Skor Nilai :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmat
serta karuniaNya kepada saya, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas Critical Book
Report ini. Tugas ini dibuat semestinya untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Ketrampilan Dasar Pendidikan Sekolah Dasar yang diampu oleh Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd.
Critical Book Report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan serta
wawasan dalam berfikir maupun bertingkah laku khususnya dalam melihat perkembangan
dan pertumbuhan peserta didik di kehidupan sehari-hari. Saya menyadari bahwa tugas
Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna, jika di dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. Karena itu saya
sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannnya saya ucapkan terimakasih.
Penulis
1203111148
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................iv
1.1 Pendahuluan.....................................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................v
1.3 Tujuan...............................................................................................................................v
1.4 Identitas Buku..................................................................................................................vi
BAB II
RINGKASAN BUKU..................................................................................................................vii
2.1 Buku Utama....................................................................................................................vii
2.2 Buku Pembanding........................................................................................................xxiii
BAB III
PEMBAHASAN.........................................................................................................................xxxi
3.1 Pembahasan Buku........................................................................................................xxxi
3.2 Kelebihan...................................................................................................................xxxiii
3.3 Kekurangan................................................................................................................xxxiv
BAB IV
PENUTUP.................................................................................................................................xxxv
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................xxxv
4.2 Saran..........................................................................................................................xxxvi
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................xxxvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini
ditandai dengan terus bertambahnya jumlah lembaga PAUD. Hal ini juga menjadi bukti semakin
meningkatnya kesadaran orang tua dan guru tentang pendidikan PAUD. Banyak orang tua
maupun guru telah memahami pentingnya masa emas (golden ege) perkembangan pada usua
dini. Untuk itu, perlu dukungan lingkungan yang kondusif bagi pekembangan potensi yang
dimiliki anak.
Pelaksanaan pembelajaran pada AUD yang lebih terfokus pada “kegiatan akademik” dan
mengabaikan kegiatan bermain sebagai suatu praktek PAUD yang keliru. Bermain bukan hanya
sebagai “kesadaran” belajar anak. Belajar sebagai salah satu kebutuhan perkembangan anak.
Anak memperoleh pengetahuan justru dari berbagai cara. Sesuai dengan salah satu cirri anak usia
dini, yaitu anak sebagai individu yang aktif maka pengetahuan lebih banyak diperoleh dari
pengalaman melakukan berbagai aktivitas. Mendengarkan penjelasan guru sedikit sekali
membentuk pengetahuan apalagi usia anak yang belum dapat berkonsentrasi dalam waktu yang
relative lama.
Dari berbagai pengalaman beberapa guru AUD menjelaskan bahwa guru mengaku telah
melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar dan belajar melalui bermain. Namun, kegiatan
bermain dilakukan terlepas dari kegiatan belajar yang paling banyak dilakukan adalah
kesempatan bermain diberikan pada saat jam istirahat, sedangkan pada saat pembukaan,inti, dan
penutup cenderung sepenuhnya dilakukan dalam bentuk kegiatan akademik.
Sebenarnya banyak pendekatan, model dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dilembaga PAUD. Pendekatan, model dan metode yang dikemukakan para filsuf, seperti
pendidikan model, Frobel, Montessori, dan lainnya sebagai model yang dapat diterapkan dan
dimodifikasi dan dikembangkan sehingga sesuai deterapkan di PAUD. Perlu kejelian guru dalam
melakukan pemilihan atau pengembangan pendekatan, model dan metode pembelajaran.
Pemahaman guru tentang model-model PAUD meliputi aspek filosofi dan teori dari
setiap model, bagaimana pendekatan, model, dan metode pembelajaran setiap model PAUD.
Anak didik (usia dini) menduduki posisi penting dan sebagai acuan utama dalam pemilihan
pendekatan model dan metode pembelajaran. Hal yang perlu diingat dari sisi anak adalah PAUD
bukan sekedar mempersiapkan anak untuk bisa masuk SD. Fungsi PAUD yang sebenarnya untuk
membantu mengembangkan potensi anak (fisik, bahasa, intelektua/kognitif, emosi, sosial, moral
dan agama) dan meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan
daya cipta untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai
rumusan masalah Model Pendidikan Anak Usia Dini.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk mengetahui wawasan mengenai pendidikan usia
dini dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.
