Anda di halaman 1dari 16

ASSESMENT DENGAN TEKNIK

DCM (DAFTAR CEK MASALAH)

DISUSUN OLEH :

DELLA RAHMAYANTI (1811080228)


DESI APRILIANTI (1811080258)
ERWIN AGUSTIAWAN (1811080351)
UMMI KHOLIZAH (1811080354)
PENGERTIAN DCM

• Daftar cek masalah merupakan salah satu bentuk asesmen non tes yang selama ini sering digunkan oleh
guru bimbingan konseling. Daftar cek masalah atau promblem yang pernah atau dialami seseorang
( Susilo Rahardjo,2013). Masalah-masalah tersebut adalah keadaan pribadi individu seperti sikap,
minat, kondisi jasmaniah, hubungan sosial kejiwaan, kondisi rumeha serta keluarga, dan lain-lain.
• Penggunaan Daftar Cek Masalah (DCM) dilakukan atas dasar pertimbangan efisien, intensif, validitas
dan tentang masalah dan kebutuhan siswa dalam waktu singkat. Intensif, kerana data yang diperoleh
melalu DCM lebih teliti, mendalam dan luas.
• DCM merupakan salah satu laporan diri atau deskripsi diri yang dipakai untuk mengetahui adanya
masalah yang dihadai inidvidu secara langsung menggunakan alat-alat tertentu.
TUJUAN DCM MANFAAT DCM

• untuk melengkapi data yang sudah ada,


• Untuk memudahkan individu
• untuk mengenal individu yang perlu segera
mengemukakan masalah yang pernah di
memperoleh bimbingan khusus,
hadapi nya. Dcm ini memungkinkan
untuk mengingat masalah yang di alami • sebagai pedoman penyusunan program
bimbingan kelompok pada umumnya, dan
nya.
• Sistematis jenis masalah yang ada pada • untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang individu maupun
individu agar memudahkan analisis dan
kelompok.
sintesis dengan data yang di peroleh.
• Untuk menyarankan suatu prioritas
program pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan masalah
individu.
PERAN DAN FUNGSI KONSELOR

• Perencana,yaitu mulai dari menetapkan tujuan pelaksanaan assesmen, menetapkan peserta didik sebagai
assesmen, menyediakan angket dcm dan lembar jawaban sesuai jumlah peserta didik sasaran dan membuat
satuan layanan assesmen DCM.
• Pelaksanaan, yaitu memberikan verbal setting menjelskan tujuan,manfaat,dan kerahasian data,memandu
peserta didik dalam mengerjakan sehingga dapat dipastikan seluruh peserta didik mengisinya dengan benar.
• Melakukan pengolahan data mulai dari membuat tabulasi, menghitng, merangking dan mengklasifikasi
persentase, membuat grafik persentase, membuat deskripsi analisis kualitatihasil dcm.
• Melakukan tindak lanjut dari hasil assesmen dengan membuat program laynan bimbingan dan konseling
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
LANGKAH LANGKAH PENYELENGGARAAN DCM

• PERSIAPAN :
1. Konselor meyiapkan bahan sesuai dengan jumblah siswa
2. Konselor benar-benar menguasai petunjuk cara mengerjakannya
• PELAKSANAAN :
1. Mengontrol situasi ruangan
2. Konselor memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan mengunkan DCM
3. Memberikan intruksi kepada siswa untuk mempersiapkan alat-alat tulis
4. Memberikan lembar DCM
5. Memberikan intruksi kepada siswa untuk menulis identiatas diri dari tanggal pelaksanaan DCM
6. Membacakan petunjuk cara mengerjakan CDM siswa membaca dalam hati
7. Memberikan contoh cara mengerjakan DCM
8. Memberikan intruksi untuk mengerjakan DCM dan memperingatkan agar siswa berkerja dengan tenagng dan teliti dan
memberitahukan bahwa waktu yang disediakan cukup lama
9. Mengontrol apakah para siswa telah mengerjakan DCM dengan benar
10. Mengumpulkan perkerjaan.
JENIS JENIS MASALAH YANG ADA PADA DCM

• Kesehatan pada perkembangan fisik


• Kedaan kehidupan dan keuangan
• Reaksi dan hobby
• Kehidupan sosial dan keaktifan berorganisasi
• Hubungan pribadi
• Muda mudi
• Kehidupan keluarga
• Agama dan moral
• Penyesuaian terhadap sekolah
• Masa depan dan cita-cita pendidikan/jabatan
• Penyesuaian terhadap kurikulum
KELEBIHAN DAFTAR CEK MASALAH (DCM)

