Anda di halaman 1dari 3

1.

Central Tendency
Mean merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari pembagian jumlah semua nilai dari anggota
populasi dengan jumlah anggota populasi. Lazimnya digunakan untuk data interval atau rasio.
Median adalah titik tengah dari nilai-nilai setelah diurut dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Lazimnya digunakan untuk data ordinal.
Modus adalah nilai pengamatan yang paling sering muncul dari rentetan data yang terkumpul.
Modus banyak digunakan untuk data nominal.
Variabilitas
Merupakan derajat penyebaran nilai-nilai variable dari suatu tendensi sentral dalam suatu
distribusi.
Range adalah jarak antara nilai yang tertinggi dengan nilai yang terendah.
Rumus R= Xt - Xr
Dimana:
R = range
Xt = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
Standar deviasi atau yang lebih dikenal dengan simpangan baku adalah akar kuadrat dari varian
(nilai-rata-rata nilai). Bilangan tersebut dipergunakan untuk mengetahui nilai ekstrem suatu data.
Analisis Inrefensial
Analisis inferensial pada dasarnya menggunakan statistik inferensial yakni teknik analisis data
yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesesuaian antara hasil yang diperoleh dari
sampel dengan hasil dari populasi, sehingga dapat digeneralisasikan. Statistik inferensial
menstandarkan diri pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak (random).
Statistik inferensial dapat dibedakan menjadi statistic parametric dan non parametric.Statistik
parametric digunakan untuk menganalisis data skala interval dan rasio dari populasi yang
berdistribusi normal. Sedangkan statistic non parametric digunakan untuk menganalisis data
skala nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Statistik inferensial membutuhkan
hipotesis.

2. Dalam penelitian, data kualitatif biasanya diperoleh melalui wawancara. Ketika wawancara,
informan memberikan jawaban secara oral. Jawaban tersebut kita transkrip menjadi narasi yang
siap untuk dianalisis. Rangkaian huruf-huruf yang sudah ditranskrip merupakan jawaban yang
pada umumnya berupa deskripsi atas jawaban dari pertanyaan kita.

Memang, wawancara bukan satu-satunya cara. Bisa juga kita memberoleh data kualitatif dari
observasi atau studi literatur dan lain sebagainya. Bagaimanapun caranya, apabila data yang kita
peroleh menujukkan deskripsi atas kualitas suatu fenomena tertentu, maka itu merupakan contoh
data kualitatitf

Sedangkan data kuantitatif, pada umumnya diperoleh dengan survey menggunakan angket atau
kuesioner. Metode survey dilakukan untuk mencari jawaban rigid berupa angka. Sebagi contoh,
ktia melakukan survey tentang berapa persen orang yang menginginkan peresiden baru di pemilu
presiden nanti. Untuk mengetahui jawabannya, kita lakukan survey.

Contoh data kualitatif


“Sarjana kesulitan buka usaha karena tidak punya modal”. Kalimat tersebut bisa digunakan
sebagai contoh data kualitatif. Jika kita mencermati kalimat tersebut, kita mengetahui siapa yang
kesulitan, kesulitan apa, dan kenapa kesulitan. Dari kalimat itu, kita juga tidak bisa mengetahui
informasi mengenai kuantitas tertentu, misalnya berapa sarjana yang kesulitan, berapa modal
yang dibutuhkan, dan sebagainya.

Contoh lain: ”Orang Indonesia lebih tinggi dari pada orang Jepang”. Informasi yang diberikan
dari kalimat tersebut adalah informasi kualitatif karena menunjukkan kualitas sesuatu, yaitu
tinggi badan. Namun kita tidak mengetahui berapa tinggi badan orang Indonesia dan berapa
tinggi badan orang Jepang. Dengan kata lain, data tersebut tidak mememberikan informasi
mengenai kuantitas tertentu.

Contoh lain lagi: ”Kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh buruknya pelayanan transportasi
umum”. Contoh data kualitatif tersebut menunjukkan kualitas suatu fenomena, yaitu kemacetan
dan buruknya pelayanan transportasi publik. Lagi-lagi, kita tidak bisa mengetahui, misalnya
berapa km panjang kemacetan yang terjadi, dan sebagainya.

Contoh lagi: ”Beijing lebih macet dan udaranya lebih kotor dari pada Jakarta. Kalimat tersebut
berisi perbandingan dua kota yang menunjukkan kota mana yang lebih macet dan kotor
udaranya. Informasi mengenai kualitas fenomena dari kalimat tersebut jelas, yaitu macet dan
udara kotor.
3.

Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam pengumpulan
data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan membuat proses analisis
menjadi sulit. Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu apabila
pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar.

Masing-masing penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, tergantung dari
jenis penelitian yang hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data kualitatif pastinya akan
berbeda dengan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data statistik juga tidak bisa
disamakan dengan pengumpulan data analisis.

Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat langkah
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan dari langkah
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi mendapatkan data yang valid,
sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai