KELOMPOK 5
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA, dimana karena telah
melimpahkan rahmat dan berkatnyaa kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Penulis juga mengucapakan terimakasih kepada bpk Drs Robenhart Tamba M,pd. sebagai
dosen yang telah mengaajarkan mata kuliah mengenai perkembangan peserta didik.Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu penulis dalam
meyelesaikan laporan makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia di lahirkan berawal pada masa bayi . Masa bayi atau balita adalah masa yang
paling signifikan dalam kehidupan manusia. Pada masa balita ini manusia pertama kali belajar
atau di perkenalkan dengan suasana yang baru dalam kehidupan di bandingkan dengan masa-
masa sebelumnya di dalam kandungan. Selama tiga hari pertama, bayi yang normal masih lebih
banyak tidur. Sekitar 80% waktunya di pergunakan untuk tidur, setelah 12 minggu bayi mulai
mampu melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan orang lain, mulai dari
berbalik,duduk,merangkak dan lain sebagainnya. Menjelang usia 7-8 bulan, perasaan atau emosi
bayi mulai muncul, walaupun rasio atau pikiranya belum berfungsi sama sekali. Pada usia 12-14
bulan, bayi mulai mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
Secara bertahap bayi mulai memahami hubungan antar kata dengan apa atau siapa saja
yang ada di sekitarnnya. Untuk itu bayi memerlukan alat ekspresi yang disebut “bahasa“. Mulai
masa inilah bayi mulai belajar mengenal bahasa dari sekitarnya. Anak datang dengan
kemampuan membedakan bunyi yang bersesuaian dengan fenomena yang berbeda dalam semua
bahasa . Apa yang berbeda selama tahun pertama kehidupan adalah bayi mempelajari fenomena
yang relefan dengan bahasanya,dan kehilangan kemampuan untuk membedakan bunyi-bunyi
yang bersesuaian dengan fenomena yang sama dalam bahasannya. Fakta luar biasa tersebut di
tentukan oleh eksperimen di mana bayi dipresentasikan pasangan bunyi secara berurutan
semenatra mereka mengisap dot.
iv
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah mengenai alasan perkembangan bahasa .Maka dalam
makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Dari masalah diatas,secara garis besar tujuan penulis adalah untuk menjelaskan mengenai
pengertian perkembangan bahasa individu, menjelaskan tentang pentingnya bahasa individu
itu dalam kehidupan manusia Maka pembaca mengetahui pengertian bahasa individu
mengetahuin faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa,mengetahui perkembangan bahasa dan
mengetahui hubungan berbahasa dan kemampuan berfikir.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Sejak bayi mulai berkomunikasi dengan
orang lain sejak itu pula bahasa muali diperlukan oleh manusia. Perkembangan bahasa bayi
dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata,
dua suku kata, seterusnya sampai menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan
sosialisasi dengan bahasa yang semakin kompleks sesuai dengan tingkat prilaku sosial.Demikian
cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sehingga dalam waktu singkat dapat
menguasai banyak kosakata, ucapan dan bahkan cara mengucapkannya.
Oleh karena itu, berbagai peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara
umum perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya, meskipun
kadang-kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya
daripada perkembangan bahasanya. Berdasarkan hasil-hasil penelitiannya maka para ahli
psikologi perkembangan mendefnisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu
dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal,dan etika pengucapannya dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis
dengan kemampuan berbahasa individu menunjukan perkembangan bahasa individu yang
bersangkutan.Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti factor
kognitif sangat berpengaruh terhadap kemampuan bahasa.
Bayi, yang tingkat kognitifnya belum berkembang dan masih sangat sederhana.Semakin
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasanya
pun mengalami perkembangan dari yang paling sederhana munuju ke bahasa yang
kompleks.Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena bahasa pada
vi
dasarnya merupakan hasil belajar pada lingkungan. Anak belajar bahasa seperti belajar yang lain,
“meniru” dan“mengulang” hasil yang didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal.Bayi
belajar menambah kosa kata dengan meniru apa yang didengarnya.Orang dewasa terutama
ibunya membetulkan dan memperjelas.
vii
6. Status social ekonomi keluarga. Keluarga yang berstatus social ekonomi baik biasanya
juga berpendidikan baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan
bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Demikian pula sebaliknya,keluarga yang
berstatus social ekonomi rendah yang biasanya pula berpendidikan “rendah” anggapan
untuk dapat ditiru oleh anak-anak dalam berbahasa tidak sebaik dari keluarga yang
berstatus social ekonomi tinggi.
7. Kondisi Lingkungan. Lingkungan tempat tinggal anak memberikan andil yang cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahsa dilingkungan perkotaan akan berbeda
dengan lingkungan pedesaaan. Demikian juga perkembangan bahasa di daerah pantai,
pegunungan, daerah terpencil dan di kelompok social lain.Perbedaan Individual dalam
kemampuan dan perkembangan bahasa.Setiap anak yang dilahirkan ke dunia telah
memiliki kapasitas berbahasa (Wooiflok dkk, 1984 dalam Sunarto,2002). Akan tetapi
sama halnya dengan bidang lain, factor lingkungan berperan cukup besar dalam
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Anak belajar makna kata dan bahasa
sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-
hari.Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-
beda.Kemampuan berpikir anak berbeda-beda sedangkan kemampuan berpikir dan
bahasa mempunyai korelasi tinggi ; anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa
yang tinggi. Nilai IQ menggambarkan adanya per-bedaan indivial anak dan dengan
demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi nilai IQ
mereka.
viii
fase pencarian jati diri, ada tahapan kemampuan berbahasa yang kadang-kadang menyimpang
dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus di kalangan remaja.
Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian kognisi yang bersifat pribadi atau
pemprosesan informasi (imformation processing) yang berlangsung selama munculnya stimulus
sampai dengan munculnya respon (Morgan 1989) dalam proses berpikir digunakan symbol-
symbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi dari
ix
proses berpikir manusia serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses berpikir manusia adalah
bahasa (Glover 1987).Aktivitas berpikir individu sesungguhnya di bantu dengan menggunakan
symbol-symbol verbal dan hukum tata bahasa. Guna menggabungkan kata-kata menjadi suatu
kalimat yang bermakna, seseorang dalam berpikir tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit
melainkan hanya di dalam hati,sesungguhnya ketika proses berpikir itu teradi juga menggunakan
bantuan bahasa-bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan di dalam hati. Contoh ketika
seorang siswa mengerjakan soal-soal ulangan atau ujian, tentu siswa tersebut akan memunculkan
berbagai informasi yang ada di dalam pikirannya sehubungan dengan soal-soal ulangan atau
ujian tadi dan mengekspresikannya dalam bahasa tertentu untuk dituangkan ke dalam jawaban
siswa. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa aktivitas berpikir juga melibatkan
bahasa berpikir yang terjadi di dalam hati atau yang sering kali dikenal dengan percakapan dalam
hati (inner speech).
Bahasa merupakan alat yang sangat berguna dan sangat membantu individu untuk
berpikir. Bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan berbahasa
merupakan dua aktivitas yang melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relative bersamaan.
Seringkali dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berpikir seseorang menentukan dan
sekaligus dapat dipahami dari kemampuan bahasanya. Sebaliknya kemampuan bahasa seseorang
merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang.Meskipun demikian, dalam kasus
tertentu ada sejumlah orang yang kemampuan berpikirnya bagus tetapi kemampuan
berbahasanya kurang. Sebaliknya ada juga orang pandai berbahasa tetapi kemampuan
berpikirnya tidak sbagus kemampuan bahasanya.
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa perkembangan bahasa individu
merupakan alat komunikasi yang di gunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau
hubunganya dengan orang lain.Berbagai peneliti psikologi mengatakan bahwa secara umum
perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya dan kekhilafannya,maka dari
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan semoga dengan penulisan makalah
ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajari perekmbangan bahasa
individu.
xi
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, B Agung Hartono, 2002, Perkembangan Peserta Didik , Jakarta :Rineka Cipta
xii