Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET

“MENGEMBANGKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI DALAM MEMPERSIAPKAN


GENERASI MUDA YANG MEMPUNYAI NILAI BAHASA YANG BAIK”

Disusun Oleh: Kelompok 5


1. ALFI AULIA PRANDITA (2221151014)
2. NURAYU SYAHRINA (2221151011)
3. DEARTI SIRAIT (2222451013)
4. INDA DWI SRI AMINA (2221151002)

Dosen Pengampu:
NINDYA AYU PRISTANTI, S.Pd, M.Pd

Mata Kuliah:
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah swt,tuhan yang maha esa.karena atas
berkat rahmat dan hidayanya serta memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Miniriset ini sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah
perkembangan peserta didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu. NINDYA AYU PRISTANTI, S.Pd, M.Pd
, selaku dosen pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis, dan memberikan informasi kepada penulis tentang bagaimana cara
membuat miniriset dengan benar.penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan
teman teman. Karena telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga tugas
miniriset ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan.
Penulis memahami bahwa tugas miniriset ini masi jauh dari kata sempurna sesuai dengan yang
di harapkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan keritikan dan
saran agar penulis dapat meciptakan makalah yang baik kedepan nya.
Akhirkata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan meberikan
pengetahuan kepada kita semua.

Medan, November 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
1. Latar Belakang ...............................................................................................................................1
2. Identifikasi masalah .......................................................................................................................1
3. Pembatasan masalah ......................................................................................................................2
4. Rumusan masalah ..........................................................................................................................2
5. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................................2
6. Manfaat Penelitian .........................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................................8
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................10
DAFTAE PUSTAKA ............................................................................................................................11
LAMPIRAN ............................................................................................................................................12

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan
Bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu
menggumam maupun membeo.Menurut pendapat Dyson bahwa perkembangan berbicara
terkadang individu dapat menyesuaikan dengan keinginannya sendiri, hal ini tidak sama
dengan menulis. Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan Bahasa dan
kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat
berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya
ibu dapat membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing
anak.
Scjalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang
bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya
dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal
dan bersahabat dengannya. Terdapat perbedaan yang signifikan Bahasa pengertian Bahasa dan
berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang’diutarakan dalam bentuk
lisan. Tulisan, Bahasa isyarat, Bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah.Sedangkan bicara adalah
Bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling
penting serta paling banyak dipergunakan.

Perkembangan Bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia


anak. Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkernbangan tersebtit, sebab pada masa ini,
sangat menentukan proses belajar. Hal ini dapat.
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Rendahnya perkembangan bahasa pada anak usia dini dikarenakan kurangnya dukungan
dari lingkungan keluarga anak..
2. Kurangnya anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan alasan atau ketidak setujuan.
3. Rendahnya pengalaman mendengarkan cerita atau dongeng.
4. Menirukan ucapan atau lafal yang tidak benar dari orang tuanya.

1
3. Pembatasan masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka
diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini
adalah :
1. Metode yang digunakan dalam meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini
hanya terbatas pada metode bercerita dengan papan flannel.
2. Masalah yang diteliti hanya terbatas pada peningkatan perkembangan bahasa pada anak
usia 4-5 tahun yaitu menerima bahasa dan mengungkapakan bahasa.
4. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan ini dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Tahap perkembangan Bahasa berbicara anak secara umum
2. Keterlambatan dan bahaya (gangguan) di dalam perkembangan bicara pada anak.
5. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan Bahasa
2. Agar anak usia dini tidak mengalami keterlambatan berbahasa.
6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberika n manfaat untuk berbagai pihak
1. Anak didik
Anak didik dapat menerima pembelajaran yang diberikan melalui bercerita dengan senang
tanpa merasa tertekan. Dengan ini pula akan meningkatkan perkembangan bahasanya.
2. Bagi calon pendidik
Sebagai bahan untuk memperluas dan mempertimbangkan berbagai cerita dan konsep
bahasa yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran.

2
BAB II LANDASAN TEORI

1. Pengertian perkembangan Bahasa


Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat
yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah
aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
kehidupan manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan
perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran
orang lain. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam
kegiatan berkomunikasi khususnya. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan
tanpa Bahasa dan tiada peradapan tanpa Bahasa lisan (1957 : 16 ).

Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya tetapi juga dengan rasa dan memerlukan
Bahasa sebagai mediumnya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau
tidak diungkapkan dengan menggunakan Bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Masa
kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan Bahasa. Karena pada masa
ini sering disebut masa “golden age” dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-
rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik Bahasa, intelektual, Bahasa, emosi maupun
Bahasa. Menurut Hurlock, (Musyafa, 2002:26) perkembangan awal lebih penting dari pada
perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman.