1.4 Identitas Buku
Buku Utama
Edisi : Pertama
Penerbit : Kencana
Tahun : 2011
ISBN : 978-602-8730-42-6
Buku Pembanding
Edisi : Pertama
ISBN : 978-602-7985-60-5
BAB II
RINGKASAN BUKU
C. Jhon Locke
Jhon Locke terkenal dengan teori yang dikemukakannya, yaitu teori “Tabula
Rasa”. Teori ini memandang bahwa anak sebagai kertas putih. Teori ini memandang
bahwa pada saat lahir anak tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa. Jhon Locke sangat
mempercayai bahwa mendapatkan pembelajaran dari lingkungannya diperlukan satu
cara, yaitu mendapatkan pelatihan-pelatihan sensoris yang bertujuan untuk membentuk
kesiapan belajar (Learning Readiness). Kesiapan inilah yang mempengaruhi keberhasilan
anak belajar kelak.
D. Jean- Jacques Rousseau
Rousseau yang hidup pada 1712-1778 mengembangkan pemikiran bahwa
pendidikan dilakukan dengan menggunankan pendekatan alami yang disebutnya sebagai
pendeklatan Naturalistik. Pendidikan naturalistik membiarkan anak tumbuh tanpa
intervensi dengan cara tidak membandingkan anak satu dengan anak yang lain seta
membiarkan kebebasan anak untuk mengeksplorasi tanpa membahayakan diri sendiri dan
orang lain. Rousseau mengemukakan juga bahwa kesiapan anak merupakan factor
penting dalam proses pembelajaran.
Terdapat tiga hal yang perlu selalu dipantau dalam penggunaan pendekatan
Montessori, yaitu :
1. Pendidikan Usia Dini (early childhood) memerhatikan pembiasaan dan
pengetahun dasar yang dibutuhkan anak sesuai dengan perkembangannya.
2. Lingkungan pembe;lajaran (lerning environment) diusahakan sama dengan
keadaan dan lingkungan anak di rumah.
3. Peran Guru (role of the teacher) sebagai fasilitator.
B. High/Scope
Program pendidikan High/Scope merupakan salah satu model pembelajaran yang
merujuk pada teori Piaget. Pendekatan ini menekankan bahwa anak berkembang melalui
tahap-tahap tertentu. Kurikulum High/Scope akan membantu anak-anak prasekolah
menjadi lebih bebasdan mandiri ( independen), bertanggung jawab dan menjadi
pembelajar yang percaya diri.
Kurikulum High/Scope memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Belajar Aktif
2. Interaksi anak dengan Orang dewasa
3. Lingkungan Pembelajaran
C. Bank Street
Pendidikan Bank Street disenggarakan dengan program yang dikembangkan
berdasarkan asumsi bahwa anak mampu menentukan pilihan dan belajar dengan aktivitas
bila berada pada lingkungan yang kondusif. Bank street memandang anak sebagai
manusia kompleks dan unik. Prinsip utama pendidikan Bank Street ialah pendidikan yang
berorientasi agar anak menjadi seorang pelajar yang abadi.
Kegiatan belajar di Bank Street berkaitan dengan materi matematika, sains,
bahasa (spanyol), seni, music, dan pendidikan jasmani. Pembelajaran pada paendidikan
bank street dilakukan dengan mengadakan percobaan dengan menyelidiki material dan
sumber daya yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah bank street
dirancang dengan menggunakan strategi yang mendorong anak untuk melakukan
penemuan dan membantu anak untuk memaknai sesuatu.
Dalam kurikulum Bank Street, penilaian memiliki fungsi penting yaitu sebagai
proses untuk pengambilan keputusan dan tahapan pelaksanaan kurikulum. Pembelajaran
pada bank street memungkinkan anak untuk menunjukkan apa yang sudah mereka
ketahui dan memperkayanya.
D. Waldorf
Pandangan yang dianut sekolah Waldorf ialah sekolah melaksanakan pendidikan
dengan berusaha membantu anak agar anak memiliki kepercayaan diri, kreatifitas,
pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum sekolah Waldorf didesain untuk
mempertemukan berbagai perubahan dalam perkembangan yang terjadi secara alamiah
sepanjang masa kanak-kanak. Standar kurikulum sekolah Waldorf didesain untuk
mempertemukan seorang anak dalam tingkat kesuapan untuk belajar dan memahami.
Pendidikan di sekolah Waldorf sangat unik, khususnya dalam kapasitas berbagai
anak-anak diajarkan dan ketika mereka belajar banyak subjek. Tujuan akhir seorang guru
Waldorf adlah membantu agar anak mampu menghubungkan antara kapasitas bawaan
termasuk imitasi dan imitasi anak dengan pengalaman pendidikan yang diperoleh dalam
kehidupan nyata yang akan mereka jalani secara sungguh-sungguh.
