Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan :

Forum ini membahas Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data berkaitan dengan alat apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Silahkan diskusikan menilai validitas alat dan menilai reliabilitas alat, serta hubungan validitas
dan reliabilitas

Kemudian susunlah pertanyaan yang akan diajukan di dalam intrumen penelitian terkait validitas dan
reliabilitas.

Jawaban:

Validitas berasal dari bahasa Inggris “validity” yang berarti keabsahan. Di dalam penelitian keabsahan
sering dikaitkan dengan instrumen atau alat ukur. Suatu instrumen atau alat ukur penelitian dikatakan
valid jika alat tersebut memang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas lebih menekankan
pada alat pengukuran atau pengamatan.

Menilai validitas alat ukur

1. Langkah awal untuk menilai validitas alat ukur suatu penelitian adalah dengan mencari variabel
utama penelitian tersebut,
2. kemudian mengamati definisi operasionalnya.
3. Selanjutnya perhatikan tingkat abstraksi konsepnya. Jika tingkat abstraksi konsepnya sederhana,
tidak rumit, maka penilaian validitas didasarkan pada validitas permukaan. Jika abstraksi
konsepnya lebih rumit, maka gunakan penilaian validitas kriteria. Jika abstraksi konsepnya
sangat rumit, maka gunakan penilaian validitas konstruk.

Jika penilaian validitas didasarkan pada validitas kriteria dan konstruk, maka perlu
dipertimbangkan dimensi definisi yang lebih banyak, dan pendapat banyak ahli tentang konsep
yang bersangkutan, serta membandingkannya dengan alat ukur yang sudah terbukti valid.

Reliabilitas (reliability) berarti kemantapan atau keajegan. Pengertian reliabilitas merujuk pada masalah
ketetapan atau kemantapan alat ukur yang dipakai. Alat ukur dikatakan reliabel yaitu alat ukur yang
dapat digunakan untuk memprediksi atau meramalkan karena hasilnya selalu konstan (tetap) dari
pengukuran satu ke pengukuran berikutnya.

Menilai reliabilitas alat ukur

Terdapat 3 cara untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu:

1. Metode ulang :dilakukan dengan cara alat ukur yang sama diberikan kepada responden yang
sama tetapi dalam situasi yang berbeda
2. Metode paralel : pengukuran dilakukan dengan dua cara yaitu pengukuran yang dilakukan oleh
2 orang peneliti dengan menggunakan alat ukur yang sama serta memperoleh hasil yang sama,
dan pengukuran yang dilakukan oleh 1 orang peneliti dengan menggunakan alat ukur yang
berbeda serta dari 2 alat ukur tersebut akan memperoleh hasil yang sama.
3. Metode belah dua : Alat ukur dibagi menjadi dua bagian, masing-masing bagian mengukursatu
konsep yang sama, sehingga artunya bahwa setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan yang homogen.

Hubungan validitas dan reliabilitas.

Validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empirik, sedangkan
reliabilitas mempermasalahkan kesesuaian beberapa hasil pengukuran pada tingkat empirik. Validitas
merupakan alat ukur untuk menilai apakah suatu konsep telah dijabarkan secara benar ke dalam
indikator-indikator pada tingkat empirik. Hasil dari penelitian menentukan apakah konsep tersebut telah
diukur dengan tepat dan dengan hasil yang sesuai. Kemudian reliabilitas muncul jika alat ukur tersebut
menunjukkan hasil pengukuran yang tepat dan tetap. Jika penilaian validitas cenderung bersifat
kualitatif karena abstrak, penilaian reliabilitas lebih bersifat nyata karena menggunakan perhitungan
kuantitatif.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen
yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Terkait dengan validitas dan reliabilitas,
maka penyusunan pertanyaan yang akan diajukan di dalam instrumen penelitian juga harus diperhatikan
oleh peneliti. Seringkali seorang peneliti menduga-duga apa pertanyaan yang akan diajukan di dalam
instrumen penelitian. Kondisi ini sebenarnya tidak tepat. Peneliti tidak akan kebingungan untuk
menyusun instrumen penelitian jika sebelumnya di dalam rancangan penelitian peneliti sudah
menyusun operasionalisasi konsep dengan baik.

Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam instrumen penelitian merupakan indikator-
indikator yang dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar,
instrumen pengumpulan datanya pun harus baik. Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh
metodologi penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik
pengumpulan data: observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indent interview),
dan studi kasus (case study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data:
angket (questionnaire), wawancara, dan dokumentasi.

Berikut pertanyaan yang akan diajukan di dalam intrumen penelitian terkait validitas dan reliabilitas:

Judul Penelitian : Tingkat Kepuasan Pelayanan Loket Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) KPP Pratama
Kisaran

a. Bagaimanakah tanggapan Saudara/i terhadap pelayanan Loket TPT KPP Pratama Kisaran dalam
memenuhi kewajiban perpajakan Anda?

o Sangat puas

o Puas

o Biasa

o Tidak puas

o Sangat tidak puas


b. Bagaimanakah penilaian Saudara/i terhadap sikap pegawai KPP Pratama Kisaran dalam melayani
terkait pendaftaran NPWP dan pelaporan SPT Tahunan Anda?

o Sangat puas

o Puas

o Biasa

o Tidak puas

o Sangat tidak puas

c. Apakah Anda puas atas penyelesaian masalah perpajakan yang diberikan oleh petugas TPT KPP
Pratama Kisaran kepada Anda?

o Sangat puas

o Puas

o Biasa

o Tidak puas

o Sangat tidak puas

Sumber :

1. Aslichati, Lili. 2019. Metode Penelitian Sosial (BMP ISIP 4216). Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.

. Apabila terdapat kesalahan, saya mohon maaf. Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai