Dalam menghadapi situasi Masyarakat Ekonomi ASEAN, peran serta pemerintah, lembaga
pendidikan, serta para entrepreneur itu sendiri diperlukan untuk mendorong tercipta dan
berkembangnya bidang entrepreneurship yang inovatif. Dengan begitu diharapkan mampu
meningkatkan daya saing masyarakat. Lembaga pendidikan dibutuhkan untuk menjadi motivator
dan fasilitator bagi calon entrepreneur. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan posisi
ke entrepreneuran yang sudah dicapai saat ini, sebaiknya
para entrepreneur membangun sustainable entrepreneurship untuk
menciptakan entrepreneurship yang berdaya saing tangguh, berkelanjutan serta saling
menunjang.
Beberapa hal ini adalah cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan daya
saing entrepreneur dalam menghadapi MEA 2015 :
1. Memperluas gerakan entrepreneurship keseluruh Indonesia sehingga diharapkan
dapat meningkatkan jumlah entreupneur yang ada di Indonesia. Tentunya diimbangi
dengan pelatihan-pelatihan dan pengawasan yang dilakukan secara berkala.
2. Menerapkan kurikulum entrepreneurship mulai dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi. Menanamkan karakter entrepreneurship sejak dini diharapkan dapat
menjadikan masyarakat Indonesia siap bekerja, tidak hanya mengisi lowongan
pekerjaan yang ada tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian
permasalahan sosial ekonomi (kemiskinan, pengangguran, akses pekerjaan/pendidikan
yang terbatas, dll) dapat dikurangi.
3. Menciptakan UKM yang inovatif melalui peran inkubator Bisnis/Teknologi yang
sesuai dengan Perpres 27/2013 tentang Inkubator Kwirausahaan