Anda di halaman 1dari 4

LEMBARAN KERJA 9 NILAI

Pertemuan: 10
Hari / Tanggal :
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kamis, 6 Apr 2023
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Hizkia Kiki Sihombing
Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd NIM : 1203111058
Materi : Analisis Syarat-syarat instrumen alat pengumpul data penelitian.

Indikator Capaian : Mahasiswa dapat menetapkan syarat-syarat yang diperlukan untuk setiap jenis alat
pengumpul data, serta menentukan analisis statistiknya.

Deskripsi Tugas : Melalui pengerjaan LK-9 mahasiswa menyusun instrument alat pengumpul data,
serta menetapkan pensekoran sesuai skala yang digunakan.
Soal:
1. Kemukakan defenisi Validitas dari 3 pakar/ahli, rumuskan menurut pendapat sendiri!
2. Kemukakan jenis-jenis validitas, beserta dengan contoh-contohnya.
3. Kemukakan defenisi Reliabilitas dari 3 pakar/ahli, rumuskan menurut pendapat sendiri!
4. Kemukakan jenis-jenis Reliabilitas, beserta dengan contoh-contohnya.

Jawaban:

1. Definisi Validitas menurut tiga pakar/ahli:


 Validitas adalah standar ukuran yang menunjukkan ketepatan atau akurasi dari
instrumen yang digunakan dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986).
 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur
memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan
Schindler, dalam Zulganef, 2006).
 Validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiharto dan Sitinjak, 2006).
Menurut pendapat saya, validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur dapat menghasilkan
data yang sesuai dengan tujuan dan konsep yang ingin diukur.

2. Validitas adalah sejauh mana sebuah instrumen pengukuran dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Ada beberapa jenis validitas yang sering ditemukan dalam penelitian,
yaitu:
a) Validitas isi (content validity)
Validitas yang menunjukkan sejauh mana isi dari alat ukur mencerminkan konstruk atau
variabel yang diukur. Contoh: untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris, alat ukur
harus mencakup aspek-aspek seperti grammar, vocabulary, reading, writing, listening,
dan speaking.
b) Validitas kriteria (criterion-related validity)
Validitas yang menunjukkan hubungan antara skor alat ukur dengan kriteria atau standar
tertentu. Contoh: untuk mengukur prestasi akademik siswa, alat ukur harus berkorelasi
dengan nilai rapor atau ujian nasional.
c) Validitas konstruk (construct validity)
Validitas yang menunjukkan sejauh mana alat ukur merefleksikan konstruk atau teori
yang mendasarinya. Contoh: untuk mengukur kecerdasan emosional, alat ukur harus
sesuai dengan teori kecerdasan emosional yang meliputi aspek-aspek seperti self-
awareness, self-regulation, motivation, empathy, dan social skills.
d) Validitas eksternal (external validity)
Validitas eksternal menilai sejauh mana suatu instrumen pengukuran dapat
digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar atau konteks yang berbeda. Validitas
eksternal dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang
representatif atau dengan melakukan replikasi pada populasi yang berbeda. Contoh dari
validitas eksternal adalah jika sebuah penelitian yang dilakukan pada mahasiswa dapat
digeneralisasikan pada populasi masyarakat secara umum.
e) Validitas internal (internal validity)
Validitas internal mengacu pada seberapa baik penelitian dirancang dan dilakukan
sehingga dapat menentukan hubungan sebab-akibat yang sahih antara variabel.
Contohnya adalah ketika seorang peneliti ingin menentukan apakah suatu program
pelatihan meningkatkan kinerja kerja, maka program harus didesain dengan baik untuk
meminimalkan kemungkinan pengaruh variabel lain yang dapat mempengaruhi hasilnya.

3. Definisi Reliabilitas menurut tiga pakar/ahli:


a) Reliabilitas adalah derajat konsistensi hasil pengukuran dari suatu instrumen (Azwar
1986).
b) Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan bahwa pengukuran akan memberikan hasil yang
sama jika dilakukan berulang kali dalam kondisi yang sama (Cooper dan Schindler,
dalam Zulganef, 2006).
c) Reliabilitas adalah tingkat kesalahan pengukuran yang dapat diterima (Sugiharto dan
Sitinjak, 2006).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan
reliabilitas adalah sejauh mana suatu alat ukur dapat menghasilkan data yang konsisten dan
stabil dalam kondisi yang sama atau serupa.

4. Ada beberapa jenis reliabilitas yang dapat diukur dalam penelitian, di antaranya:
a) Reliabilitas tes-retest
Reliabilitas yang diukur dengan cara menguji kembali subjek dengan alat ukur yang sama
setelah jangka waktu tertentu. Contoh: untuk mengukur sikap siswa terhadap sekolah,
alat ukur diberikan dua kali dengan selang waktu satu bulan.
b) Reliabilitas bentuk parallel
Reliabilitas yang diukur dengan cara menggunakan dua bentuk alat ukur yang setara dan
diberikan kepada subjek secara bersamaan atau bergantian. Contoh: untuk mengukur
kemampuan matematika siswa, alat ukur dibuat dalam dua bentuk yang memiliki
kesulitan dan jumlah soal yang sama.
c) Reliabilitas split-half
Reliabilitas yang diukur dengan cara membagi alat ukur menjadi dua bagian yang setara
dan menghitung korelasi antara kedua bagian tersebut. Contoh: untuk mengukur minat
baca siswa, alat ukur dibagi menjadi dua bagian.

Daftar Pustaka :
Rakhman, A. (2022). Pengertian Uji Validitas dan Reliabilitas + Rumusnya (Terlengkap).
Diakses dari https://rakhman.net/ilmu-pengetahuan/uji-validitas-dan-reliabilitas/
BINUS QMC. (2014). Uji Validitas dan Reliabilitas. Diakses dari
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
Azwar, S. (1986). Validitas dan Reliabilitas: Pengantar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Zulganef. (2006). Metode Penelitian Bisnis: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiharto, B., & Sitinjak, T. (2006). Pengantar Psikometri. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai