Anda di halaman 1dari 2

Peran pemerintah dalam menumbuh kembangkan

kewirausahaan Indonesia, sehingga mampu bersaing di era


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Entrepreneur atau kewirausahaan memiliki peran penting untuk mendukung perekonomian


Indonesia. Diketahui entrepreneur di Indonesia hanya 1.6 % dari jumlah penduduk yang mana
masih sangat kurang untuk mendukung pembangunan ekonomi. Sedangkan untuk membangun
ekonomi bangsa yang maju, menurut sosiolog David Mc Cleiland dibutuhkan minimal 2% atau
4,8 juta  entrepreneur dari populasi penduduk Indonesia (Investor Daily, 2011). Sebagai
perbandingan, Singapura memiliki  entrepreneur 7,2%, Malaysia 2,1%, Thailand 4,1%, Korea
Selatan 4,0%, dan Amerika Serikat 11,5% dari seluruh populasi penduduknya.

Dalam menghadapi situasi Masyarakat Ekonomi ASEAN, peran serta pemerintah, lembaga
pendidikan, serta para  entrepreneur itu sendiri diperlukan untuk mendorong tercipta dan
berkembangnya bidang entrepreneurship yang inovatif. Dengan begitu diharapkan mampu
meningkatkan daya saing masyarakat. Lembaga pendidikan dibutuhkan untuk menjadi motivator
dan fasilitator bagi calon entrepreneur. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan posisi
ke entrepreneuran yang sudah dicapai saat ini, sebaiknya
para entrepreneur membangun sustainable entrepreneurship untuk
menciptakan entrepreneurship yang berdaya saing tangguh, berkelanjutan serta saling
menunjang.

Integrasi perekonomian Negara-negara ASEAN melalui terbentuknya Masyarakat Ekonomi


ASEAN (MEA) 2015 merupakan suatu peluang bagi dunia usaha di Indonesia. Hal ini
menguntungkan bagi Indonesia, karena dengan adanya MEA ini produk Indonesia dapat bersaing
di pasar internasional. Namun sebaliknya, apabila usaha Indonesia tidak memiliki keunggulan
untuk bersaing, maka Indonesia akan menjadi pasar industri bagi Negara-negara ASEAN
lainnya.

Beberapa hal ini adalah cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan daya
saing  entrepreneur dalam menghadapi MEA 2015 :
1. Memperluas gerakan entrepreneurship keseluruh Indonesia sehingga diharapkan
dapat meningkatkan jumlah entreupneur yang ada di Indonesia. Tentunya diimbangi
dengan pelatihan-pelatihan dan pengawasan yang dilakukan secara berkala.
2. Menerapkan kurikulum entrepreneurship mulai dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi. Menanamkan karakter entrepreneurship sejak dini diharapkan dapat
menjadikan masyarakat Indonesia siap bekerja, tidak hanya mengisi lowongan
pekerjaan yang ada tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian
permasalahan sosial ekonomi (kemiskinan, pengangguran, akses pekerjaan/pendidikan
yang terbatas, dll) dapat dikurangi.
3. Menciptakan UKM yang inovatif melalui peran inkubator Bisnis/Teknologi yang
sesuai dengan Perpres 27/2013 tentang Inkubator Kwirausahaan

Anda mungkin juga menyukai