E. Reggio Emilia
Model pendidikan Reggio Emilia merupakan contoh pendidikan untuk periode
kanak-kanak yang dicetuskan oleh Loris Mallaguzzi. Pembelajaran Reggio Emilia
berkeyakinan bahwa anak memiliki kemampuan yang tida terbatas. Reggio Emilia
digunakan juga sebagai pendekatan dalam pendidikan awal atau masa kanak-kanak.
Pendekatan ini merupakan suatu tempat atau situasi dan kondisi bermain (city-run)
dengan sistem yang di responsori dan dirancang untuk semua anak-anak dari lahir sampai
usia enam tahun.
Prisip pendekatan Reggio Emilia adalah antara lain sebagai berikut :
1. Kurikulum Emergensi
Kurikulum dibangun berdasarkan pada mina tank-anak. Topik yang digunakan
dalam kegiatan belajar dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan anak-anak,
mengapa peristiwa atau kejadian yang terdapat dimasyarakat atau peristiw dalam
keluarga.
2. Pronyek (Pekerjaan)
Proyek merupakan suatu studi mengenai konsep secara menyeluruh dan lebih
mendalam terhadap gagasan dan minat yang muncul didalam kelompok. Proyek
dilakukan sebagai simbol petualangan. Para guru membantu anak-anak untuk
memvuat keputusan mengenai arah belajar, tata cara untuk memilih topic riset dan
melaksanakan riset dalam kelompok, representrasi media yang akan dipertunjukkan,
dipamerkan, dalam lemari hasil karya.
3. Retresentational Development
Pembelajaran dalam Reggio Emilia melakukan pengintegrasiann seni grafis
untuk mewajahi kemampuan kognitif, ilmu bahasa, dan perkembangan sosial.
4. Kerjasama/kolaborasi
Kerja kelompok dan kolaborasi dipertimbangkan sebagai dua hal yang berharga
dan diperlukan untuk membantu pengembangan teori, anak didukung untuk
berdialog, kritik, perbandingan, mengadakan hipotesis dan pemecahan masalah.
5. Para guru sebagai peneliti
Guru juga sebagai peneliti, yang mendayagunakan semua sumber daya
sebagaimana mereka meminjamkan keahliannya untuk anak-anak (edwarts,1993).
Didalam peran yang demikian (sebagai guru penelitian), pendidik secara hati-hari
mendengarkan/menyimak, mengamati dan mendokumentasikan pekerjaan anak-anak
dan pertumbuhan komunitas yang terjadi didalam kelas.
6. Dokumentasi
Dokumentasi mengenai proses, dan pekerjaan anak dipandang sebagai suatu alat
penting dalam proses belajar untuk anak, para guru, dan orang tua. Dokumentasi
digunakan sebagai penilaian/assement dan pertimbangan untuk melakukan sesuatu.
7. Lingkungan
Lingkungan dipertimbangkan sebagai “guru yang ketiga”. Para guru secara hati-
hati menata ruang untuk karya anak-anak dalam kelompok kecil dan besar, sekaligus
ruang bagi masing-masing anak secara individual.
B. Filosofi
Filosofi atau dasar pemikiran penyelenggaraan pendidikan anak usia dini-
kelompok bermain DAHLIA INDAH adalah kami percaya :
1. Setiap anak memiliki multikemampuan yang bisa berkembang
2. Setiap anak berhak memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan perkembangan.
3. Setiap anak belajar melalui gerak (move), bermain (play), melakukan (do),
untuk memperoleh pengalaman (hans on learning).
4. Setting lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak akan
menumbuhkembangkan semua potessi yang dimiliki.
C. Visi
Visi kelompok bermain DAHLIA INDAH yaitu : menjadi lembaga pendidikan
anak usia dini yang inovatif dan kompatibel dalam membangun karakter anak
Indonesia yang cerdas, tangguh, ceria, dan berkepribadian luhur.
D. Misi
Lembaga pendidikan anak usia dini DAHLIA INDAH mengemban tugas :
1. Menyelenggarakan kegiatan belajar sesuai dengan prinsip pengembangan dimensi
kecerdasan jamak.
2. Mengembangkan program dan bentuk kegiatan belajar bermasis lingkungan bagi
anak usia dini.
3. Memfasilitasi orang tua dalam merealisasikan fungsi dan peran sebagai pendidik
pertama dan utama.
