Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KARAKTERISTIK MASA AKHIR KANAK-KANAK”

Disusun Oleh:

1. NUR CAHYA AULIA HAMID (A1G123131)


2. ZAHRATUL JANNAH (A1G123145)
3. INDAH DEWI LESTARI (A1G123121)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU DAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Bimbingan Konseling, dengan judul “KARAKTERISTIK MASA AKHIR
KANAK-KANAK”.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan
kepada kami berupa motivasi maksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
tak dapat saya sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan,sehingga kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
dunia penddikan.
DAFTAR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Fisik Masa Kanak-kanak Akhir

2.2 Perkembangan Kognitif Masa Kanak-kanak Akhir

2.3 Perkembangan Bicara Masa kanak-kanak Akhir

2.4 Perkembangan Bermain Masa Kanak-kanak Akhir

2.4 Perkembangan Moral Masa kanak-kanak Akhir

2.5 Perkembangan Membaca Masa Kanak-kanak Akhir

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanak-kanak ialah masa pembentukan karakter paling credible, pada tahap ini juga anak mudah
sekali diajarkan sesuatu hal yang bahkan sering dianggap sulit. Anakanak senang sekali mencoba
sekalipun ia tidak bisa karena pada dasarnya anak-anak merasa tertantang. Dalam bermain pun
anak-anak pun dipancing oleh kemampuan Motoriknya. Sehingga memunculkan kreativitas luar
biasa. Anak-anak perlu bimbingan dari orang tua maupun lingkungan dalam Mengembangkan
kemampuan kognitif dan motorik mereka. Kemampuan yang terdapat Pada anak-anak berbeda
satu dengan yang lain. Sehingga peran keluarga dan lingkungan sangatlah penting untuk
mengendalikan dan mengarahkan kemampuan mereka. Dalam pemahaman karakter anak-anak
pastilah berbeda, dan bukan perkara yang Gampang. Ini yang perlu ditekankan bahwa seorang
pendidik harus bisa memahami satu Persatu keterampilan, sikap anak-anak didiknya. Dengan
begitu pendidik akan bisa Mengarahkan bakat anak tersebut mau dibawa ke arah mana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perkembangan Fisik Masa Kanak-kanak Akhir?
2. Bagaimana Perkembangan Kognitif Masa Kanak-kanak Akhir?
3. Bagaimana Perkembangan Bahasa Masa Kanak-kanak Akhir?
4. Bagaimana Perkembangan Moral Masa Kanak-kanak Akhir?
5. Bagaimana Perkembangan Teman Sebaya Masa Kanak-kanak Akhir?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan dan untuk
menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yang membawa banyak
perubahan terhadap sikap anak.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Fisik Masa Kanak-kanak Akhir

Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja. Ini
diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik. Anak menjadi lebih tinggi, lebih
berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan. Kenaikan tinggi dan berat badan bervariasi
antara anak yang satu dengan yang lain. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak yang pertumbuhannya begitu cepat. Jaringan lemak
berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang berkembang pesat pada masa pubertas.
Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan keterampilan gerak.

Keterampilan gerak mengalami kemajuan pesat, semakin lancar dan lebih terkoordinasi dibanding
dengan masa sebelumnya. Berlari, memanjat, melompat, berenang, naik sepeda, main sepatu roda
adalah kegiatan fisik dan keterampilan gerak yang banyak dilakukan oleh anak. Untuk kegiatan yang
melibatkan kerja otot besar anak laki-laki lebih unggul daripada anak perempuan. Kegiatan fisik
sangat perlu untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan kestabilan gerak serta melatih koordinasi
untuk menyempurnakan berbagai keterampilan.

Kebutuhan untuk selalu bergerak perlu bagi anak karena energi yang terumpuk pada anak perlu
penyaluran. Di samping itu kegiatan jasmani diperlukan untuk lebih menyempurnakan berbagai
keterampilan menuju keseimbangan tubuh, bagaimana menendang bola dengan tepat sasaran,
mengantisipasi gerakan. Pada prinsipnya selalu aktif bergerak penting bagi anak. Perbedaan seks
dalam pertumbuhan fisik menonjol dibanding tahun sebelumnya yang hampir tidak nampak.

2.2 Perkembangan Kognitif Masa Kanak-kanak Akhir

Dalam perkembangan jiwa anak, pada usia 7 – 12 tahun ini anak akan memiliki pengamatan dimulai
dari yang kompak menuju pada bagian-bagian. Kemudian dari sikap mereka yang pasif menuju
paham kreatif dan mencoba mengerti. Lalu dari dunia yang fantasi menuju dunia yang realitas. Pada
umumnya usia ini adalah usia anak sekolah dasar, yaitu anak cenderung mengumpulkan macam-
macam benda, seperti : batu-batuan, siput, uang logam, dll. Ingatkah anda saat melakukan hal
tersebut?

Ingatan pada usia ini sangatlah kuat. Daya memorisasinya besar sehingga pengetahuan yang didapat
akan sangat melekat dan daya menghafalnya pun kuat. Saya yakin pasti anda masih megingat
pelajaran sekolah dasar daripada pelajaran saat anda masih SMP. Pada usia 8 – 9 tahun anak
mengalami kehidupan fantasi. Anak akan mulai menyukai cerita – cerita dongeng misalnya timun
mas, bawang putih bawang merah, malin kundang, dll. Yang memiliki unsur keajaiban dan sesuatu
yang mustahil. Kemudian unsur kritik mulai muncul dan anak mulai mengoreksi peristiwa yang
teerjadi tapi masih ada usur fantasinya. Anak akan mulai menyuakai hal- hal yang real seperti cerita-
cerita kepahlawanan.

Pada umumnya anak lebih emosional daripada orang dewasa. Mereka akan cepat puas. Tapi
terkadang ia akan merasa takut dan malu untuk memaparkannya. Rasa takut dan cemas ini
disebabkan :

1. Kurangnya pengetahuan dan pengertian anak.


2. Kurang adanya kepercayaan diri
3. Kesadaran diri anak bahwa ia masih bodoh dan lemah
4. Fantasi anak yang sering memutar-balikkan dan membesar-besarkan realitas.

Pada usia ini anak juga belum bisa mengatur diri sendiri.Dia lebih suka tunduk kepada yang lebih tua
dan pendidik. Bahkan anak menuntu kebiwaan adab dan sikap yang kokoh. Sekolah yang menyajikan
kewibawaan, disiplin, tata tertib dan aturan-aturan normatif lainya. Semua inimembangun kemauan
belajar anak juga menstimulir ketentuan usaha dan aktifitas anak. Baru pada usia 10 – 11 tahun
biasanya tibul rasa kesukaan pada satu atau dua macam pelajaran. Contoh matematika dan ilmu
hayat. Bagi anak belajar merupakan aktifitas yang menyenangkan. Kemudian pada usia 12 tahun
anak tersebut merupakan pribadi yang tenang dan seimbang. Ciri-cirinya adalah : rohani dan jasmani
anak dalam kondisi baik.di sertai saatketenangan dari pengendapanperasaan-perasaan,minat yang
besar dan segar terhadap macam-macamperistiwa,ingatan yang sangat kuat,dorongan ingin tau yang
besar,dan semangatbelajar yang tinggi.

2.3 Perkembangan Bahasa Masa kanak-kanak Akhir

Kemampuan bahasa terus tumbuh pada masa ini. Anak lebih baik kemampuannya dalam
memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan
bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Bersamaan dengan
pertumbuhan perbendaharaan kata selama masa sekolah, anak-anak semakin banyak
menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan satu tindakan seperti memukul,
melempar, menendang, atau menampar. Mereka belajar tidak hanya untuk menggunakan
banyak kata lagi,tetapi juga memilih kata yang tepat untuk penggunaan tertentu.

• Menulis

Area utama dalam pertumbuhan bahasa adalah pragmatis, yaitu penggunaan praktis dalam
bahasa untuk komunikasi. Anak kelas satu merespon prtanyaan orang dewasa dengan jawaban
yang lebih sederhana, jawaban pendek. Sebagian besar anak usia 6 tahun sudah dapat
menceriterakan kembali satu bagian pendek dari buku, film, atau pertunjukan televisi. Belajar
membaca dan menulis membebaskan anak-anak dari keterbatasan untuk berkomunikasi
langsung. Menulis merupakan tugas yang dirasa lebih sulit daripada membaca bagi anak. Cara
belajar menulis dilakukan setahap demi setahap dengan latihan dan seiring dengan
perkembangan membaca.
• Membaca

Membaca memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa. Pada masa ini perubahan
terjadi dalam hal anak berfikir tentang kata-kata. Mereka menjadi kurang terikat dengan kegiatan
dan dimensi pengamatan yang berhubungan dengan kata, dan menjadi lebih analistis dalah hal
penggunaan kata-kata. Misalnya : bila anak diminta menyebut sebuah benda yang berhubungan
dengan kata yang didengar, misalnya anjing. Maka anak akan merespon dengan satu kata yang
menunjukkan penampilannya seperti: hitam,besar. Atau kepada kegiatan yang berhubungan
dengan anjing seperti: duduk gonggong anjing.

Anak yang lebih tua lebih sering merespon anjing dengan menghubungkannya dengan kategori
binatang yang dekat atau menyerupai seperti kucing, dokter hewan. Meningkatnya kemampuan
menganalisis membantunya untuk mengerti yang tidak secara langsung berhubungan dengan
pengalaman pribadinya. Anak bisa membedakan anatara kata saudara kandung dengan saudara
sepupu, desa dengan kota dan sebagainya. Demikian juga peningkatan dalam tata bahasa. Anak
bisa membandingkan, sehingga bisa mengatakan lebih pendek, lebih dalam dan sering bersifat
subjectif. Anak biasanya menggunakan berbagai aturan dalam tata bahasa.

2.4 Perkembangan Moral Masa Kanak-kanak Akhir

Menurut Jean Piaget, pada usia enam sampai dua belas tahun konsep anak mengenai keadilan
telah berubah. Pengertian kaku dan keras mengenai benar dan salah yang dipelajari dari
orangtua telah berubah. Anak akan mulai memperhitungkan keadaan-keadaan tertentu pada
pelanggaran moral. Misalnya, bagi anak usia lima tahun berbohong adalah hal yang salah, namun
untuk anak dengan usia yang lebih besar akan sadar bahwa dalam beberapa situasi berbohong
dibenarkan dan tidak selalu dianggap buruk.

Lawrence Kohlberg memperluas teori piaget dengan menyatakan bahwa tingkat kedua dalam
perkembangan moral pada masa akhir anak-anak sebagai tingkat moralitas dari penyesuaian
aturan-aturan yang konvensional. Tahap pertama anak akan mengikuti peraturan untuk
mengambil hati dan mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain. Tahap kedua,
karena ia sudah mulai mengenal kelompok sosial maka anak akan menyesuaikan dengan
peraturan-peraturan dalam kelompok sosial untuk menghindari penolakan dan celaan.

Hal ini tidak menyebabkan anak meninggalkan konsep-konsep moral dalam keluarga, namun jika
anak disuruh memilih, ia akan lebih memilih standar-standar yang ditetapkan dalam kelompok
sosial tersebut. Konsep moral ini akan berkembang menuju kematangan konsep moral pada
dewasa seiring bertambahnya usia anak dan memasuki masa remaja.

2.5 Perkembangan Teman Sebaya Masa Kanak-kanak Akhir

Teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama.
Sedangkan fungsi yang paling penting dari kelompak teman sebaya adalah untuk memberikan
sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Interaksi teman sebaya yang
memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan sosioemosional anak.
Sebagai contoh, dalam sebuah studi, hubungan teman sebaya yang buruk pada masa kanak-
kanak berhubungan dengan di keluarkannya si anak dari sekolah dan perilaku buruk selama masa
remaja (Roff, Sells, & Golden, 1972). Dan dalam studi yang lain, hubungan teman sebaya yang
harmonis pada masa remaja dihubungkan dengan kesehatan mental yang positif pada usia paruh
baya (Hightower, 1990).

Selanjutnya yang perlu diketahui ialah jenis-jenis status dari teman sebaya. Antara lain, anak
populer, anak biasa, anak yang terabaikan, anak yang ditolak, dan anak yang kontroversial.
Mengapa persahabatan begitu berarti? Seorang anak yang tidak mempunyai banyak teman,
secara emosional, secara emosional lebih sedih dibandingkan dengan anak yang mempunyai
banyak teman. Kontribusi sebuah persahabatan pada status teman sebaya memberikan banyak
manfaat. Antara lain manfaat pertemanan, dalam persahabatan memberikan anak seorang
teman yang akrab yang bersedia untuk menghabiskan waktu dan bergabung dalam aktivitas
kolaboratif. Selain itu juga, seorang sahabat dapat memberikan bantuan kapanpun dibutuhkan,
sahabat dapat memberikan dukungan social, dapat memberikan suatu hubungan yang hangat,
penuh kepercayaan sehingga timbul rasa nyaman dan adanya keterbukaan untuk berbagi
informasi pribadi.
BAB 3
PENUTUP

1.3 Kesimpulan
• Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya turut
mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan
minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat maka bertambah pula
pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.
Dalam keadaan formal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur.
Kalau pada masa sebelumnya daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris,
maka pada usia sekolah dasar ini daya pikir anak berkembang ke arah berpikir konkrit,
rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar
berada dalam suatu stadium belajar.
• Masa akhir anak-anak merupakan suatu masa perkembangan di mana anak-anak
mengalami sejumlah perubahan-perubahan yang cepat dan menyiapkan diri untuk
memasuki masa remaja serta bergerak memasuki masa dewasa. Pada masa ini mereka
mulai sekolah dan kebanyakan anak-anak sudah mempelajari mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan manusia, serta mulai mempelajari berbagai keterampilan praktis.
Dunia psikososial anak menjadi semakin kompleks dan berbeda dengan masa awal anak.
Relasi dengan keluarga dan teman sebaya terus memainkan peranan penting. Sekolah
dan relasi dengan para guru menjadi aspek kehidupan anak yang semakin terstruktur.
Pemahaman anak terhadap “diri” (self) berkembang, dan perubahan-perubahan dalam
gender dan perkembangan moral menandai perkembangan anak selama masa akhir
anak-anak ini. Uraian berikut akan mengetengahkan beberapa aspek penting
perkembangan psikososial selama masa akhir anak-anak, di antaranya pemahaman diri,
relasi dengan teman sebaya, relasi dengan keluarga dan sekolah.
• Masa akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relative
seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun
menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan
berkembang pesat. Karena itu, masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang”
sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Meskipun merupakan “masa
tenang”, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses
pertumbuhan fisik yang berarti. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aspek dari
pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode akhir anak-anak, diantaranya keadaan
berat dan tinggi badan, keterampilan motorik.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu bagi para pembaca dapat menelaah lebih jauh lagi
tentang Masa Akhir Kanak – kanak agar dapat diketahui pengetahuan mendalam tentang teori
tersebut dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.
3.4 Daftar Pustaka
https://sabyan.org/perkembangan-fisik-kognitif-masa-kanak-akhir/
https://www.kompasiana.com/naylasyifa/5838bbc2b47e61f90a70bb5b/perkembanga
n-kognitif-masa-kanakkanak-akhir
https://sabyan.org/perkembangan-bahasa-masa-kanak-kanak-akhir/
https://biropsikologilestari.com/2021/03/22/sikap-dan-perilaku-moral-yang-terjadi-
pada-masa-akhir-anak-anak/
https://www.kompasiana.com/siti_fatimah/55005e17a333117f72510cc6/pengaruh-
teman-sebaya-terhadap-perkembangan-anak
https://youtu.be/MEG3KltOg-Y?si=zozGAckirUj1g_rU
https://youtu.be/CwopZr67Bkg?si=uYCywSn2gk-ZU4OC
https://www.scribd.com/doc/311967695/Makalah-Masa-Kanak-Kanak-Akhir
https://www.scribd.com/doc/115419894/Makalah-Psikologi-Perkembangan-Masa-
Kanak-Kanak-Akhir
https://ira113blog.wordpress.com/makalah-karakteristik-perkembangan-fisik-masa-
akhir-anak-anak/

Anda mungkin juga menyukai