digunakan hendaknya mempunyai tingkat kebebasan dari
subjektivitas atau bias pribadi guru yang bisa mengganggu. Suatu evaluasi dikatakan
memiliki objektivitas apabila dalam pelaksanaannya tidak ada faktor subjektif yang
mempengaruhi, baik yang menyangkut bentuk evaluasi maupun dari pihak evaluator
sendiri.
 Prinsip validitas dan reabilitas
Validitas atau kesahihan merupakan suatu konsep alat evaluasi yang menyatakan bahwa
alat evaluasi yang digunakan, benar-benar dapat diukur apa yang hendak diukur. Validitas
merupakan ketetapan misalnya untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran bukan diukur melalui nilai yang diperoleh saat ulangan, tetapi dilihat dari
melalui kehadiran, konsentrasi pada saat belajar, dan ketetapan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, dalam arti relevan dengan permasalahannya.
sedangkan reabilitas menurut Sekaran (2006) adalah suatu pengukuran sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan eror free) dan karena itu menjamin
pengukuran yang lintas waktu dan lintas beragam item. Dengan kata lain, keadaan suatu
pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsisten dimana instrumen
mengkur konsep dan membantu menilai ketetapan sebuah pengukuran. Artinya, hasil dari
suatu evaluasi yang dilakukan menunjukkan suatu ketetapan ketika diberikan kepada
siswa yang sama dalam waktu berlainan.
 Prinsip penggunaan kriteria
Penggunaan kriteria yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki tingkat
pengukuran, baik pengukuran yang menggunakan standar mutlak (penilaian acuan
patokan) maupun pengukuran dengan standar relatif (penilaian acuan norma). Dalam
penilaian patokan misalnya siswa diberi 100 soal dan setiap soal mempunyai bonot 1,
maka kedudukan siswa ditentukan berdasarkan jumlah jawaban yang benar terhadap
pertanyaan tersebut. Apabila angka 70 dianggap bahwa siswa telah menguasai materi
maka siswa dikatakan berhasil apabila mendapatkan angka 70 atau lebih. Sedangkan
penilaian acuan norma dilakukan dengan membandingkan nilai yang diperoleh dengan
seseorang siswa dengan nilai siswa-siswa lainnya dikelas tersebut,
 Prinsip kegunaan
Prinsip kegunaan ini menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan hendaklah merupakan
sesuatu yang bermanfaat, baik bagi siswa maupun bagi pelaksana. Apabila pelaksanaan
evaluasi hanya akan menyusahkan siswa, tanpa ada manfaat bagi dirinya secara
paedagogis, maka sebaiknya evaluasi ini tidak dilakukan. Kemanfaatan ini diukur dari
aspek waktu, biaya, dan fasilitas yang tersedia maupun jumlah siswa yang akan
mengikutinya.6

6
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Tangerang : Graha Ilmu, 2012), hlm. 56.

3
 Fungsi evaluasi system pembelajaran : sebenarnya fungsi evaluasi system
pembelajaran dapat dilihat dari beberapa segi, namun disini saya akan melihatnya
dari segi psikologis. Fungsi evaluasi secara psikologis akan memberikan pedoman
atau pegangan batin bagi mereka untuk mengenal kapasitas dan statusnya di
tengah-tengah kelompok atau kelasnya. Misalnya, dengan dilakukannya evaluasi
hasil belajar siswa, maka para siswa akan mengetahui dirinya termasuk dalam
kelompok berkemampuan tinggi, rata- rata, atau rendah. Sedangkan bagi guru,
secara psikologis evaluasi dapat menjadi pedoman dalam menentukan berbagai
langkah yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya, misalnya menggunakan
metode mengajar tertentu, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan.7

 Menurut saya ruang lingkup evaluasi system pembelajaran dapat ditinjau dari
beberapa perspektif , yaitu domain hasil belajar (kognitif, afektif, psikomotorik) ,
sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar serta kompetensi.

4. Menurut saya peran guru PAI dalam evaluasi system pembelajaran sangatlah penting
karena kenapa? Karena guru PAI sendiri selain dia mengajar dia juga harus bisa
mendidik, apalagi ini guru agama islam , jika ada siswa nya yang belum mencapai
kepemahaman atau mengerti apa yang dipelajarinya dan belum bisa menerapkannya
maka sebagai seorang guru PAI wajib untuk mengevaluasi kepada siswa yang belum
mencapai tujuan pembelajaran yang seharusnya.

5. Tahapan prosedur pelaksanaan evaluasi pembelajaran


 Penyusunan Rancangan
Langkah-langkahnya meliputi :
 Menyusun latar belakang,  yang berisikan dasar pemikiran dan/atau
rasional penyelenggaraan evaluasi.
 Problematika,  yang berisikan rumusan permasalahan atau problem
yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
 Tujuan evaluasi,  merupakan rumusan yang sesuai dengan
problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum
dan tujuan khusus.
 Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang
dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam
kegiatan evaluasi pembelajaran.
 Instrumen Evaluasi. Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan
informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data
yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah
dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau
data yang diperlukan.
 Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk
menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan
jenis data.

7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, hlm. 17.

4
 Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen :
 Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan
disusun;
 Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan
jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel
yang bersangkutan;
 Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat
berdasarkan kisi-kisi; dan
 Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang
meliputi,  mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki
evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk
pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar
pengisian instrument.

 Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data
diantaranya :
 Kuesioner;
 Wawancara;
 Pengamatan;
 Studi Kasus.

 Analisis Data dan Informasi


Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak
dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data
kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.

 Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut :
 Tujuan evaluasi;
 Problematika;
 Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran;
 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran;
 Hasil evaluasi Pembelajaran.8

8
http://rizkeyandita.blogspot.com/2011/11/download-artikel-prosedurevaluasi.html

Anda mungkin juga menyukai