• Proses pelaksanaan bersifat efisien kerena pelaksanaan DCM dapat dilakukan secara klasikal sehingga guru bimbingan konseling
dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak
• Akurasi data yang diperoleh melalui DCM memiliki validitas dan realibilitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat
langsung melakuan pengecekan sendiri sesuai masalah yang dirasakan atau dialami. Selain itu penyediaan butir permasalahan cukup
banyak, maka memberi peluang data masalah yang diungkapkan melalui DCM bersifat teliti, mendalam dan meluas
• Penerapan aplikasi DCM memudahkan peserta didik untuk mengali permasalahan yang sedang atau pernah dialaminya
• Jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai bidang mempermudah guru bimbingan konseling untuk melakukan analisis dan
sintesa data sera merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta didik
• Penerapan aplikasi DCM memiliki berbagai manfaat seperti konselor lebih mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan
segera, konselor memiliki peta masalah inidividu maupun kelompok, hasil DCM dapat digunakan sebagai landasan penerapan layanan
bimbingan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik, dan yang lebih penting peserta didik dapat memahami
masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya memerlukan bantuan atau tidak.
KEKURANGAN DCM

• Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai konsenkuensi dari
banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir pertanyaan masalah yang tersedia
• Data yang diungkapkan melalui daftar cek masalah masih bersifat umum dalm bentuk
peta masalah dan banyknya masalah yang dialami pada setiap bidang, sehingga untuk
memahami permasalahan peserta didk, guru bimbingan dan konseling perlu
mengkombinasikan dengan metode asesmen lain seperti wawancara (Gantina, Wahyuni,
Karsih,2011)
ANALISIS DCM

• Analisis data individual


- Laporan individual
- Grafik analisis
• Analisis data kelompok

- Analisis pertopik masalah


- Grafis masalah
- Analisis perbutir masalah
- Grafik
LANGKAH LANGKAH ANALISIS DATA
INDIVIDUAL NYA
• Menjumlahkan item yang menjadi masalah tiap responden tiap topik permasalahan nya
• Mencari presentase pertopik masalah denga cara mencari rasio antara jumlah item yang
menjadi masalah dengan jumlah topik masalah nya.
• Mencari rangking masalah dengan cara mengurutkan presentase topik masalah dari yang
terbesar
• Mengkonversikan presentase masalah ke dalam standar scale dan predikat nilai A, B, C,
D, dan E.
LANGKAH LANGKAH ANALISIS DATA
KELOMPOK :
• Analisis perbutir masalah
Bertujuan untuk mengetahui butir masalah apa yang pada umumnya di hadapi para siswa.
1). Menjumlahkan banyaknya siswa yang mempunyai butir masalah yang sama.
2). Mencari presentase massalah dengan cara mencari rasio antara banyak nya sisswa yang
bermaslaah, dengan rumus :
(Mm)/m X 100%
Mm = banyaknya siswa yang bermasalah untuk butir masalah
M = banyak nya siswa yang mengerjakan DCM
ANALISIS PERTOPIK MASALAH

1. Harus mengetahui jumlah siswa yang mengerjakan dcm


2. Harus mengetahui jumlah butir menjadi masalah
3. Menghitung presentase permasalahan topik.
• Rumus :

Nm/ n X M X 100%
Nm = jumlah butir masalah
N = jumlah butir dalam topik
M = jumlah siswa
PENGGUNAAN HASIL ANALISIS DCM DALAM PENYUSUNAN
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

• Hasil analisis data DCM dilengkapi dengan data yang diperoleh dengan metode metode lain
dapat digunakan untuk merencanakkan program bimbingan konseling, baikprogram
individual, kelompok,klasikal dalam bentuk harian, mingguan, semesteran dan tahunan
• Penyusunan program bimbingan konseling dalam rangka :
A. Memprioritaskan masalah yang harus segera di tangani
B. Mendalami masalah individual maupun masalah kelompok
C. Efesiensi pelayanan, yaitu pencegahan, pengembangan dan pengatasan sebelum masalah itu
berkembang menjadi parah.
1. Program Bimbingan Konseling Individual
• Kegiatan yang dilakukan konselor dalam program bimbingan konseling individual adalah :
a). Mendalami masalah dan melengkapi data (pengumpulan data) wawancara, observasi (bentuk
selain DCM), sosiometri.
b). Studi kasus, membuat dan membahas kasus individu yang bersaangkutan
c). Konseling individual
d). Psikodrama dan sosiodrama
2. Program Bimbingan Konseling Kelompok atau Klasikal
a). Melengkapi data yang telah ada yang diperoleh dengan metode lain
b). Merangcang kegiatan yang dilakukan konselor, memberikan berbagai jenis layanan.
c). Merancang aktivitas siswa dalam kegiatan kegiatan yang berisi bimbingan secara mandiri,
maupun terpadu dengan kegiatan pembelajaran dan pelatihan.
d). Student case conference
e). Group counseling
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai