Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN

EVALUASI HASIL
BELAJAR KEJURUAN
OTOMOTIF
PRODI S1 PTO-FT

Skor Nilai:

TUGAS RUTIN

NAMA MAHASISWA : DANIEL R SIHOMBING


NIM : 5183122020

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan Kepada Tuhan yang Maha esa atas berkat dan rahmat-
nya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
dengan materi Validitasdan Reliabilitas Tes ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas
pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Kejuruan Otomotif , semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini saya pribadi tentu saja tidak dapat menyelesaikanya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain ,oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada yang
telah bersedia membantu saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan.oleh karena itu,saya dengan segala kerendahan hati memohon maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang dapat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepanya.

Medan, Maret 2020

DANIEL R SIHOMBING

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran
yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini
memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak
mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa,
kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman.
Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta
pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya
tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja
harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan
disebut dengan validitas.

B.     Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari validitas dan reabilitas?
2. Apa saja pembagian validitas dan reabilitas ?
3. Bagaimanakah ketetapan atau validitas dalam soal?

C.     Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas dan reabilitas
2. setelah mempelajari makalah ini mahasiswa menyimpulkan analisis validitas
3. setelah mempelajari makalah ini siswa dapat menentukan mana validitas yang benar

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian validitas
Validitas adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan atau kesahihan suatu
instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya
bila tingkat validitasnya rendah maka instrumentersebut kurang valid. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabla mampu mengukur apa yang hendak diukur/ diinginkan. Sebuah
instrumen dikatan valid apabila bisa mengungkap data dari variabel yang diteliti. Validitas
instrumen terbagi dalam validitas internal,(validitas konstruk /constract validity dan validitas
isi / contect validity) dan validitas eksternal / empiris.[1]
B.     Macam-macam valiitasitu
Ada tiga yang sering digunakan dalam penyusunan instrument yaitu :
1) Validitas isi
Adalah setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatornya, dengan adanya
indikator dari setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dalam memudahkan
dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk variabletertentu dimungkinkan untuk
menggunakan alat ukur yang beraneka ragam, cara menetapkan indikator suatu konsep
dapat dilakukan dua cara. Yakni :
a)      Menggunakan pemahaman atau logika berfikir atas dasar teori pengetahuan ilmiah.
b)      Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.

2)      Validitas bangun
Adalah pengertian yang berkenaan dengan kesannggupan alat ukur untuk mengukur
pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dan semua  itu tekandung dalam
konsep kemampuan, minat sebagai variabel penelitian dalam berbagai bodang kajian itu
haruslah jelas apa yang ingin diukurnya. Dan beberapa konsep diatas masih abstrak, dan
masih memerlukan penjabaran ayng lebih spesifik. Sehinnga memudahkan peneliti ntuk
mengukukur apa yang mereka inginkan. Dan setiap konsep harus dikembangkan
indikatornya,karena dengan adanya indikator dariap konsepmaka juga akan memdahkan
peneliti untuk bisa menetapkan cara pengukuranya.Sedangkan untuk vriabel tertentu  bisa
mengunakan alat ukur yan berlainan untuk mengukurnya.
Cara menetapan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
a) Menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar tori pengetahuan ilmiah
b) Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Apabila hasil tes yang tidak berhubungan secara positif satu sama lain, berarti ukran
tersebut tidak memiliki validitas bangun pengertian suatu alat ukur adalah mengkolerasi
anatara alat ukur yang dibuat dengan alat ukur yang sudah baku, dan apabila menunjukkan
koefisien korelasi yang tinggi maka alat ukur tersebut memenuhi validitasnya.

4
3)      Validitas ramalan
Itu dikaitkan dengan kreteria tertentu ,dalam validitas ini diutamakan bukan isi testai
kreteria tertentu. Dan alat ukurnya berupa motivasi belajar, motivasi bisa  digunakan meramal
prestasi bila skor yag diperoleh dri ukuranpertama validitas. Validitas ramalan ini mempunyai
dua makna yaitu  : validitas jangka pendek dan validitas jangka panjang. Validitas jangka
pendek artinya daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak lama dan waktu
tersebut berkorelasi pada waktu yang sama .sedangkan validitas jangka panjang
mengandung  makna skor akan berkorelasi juga di kemmudian hari. Mengingat vaiditas ini
lebih menekanakan pada adanya korelasi, maa faktor yang berkenaan dengan persaratan
terjadinya korelasi harus terpenuhi . faktor tersebut antara lain adalah hubungan dari konsep
dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan pengertian ilmiah, minimal masuk akal sehat dan
tidak mengada-ada. Faktor lain adalah skor yang dikorelsikan memenuhi linieritas.
Ketiga validitas diatas bisa digunakan dalam menyusun instrument penelitian,
minimal validitas yang digunaka adala dua validitas, diantaranya validitas isi dan validitas
bangun pengertian, validitas bangun pengertian sangat diperlukan dan bisa untuk diupayakan
tampa pengujian secara statistik.

C.     Cara menentukan validitas


Dengan cara menggunakan rumus perhitungan validitas dari sebuah instrument dapat
menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga degan korelasi pearson.Berikut
ini adalah rumusnya : : rxy = ∑ (∑ )(∑) {∑ (∑) } {∑ (∑) }rxy = koefisien korelasi N    = jumlah
responden uji coba X    = skor tiap item Y  = skor seluruh item responden uji coba untuk
mengitrepentasikan validitas, maka koefien korelasinya bisa di kategorikan pada criteria sebagai
berikut: kreteria validitas instrument tes nilai “r” interpetrasinya adalah : 0,81-100 (sangat
tinggi). 0,61-0,80 (tinggi) . 0,41-0,60 (cukup). 0,00-0,20 ( sangat rendah ).
Setelah diperoleh  harga koefisien tiap-tiap soal kemudian hasilnya dibandingkan
dengan nilai “r” dari tabel signifikansi 5% dan taraf signifikan 1% dan df : N-2, hitungan tabel
maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikan.
D.    Kegunaan Validitas
1) Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas.
2) Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang menimbulkan
kecurigaan.
3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas.
4) Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang dianggap tidak
relevan.
5) Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut.
Test-retest Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang
berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah
dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut stability.

