Anda di halaman 1dari 3

Selamat Siang Yth.

Tutor Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial dan teman-teman


Mahasiswa
Berikut ini saya sampaikan tanggapan atas Diskusi 6 Mata Kuliah Metode Penelitian
Sosial
Forum ini membahas Pengumpulan Data
1. Dalam pengumpulan data berkaitan dengan alat apa yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Silahkan diskusikan menilai validitas alat dan menilai
reliabilitas alat, serta hubungan validitas dan reliabilitas
Jawaban :
Validitas
Validitas berasal dari Bahasa inggris “validity” yang berarti keabsahan. Dalam penelitian,
keabsahan sering dikaitkan dengan instrumen alat ukur. Suatu instrumen alat ukur
penelitian dikatakan valid jika alat tersebut memang dapat mengukur apa yang hendak
diukur.
• Menilai Validitas Alat Ukur
Langkah awal untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian adalah dengan mencari
variabel utama penelitian tersebut, kemudian mengamati definisi operasionalnya.
Perhatikan tingkat abstraksi konsepnya. Jika tingkat abstraksi konsepnya sederhana, tidak
rumit, maka penilaian validitas didasarkan pada validitas permukaan. Jika abstraksi
konsepnya lebih rumit, maka gunakan penilaian validitas kriteria. Jika abstraksi
konsepnya sangat rumit, maka gunakan penilaian validitas konstruk.
Jika penilaian validitas didasarkan pada validitas kriteria dan konstruk, maka perlu
dipertimbangkan dimensi definisi yang lebih banyak, dan pendapat banyak ahli tentang
konsep yang bersangkutan, serta membandingkannya dengan alat ukur yang sudah
terbukti valid.

Reliabilitas
Kata Reliabilitas berasal dari Bahasa inggris reliability yang bearti kemantapan atau
keajengan. Secara sederhana pengertian reliabilitas merujuk pada masalah ke keajegan
(tetap) atau kemantapan alat ukur yang dipakai.
• Menilai Reliabilitas Alat Ukur
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu metode
ulang, metode paralel, dan metode belah dua.
Metode ulang
Penilaian reliabilitas dengan menggunakan metode ulang dilakukan dengan cara alat ukur
yang sama diberikan kepada responden yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda.
Suatu alat ukur dikatakan reliabel atau memiliki reliabilitas yang tinggi jika hasil dari ke
dua pengukuran itu sama. Aspek reliabilitas yang ditekankan di sini adalah kemantapan
alat ukur tersebut.
Metode Paralel
Dalam metode ini pengujian reliabilitas dilakukan melalui 2 cara:
Cara pertama, pengukuran dilakukan oleh 2 orang peneliti dengan menggunakan satu alat
ukur yang sama. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil yang diperoleh
oleh ke 2 orang peneliti tersebut, sama
Cara kedua, pengukuran dilakukan oleh 1 orang peneliti, tetapi menggunakan alat ukur
yang berbeda. Alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel jika hasil pengukuran dari ke
2 alat ukur tersebut, sama.
Kedua cara tersebut mengukur konsep yang sama, menggunakan kelompok responden
yang sama, dan dilaksanakan pada waktu yang sama.
Metode Belah Dua
Dalam metode ini alat ukur dibagi menjadi dua bagian. Masing-masing bagian mengukur
satu konsep yang sama, artinya setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang homogen.
Hasil pengukuran dari ke dua bagian alat ukur tersebut kemudian dikorelasikan. Jika hasil
pengukuran ke dua bagian alat ukur tersebut memiliki korelasi yang tinggi, maka alat
tersebut dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya jika korelasi hasil pengukuran ke dua bagian
alat ukur itu korelasinya rendah, maka alat ukur tersebut tidak reliabelPembelahan alat
ukur menjadi dua bagian merupakan titik rawan yang harus diperhatikan dalam metode
ini. Ada beragam cara dalam membelah alat ukur, yaitu:
 dibelah menjadi dua secara random;
 dibelah menjadi dua: bagian atas dan bagian bawah;
 dikelompokkan menjadi kelompok nomor genap dan nomor ganjil.
Pada dasarnya proses pengujian reliabilitas metode belah dua sama dengan metode
paralel. Masalah utama dalam metode belah dua terletak pada bagaimana meyakinkan
diri bahwa dua bagian alat ukur tersebut benar-benar mengukur konsep yang sama. Jika
konsep yang diukur tidak benar-benar sama, walaupun hasil pengukurannya
menghasilkan koefisien reliabilitas yang tinggi, tetap tidak dapat dikatakan bahwa alat
ukur tersebut reliabel.

Hubungan Validitas dengan Reliabilitas


Validitas adalah alat ukur untuk menilai apakah suatu konsep telah dijabarkan secara
benar kedalam indikator-indikator pada tingkat empirik. Hasil dari penilaian menentukan
apakah konsep tersebut telah diukur dengan tepat dan dengan hasil yang sesuai. Untuk
memastikan bahwa konsep tersebut telah diukur secara benar, maka diperlukan alat ukur
yang tepat (valid). Reabilitas, akan muncul jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil
pengukuran yang tepat dan tetap.
Jadi, validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan
empirik, sedangkan reabilitas mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran
pada tingkat empirik.
Jika penilaian validitas cenderung bersifat kualitatif karena abstrak, penilaian reliabilitas
lebih bersifat nyata karena dapat menggunakan perhitungan kuantitatif.
2. Kemudian susunlah pertanyaan yang akan diajukan di dalam intrumen penelitian terkait
validitas dan reliabilitas
Jawaban :
Terkait dengan validitas dan reliabilitas, maka penyusunan pertanyaan yang akan
diajukan di dalam instrumen penelitian juga harus diperhatikan oleh peneliti. Seringkali
seorang peneliti menduga-duga apa pertanyaan yang akan diajukan di dalam instrumen
penelitian. Kondisi ini sebenarnya tidak tepat. Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan yang
ada di dalam instrumen penelitian merupakan indikator-indikator yang dibuat dalam
bentuk kalimat tanya.
Pertanyaan Mengenai Validitas :
a. Bagaimana alat ini dapat membantu dalam mengukur konsep atau variabel yang
dimaksudkan dalam penelitian ini ?
b. Apakah alat pengukuran ini telah diuji terhadap konten dan kriteria yang relevan oleh
para ahli dalam bidangnya?
c. Apakah hasil dari alat ini sejalan dengan teori atau kerangka kerja konseptual yang
mendukung penelitian ini?

Pertanyaan Mengenai Reabilitas :


1. Apakah ada bukti reliabilitas tes-ulang yang menunjukkan bahwa alat ini
menghasilkan hasil yang konsisten jika diukur pada dua waktu yang berbeda ?
2. Apakah ada uji reliabilitas inter-pengamat yang mengukur konsistensi pengamat
atau penilai yang berbeda dalam mengaplikasikan alat ini?
3. Bagaimana hasil uji statistik yang mengukur reliabilitas (seperti koefisien
korelasi) untuk alat ini?

Contoh pertanyaan di dalam intrumen penelitian saya terkait validitas dan reliabilitas :
1. Seberapa relevan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini dengan pengalaman
Anda dalam menggunakan aplikasi Shopee?
2. Apakah Anda merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini konsisten
dalam mengukur pengaruh reputasi dan ewom terhadap minat beli anda sebagai
pengguna Shopee?

Sekian terimakasih,
Sumber Referensi : BPM UT Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai