Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN BAHASA INDIVIDU

MATA KULIAH : PERKEMBANGA PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU : Drs Robenhart Tamba M,pd

KELOMPOK 5

NAMA : DINNA OLIVIA MANALU


EVA TESALONIKA MANALU
RAIHAN AT-THAARIQ HUTAGALUNG
ABDUL HALIM RANGKUTI

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA, dimana karena telah
melimpahkan rahmat dan berkatnyaa kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

Penulis juga mengucapakan terimakasih kepada bpk Drs Robenhart Tamba M,pd. sebagai
dosen yang telah mengaajarkan mata kuliah mengenai perkembangan peserta didik.Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu penulis dalam
meyelesaikan laporan makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Makalaah ini disusun berdasarkan materi yang berjudul Perkembangan Bahasa


Individu.Kami berusaha untuk dapat semaksimal mungkin dan membuat makalah ini agar dapat
diterima dengan baik.Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Tetapi tak ada
sesuatu yang sempurna,begitu juga dengan laporan ini, semua kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk lebih baik lagi. Akhir kata,kami ucapakan terimaksih dan semoga
makalah ini dapat menambah wawasan pembaca.

Medan, Agustus 2022

KELOMPOK 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................3

2.1 Pengertian Bahasa Individu .........................................................................................3


2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Remaja......................................4
2.3 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja ..............................................................6
2.4 Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berfikir .............................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................9

3.1 Simpulan ......................................................................................................................9


3.2 Kritik Dan Saran...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia di lahirkan berawal pada masa bayi . Masa bayi atau balita adalah masa yang
paling signifikan dalam kehidupan manusia. Pada masa balita ini manusia pertama kali belajar
atau di perkenalkan dengan suasana yang baru dalam kehidupan di bandingkan dengan masa-
masa sebelumnya di dalam kandungan. Selama tiga hari pertama, bayi yang normal masih lebih
banyak tidur. Sekitar 80% waktunya di pergunakan untuk tidur, setelah 12 minggu bayi mulai
mampu melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan orang lain, mulai dari
berbalik,duduk,merangkak dan lain sebagainnya. Menjelang usia 7-8 bulan, perasaan atau emosi
bayi mulai muncul, walaupun rasio atau pikiranya belum berfungsi sama sekali. Pada usia 12-14
bulan, bayi mulai mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

Secara bertahap bayi mulai memahami hubungan antar kata dengan apa atau siapa saja
yang ada di sekitarnnya. Untuk itu bayi memerlukan alat ekspresi yang disebut “bahasa“. Mulai
masa inilah bayi mulai belajar mengenal bahasa dari sekitarnya. Anak datang dengan
kemampuan membedakan bunyi yang bersesuaian dengan fenomena yang berbeda dalam semua
bahasa . Apa yang berbeda selama tahun pertama kehidupan adalah bayi mempelajari fenomena
yang relefan dengan bahasanya,dan kehilangan kemampuan untuk membedakan bunyi-bunyi
yang bersesuaian dengan fenomena yang sama dalam bahasannya. Fakta luar biasa tersebut di
tentukan oleh eksperimen di mana bayi dipresentasikan pasangan bunyi secara berurutan
semenatra mereka mengisap dot.

iv
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah mengenai alasan perkembangan bahasa .Maka dalam
makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan bahasa individu?


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
3. Karakterstik perkembangan bahasa remaja?
4. Hubungan kemampuan berbahsa dengan kemampuan berfikir?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari masalah diatas,secara garis besar tujuan penulis adalah untuk menjelaskan mengenai
pengertian perkembangan bahasa individu, menjelaskan tentang pentingnya bahasa individu
itu dalam kehidupan manusia Maka pembaca mengetahui pengertian bahasa individu
mengetahuin faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa,mengetahui perkembangan bahasa dan
mengetahui hubungan berbahasa dan kemampuan berfikir.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Individu

Perkembangan bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Sejak bayi mulai berkomunikasi dengan
orang lain sejak itu pula bahasa muali diperlukan oleh manusia. Perkembangan bahasa bayi
dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata,
dua suku kata, seterusnya sampai menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan
sosialisasi dengan bahasa yang semakin kompleks sesuai dengan tingkat prilaku sosial.Demikian
cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sehingga dalam waktu singkat dapat
menguasai banyak kosakata, ucapan dan bahkan cara mengucapkannya.

Oleh karena itu, berbagai peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara
umum perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya, meskipun
kadang-kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya
daripada perkembangan bahasanya. Berdasarkan hasil-hasil penelitiannya maka para ahli
psikologi perkembangan mendefnisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu
dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal,dan etika pengucapannya dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis
dengan kemampuan berbahasa individu menunjukan perkembangan bahasa individu yang
bersangkutan.Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti factor
kognitif sangat berpengaruh terhadap kemampuan bahasa.

Bayi, yang tingkat kognitifnya belum berkembang dan masih sangat sederhana.Semakin
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasanya
pun mengalami perkembangan dari yang paling sederhana munuju ke bahasa yang
kompleks.Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena bahasa pada

vi
dasarnya merupakan hasil belajar pada lingkungan. Anak belajar bahasa seperti belajar yang lain,
“meniru” dan“mengulang” hasil yang didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal.Bayi
belajar menambah kosa kata dengan meniru apa yang didengarnya.Orang dewasa terutama
ibunya membetulkan dan memperjelas.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa secara rinci dapat


diidentifikasikan sejumlah faktor yang mempengaruhi per-kembangan bahasa, yaitu sebagai
berikut :

1. Kognisi tinggi-rendahnya. Kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat


lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya
bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
2. Pola komunikasi dalam keluarga. Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak
arah atau interaksinya relative demokratis akan mempercepat perkembangan bahasa
anggota keluarganya dibanding yang menerapkan pola komunikasi dan interaksi
sebaliknya.
3. Jumlah anak atau anggota keluarga. Sejumlah keluarga yeng memiliki banyak anak atau
banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi
komunikasi bervariasi dibandingkan keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan
tidak ada anggota keluarga lain selain keluarga inti.
4. Posisi urutan kelahiran. Perkembangan bahasa anak yang posisi urutan kelahiran di
tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan
anak tengah memiliki arah komunikasi keatas maupun ke bawah. Adapun anak sulung
hanya memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah
komunikasi ke atas saja.
5. Kedwibahasaan(bilingualism). Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan
bahasa yang lebih dari satu akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya
ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan
bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan
di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia.

vii
6. Status social ekonomi keluarga. Keluarga yang berstatus social ekonomi baik biasanya
juga berpendidikan baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan
bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Demikian pula sebaliknya,keluarga yang
berstatus social ekonomi rendah yang biasanya pula berpendidikan “rendah” anggapan
untuk dapat ditiru oleh anak-anak dalam berbahasa tidak sebaik dari keluarga yang
berstatus social ekonomi tinggi.
7. Kondisi Lingkungan. Lingkungan tempat tinggal anak memberikan andil yang cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahsa dilingkungan perkotaan akan berbeda
dengan lingkungan pedesaaan. Demikian juga perkembangan bahasa di daerah pantai,
pegunungan, daerah terpencil dan di kelompok social lain.Perbedaan Individual dalam
kemampuan dan perkembangan bahasa.Setiap anak yang dilahirkan ke dunia telah
memiliki kapasitas berbahasa (Wooiflok dkk, 1984 dalam Sunarto,2002). Akan tetapi
sama halnya dengan bidang lain, factor lingkungan berperan cukup besar dalam
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Anak belajar makna kata dan bahasa
sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-
hari.Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-
beda.Kemampuan berpikir anak berbeda-beda sedangkan kemampuan berpikir dan
bahasa mempunyai korelasi tinggi ; anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa
yang tinggi. Nilai IQ menggambarkan adanya per-bedaan indivial anak dan dengan
demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi nilai IQ
mereka.

2.3 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan


kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan
perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir
formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan
kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komprehensif, membandingkan secara kritis
antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-symbol dan terminology
kongkret dalam mengkomunikasikannya.Sejalan perkembangan psikis remaja yang berada pada

viii
fase pencarian jati diri, ada tahapan kemampuan berbahasa yang kadang-kadang menyimpang
dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus di kalangan remaja.

Karakteristik psikologis khas remaja seringkali mendorong remaja membangun dan


memiliki bahasa yang relative berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-
sampai tidak jarang orang di luar kalangan remaja kesulitan memahaminya. Dalam
perkembangan masyarakat modern sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat
bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul. Bahkan karena pesatnya
perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan di luar remaja memahami bahasa
mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menerbitkan sebuah kamus khas remaja
yang disebut dengan “Kamus Bahasa Gaul”. Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul
yang menjadi bahasa khas remaja yang jika kita pelajarai sangat berbeda dengan bahasa pada
umumnya. Kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa
lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja menggunakan bahasa gaul.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat


dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan
oleh pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi cirri khusus dalam prilaku berbahasa.
bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, remaja juga mengikuti proses belajar
disekolah. Sebagai lembaga pendidikan sekolah memberikan pengaruh yang terarah sesuai
dengan tujuan pendidikan. Proses pendidikan di sekolah tidak hanya memberikan ilmu
pengetahuan semata, tetapi secara berencana merekayasa perkembangan system budaya,
termasuk prilaku berbahasa.

Dalam kurikulum 2013 bahasa disebut berfungsi sebagai “penghela” ilmu


pengetahuan.Pengaruh lingkungan yang berbeda antar keluarga, masyarakat dan sekolah,akan
menyebabkan perbedaan antara remaja yang satu dengan remaja yang lain.

2.4.Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berpikir

Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian kognisi yang bersifat pribadi atau
pemprosesan informasi (imformation processing) yang berlangsung selama munculnya stimulus
sampai dengan munculnya respon (Morgan 1989) dalam proses berpikir digunakan symbol-
symbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi dari

ix
proses berpikir manusia serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses berpikir manusia adalah
bahasa (Glover 1987).Aktivitas berpikir individu sesungguhnya di bantu dengan menggunakan
symbol-symbol verbal dan hukum tata bahasa. Guna menggabungkan kata-kata menjadi suatu
kalimat yang bermakna, seseorang dalam berpikir tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit
melainkan hanya di dalam hati,sesungguhnya ketika proses berpikir itu teradi juga menggunakan
bantuan bahasa-bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan di dalam hati. Contoh ketika
seorang siswa mengerjakan soal-soal ulangan atau ujian, tentu siswa tersebut akan memunculkan
berbagai informasi yang ada di dalam pikirannya sehubungan dengan soal-soal ulangan atau
ujian tadi dan mengekspresikannya dalam bahasa tertentu untuk dituangkan ke dalam jawaban
siswa. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa aktivitas berpikir juga melibatkan
bahasa berpikir yang terjadi di dalam hati atau yang sering kali dikenal dengan percakapan dalam
hati (inner speech).

Bahasa merupakan alat yang sangat berguna dan sangat membantu individu untuk
berpikir. Bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan berbahasa
merupakan dua aktivitas yang melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relative bersamaan.
Seringkali dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berpikir seseorang menentukan dan
sekaligus dapat dipahami dari kemampuan bahasanya. Sebaliknya kemampuan bahasa seseorang
merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang.Meskipun demikian, dalam kasus
tertentu ada sejumlah orang yang kemampuan berpikirnya bagus tetapi kemampuan
berbahasanya kurang. Sebaliknya ada juga orang pandai berbahasa tetapi kemampuan
berpikirnya tidak sbagus kemampuan bahasanya.

x
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa perkembangan bahasa individu
merupakan alat komunikasi yang di gunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau
hubunganya dengan orang lain.Berbagai peneliti psikologi mengatakan bahwa secara umum
perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya.

3.2 Kritik dan Saran

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya dan kekhilafannya,maka dari
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan semoga dengan penulisan makalah
ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajari perekmbangan bahasa
individu.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Deswita, 2009, Perkembangan Peserta Didik, Bandung : Rosda Karya

Hurlock. E.B, 1980 , Psikhologi Perkembangan suatu rentang kehidupansepanjang hayat,


alih bahasa Istiwidiyanti,Soejarwo, Jakarta : Erlangga

Golemen.D, 1997, Emotional Intelegence , alaih bahasa T, Hermaya, Jakarta:Gramedia


Pustaka Utama

Makmun, A.S , 2003, Psikhologi Kependidikan, Bandung : Rosda Karya

Mulyono, A.B. 2005, Teori- teori Perkembangan Manusia , Makalahdisampaikan Pada


Lokakarya Mata kuliah Prilaku Berkarya diUniversitas Negeri Medan

Munandar, U. 1992, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah ,Jakarta:


Pustaka Antara.

Sarwono, S.W., !989, Psikhologi Remaja , Jakarta : Rajawali

Sunarto, B Agung Hartono, 2002, Perkembangan Peserta Didik , Jakarta :Rineka Cipta

SyamsuYusuf, L.N. 2010, Psikhologi Perkembangan Anak dan Remaja,Bandung:


Remaja Rosda Karya.

xii

Anda mungkin juga menyukai