Demikian pula halnya peranan Bahasa bagi anak. Perkembangan Bahasa anak usia 3-5
tahun adalah dimana anak sudah dapat berbicara dengan baik yaitu tidak dengan terbalik –
balik. Anak mampu menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah
secara sederhana, dapat mengulang kalimat sederhana, menjawab pertanyaan tentang
keterangan/informasi secara sederhana. Pada usia ini anak mulai senang mendengarkan cerita
sederhana dan mulai banyak bercakap-cakap, benyak bertanya seperti apa, mengapa,
bagaimana, juga dapat mengenal tulisan sederhana.

Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa merupakan alat
komunikasi untuk menjalin pertemanan, dan belajar banyak hal di sekitarnya. Melalui
komunikasi anak akan akan mampu membentuk dan membangun suatu pemahaman
pengetahuan baru tentang berbagai hal. Hal ini menunjang kepercayaan diri anak dalam
memasuki lingkungan yang baru (Wiguna dan Noorhana, 2001). Dengan kata lain, Bahasa

3
sangat berperan dalam perkembangan anak. Bahasa dapat menfasilitasi komunikasi
interpersonal, membantu mengorganisasikan pikiran, dan membantu dalam mempelajari
sesuatu.Perkembangan dari kemampuan berkomunikasi merupakan sesuatu hal yang penting
dalam rangka pembelajaran

Bahasa Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang kepemilikan manusia dalam


6ahasa. Berdasarkan penelitian mereka terhadap beberapa spesies hewan tertentu, diketahui
bahwa banyak spesies hewan yang memiliki cara yang kompleks dan cerdas untuk memberi
sinyal bahaya maupun mengomunikasikan berbagai kebutuhan dasar mereka, seperti makan
dan berhubungan seks. Para ahli sepakat bahwa semua hewan dapat berkomunikasi satu sama
lain dan beberapa spesies dapat dilatih untuk memanipulasi 6ahasa-simbol yang mirip dengan
6ahasa. Namun demikian, 6ahasa-simbol tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 6ahasa pada
manusia. Penelitian terhadap 6ahasa yang digunakan antar simpanse tidak membawa hasil
sebaik yang dilakukan oleh manusia melalui 6ahasa isyarat. Dalam penelitian tersebut tidak ada
simpanse yang dapat memahami lebih dari seratus kosa kata. Terrace (dalam Dworetzky, 1984)
mengadakan penelitian terhadap beberapa simpanse dan membuktikan bahwa simpanse-
simpanse tersebut dapat memahami banyak kosa kata, namun mereka tidak dapat menghasilkan
kalimat-kalimat yang orisinil.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut diasumsikan bahwa bahasa adalah alat


komunikasi Bahasa bagi ras manusia, bukan spesies lain. Menurut Kridalaksana dan Djoko
Kentjono (dalam Chaer, 2014:32) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.

2. Teori teori pemerolean Bahasa

Teori Navitis
Teori Navitis ini berpandangan bahwa ada unsur keterkaitan yang erat antara faktor
biologis dengan perkembangan bahasa. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa
merupakan kemampuan bawaan sejak lahir. Selanjutnya belajar bahasa tidak dipengaruhi
oleh intelegensi maupun pengalaman individu. Para ahli Navitis juga meyakini bahwa
anak-anak menginternalisasi aturan tata bahasa sehingga mereka dapat menyusun berbagai
macam kalimat tanpa latihan, penguatan, maupun meniru bahasa orang dewasa.

4
Selanjutnya, teori ini mengemukakan bahwa untuk mendeteksi kategori bahasa
tertentu, seperti fonologi, sintaksis, dan semantik. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan
bahasa merupakan kemampuan bawaan sejal lahir, ini juga didukung oleh Lenneberg,
yang mengemukakan bahwa kemampuan Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang berdasarkan pengetahuan awal yang diperoleh secara biologis.

Teori Behavioristik
Pandangan behavioristik beranggapan bahwa bahasa merupakan masalah Respon dan
sebuah imitasi. Tokoh yang menganut behavioristikini adalah Skinner dan Bandurs Dia
menulis buku Verbal Behavior yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut alran ini. Ia
mengungkapkan bahwa berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan
lingkungan, yaitu tentang teori belajar yang disebut operant conditioning ,oleh karena itu
Skinner yakin bahwa perilaku verbal adalah perilaku yang dikehendaki adalah perilaku
yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah atau sesuatu yang
menyenangkan maka perilaku ini akan terus dipertahankan, kemampuan dan frekuensinya
akan terus berkembang. Namun, sebaliknya, akibatnya adalah adalah hukuman maka akan
terjadi sebaliknya.

Teori Perkembangan Kognitif

Teori ini beranggapan bahwa berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus


berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Teori ini menekankan proses
berpokir dan penalaran. Salah satu tokoh yang terkemuka adalah Jean Paget. Jean Paget
mengemukakan bahwa perkembangan bahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap
tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum dan perkembangan bahasa awal
anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek dan kejadian yang mereka
alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa, dan mencium teori Fungsional.

Teori fungsional melakukan melakukan revolusi penelitian dalam pembelajaran dan


pemerolehan bahasa, dimana mereka melihat bahwa bahasa adalah hasil manifestasi
kemampuan kognitif dan afektif yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, manusia dan
lingkungan sekitar untuk berhubungan dengan mereka ataupun dalam rangka menjelajar
dunia. Teori ini juga memperjelas teori navitisme yang masih masih general, bersifat
abstrak, formal, eksplisik, dan logis. Teori fungsional lebih menekankan bahasa pada fungsi
komunikatifnya.

5
3. Gangguan perkembangan Bahasa anak

Disfasia
Jenis gangguan perkembangan bahasa yang tidak sesuai kemampuan berbahasa
anak seusianya. Diperkirakan muncul karena adanya gangguan pada pusat bicara di otak.
Biasanya anak dengan gangguan ini ketika sudah umur setahun belum bisa mengucapkan
kata spontan yang bermakna, misalnya dia belum bisa bilang mama atau papa.
Siandrom Asperger.

Gejala yang muncul dari gangguan ini adalah gangguan interaksi sosial,
keterbatasan dan pengulanagn perilaku, ketertarikan dan aktifitas. Anak yang memiliki
sindrom Asperger biasanya mengalami gangguan kualitatif dan interaksi sosial, tandanya
berupa komunikasi nin verbal, cara memandang lawan bicaea, ekspresi wajah, gesture.
Ia juga tidak bisa bermain dengan anak seusianya, kurang bisa berinteraksi dan emosional.
Gangguan Multisyestem Development(MSDD)

Gangguan ini terlihat dengan adanya problem komunikasi, sosial dan proses sensoria
tau rangsangan. Ciri-cirinya biasanya reaksi abnormal, hiposesif atau hipertensif terhadap
suara, aroma, tekstur, gerakan, suhu, dan sensasi inderanya. Anak dengan gangguan ini juga
biasanya minat komunikasi dan interaksi yang normal hanya saja respon dan reaksinya
tidak tidak berjalan secara optimal. Anak dengan gangguan ini juga biasanya bermasalah
terkait keteraturan tidur, selera makan, dan aktivitas rutin lainnta.

Gangguan disintegrstif psds kanak-kanak (Childhood Diintrgrstive Disorder/CDD).


Anak dengan gangguan ini pada mulanya berkembang dengan normal, baru setelah diatas 2
tahun anak mulai kehilangan kemampuan yang telah dikuasainya. Biasanya gangguan
yang dialami berupa kemampuan bahasa, sosial dan motoric.

6
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMP KASIH IBU, Kecamatan patumbak kabupaten Deli Serdang
Sumatra Utara. Pada hari sabtu tanggal 12 November 2022
B. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru di sekolah tersebut
C. Teknik pengambilan data
Terdapat beberapa Teknik pengumpulan data dalam survey atau riset.
1. Observasi
2. Angket
3. Wawancara
D. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang
telah tersusun (pedoman wawancara). Data yang dihasilkan berupa data kualitatif. Data ini
menunjukkan tingkat pengaruh perkembangan bahsa terhadap proses perkembangan Bahasa
pada anak didik
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survey. Tenik
survey adalah teknik menganalisis data yang disimpulkan dari hasil mengambil sampel dengan
menggunakan metode tanya-jawab.

7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran hasil penelitian


Hasil penelitian dari angket yang diisi oleh guru yaitu sebagai berikut

No Pertanyaan Pernah Tidak pernah


1 Guru dapat mengucapkan kata yang baik kepada murid 100% (5 0% (5 orang)
orang)
2 Bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh siswa 100% (5 0% (5 orang)
orang)
3 Guru dapat mendeskripsikan Bahasa ilmiah dengan 80% (5 orang) 80% (5
mudah kepada murid orang)
4 Menjelaskan Kembali dengan bahsa yang baik dan 100% (5 0% (5 orang)
detail kepada siswa yang sulit memahami pelajaran orang)
5 Guru tidak menjelaskan Bahasa daera saat menjelaskan 20% (5 orang) 80% (5
pelajaran kepada siswa orang)
6 Guru menyediakan fasilitas untuk membantu 80% (5 orang) 20% (5
perkembangan bahsa pada siswa orang)
7 Guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik dan
mudah dicerna oleh peserta didik melalui komunikasi 100% (5 0% (5 orang)
yang efektif orang)
8 Guru berusaha menjelaskan materi kepada siswa yang 20% (5 orang) 80% (5
tunarungu orang)
9 Apakah ada umpan balik terhadap siswa saat guru 100% (5 0% (5 orang)
menjelaskan materi? orang)
10 Siswa dapat memahami 2-3 bahasa yang guru ajarkan 80% (5 orang) 20% (5
orang)

B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sangat berperan dalam membangun kecerdasan
intelektual anak di sekolah, yang mana perkembangan tersebut dapat membantu siswa aktif
dalam belajar. Dalam hal ini guru telah mampu mengembangkan Bahasa dengan memberikan
metode pembelajaran yang aktif, dimana sebelum pembelajaran berlangsung guru akan
memantau siswa untuk menjalankan kewajibannya, mempersiapkan murid serta mengulang

8
pelajaran yang telah lalu. Banyak nya siswa yang aktif dalam belajar berarti menunjukkan
bahwa perkembangan Bahasa peserta didik pada saat ini masih berjalan dengan lancer

C. Temuan lapangan
Selama melakukan penelitian di lapangan,peneliti menjumpai beberapa fakta temuan
dilapangan. Temuan-temuan di lapangan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam poin-poin
sebagai berikut :
1. Peserta didik aktif bertanya pada saat presentasi di kelas.
2. Tidak sedikit juga peserta didik yang malu menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi.
3. Banyak Peserta didik teretarik dengan pengetahuan.
4. Banyaknya peserta didik dalam mempertahankan pendapat mereka jika pendapat mereka
benar.
5. Sedikitnya peserta didik tertarik dalam public speaking.

9
BAB V PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai peran guru SMP PLUS KASIH IBU
Kecamatan patumbak kabupaten deli Serdang Sumatra utara perkembangan bahasa anak pada
kelompok 5 maka dapat disimpulkan bahwa hasil data menunjukkan kemampuan peran guru dalam
menstimulasi perkembangan bahasa anak sudah baik dan perkembangan bahasa anak semakin
meningkat. Anak dapat menggunakan bahasanya sendiri dalam mengemukakan pendapat pada saat
merespon kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas. Kemampuan peran guru dalam menstimulasi
perkembangan bahasa anak pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik bagi anak, sehingga kegiatan yang dilakukan tersebut mampu
direspon anak dengan baik serta meningkatkan perkembangan bahasa mereka. Anak akan belajar
bagaimana berpartisipasi dalam meningkatkan kosa kata yang dimilikinya. Kegiatan yang biasa
dilakukan guru pada saat pembelajaran dikelas yaitu dengan cara berbicara, membaca, menulis, dan
menyimak.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran
yang dapat peneliti berikan adalah :
1. Bagi pihak sekolah diharapkan bekerjasama dengan guru kelas untuk memperbaiki
permasalahan dalam perkembangan bahasa anak usia dini melalui kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di sekolah.
2. Bagi guru agar lebih memperhatikan lagi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga
pembelajaran tidak monoton dan anak dapat berperan aktif dalam meningkatkan
perkembangan bahasanya.
3. Kepada peneliti lain agar dapat memahami tentang peran guru dalam menstimulasi
perkembangan bahasa anak sehingga perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahap usianya
serta mampu berkomunikasi dengan orang terdekatnya. Baik teman sebaya, maupun guru yang
ada dikelas.

10
DAFTAE PUSTAKA

Isna, A. (2019). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak
Dan Manajemen Pendidikan Usia Dini, 2(1), 62-69.

11
LAMPIRAN

Berikut kami lampirkan jawaban beberapa guru dalam bentuk angket:

Berikut kami lampirkan beberapa dokumentasi saat melakukan penelitian:

12
13
Berikut kami lampirkan beberapa dokumentasi mahasiswa, saat melakukan penelitian:

14

Anda mungkin juga menyukai