E. Tujuan
Tujuan diselenggarakan PAUD kelompok bermain DAHLIA INDAH sebagai berikut :
1. Diperoleh anak yang memiliki pengalaman belajar pada anak usia dini untuk
dapat mengembangkan semua dimensi kecerdasannya.
2. Menghasilkan anak usia enam tahun yang memiliki kesiapan belajar pada jenjang
sekolah dasar.
3. Tersedia layanan edukasi. Konsultasi, informasi, dan advokasi bagi masyarakat.
F. Kompetensi Keluaran
1. Kompetensi Utama
a. Memiliki pengalaman belajar melalui berbagai aktivitas dan kegiatan
dengan materi dan sumber sumber bervariasi.
b. Siap mengikuti pendidikan di sekolah dasar atau sederajat.
2. Kompetensi Pendukung
Orang dapat merencanakan pengembangan potensi anak dan perolehan
layanan pendidikan lanjut.
2. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yang
diadopsi dari berbagai pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan proses, direalisasi antara lain dalam bentuk permainan
motivasi dan bantuan individual saat anak melakukan aktivitas
belajar.
b. Holistik, dilakukan dalam bentuk pembelajaran kontekstual
c. Discovery, dilakukan dalam bentuk kegiatan belajar yang member
peluang kepada anak untyk mengemangkan kemampuan
mengamati, mengidentifikasi, berekperimen, bereksplorasi,
memaknai,dan menyimpulkan hasil pengamatan.
H. Dimensi Pengembangan
Teori kecerdasan jamakn yang dikemukakan Gardner (1983) mengemukakan teori
yang dikenal dengan teori kecerdasan jamak (multiple intelligences). Dimensi kecerdasan
yang dikemukakan Gardner menjadi salah satu dimensi pengembangan yang banyak
digunakan lembaga pendidikan atau pendidikdalam membantu perkembangan anak.
Dimensi pengembangan terdiri dari :
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah memberi kesempatan kepada anak untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajarn dengan berlatih dan memperoleh
pengalaman dari berbagai kegiatan belajar berdasarkan criteria yang ditetapkan
bersama antara guru dan anaksehingga terbentuk kemampuan sesuai dengan
standart kompetensi perkembangan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus pembelajaran berbasis portofolio bertujuan mendeskripsikan
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan
belajar anak sela pembelajaran berlangsung untuk meningkatkan dimensi
kecerdasan jamak.
A. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa terpisahkan
dengan pendidikan. Dimana ada pendidikan di situlah terdapat pembelajaran. Pendidikan
dan pembelajaran adalag satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan akan tercapai apabila kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yaitu suatu proses untuk memeperoleh penegtahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian. Pengertian
ini lebih diarahkan kepada perubahan individu seseorang, baik menyangkut ilmu
pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan kepribadian dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Manfaat bermain
Lebih jelasnya, berikut beberapa manfaaat beberapa manfaat bermain bagi anak
usia dini :
a. Manfaat motorik, yaitu manfaat yang berhubungan dengan nilai-nilai positif
mainan yang terjadi pada jasmani anak.
b. Manfaat afeksi, yaitu manfaat permainan yang berhubungan dengan
perkembangan psikologis anak.
c. Manfaat kognitif, yaitu manfaat mainan untuk perkembangan kecerdasan
anak, yang meliputi kemampuan imajinatif, pembentukan nalar, logika,
maupun pengetahuan-pengetahuan sistematis
d. Manfaat spritual, yaitu amnfaat mainan yang menajdi dasar pembentukan
nilai-nilai kesucian maupun keluhuran akhlak manusia.
e. Manfaat keseimbangan, yaitu manfaat mainan yang berfungsi melatih dan
mengembangkan panduan antar nilai-nilai positif dan negatif dari suatu
mainan.
5. Jenis permainan
a. Bermain aktif, ialah bermain yang kegembiraannya timbul dari apa yang
dilakukan anak itu sendiri.
b. Bermain pasif, yaitu permainan yang bersifat hiburan semata.
A. Pendahuluan
Anak akan merasa merugi jika tidak mengikuti satu kegiatan dalam pembelajaran,
anak akan begitu tertarik untuk mengetahui ilmu. Hal tersebut adalh gambaran efek dari
pembelajaran yang editainment. Beberapa unsur dari edutainment adalah pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau Pakem. Pakem merupakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukankegiatan yang beragam untuk
mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamkan belajar
sambil bekerja.
