Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
PENGAPLIKASIAN HIPNOTERAPY DALAM KONSELING

NAMA KELOMPOK :

 Della Rahmayanti (1811080228)


 Rafi Muhammad Islam (1811080032)
 Rianita (1711080200)
 Ummi Kholizah (1811080354)
A. DEFINISI HIPNOTERAPI DAN KONSELING

Secara harfiah, kata hipnoterapi terdiri dari dua kata, yaitu hypno dari hipnotis
dan terapi. Keduanya memiliki makna yang utuh. Hipnotis awalnya dari
neuro-hypnotism atau tidurnya sistem saraf. Adapun secara istilah hipnotis
adalah suatu keadaan yang muncul secara alami dimana kesadaran seseorang
menjadi lebih mudah untuk menerima sugesti dari luar.(Hakim,2011) Keadaan
hipnotis meningkatkan memori dan persepsi, serta bisa menjadi pemicu
penyembuhan, peningkatan kreatifitas dan perbaikan kualitas hidup lainnya.
Kemudian terapi adalah pengobatan.(Gunawan, 2009)Jadi jika disimpulkan
bahwa hipnoterapi secara harfiah adalah terapi dengan cara hipnotis. Secara
istilah hipnoterapi adalah terapi yang digunakan atau diterapkan kepada klien
dalam keadaan hipnosis. Banyak definisi mengenai hipnoterapi, karena setiap
hipnoterapis memiliki setidaknya satu definisi. Oleh karena itu hipnoterapi
adalah sebuah terapi yang popoler yang menggunakan hipnotis sebagai alat
bantu yang utama.
B. PENYEMBUHAN HIPNOTERAPI
 Menurut C. Roy Hunter MS, CHt, dalambukunya yang
berjudul “The Art of Hypnoterapy: Mastering Client-Centered
Technique” menjelaskan landasan utama keberhasilan
hipnoterapi harus bisa mencapai keempat tujuan berikut ini:
 Sugestidan Pembayang
Sugesti bertujuan untuk memotivasi klien meraih apa yang
diinginkannya, dengan memberikan sugesti yang tepat maka
motivasi klien untuk berubah akan naim berkali-kali lipat hal
ini akan menyebabkan klien memiliki keinginan yang kuat
untuk berubah dan tentuakan berefek pada tindakan nyata yang
dilakukan klien.
 Menemukanpenyebab
Dalam menemukan penyebab diperlukan keahlian
khusus seoranghipnoterapis, untuk itu lah hipnoterapis
perlu memahami dan mampu menggunakan teknik-
teknik hipnoterapi untuk menemukan penyebab
masalah yang terjadi sekarang. Hipnoterapis tidak
boleh menyimpulkan menurut pendapatnya mengenai
penyebab yang dialami olehklien, Harus klien lah yang
mengkomunikasikan sendiriapa yang dialaminya.
 Melepaskan
Pelepasan bisa juga berarti mengekspresikan emosi
yang terpendam dan terperangkap didalam diri sehingga
dia keluar, hal ini terlampiaskan apa yang selama ini
terpendam dan terlepaskan apa yang selama ini
terperangkap. Selain pelepasan emosi hipnoterapis juga
perlu memandu klien untuk melakukan pengampunan,
karena beberapa kasus berhubungan dengan emosi klien
yang menyimpan dendam terhadap orang atau kejadian
tertentu.
 Pembelajaran bawah sadar kembali
Tujuan pembelajaran bawah sadar mengedukasi
bawah sadar klien dengan tingkat kedewasaan
sekarang, dengan tingkat kebijaksanaan sekarang
atas apa yang dialami klien dimasalalu dengan
tingkat kedewasaan dan kebijaksanaan klien
dimasalalu.
 Keempat tujuan di atas adalah sebuah keharusan,
apapun teknik yang dipakai maka harus mengarah
kesana. Namunadafaktorlain yangbisa menjadi
pertimbangan dan acuan selama melakukan
sesihipnoterapi, faktor ini juga memilliki pern
teradap kesembuhan klien, faktor-faktortersebut:
Motivasi klien, Kepercayaan klien terhadap
hinoterapis,
Sugesti yang tepat, Mencari akar masalah.
C. HIPNOTERAPI DALAM KONSELING

 Dalam perkembangan konseling di Indonesia masih banyak konselor yang “anti”


dengan hipnosis bahkan menyatakan bahwa hipnosis bertentangan dengan konseling,
pandangan ini bahkan menyatakan bahwa konselor tidak boleh untuk belajar dan
menguasi hipnosis dan bahkan juga hipnoterapi. Pandangan ini terlalu sepihak dan
datangnya dari kalangan yang sebelumnya melihat hipnosis seperti apa yang ada
tayangan TV dan berpandangan bahwa hipnosis adalah kondisi hilangnya kesadaran.
 Justru sebenarnya orang yang dihipnosis sebenarnya tidak dalam keadaan tidur dalam
pemahaman yang sesungguhnya (hilang kesadaran). Walaupun menggunakan perintah
berupa kata 'tidur', kata itu tidak membuat klien tidur sesungguhnya. klien tetap dalam
keadaan sadar, serta mampu mengobservasi perilakunya selama dalam keadaan
hipnotis. Ia menyadari segala sesuatu yang diperintahkan serta dapat menolak sesuatu
yang bertentangan dengan keinginan atau norma-norma umum. Bahkan hipnosis tidak
selalu identik dengan tidur, dalam kondisi membuka mata sekalipun individu bisa
dalam kondisi hipnos (hypnosis state) (IBH, 2010).
WASSALAMUALAIKUM WR. WR

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1442 H

Anda mungkin juga menyukai