NIM : 021190904
Sebagai pihak yang bertindak menjadi kreditur, maka sudah sepatutnya bank memiliki kriteria dan
penggolongan terhadap kualitas kredit yang mereka keluarkan. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah proses klasifikasi dan penanganan terhadap berbagai macam permasalahan yang
mungkin saja timbul dalam sebuah perjanjian kredit yang telah dilakukan.
Penggolongan kualitas kredit yang dilakukan oleh bank bertujuan untuk menghitung cadangan potensi
kerugian yang tentunya akan berpengaruh terhadap portofolio bank dan menjadi salah satu indikator
penilaian kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Bank akan memiliki catatan lengkap mengenai pembayaran cicilan dari setiap nasabah mereka, hal ini
bisa menunjukkan lancar atau tidaknya pembayaran yang dilakukan oleh debitur terhadap pinjaman
kreditnya. Di bawah ini adalah penggolongan kualitas kredit yang dibuat oleh bank :
Berdasarkan data di atas, maka bisa dikatakan bahwa kolektabiltas 3, 4, dan 5 adalah termasuk ke
dalam kredit bermasalah yang biasa disebut dengan istilah Non Performing Loan (NPL).
Penggolongan kredit ini juga memiliki manfaat bagi debitur, di mana mereka akan memiliki
pengertian dan penjelasan yang cukup mengenai kualitas kredit yang mereka lakukan, sehingga
membuat mereka berpikir untuk melakukan kewajiban / pembayaran cicilannya dengan baik.
2. Nominal pinjaman /kredit lebih dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
3. Suku bunga pinjaman/kredit 0,9% per bulan atau 10.8% per tahun
5. Biaya Asuransi
8. Tempat usaha di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten yang berbatasan langsung dengan
wilayah Kabupaten Bojonegoro