A. Pendahuluan
Pendidikan anak usia dini sangat penting dalam segala aspek. Ditinjau dari tingkat
urgensi perkembangan kecerdasan anak telah berkembang sebanyak 80% dan kecerdasan
yang lebih tinggi mulai berkembang. Fakta ini harus menjadi lecutan semanangat bagi
dunia pendidikan khusunya Paud dalam rangka memfasilitasi dan mengembangkan
potensi perkembangan yang luar biasa yang terjadi pada anak usia dini.
A. Pendahuluan
Manusia dalam hidup selalu melakukan kegiatan belajar. Manusia belajar sejak
lahir dan dilakukan secara terus-menerus selama masa itu hidup, karena manusia di
samping sebagai makhluk biologis manusia juga merupakan makhluk sosial budaya yang
selalu berusaha berkembang ke arah lebih baik. Belajar adalah suatu bentuk aktivitas
manusia yang memerlukan adanya motivasi untuk mencapai tujuan.
Hakikat belajar sendiri adalah proses perubahan tingkahn laku berkat pengalaman
dan latihan. Jadi, tujuan belajar sendiri ialah mencapai perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, maupun aspek luas.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Buku
Bab 1
Buku utama :
Pada bab ini membahas tentang pandangan para filsuf pada pendidikan Anak Usia
Dini yang mengembangkan pemikiran bahwa pendidikan dilakukan dengan pendekatan alami
yang disebut sebagai pendekatan naturalistik yang membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi
dengan cara tidak membandingkan anak satu dengan anak yang lain. Dimana pendidikan
berlangsung memperhatikan aspek kematangan pada anak dan memberi kesempatan pada
anak untuk menggunakan seluruh inderanya.
Buku pembanding :
Pada bab ini membahas tentang konsep endutainment dalam pembelajaran anak usia dini.
Disini kegiatan pembelajaran di mana dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
kata lain, belajar pada anak usia dini dilakukan dengan cara yang menyenangkan, bukan
sebaliknya membosankan dan dalam kondisi tertekan.
Bab 2
Buku utama :
Pada bab yang kedua ini membahas tentang model-model prasekolah pada berbagai
negara, dimana bab ini menjelaskan hal-hal yang dilakukan dalam pendidikan anak usia dini
diantaranya dengan pendidikan sendiri di rumah, memberikan fasilitasi dan kebebasan pada
anak untuk mengembangkan kemampuannya. Hal ini akan dapat membuat anak terlatih
dengan secara tidak sadar dengan mengikuti hatinya.
Buku pembanding :
Pada bab ini membahas tentang metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk anak
usia dini. Seperti dengan bermain dan berkreasi. Bermain bagi anak usia dini sangatlah
penting, sebab masa mereka merupakan usianya bermain. Banyak juga manfaat yang
didapatkan anak ketika mengulas pembelajaran dengan permainan. Dalam hal ini peserta
didik diajak bermain dengan menggunakan atau melibatkan bahan-bahan yang ada di
sekitar lingkungan. Hal ini mendukung perkembangan pada si anak.
Bab 3
Buku utama :
Bab ini membahas tentang bagaimana seharusnya pembelajaran dilakukan untuk anak
usia dini. Dalam hal ini para guru dituntut dapat menggunakan pengetahuan tentang
perkembangan anak untuk mengindentifikasi rentang perilaku yang sesuai dengan
perkembangan anak. Tapi pembelajaran anak harus tetap berpegang pada prisnip-prinsip
perkembangan anak yang menganggap erkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak
diberi kesempatan untuk melatih keterampilan yang baru dan meningkatkan keterampilan baru
melalui tantangan diatas zona kemampuan perkembangannya.
Buku pembanding :
Membahas tentang pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan anak usia
dini atau yang disebut dengan PAKEM. Pakem merupakan pembelejaran yang
memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan
keterampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bekerja. Guru
menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar agar pemebelajaran lebih menari, menyenangkan dan efektif.
Bab 4
Buku utama :
Bab ini memebahas tentang implementasi model pendidikan anak usia dini. Program
terbaik untuk model pembelajran paud yang menggunakan sistem kelompok bermain anak.
Program bermain anak ini dirancang untuk membantu perkembangan dan belajar anak.
Program belajar ditujukan untuk anak usia tiga sampai enam tahun.
Buku pembanding :
Membahas tentang pembelajaran anak usia dini berbasis quantum learning. Yaitu
penegmbangan secara memadai dari seluruh dimensi kecerdasan akan menciptakan belajar
lebih mudah dan menyenagkan. Diungkapkan juga bahwa, kemampuan otak anak hingga
enam tahun atau tujuh tahun dalam belajar seperti spons, menyerap berbagai fakta dll.