5
E.     Reabilitas
Reabilitas menunjuk pada sesuatu pengertian bahw suatu instrumen dapat dipercaya
untuk dignakan sebagai alat pengumpul data keaena instrumen tersebut sudah dianggap baik.
Intrume yang baik tidak mungkin bersifat tendenslus mengarahkan responden untuk memilih
jawaban- jawaban tertentu.reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga
beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama ( konsisten). Pengujian reabilitas dapat
dilakukan secara eksternal ( staility / test retest, equivalent atau gabungan kedunya ) dan
secara inernal ( analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen.
F.   Salah satu syarrat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus
mempunyai reabilitas yang memadahi dalam buku:
a) Reabilitas konsistensi tanggapan
b) Reabilitas konsistensi gabungan item.

1.      Reabilitas konsistensi tanggapan


Adalah responedn mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap tes tersebut
sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanaak pengetesan dua kali guna
untuk melihat apakah hasil tes yang ke dua itu sama hasilnya dengan tes yang ke dua.
Pengetesan itu bisa berupa objeknya yang sama atau dau tes yang item-item nya setara. Jika
sudah dikethui bahwa hasil dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan
menemukan konsistensi tanggapan terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini
bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan reabilitas.
Ada tiga mekanisme untu memeriksa reabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu :
a) Teknik tes –retest.
Adalah pengkonsistensian dua kali dengan menggunkan suatu tes yang sama
dalam waktu yang berbeda.
b) Teknik belah dua
Pengukuran ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama,
karena setiap kelompok item merupakan separuh dari seluruh tes.
c) Bentu ekivalen
Pengukuran ini dilakukan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada
responden tes dalam waktu yang bersamaan, skor dari dua kelompok ite tes tersebut
dikorelasika untuk mendapatkan reabilitas tes.

2.      Reabilitas  konsistensintensi gabungan item


Raenbilitasini berdasarkan denga kemantapan atau konsistasi anatara item-item suatu
teas. Hal ini bisa diungkapkan dengan pertanaan.apakah terhadap obyek ukr yang sama.jika
bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur antara satu item denga =n item yag lain  itu tidak
konsisten maka pengukuranya dengan itu tidak realilabel dan tidak digunaan untuk
mengungkap ciri atau keadaan yang sesungguhnya Kalau pengukan bagian obyek ukur yang
sama antara item satu dengan item yang lainya saling kontadiksi atau tidaj jonsisten , maka
kita tidak boleh menyalahkan obyek ukur.yang diperslahkan dengan mengatkan tes tersebut
tidak realiabel terhadap obyek ukur yang diukur atau bisa dibilang bahwa realibilitasnya
rendah.

6
Koefien reabilias konsistesni gabungan ite dapat dihitung dengan menggunakan:
a.       Rumus kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20dan KR-21.
b.      Rums koefisien alpha
c.       Rumus koefisien reabilitas hoyt, yaitu menggunakan alnalisis arians[4]
.

CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif


a. Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
b. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
c. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)
d. Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
e. Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan      panel, sedangkan
valitas empirik dianalisis secara statistik.
f. Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan
data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson
product – moment. 

 Contoh skor butir soal objektif:


Ø  Akan diuji validitas item soal no 1yang telah diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.

No. Skor Setiap Item Soal Skor


Siswa (x)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 64
3 – – 1 1 1 0 1 0 – 0 4 16
4 0 0 1 0 0 1 0 1 – 1 4 16
5 1 1 1 1 1 1 1 0 – 0 7 49
6 1 1 1 1 1 – 1 – 0 1 7 49
7 1 1 1 – 1 1 1 0 1 1 8 64
8 1 0 0 1 1 1 0 0 – 1 5 25
9 – 1 1 – 0 0 0 0 – 1 3 9
10 0 0 0 – 1 0 0 0 1 1 2 4
∑ 6 6 8 6 8 6 6 1 3 6 56 360
P 0,6 0,6 0,8 0,6 0,8 0,6 0,6 0,1 0,3 0,6
Q 0,4 0,4 0,2 0,4 0,2 0,4 0,4 0,9 0,7 0,4

Ø  Keterangan :
7
a) Bentuk tes obyektif
b) Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
c) Banyaknya peserta tes (N)=10
d) Mencari mean skor total () :=
e) Mencari Standar devisa (): =-()²
f) Mencari () item soal no 1 :
Nomor Jawaban
Betul Skor
1 8
2 8
5 7
6 7
7 8
8 5
6 43

=5,6
=2,15
=0,6
=0,4
Ø  Menguji validitas soal no 1 :
= = =0,911
Jadi  : 0,911
Dengan db = N -2 = 10-2=8 dan  =0,05
Pada tabel r product-moment diperoleh :
===0,632
Kesimpulan :
Karena  >  atau 0,911>0,632,maka soal nomor 1 disimpulkan valid.

BAB III
PENUTUP

8
 KESIMPULAN
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
 Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari
suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam
suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X
dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir
soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks
validitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan dan sunarto. Pengantar statistika. Alfabeta . Bandung.2013


Djalli dan muryono, puji .pengukuran dalam bidang pendidikan .gramedia. semarang.2002

Anda mungkin juga menyukai