Bab 5
Buku utama :
Membahas tentang pembelajaran pada anak usia dini dapat menggunakan salah satu
model yang dapat digunaka, yaitu portofolio. Pemebelajaran ini dirancang dengan
memperhatikan prinsip pembelajaran khususnya di taman kanak-kanak dengan memasukkan
langkah pembuatan dan penggunaan portofolio sebagai assesment pembelajaran.
Buku pembanding :
3.2 Kelebihan
1. Buku Utama
Kelebihan dalam buku utama yang berjudul Model Pendidikan Anak Usia Dini karya Dr.
Anita Yus, M.Pd. ini adalah :
Pada buku ini, memiliki cover yang menarik dengan warna yang cerah sehingga
menarik perhatian pembaca untuk membacanya.
Bahasa yang digunakan sederhana, cocok untuk pemula yang sedang mencari
bacaam tentang Model Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih banyak menggunkan contoh-contoh penerapan yang memang banyak kita
lihat dalam kehidupan pribadi manusia, memudahkan kita dalam penyerapan yang
dimaksud penulis.
Selain itu, gaya bahasa yang yang digunakan mudah dipahami sehingga membuat
kita nyaman membaca buku ini.
Buku ini juga melampirkan gambar dan penjelasan yang lebih rinci pada beberapa
topik sehingga memudahkan kita untuk lebih memahami.
2. Buku Pembanding
Kelebihan dalam buku pembanding yang berjudul Edutainment Pendidikan Anak Usia
Dini karya M. Fadlillah, M.Pd.I., dkk ini adalah :
Pada buku ini, juga memiliki cover yang menarik dengan warna yang cerah
sehingga menarik perhatian pembaca untuk membacanya.
Bahasa yang digunakan sederhana, dan cukup mudah dipahami
Menggunkan contoh-contoh penerapan yang memang banyak kita lihat dalam
kehidupan pribadi manusia, memudahkan kita dalam penyerapan yang dimaksud
penulis.
3.3 Kekurangan
1. Buku Utama
Kekurangan yang ada dalam buku utama yang berjudul Model Pendidikan Anak Usia
Dini karya Dr. Anita Yus, M.Pd. ini adalah :
Pada dasarnya, buku ini hampir tidak ada kekurangan. Hal ini disebabkan karena
penulis dengan cerdas dan teliti memaparkan deskripsi mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan psikologi kepribadian. Buku ini dinilai cukup untuk
mengetahui perihal model pendidikan anak usia dini dan yang berhubungan
dengan materi ini.
2. Buku Pembanding
Kekuranganyang ada dalam buku pembanding yang berjudul Edutainment Pendidikan
Anak Usia Dini karya M. Fadlillah, M.Pd.I., dkk ini adalah :
Buku ini tidak menarik, karena didalamnya ada lampiran Gambar dan semua isi
buku hanyalah tulisan. Sehingga membuat pembaca sedikit bosan dan tidak
tertarik untuk membaca.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Anak Usia Dini anak merupakan manusia kompleks dan unik. Dalam pembelajaran Anak
Usia Dini memiliki kebebasan untuk berfikir, berkarya, dan berbuat sesuatu. Kebebasan ini
bertujuan agar ketika tiba masa peka terhadap suatu kemampuan yang mendorong untuk melatih
satu fungsi, anak akan dapat terlatih sesuka hatinya. Dimana pendidikan berlangsung
memperhatikan aspek kematangan pada anak dan memberi kesempatan pada anak untuk
menggunakan seluruh inderanya.
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk anak usia dini. Seperti dengan bermain
dan berkreasi. Bermain bagi anak usia dini sangatlah penting, sebab masa mereka merupakan
usianya bermain. Banyak juga manfaat yang didapatkan anak ketika mengulas pembelajaran
dengan permainan. Dalam hal ini peserta didik diajak bermain dengan menggunakan atau
melibatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan. Hal ini mendukung perkembangan
pada si anak.
4.2 Saran
Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi pendidikan
anak usia dini, tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak dibagian aspek pendukung
nya seperti tabel, diagram, dan masih banyak lagi sebagai panduan untuk memahami dan
mengaplikasikan setiap teori yang ada didalam kedua buku ini. Pengetikan dalam buku ini juga
masih harus diperhatikan lagi terutama buku kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Yus Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Fadilah, dkk. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Grup